Indeks Stomata = Jumlah stomata
x 100 Jumlah stomata + Jumlah sel epidermis
Respon karakter anatomi terhadap dosis iradiasi dianalisis ragam dengan uji F pada taraf nyata 5 dengan menggunakan program SAS, bila hasilnya berbeda
nyata maka akan diuji lanjut dengan uji DMRT
Duncan’s Multiple Range Test- DMRT.
3.3 Hasil dan Pembahasan
3.3.1 Radiosensitivitas
Perlakuan dosis iradiasi menunjukkan bahwa semakin tinggi dosis yang diberikan mengakibatkan persentase hidup tanaman lada semakin rendah, baik
pada fase benih maupun fase radikula. Persentase hidup tanaman lada yang diberi perlakuan dosis 25 Gy pada fase benih sebesar 85 , menurun pada dosis 50 Gy
menjadi 70 dan menurun tajam pada dosis 100 Gy menjadi 1.7 . Persentase hidup fase radikula pada dosis 25 Gy sebesar 80.2, dan menurun tajam hingga
3.1 pada dosis 50 dan 75 Gy, hingga tidak ada yang tumbuh pada dosis 100 Gy Tabel 3.1. Hal ini kemungkinan bahwa dosis 100 Gy mengakibatkan
terjadinya kerusakan DNA pada tanaman lada yang menyebabkan tanaman mati.
Tabel 3.1 Persentase hidup tanaman lada hasil iradiasi sinar gamma pada fase benih dan fase benih dengan radikula
Dosis Gy
Persentase tumbuh Fase Benih
Fase benih dengan radikula 100
100 25
85.0 80.2
50 70.0
3.1 75
31.7 3.1
100 27.3
- 125
1.7 -
150 1.7
- Keterangan: - tanaman tidak tumbuh
Fase benih dengan radikula merupakan benih dengan kadar air yang tinggi. Molekul air yang terkena irradiasi sinar gamma menghasilkan radikal
bebas yang dapat merusak DNA lada, sehingga fase benih dengan radikula lebih sensitif dibandingkan dengan fase benih, terutama pada dosis iradiasi tinggi.
Respon iradiasi ionisasi bervariasi antar tanaman, tergantung dari morfologi dan fisiologi tanaman, jenis, umur, ukuran dan komposisi genom, dosis iradiasi, tipe
iradiasi, dan sebagainya Zanzibar Sudrajat 2009. Sjodin 1962 menyatakan bahwa bahan dan energi yang diperlukan selama pertumbuhan awal tersedia
dalam benih, sehingga dosis iradiasi rendah mungkin meningkatkan aktivasi enzim dan membangkitkan embrio muda, yang menghasilkan stimulasi terhadap
laju pembelahan sel dan meningkatkan proses perkecambahan. Tetapi pada dosis tinggi menyebabkan kematian tanaman. Peningkatan dosis iradiasi sinar gamma
cenderung menghambat pada pembelahan dan pertumbuhan sel Medina et al 2005.
Gambar 3.4 Kurva respon persentase hidup tanaman lada fase benih terhadap beberapa dosis iradiasi sinar gamma
Gambar 3.5 Kurva respon persentase hidup tanaman lada pada fase benih dengan radikula terhadap beberapa dosis iradiasi sinar gamma
Kematian sel tanaman akibat iradiasi dapat terjadi secara langsung, yaitu karena kerusakan pada DNA, sedangkan kerusakan tidak langsung yaitu adanya
pengaruh toksik dari radikal bebas ion H
2
O
2
dan OH- yang dihasilkan dari radiolisis air Soeranto 2003. Tanaman mempunyai respon yang berbeda beda
terhadap efek iradiasi sinar gamma. Respon tersebut dipengaruhi oleh jenis tanaman, fase tumbuh, ukuran dan bahan yang akan dimutasi serta sangat
bervariasi antar jenis tanaman dan antar genotipe Benerji Datta 1992. Iradiasi sinar gamma pada tanaman dengan morfologi batang berkayu sukulen atau daun
S = 8.85910884 r = 0.98331905
Dosis Gray P
e r
s e
n ta
s e
h id
u p
0.0 25.0
50.0 75.0
100.0 125.0
150.0 0.0
20 .00
40 .00
60 .00
80 .00
10 0.0
S = 16.52007077 r = 0.95130024
Dosis Gray P
e r
s e
n ta
s e
h id
u p
0.0 25.0
50.0 75.0
100.0 125.0
150.0 0.0
20 .00
40 .00
60 .00
80 .00
10 0.0
LD
20
= 13 Gy LD
50
= 30 Gy LD
20
= 25 Gy LD
50
= 68.2 Gy