Menjadi Agen Asuransi BAB 1 Pengantar Asuransi Jiwa

 Pemberitahuan Klaim Kematian Klaim kematian dapat dibayarkan hanya ketika tertanggung meninggal dalam jangka waktu kontrak polis. Karena hak untuk melakukan klaim muncul hanya setelah kematian tertanggung, kematiannya harus diberitahukan kepada penanggung oleh ahli waris yang ditunjuk, keluarga atau atasannya didukung dengan data-data. Pemberitahuan tersebut harus mencakup data-data pendukung sbb:  Nomor polis  Nama  Tanggal kematian  Penyebab kematian  Hubungan dengan tertanggung  Keterangan kematian dari instansi yang terkait Penanggung dapat mengambil inisiatif untuk memproses klaim atas informasi yang diterima dari:  Berita Kematian  Agen Asuransi  Berita koran atas terjadinya kecelakaan  Prosedur Penyelesaian: - Klaim Jatuh Tempo dan Manfaat Kelangsungan Hidup 1 Penanggung membayar klaim tersebut secara tunai atau cek atas nama pada saat jatuh tempo klaim. 2 Dalam hal klaim manfaat kelangsungan hidup, pengesahan yang diperlukan dibuat dalam catatan polis sebelum mengembalikan dokumen polis kepada tertanggung. 3 Dalam hal orang dengan kelainan jiwa, sertifikat yang memenuhi syarat dari pengadilan harus diterbitkan. 4 Dalam hal tertanggung telah diputuskan pailit, sebelum polis jatuh tempo untuk dibayarkan, pengadilan harus diberitahu mengenai tanggal jatuh tempo dan rincian lainnya. 5 Jika tertanggung dilaporkan telah meninggal setelah tanggal jatuh tempo tapi sebelum penerimaan manfaat, klaim harus diperlakukan sebagai klaim jatuh tempo dan dibayar kepada ahli waris yang sah. - Klaim Kematian 1 Klaim kematian dapat dibayarkan kepada ahli waris atau yang ditunjuk untuk menjaga berbagai kemungkinan 2 Dalam hal tidak terdapat penunjukan atau ahli waris atas polis, bukti hukum atas hak dari wasiat harus diterbitkan. 3 Jika pemberitahuan klaim diterima setelah tiga tahun sejak tanggal kematian, klaim dianggap batal. 4 Jika kematian telah terjadi dalam waktu dua tahun sejak dimulainya kembali polis, investigasi harus dilakukan untuk mengetahui keabsahan klaim. 5 Bukti yang lengkap dari ahli waris tidak diperlukan oleh penanggung ketika jumlah klaim kecil, dan tidak terdapat perselisihan di antara ahli waris atas klaim.

BAB 12 Menjadi Agen Asuransi

Agenda:  Agen Asuransi  Prosedur dan Proses Penjualan  Pelayanan Purna Jual  Syarat dan Prosedur Menjadi Agen Agen Asuransi  Bisnis asuransi jiwa terdiri dari perusahaan, pembeli dan perantara.  Pihak perusahaan asuransi jiwa merupakan pihak yang membuat, mendesain dan juga sebagai pemilik produk asuransi jiwa.  Perantara dapat disebut sebagai agen, yaitu orang atau badan hukum yang pekerjaannya menjual jasa asuransi untuk dan atas nama perusahaan dimana ia bekerja. - Undang-undang RI  Menurut Undang-undang RI nomor 2 tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, agen asuransi adalah seseorang atau badan hukum yang kegiatannya memberikan jasa dalam memasarkan jasa asuransi untuk dan atas nama penanggung.  Menurut Peraturan Pemerintah RI no. 73 tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian, pasal 27 ayat : setiap age asura si ha ya dapat e jadi age dari satu perusahaa asura si . - Kamus Dewan Asuransi Indonesia  Menurut Kamus Dewan Asuransi Indonesia, agen asuransi adalah orang atau badan hukum yang pekerjaannya menjual jasa asuransi untuk dan atas nama perusahaan asuransi yang diageninya.  