BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
Objek dan daya tarik wisata yang berupa keindahan alam, flora, dan fauna yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan sumber daya dan modal yang besar
bagi usaha pengembangan dan peningkatan kepariwisataan. Kepariwisataan mempunyai peranan yang penting untuk memperluas dan memeratakan
kesempatan usaha dan lapangan kerja, mendorong pembangunan daerah, dan memperbesar pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
serta kemakmuran rakyat. Kepariwisataan juga mempunyai peran dalam memupuk rasa cinta tanah air, memperkaya budaya nasional, memperkukuh jati
diri bangsa, dan mempererat persahabatan antar bangsa Setyanto 2006. Indonesia memiliki banyak tempat wisata alam yang sangat menarik untuk
dikunjungi. Karakter lanskapnya beragam mulai dari pantai, dataran rendah, sampai pegunungan. Setiap tempat memiliki ciri dan karakternya masing-masing.
Salah satu potensi lanskap yang kurang begitu diperhatikan adalah karst. Padahal karakter lanskap tersebut cukup banyak tersebar di wilayah Indonesia.
Karst adalah sebuah bentukan di permukaan bumi yang pada umumnya dicirikan dengan adanya depresi tertutup, drainase permukaan, dan gua. Daerah
ini dibentuk oleh pelarutan batuan kapur. Kawasan karst di Indonesia memiliki luas sekitar 154.000 km
2
hektar dan tersebar hampir di seluruh Indonesia Surono dkk. 1999. Wilayah karst biasanya berbukit-bukit dengan banyak gua. Bentang
alam seperti ini dapat dijumpai, contohnya di sekitar Gombong Jawa Tengah dan Gunungkidul Yogyakarta.
Gunungkidul merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten ini terdiri dari 18 kecamatan. Pusat
pemerintahannya berada di Kecamatan Wonosari. Sebagian besar wilayah ini berupa pegunungan dan perbukitan kapur. Kawasan karst memiliki karakteristik
yang unik di permukaan atas dan bawahnya. Secara fisik kawasan ini memiliki nilai estetik yang khas. Banyak dijumpai sungai bawah tanah yang menjadi
pemasok ketersediaan air tanah bagi kawasan yang berada diatasnya. Menurut Purnomo 2005, salah satu potensi yang ada di daerah karst adalah rupa bumi
dengan topografi yang unik dan air bawah tanah yang merupakan salah satu unsur
sumber daya alam yang sangat penting keberadaannya untuk kehidupan makhuk hidup karena menunjang berbagai aktivitas kehidupan.
Gunungkidul memiliki banyak tempat yang menarik berkaitan dengan rupa bumi setempat yang berbentuk karst. Lembah Mulo adalah salah satu wilayah di
Desa Mulo Kecamatan Wonosari yang bentukan lanskapnya berupa cekungan karst. Lanskapnya berupa lembah yang tidak begitu luas. Terbentang sejauh
kurang lebih 1 km. Dari ketinggian tertentu dapat dilihat kawasan sekitar dengan tebing-tebing curamnya dan vegetasi khas kawasan yang didominasi oleh pohon
jati. Mulut gua tersebar di beberapa spot kawasan yang belum terjamah. Kawasan ini dengan jelas dapat terekspos dari pinggir jalan raya kabupaten. Namun,
sepertinya belum ada pihak yang secara khusus memanfaatkan potensi yang berada di Lembah Mulo.
Perlindungan kawasan karst dan gua-gua dibawahnya dalam UU No. 5 pasal 1 13 tahun 1990 bahwa kawasan pelestarian alam adalah kawasan dengan
ciri khas tertentu, baik di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis
tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Pada pasal 3 juga disebutkan bahwa konservasi sumberdaya
alam hayati dan ekosistemnya bertujuan mengusahakan terwujudnya kelestarian sumber daya alam hayati serta keseimbangan ekosistemnya sehingga dapat
mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan manusia. Perencanaan lanskap ekowisata karst di kawasan ini penting dilakukan
untuk menata kawasan agar lebih fungsional, secara estetis indah, membentuk ikon wisata daerah, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Tujuan
Tujuan dari perencanaan kawasan wisata karst ini adalah: a.
mengidentifikasi dan menganalisis kawasan karst Lembah Mulo berdasarkan potensi dan kendala untuk pengembangan tapak sebagai kawasan ekowisata
b. mengidentifikasi dan menganalisis ketersediaan objek dan atraksi ekowisata
karst di Lembah Mulo c.
merencanakan lanskap alami karst Lembah Mulo sebagai kawasan ekowisata.
Manfaat
Penelitian perencanaan kawasan wisata karst ini dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah daerah setempat. Beberapa
manfaat tersebut antara lain: a. Mahasiswa
Mahasiswa dapat menganalisis dan mencoba membuat sebuah perencanaan kawasan wisata karst berbasis konservasi yang fungsional dan estetis dengan
dasar ilmu yang telah didapat selama masa studi dalam usaha melestarikan lanskap karst Lembah Mulo, Yogyakarta.
b. Masyarakat Masyarakat dapat mengetahui karakteristik dan potensi tapak dari keluaran
penelitian ini sehingga dapat lebih arif dalam mengambil keputusan terkait penggunaan tapak dan meningkatkan kesejahteraan dari kegiatan wisata
tersebut. c. Pemerintah daerah setempat
Hasil penelitian dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam perencanaan tata ruang dan wilayah daerah setempat.
Kerangka Pikir
Berikut adalah kerangka pikir dalam melakukan perencanaan ekowisata karst di Lembah Mulo. Untuk mengembangkan area ini sebagai kawasan wisata
dibutuhkan data dan analisis mengenai ketersediaan objek dan atraksi wisata, kepekaan kawasan, dan persepsi masyarakat sekitar. Selanjutnya disusun rencana
ruang, aktivitas, dan fasilitas wisata untuk menghasilkan rencana lanskap.
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian
Lembah Mulo di Provinsi D. I. Yogyakarta Pengembangan kawasan sebagai area wisata yang belum optimal
Kondisi eksisting Lembah Mulo
Potensi objek dan atraksi wisata di
kawasan Lembah Mulo
Bentang lanskap yang khas, unik, dan
menarik Akses menuju tapak
yang mudah dijangkau
Analisis ketersediaan objek dan atraksi
wisata Zonasi kesesuaian
tapak untuk ekowisata
Persepsi dan preferensi
masyarakat sekitar
Rencana ruang Rencana aktivitas
Daya dukung tapak Rencana fasilitas
Lanskap kawasan ekowisata Lembah Mulo di Provinsi Yogyakarta Potensi dikembangkan
menjadi kawasan wisata
Zonasi objek dan atraksi ekowisata
Analisis kepekaan tapak berbasis
lingkungan
Rencana program dan perjalanan
wisata
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Karst