Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Hipotesis Penelitian

2 nyamplung dalam jumlah besar, seperti dilakukan Pemerintah Daerah Provinsi Papua yang telah menanam 15 lima belas ribu bibit tanaman nyamplung Anonim 2008 a , kemudian KPH Banyumas Barat menanam nyamplung seluas ± 1000 ha Anonim 2008 c . Selanjutnya Departemen Kehutanan melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan Bogor, ikut berperan serta dalam pengembangan energi alternatif biodiesel dari minyak biji tanaman nyamplung dan pembuatan produk turunannya Sudradjat 2007. Biji nyamplung mengandung minyak yang cukup tinggi yaitu 71,4 Heyne 1987, dan 75 Dweck dan Meadows 2002, berpotensi sebagai sumber pembuatan biodiesel, pelumas, bio-oil dan oleo kimia seperti surfaktan, epoxy, polyurethane, bahan obat dan kosmetik. Untuk memperoleh minyak yang berkualitas baik terutama sebagai bahan obat dan kosmetik, minyak perlu dimurnikan terlebih dahulu. Pemurnian bertujuan untuk menghilangkan rasa, bau, warna dan kotoran, untuk mempermudah proses pengolahan minyak selanjutnya dan memperpanjang umur simpan Ketaren 1986. Salah satu cara pemurnian minyak adalah menggunakan bahan penyerap arang aktif. Menurut Jacob 1958 dalam Pari et al. 2000, arang aktif dapat digunakan sebagai bahan pemucat atau penjernih minyak kasar crude oil yang masih mengandung kotoran, yang dapat mempercepat terjadinya kerusakan minyak. Pada penelitian ini dilakukan kajian pembuatan arang aktif tempurung biji nyamplung yang diaplikasikan pada pemurnian minyak nyamplung.

1.2 Perumusan Masalah

Dampak dari pengusahaan minyak biji nyamplung adalah limbah tempurung biji yang diperkirakan mencapai sekitar 30 – 40 tempurung biji dan belum digali pemanfaatannya. Salah satu kemungkinan pemanfaatannya adalah dikonversi menjadi arang aktif sebagai bahan penjernih minyak. Pemanfaatan minyak nyamplung di masyarakat masih terbatas sebagai campuran bahan pembuatan batik dan sebagai bahan perendam genteng atau batu bata agar tidak retak ketika dibakar. Saat ini, pemanfaatan minyak lebih diarahkan sebagai bahan bakar alternatif biodiesel non pangan yang potensial. 3 Di lain pihak minyak juga mempunyai potensi dikembangkan sebagai bahan obat dan kosmetik. Menurut Kilham 2004, beberapa penelitian telah membuktikan bahwa minyak nyamplung dapat bermanfaat sebagai antineuralgic, antiinflammatory , antimicrobial, dan antioxidant serta digunakan untuk pengobatan luar topical healing misalnya pada gangguan penyakti kulit, kulit kering atau bersisik, luka diabetes, luka bakar, luka iris, arthritis radang sendi, rheumatism, neuralgia sakit saraf otot, muscle aches sakit otot dan lainnya. Di beberapa negara Eropa dan Amerika, tamanu oil sudah dijual dengan merk dagang True Tamanu dengan harga 29,95 per 1 oz setara dengan 29,5 ml Anonim 2008 b . Dari uraian di atas, permasalah yang ingin dijawab adalah: 1. Apakah tempurung biji nyamplung dapat dikonversi menjadi arang aktif dan bagaimana pola struktur dan karakteristik mutunya? 2. Apakah arang aktif tempurung nyamplung dapat digunakan sebagai bahan adsorben pemurni minyak nyamplung dan bagaimana pengaruhnya terhadap sifat fisiko-kimia minyak nyamplung?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi karakteristik arang aktif tempurung biji nyamplung. 2. Mendapatkan kondisi yang optimal dalam pembuatan arang aktif tempurung biji nyamplung. 3. Mengetahui pengaruh arang aktif terhadap sifat fisiko-kimia minyak nyamplung.

1.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah: 1. Tempurung biji nyamplung dapat dikonversi menjadi arang aktif. 2. Arang aktif tempurung biji nyamplung dapat memperbaiki mutu minyak 4

1.5 Manfaat Penelitian