Agen mewakili dan bertanggung jawab pada pemberi kuasaperusahaan asuransi dimana ia bekerja. Pemberi kuasa bertanggung jawab pada agen jika agen ceroboh dan menyebabkan kerugian, pemberi kuasa mempunyai hak untuk mendapat ganti rugi dari agen. - Kode Etik Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Menurut Kode Etik AAJI, agen asuransi jiwa adalah setiap orang tenaga atau manager pemasaran atau badan hukum yang mempunyai kuasa bertindak untuk dan atas nama satu perusahaan asuransi jiwa dalam memasarkan produk- produk asuransi jiwa. - Pengertian Umum Agen adalah seseorangbadan hukum yang ditunjuk oleh perusahaan asuransi jiwa untuk mendapatkan bisnis baru dan melayani bisnis yang telah didapatkannya secara konsisten dan penuh tanggung jawab.  Tugas Agen adalah: - Mempelajari kebutuhan nasabah Agen bertanggung jawab untuk mengajukan pertanyaan yang tepat guna mengetahui produk yang sesuai kebutuhan calon nasabah. - Menawarkan dan menjelaskan secara lengkap bagaimana produk berfungsi Agen harus menjelaskan secara jelas dan terperinci:  Fitur produk asuransi jiwa yang ditawarkan  Manfaat produk tersebut bagi calon nasabah  Persyaratan-persyaratan yang berkaitan dengan produk yang dimaksud - Mengisi formulirsurat permohonan asuransi jiwa Agen harus mengisi formulir bersama-sama calon nasabah. Pastikan calon nasabah memahami setiap pertanyaan yang terdapat dalam formulirSPAJ. - Menyerahkan polis Setelah polis diterbitkan oleh perusahaan asuransi jiwa, agen bertanggung jawab untuk mengirimkannya secepat mungkin kepada nasabah dan meminta bukti penerimaan polis. Penyerahan polis menyelesaikan proses penjualan dan memastikan keabsahan kontrak.  Seorang agen harus menyiapkan segala sesuatu yang bersifat administratif. - Surat Permohonan Asuransi Jiwa SPAJ - Laporan Rahasia Agen - Underwriting Medis dan Keuangan - Informasi Penting - Pemulihan Polis - Klaim Jatuh Tempo - Klaim Kematian  Perusahaan asuransi jiwa menempatkan kepercayaan dan keyakinan yang sangat tinggi kepada para agennya. Ada beberapa bentuk otoritas yang dimiliki agen: - Otoritas Tertulis Semua bentuk otoritas yang dinyatakan secara tertulis dalam kontrak keagenan - Otoritas Implisit Semua bentuk otoritas yang tidak dinyatakan secara lisan maupun tulisan dimana agen mengimplikasikan kuasa yang mendukung tugasnya yang harus ia jalankan sesuai dengan otoritas tertulis. - Otoritas Umum Otoritas yang biasa dilakukan dimana seorang agen harus bertindak sesuai dengan kebiasaan yang lazim berlaku di lingkungan ia bekerja. - Otoritas Nyata Apparent or Ostensible Segala tindakan yang mewakili pemberi kuasa yang menyebabkan pihak ketiga percaya bahwa agen tersebut adalah wakil dari pemberi kuasa sehingga pemberi kuasa harus bertanggung jawab atas tindakan sang agen. Prosedur dan Proses Penjualan  Proses penjualan terbagi atas enam langkah, yaitu: 1 Pra-pendekatan Berarti persiapan untuk mendekati prospek. 2 Pendekatan Merupakan tahap dimana Anda bertemu prospek secara tatap muka. 3 Wawancara 4 Keberatan Banyak kesalahpahaman yang timbul dalam bisnis asuransi. Keberatan adalah hal yang wajar dan Anda harus meresponnya dengan nada suara yang wajar pula. Jangan berargumentasi dengan prospek dalam situasi apapun. 