51
permukaannya luas. Adsorpsi terjadi secara fisik karena adanya perbedaan energi atau gaya tarik menarik elektrik gaya Van der Walls yang dimiliki pori-pori
tersebut sehingga mampu menangkapmengikat molekul asam lemak bebas yang terdapat dalam minyak nyamplung.
3. Bilangan Penyabunan
Bilangan penyabunan adalah jumlah alkali yang dibutuhkan untuk menyabunkan sejumlah contoh minyak. Besarnya bilangan penyabunan
tergantung dari berat molekul. Minyak yang mempunyai berat molekul rendah akan mempunyai bilangan penyabunan yang lebih tinggi dari pada minyak yang
mempunyai berat molekul tinggi Setyowati 2000. Bilangan penyabunan minyak nyamplung sebelum pemurnian adalah 203,189 mg KOHg dan setelah pemurnian
berkisar antara 200,12 – 203,189 mg KOHg. Hasil analisi sidik ragam Lampiran 14 menunjukkan bahwa perlakuan adsorben tidak berpengeruh nyata terhadap
bilangan penyabunan. Tetapi secara umum pemberian adsorben arang aktif dan bentonit pada minyak nyamplung dapat menurunkan bilangan penyabunan.
Bilangan penyabunan terendah dihasilkan dari pemberian bentonit 20, dan arang aktif 20, yaitu 200,12 dan 200,42 mg KOHg.
4. Bilangan Iod
Bilangan iod dinyatakan sebagai jumlah gram iod yang diserap oleh 100 gram minyaklemak. Asam lemak yang tidak jenuh dalam minyaklemak mampu
menyerap sejumlah iod dan membentuk senyawa yang jenuh, besarnya jumlah iod yang diserap menunjukkan banyaknya ikatan rangkap atau ikatan tidak jenuh.
Makin besar bilangan iod maka jumlah ikatan rangkap semakin besar Setyowati 2000.
Bilangan iod merupakan parameter mutu minyak untuk menyatakan derajat ketidakjenuhan minyak atau lemak, dan digunakan untuk menggolongkan
jenis minyak pengering dengan bilangan iod lebih dari 130 dan bukan pengering dengan bilangan iod di bawah 100 Ketaren 1989. Selain itu menurut
Widyawati 2007, minyak yang mengandung bilangan iod yang tinggi, lebih dari 100, akan mudah teroksidasi sehingga dalam penyimpanan akan mudah
52
menimbulkan bau tengik dan sebaliknya minyak lemak yang memiliki bilangan iod rendah, lebih tahan terhadap kerusakan akibat oksidasi.
Pada minyak nyamplung nilai bilangan iod cukup tinggi, tetapi masih di bawah 100, sehingga dapat digolongkan sebagai minyak tidak mengering.
Bilangan iod minyak nyamplung sebelum perlakuan adalah 90,91 g100 g, dan setelah pemberian arang aktif dan bentonit adalah berkisar antara 84,469 – 88,417
g100 g. Bilangan iod terendah dihasilkan dari pemberian bentonit 20, dan tertinggi dihasilkan dari pemberian arang aktif 10. Penambahan adsorben arang
aktif dan bentonit cenderung menurunkan bilangan iod Tabel 9. Hal ini diduga karena adanya reaksi antara adsorben dengan minyak yang menyebabkan
terputusnya ikatan rangkap, sehingga menurunkan nilai bilangan iod. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan adsorben berpengaruh nyata
terhadap bilangan iod. Hasil uji Duncan Lampiran 15 menunjukkan bahwa pemberian bentonit 20 menghasilkan bilangan iod yang berbeda dengan
perlakuan lainnya.
5. Bilangan Peroksida