Jumlah dan Kepadatan Penduduk Mata Pencaharian

Tabel 1 Kejadian Kebakaran Hutan di PT. WSL Tahun 2011-2013 No. Tanggal Lokasi Luas Terbakar m 2 Penyebab Umur Tanaman Kerugian Rp 1. 122011 Compartemen A.077 10 Petir yang menyambar tunggul mati pada tanggal 28 Jan 2011,namun api muncul lagi pada tanggal 1 Februari karena pemadaman awal belum tuntas. - 2. 892011 Area Penggunaan Laindirencanakan untuk NurseryPT.WSL 75 Tidak diketahui - 3. 1292011 Compartemen C-073 1 Puntung rokok. - 4. 1292011 Compartemen C-074 2 Api unggun untuk membakar kijang. - 5. 2102011 Compartemen B-027 200 Puntung rokok - 6. 2532012 Compartemen A-058 4 Tenaga kerja Plant CV. Dara Salju membakar sarang tawon yang mengakibatkan sampah disekitarnya ikut terbakar - 7. 182012 Compartemen C-088 100 Anggota CV. Dara Salju membakar sarang tawon untuk umpan pancing yang menyulut kebakaran pada sampah disekitarnya 9 bulan 688 000 8. 3092012 Compartemen B-037 1500 Faktor alam:adanya petir yang menyambar tunggul ±12 bulan 1 655 694 9. 222013 Hutan konservasi Blok IV 11.96 Pelaku illegal logging membakar sarang tawon - Jumlah 1814 2 343 694 Sumber : Dokumen PT. WSL Potensi Kebakaran Hutan di PT. WSL Potensi kebakaran hutan di PT. WSL dikaji dari faktor yang memperngaruhi yakni curah hujan dan juga sumber api yang menjadi penyebab terjadinya kebakaran hutan. Potensi sumber api dikaji dari 2 pihak yakni dari dalam oleh pihak pengelola dan dari luar oleh masyarakat sekitar.

1. Curah Hujan

Curah hujan merupakan unsur iklim yang memiliki korelasi tinggi dengan kejadian kebakaran hutan dan merupakan faktor yang paling penting dalam menentukan akumulasi bahan bakar rerumputan. Menurut Badan Meteorologi dan Geofisika BMG, curah hujan adalah air yang jatuh sampai ke permukaan tanah. Satuan curah hujan adalah mm milimeter. Satu milimeter maksudnya adalah hujan yang jatuh ke permukaan tanah, apabila di ukur tingginya adalah 1 mm tanpa ada yang meresap atau mengalir ataupun menguap. Musim kebakaran hutan biasanya berhubungan dengan pola curah hujan, terutama dengan kekeringan. Tabel 2 Data curah hujan bulanan 5 tahun t erakhir 2008─2012 di PT. WSL Bulan Curah Hujan mm 2008 2009 2010 2011 2012 Rata-rata Januari 124.5 270.1 505.0 339.1 109.3 269.6 Februari 106.4 337.7 275.5 251.8 162.5 226.8 Maret 236.8 322.3 273.6 154.2 210.7 239.5 April 291.4 313.9 244.0 173.0 328.1 270.1 Mei 233.8 180.6 324.5 272.9 222.7 246.9 Juni 101.8 140.1 324.6 167.0 69.4 160.5 Juli 317.1 110.1 387.1 151.2 323.8 257.9 Agustus 279.0 267.0 173.5 140.9 59.0 183.9 September 200.5 260.2 410.2 189.3 54.0 222.8 Oktober 565.2 333.7 201.6 251.0 513.0 372.9 November 246.2 562.2 385.0 326.2 366.1 377.1 Desember 426.1 283.2 277.0 321.7 547.0 371.0 Jumlah 3 128.8 3 381.1 3 781.6 2 738.3 2 965.2 3 199.0 Rata-rata bulanan 266.58 Sumber: BMKG Pusat Jakarta Gambar 4 Dinamika curah hujan di PT. Wana Subur Lestari 100 200 300 400 500 600 2008 2009 2010 2011 2012 11