5 Penyelesaian 6 Layanan Di bisnis asuransi jiwa, layanan merupakan hal yang sangat penting karena kontrak asuransi jiwa merupakan suatu komitmen jangka panjang. Pelayanan Purna Jual  Agen berkewajiban melayani nasabah dengan sungguh-sungguh dan memiliki kepekaan terhadap kebutuhannya, sehingga apapun kendalanya polis tetap aktif. Kegiatan ini disebut sebagai pelayanan purna jual.  Langkah pelayanan agen asuransi: 1 Agen perlu segera memberitahu prospeknya bahwa polis akan diterbitkan. 2 Pemberitahuan tersebut dikirimkan lewat telepon, SMS ataupun e-mail, agar dapat segera diketahui oleh prospek. 3 Premi tidak dapat dititipkan. Agen harus langsung mentransfer premi nasabah ke rekening perusahaan.  Setelah nasabah menyerahkan premi pertama, seorang agen perlu melanjutkan pelayanan agar:  Agen dapat tetap menjaga supaya polisnya terus aktif sehingga agen tetap menerima komisi  Kepercayaan nasabah terhadap agen dan perusahaan dapat meningkat  Diharapkan nasabah akan menghubunginya lagi jika ia ingin proteksi tambahan tertentu.  Kegiatan purna jual agen asuransi: 1 Melayani penyerahan polis Penyerahan polis lebih baik dilakukan langsung oleh agen sehingga dapat menjelaskan kembali manfaat dan kondisi polis kepada nasabah. 2 Memberi pelayanan selama polis aktif Pelayanan selama polis tetap aktif dimana nasabah membayar premi secara teratur. Agen harus selalu siap menjawab dan melayani jika pemegang polis:  Ingin menanyakan sesuatu tentang polisnya  Ingin manfaat tambahan  Ingin bertanya tentang isu menyangkut industri asuransiperusahaan yang ia dengar dari berbagai sumber. 3 Memberi pelayanan premi lanjutan Lakukan evaluasi berkala dengan nasabah untuk memastikan bahwa produk yang telah diperoleh nasabah tetap memenuhi kebutuhannya. Agen harus dapat membantu jika nasabah ingin membeli polis baru lagi. 5 Memberi pelayanan pemulihan polis Agen bisa membantu nasabah menghidupkan kembali polis yang lapse, yaitu polis yang gagal dibayar preminya oleh nasabah, dengan:  Membantu nasabah melengkapi formulir  Menyerahkan bukti kesehatan yang layak  Menghitung dan menagih hutang premi beserta bunganya  Menjelaskan alternatif terbaik untuk menghidupkan polis kembali 6 Memberi pelayanan untuk pengembangan prospek barureferensi Agen yang ingin memberi pelayanan purna jual yang baik selalu menyimpan dua catatan:  Pedoman Prospek; data prospek yang didapat lewat saudara, teman dan nasabah atau sumber-sumber lain.  Daftar Pemegang Polis; yang dipergunakan agen untuk mengingatkan nasabah pada saat jatuh tempo pembayaran premi atau membangun hubungan yang baik untuk mendapatkan kenalan prospek baru. 7 Memberi pelayanan klaim Jika salah seorang nasabahnya meninggal, agen dapat menghubungi penerima manfaat dan membantu mereka mengurus klaim sesegera mungkin. 8 Menyampaikan surat ucapan ulang tahunhari raya  Kesalahan umum yang dilakukan agen adalah menelepon nasabah hanya pada saat mengingatkan untuk membayar polis. Syarat dan Prosedur Menjadi Agen  Persyaratan untuk menjadi agen asuransi diatur dalam Peraturan Pemerintah RI nomor 73 tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian pasal 27. Pasal ini terdiri atas 4 ayat, yaitu: Ayat 1: Setiap agen asuransi hanya dapat menjadi agen dari 1 satu perusahaan asuransi. Ayat 2: Agen asuransi wajib memiliki perjanjian keagenan dengan perusahaan asuransi yang diageni. Ayat 3: Semua tindakan agen asuransi yang berkaitan dengan transaksi asuransi menjadi tanggung jawab perusahaan asuransi yang diageni. Ayat 4: Agen asuransi dalam menjalankan kegiatannya harus memberikan keterangan yang benar dan jelas kepada calon tertanggung tentang program asuransi yang dipasarkan dan ketentuan isi polis, termasuk mengenai hak dan kewajiban calon tertanggung.  