Kadar Lemak Evaluasi Pemanfaatan Tepung Kunyit Curcuma Longa Linn. Dalam Pakan Terhadap Enzim Pencernaan Dan Kinerja Pertumbuhan Ikan Mas

16

3.5 Kadar Serat Kasar

Kertas saring dipanaskan di dalam oven selama satu jam pada suhu 110°C, kemudian didinginkan selama 30 menit di dalam desikator dan ditimbang X1, kertas saring tersebut kemudian dipasang pada labu Buchner dan dihubungkan pada vacumm pump untuk mempercepat penyaringan, bahan sebanyak 0,5 g A dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 250 ml, kemudian ditambahkan dengan 50 ml H 2 SO 4 0,3 N dan dipanaskan di atas hot plater selama 30 menit, sebanyak 25 ml NaOH 1,5 N ditambahkan kelarutan tadi dan dipanaskan kembali selama 30 menit, larutan dan bahan yang sudah dipanaskan disaring dan dituangkan ke dalam labu Buchner, kemudian di bilas berturut turut dengan 50 ml air panas, 50 ml H 2 SO 4 0,3 N, 50 ml air panas lagi, lalu 25 ml aseton. Cawan porselen dipanaskan di dalam oven pada suhu 105 samapi 110 °C selama 1 jam lalu didinginkan. Kertas saring dimasukkan ke dalam cawan porselin kemudian dipanaskan di dalam oven pada suhu 105 sampai 110 °C selama 1 jam, didinginkan di dalam desikator selama 15 sampai 30 menit dan ditimbang X2, cawan kemudian dipanaskan di dalam tanur pada suhu 600 °C hingga berwarna putih atau menjadi abu kurang lebih 4 jam, selanjutnya didinginkan di dalam desikator selama 15 sampai 30 menit dan ditimbang X3, kandungan serat kasar tersebut dihitung dengan menggunakan rumus: Kadar serat kasar = X − X − X A x Lampiran 4 Parameter Penelitian 4.1 Enzim Pencernaan Aktivitas enzim pencernaan yang diukur meliputi enzim protease metode Bergemeyer et al. 1983, enzim amilase metode Worthington 1993 dan enzim lipase metode Yanbo Zirong 2006 rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Uml = OD −OD OD −OD x faktor pengencer x T Keterangan: U = aktivitas dalam international unit per menit OD = absorbansi T = waktu inkubasi

4.2 Jumlah Konsumsi Pakan JKP

Jumlah konsumsi pakan merupakan jumlah pakan yang dikonsumsi oleh ikan selama pemeliharaan. Jumlah konsumsi pakan dihitung dengan cara menimbang jumlah pakan yang dikonsumsi ikan setiap harinya selama masa pemeliharaan. 17

4.3 Laju Pertumbuhan Harian LPH

Laju pertumbuhan harian ikan dihitung berdasarkan persamaan yang dikemukakan oleh Huisman 1987, yaitu : LPH = √ Wt Wo t − x Keterangan: LPH = Laju pertumbuhan harian Wt = Bobot rata-rata ikan pada akhir pemeliharaan g Wo = Bobot rata-rata ikan pada awal pemeliharaan g t = Periode pengamatan

4.4 Efisiensi Pakan EP

Efisiensi pakan di hitung menggunakan persamaan Takeuchi 1988, yaitu: EP = [ Wt + Wd − Wo] F x Keterangan: EP = Efisiensi pakan Wt = Biomassa ikan pada akhir pemeliharaan g Wo = Biomassa ikan pada awal pemeliharaan g Wd = Biomassa ikan yang mati selama pemeliharaan g F = Jumlah pakan yang diberikan selama pemeliharaan g

4.5 Retensi Protein RP

Retensi protein di hitung melalui analisis proksimat protein tubuh ikan uji pada awal dan akhir penelitian. Rumus perhitungan retensi protein adalah sebagai berikut Guo et al. 2012: RP = Pt − Po Pp x Keterangan: RP = Retensi protein Pt = Jumlah protein tubuh ikan pada akhir pemeliharaan g Po = Jumlah protein tubuh ikan pada awal pemeliharaan g Pp = Jumlah protein pakan yang dikonsumsi ikan g 4.6 Retensi Lemak RL Retensi lemak di hitung melalui analisis proksimat lemak tubuh ikan uji pada awal dan akhir penelitian. Rumus perhitungan retensi lemak adalah sebagai berikut Guo et al. 2012: RL = Lt − Lo Ll x