Karakter Anatomi Stomata a

Dengan laju yang lebih tinggi, fotosintat sebagai hasil proses fotosintesis akan lebih tinggi sehingga lebih mendukung pertumbuhan tanaman. Gambar 3.8 Stomata lada yang telah diberi perlakuan iradiasi sinar gamma pada fase benih a Kontrol, b 25 Gy, c 50 Gy, d 75 Gy, e 100 Gy Tabel 3.5 Pengaruh iradiasi tanaman terhadap jumlah, kerapatan, indeks stomata pada lada varietas Ciinten umur 8 BST Fase Dosis Jumlah stomata Kerapatan stomata mm Indeks stomata Benih 8.2ab 9.32ab 0.05b 25 9.1a 10.03a 0.05b 50 8.6a 9.79a 0.10a 75 8.8a 9.97a 0.05b 100 7.1b 8.05b 0.05b KK 7.3 7.37 0.01 Benih dengan radikula 8.2a 9.32a 0.05a 25 7.9a 9.05a 0.05a KK 11.7 11.76 0.01 Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama untuk setiap fase tidak berbeda nyata berdasarkan uji jara k berganda Duncan pada α 0.05. Pada penelitian tanaman manggis, pengamatan indeks stomata pada irisan paradermal menunjukkan bahwa pada perlakuan iradiasi sinar gamma, indeks stomata memiliki nilai lebih kecil dibandingkan tanaman tanpa iradiasi kontrol, begitu juga kerapatan stomata terkecil didapat pada tanaman hasil iradiasi 25 Gy dengan pemotongan biji menjadi dua sama besar Widiastuti et al. 2010. Pada pisang Cv. Ampyang hasil iradiasi sinar gamma memiliki densitas stomata jumlah stomata per mm 2 terendah terdapat pada tanaman yang berasal dari hasil a b e d c iradiasi 25 Gy yaitu sebesar 115.88 stomata per mm 2 dan pada tanaman kedelai hasil iradiasi sinar gamma memiliki jumlah stomata menurun dan berbeda nyata dengan kontrol Celik et al. 2014.

3.4 Simpulan

Radiosensitivitas lada pada fase benih dan fase benih dengan radikula berbeda. Radiosensitivitas pada fase benih dengan radikula lebih tinggi dibandingkan fase benih yang ditunjukkan oleh nilai LD 50 Lethal of Dose 50 pada fase benih lada nilai LD 20 = 25 Gy dan LD 50 = 68.2 Gy, sedangkan pada fase benih dengan radikula nilai LD 20 = 13 Gy dan LD 50 = 30 Gy. Semakin tinggi dosis iradiasi diberikan pada fase benih dan fase benih dengan radikula maka pertumbuhan tinggi tanaman, panjang daun, jumlah daun dan jumlah ruas semakin terhambat. Iradiasi juga berpengaruh terhadap variasi bentuk daun, warna daun, kerapatan stomata dan indeks stomata. Dosis iradiasi 25 dan 50 Gy pada fase benih dan 25 Gy pada fase benih dengan radikula nyata meningkatkan keragaman genetik berdasarkan karakter morfologi kuantitatif, morfologi kualitatif dan anatomi. 4 KERAGAMAN GENETIK MUTAN PUTATIF LADA Piper nigrum L. VARIETAS CIINTEN BERDASARKAN PENANDA MORFOLOGI DAN PENANDA SSR Abstrak Jarak genetik dan hubungan kekerabatan antar lada hasil iradiasi perlu diketahui untuk membantu pemulia tanaman dalam seleksi dan menghasilkan varietas unggul. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi hubungan kekerabatan antar genotipe dalam lada hasil iradiasi sinar gamma berdasarkan penanda morfologi dan SSR. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Balittro, Laboratorium Molekuler Pemuliaan Tanaman, Balittro dan BB Biogen. Penelitian dimulai pada bulan September 2015 - April 2016. Bahan tanaman yang digunakan adalah 28 individu lada hasil iradiasi sinar gamma akan digunakan pada penelitian ini. Karakter yang akan diamati dalam penanda morfologi adalah tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, jumlah daun, jumlah ruas dan jumlah cabang. Pada penanda SSR akan diamati adalah pita yang dihasilkan. Amplifikasi DNA dengan menggunakan PCR menggunakan sembilan primer. Hasil analisis kekerabatan pada sifat morfologi menunjukkan tingkat kesamaan 18.15. Terdapat keragaman atau perubahan beberapa karakter daun mutan terhadap tetua. Perubahan tersebut terdapat pada bentuk daun, bentuk pangkal daun dan tepi daun. Hasil visualisasi dengan PAGE didapatkan lima primer yang menghasilkan pita polimorfis yaitu primer Psol10, Psol15, Psol16, Psol17, Psol18. Hasil keragaman berdasarkan penanda SSR memiliki tingkat kesamaan 63. Kata kunci: lada, penanda SSR, keragaman, DNA Abstract Genetic distance and phylogenetic relationship among irradiated black pepper individual genotypes will help plant breeders in selecting potential mutants as superior varieties. This study aimed to analyze and evaluate individual genotypes diversity from gamma irradiated treatments by morpholigical and SSR marker. The research was conducted in the greenhouse, Laboratory of Molecular Plant Breeding, Balittro and BB Biogen from September 2015 to April 2016. Plant material used were 28 individual genotypes resulted from gamma irradiated treatments. Observations were made on morphological characters namely plant height, leaf length, leaf width, leaf number, number of segments and number of branch. For molecular markers, SSR banding patterns would observed. DNA was isolated using the CTAB method followed by testing the purity and quantity of DNA. DNA were amplified using nine primer by PCR. Genetic similarity based on morphological characters were 18.15. There were variation or changes in the character of mutant leaves. The variation were on leaf shape, leaf base and leaf margin. PAGE visualization resulted five primers which were polymorphic namely Psol10, Psol15, Psol16, Psol17, Psol18. Genetic similarity among the 28 individual genotypes based on SSR marker were 63. Keywords: Black pepper, SSR markers, diversity, DNA