Peraturan tambahan yang melengkapi Peraturan Pemerintah nomor 73 tahun 1992, yaitu: 1 Agen asuransi di Indonesia harus memiliki sertifikat dari asosiasi industri asuransi sejenis. Pasal 7 ayat 2 a. 5 dari Keputusan Menteri Keuangan nomor 425KMK.062003 tanggal 30 September 2003. 2 Seorang agen atau tenaga pemasaran dapat memasarkan Produk Yang Dikaitkan Dengan Investasi apabila yang bersangkutan memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. Memiliki sertifikasi keagenan dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia; b. Berpengalaman sebagai agen asuransi pada perusahaan yang bersangkutan sekurang-kurangnya 6 enam bulan; c. Telah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan mengenai Produk Yang Dikaitkan Dengan Investasi dan dasar-dasar teori investasi; dan d. Lulus ujian keagenan khusus untuk Produk Yang Dikaitkan Dengan Investasi yang diselenggarakan oleh asosiasi terkait. Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan nomor Kep-2475LK2004 tentang Produk Asuransi Yang Dikaitkan Dengan Investasi dalam pasal 7. 3 Perusahaan asuransi dilarang mempekerjakan agen yang masih terikat dengan perusahaan asuransi lain kecuali agen yang bersangkutan telah mengakhiri perjanjian keagenannya sekurang-kurangnya 6 enam bulan. Pasal 38 ayat 2 dari Keputusan Menteri Keuangan nomor 425KMK.062003 tanggal 30 September 2003.  Tahapan dalam proses yang harus ditempuh oleh seorang agen untuk bisa mendapatkan lisensinya adalah: 1 Direkrut perusahaanperagenan asuransi Calon agen mengikuti pendidikan dan pelatihan sesuai ketentuan perusahaan masing-masing. Agen harus memiliki kontrak keagenan. Begitu menjadi anggota perusahaan, agen akan didaftarkan ke AAJI untuk memperoleh Lisensi Sementara Temporary License yang hanya berlaku selama 6 bulan. 2 Registrasi untuk belajar oleh perusahaan Setelah agen bergabung 3 bulan, perusahaan akan mendaftarkan agen ke AAJI untuk mengikuti program Lisensi Keagenan Penuh Full License. 3 Pembelajaran Agen harus memahami teori, konsep dan pengetahuan asuransi jiwa disamping produk asuransi jiwanya sendiri. 4 Mengikuti ujian Agen harus mengikuti ujian dalam waktu 6 enam bulan setelah memperoleh Lisensi Sementara Temporary License. 5 Lulus ujian Agen yang lulus ujian lisensi diharapkan sudah memiliki tingkat kecakapan dan kompetensi yang memadai dalam bidang asuransi jiwa. 6 Mendapat lisensi Masa berlaku Lisensi Penuh adalah 2 tahun. 7 Perpanjang lisensi Sebelum masa berlaku Lisensi Penuh kadaluarsa agen wajib memperpanjang lisensinya.  Pelanggaran agen akan diberi sanksi secara bertahap tergantung bobot kesalahan dan dapat langsung masuk dalam daftar terlarang jika tindakan agen bersifat kriminal. Sanksi dapat berupa: - Diberi surat peringatan; - Diancam dengan UU RI no 2 tahun 1992; - Pangkat diturunkan; - Dilarang, tidak diperbolehkan menjadi agen asuransi di Indonesia lagi.

BAB 13 Etika Bisnis Asuransi Jiwa