Penelitian Terdahulu yang Relevan

17 WTA kompensasi dari penurunan kualitas barang lingkungan. Pada penelitian ini , sudut pandang pendekatan yang akan digunakan adalah WTP Kurnia, 2010.

2.10 Penelitian Terdahulu yang Relevan

Penelitian mengenai Sistem Kelembagaan dan Nilai Kebersediaan Membayar Masyarakat terhadap Keberlanjutan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Cisalimar masih sulit ditemukan. Salah satu peneliti yang mengkaji tentang ekonomi kelembagaan dalam suatu pengelolaan yaitu Suhana dari Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Suhana 2008 melakukan penelitian dengan judul ”Analisis Ekonomi Kelembagaan dalam Pengelolaan Sumberdaya Ikan Teluk Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi”. Tujuan penelitian tersebut adalah mengidentifikasi dan menganalisa peran masing-masing kelembagaan yang ada di Teluk Palabuhan ratu dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan serta menganalisis tatanan kelembagaan tersebut dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan. Hasil yang ditunjukkan bahwa aktor-aktor yang harus dilibatkan secara langsung dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan terdiri dari unsur pemerintah, masyarakat, akademis dan aparat keamanan. Merryna 2009 melakukan penelitian dengan judul ”Analisis Willingness to Pay Masyarakat terhadap Pembayaran Jasa Lingkungan Mata Air Cirahab”. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk mencari nilai willingness to pay WTP masyarakat terhadap instrument ekonomi yaitu pembayaran jasa lingkungan , faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan responden untuk melakukan pembayaran jasa lingkungan dan faktor-faktor yang mempengaruhinilai kesediaan tersebut. Hasil yang ditunjukkan oleh penelitian ini adalah nilai rataan WTP responden sebesar Rp. 101literKK sedangkan nilai total WTP sebesar Rp. 18 83.835liter. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai WTP responden dipengaruhi oleh penilaiaan kualitas air, jumlah kebutuhan air, jarak rumah ke sumber air dan rata-rata pendapatan rumah tangga. 19

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Air merupakan unsur utama bagi makhluk hidup. Seluruh makhluk hidup membutuhkan air agar dapat bertahan hidup. Air berfungsi sangat penting dikehidupan ekonomi modern saat ini untuk budidaya pertanian, industri pembangkit listrik dan transportasi. Air juga dapat diklasifikasikan menjadi sumberdaya yang diperbarukan maupun tidak diperbarukan, tergantung pada sumber dan pemanfaatannya. Sumberdaya air tidak hanya dimanfaatkan secara konsumtif saja, namun dapat dimanfaatkan secara non-konsumtif yaitu memanfaatkan air hanya sebagai media, salah satu contohnya adalah memanfaatkan air sebagai pembangkit listrik tenaga air. Pemanfaatan air juga harus dilakukan dengan pengelolaan lingkungan yang seimbang agar tidak terjadi kekeringan, pendangkalan sungai dan lain sebagainya. Pengelolaan lingkungan dapat dilakukan dengan cara adopsi pohon di kawasan hulu sungai, pengelolaan lahan agar tidak terjadi erosi yang mengakibatkan endapan dan pendangkalan pada aliran sungai, memberikan penyuluhan kepada masyarakat yang berada di sekitar daerah aliran sungai untuk tidak membuang sampah ke sungai dan membantu menjaga aliran sungai. Pemanfaatan air sebagai media untuk pembangkit listrik pada saat ini sudah banyak dilakukan di Indonesia. Salah satu daerah yang melakukan pemanfaatan air untuk pembangkit listrik adalah Desa Cipeuteuy, Kabupaten Sukabumi. Desa Cipeuteuy ini memanfaatkan air dari aliran sungai Taman Nasional Gunung Halimun Salak untuk pembangkit tenaga listrik atau PLTMH Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro. Pembangunan PLTMH ini disebabkan