Willingness To Pay WTP Contingen Valuation Method CVM

15 untuk menukarkan sumberdaya yang dimiliki sesuai persyaratan yang disepakati. Dari uraian tersebut, tersirat bahwa pihak yang memiliki suatu sumberdaya,berhak mengontrol penggunaan sumberdaya tersebut. Seseorang tidak bebas berbuat sesuka hatinya atas barang yang dimilikinya, sebab bagaimana pun memperlakukan dan menggunakan sumberdaya tersebut dinilai oleh masyarakat.

2.8 Willingness To Pay WTP

Willingness to pay WTP adalah kesediaan individu untuk membayar terhadap suatu kondisi lingkungan atau penelitian terhadap sumberdaya alam dan jasa lingkungan dalam memperbaiki kualitas lingkungan atau penghindaran dari kerusakan lingkungan. Konsep WTP atau kesediaan membayar menghasilkan nilai ekonomi yang didefinisikan sebagai pengukuran jumlah maksimum seseorang ingin mengorbankan barang dan jasa untuk memperoleh barang dan jasa lainnya. WTP juga dapat diartikan sebagai jumlah maksimal seseorang mau membayar untuk menghindari terjadinya penurunan terhadap sesuatu Fauzi, 2004. Nilai WTP ini juga menggambarkan seberapa jauh kemampuan seorang individu atau masyarakat secara agregat untuk membayar atau mengeluarkan uang dalam memperbaiki kondisi lingkungan agar sesuai yang diinginkan dan secara berkelanjutan Hanley dan Spash, 1993. Pengukuran WTP yang dapat diterima reasonable harus memenuhi syarat: 1 WTP tidak memiliki batas bawah yang negatif, 2 batas atas WTP tidak boleh melebihi pendapatan , dan 3 adanya konsistensi antara keacakan randomness pendugaan dan keacakan perhitungannya. 16 Kesediaan membayar atau WTP yang didapatkan langsung dari responden secara lisan maupun tertulis merupakan salah satu kelompok dalam teknik valuasi ekonomi sumberdaya yang tidak dapat dipasarkan. Salah satu teknik valuasi ekonomi sumberdaya yang umum digunakan dalam kelompok ini adalah Contingen Valuation Method CVM Fauzi, 2004.

2.9 Contingen Valuation Method CVM

Pendekatan contingen valuation method CVM pertama kali dikenalkan oleh Davis 1963 dalam penelitian mengenai perilaku perburuan di miami. Pendekatan ini baru populer sekitar pertengahan 1970-an ketika pemerintah Amerika Serikat mengadopsi pendekatan ini untuk studi-studi sumber daya alam. Metode valuasi kontingensi merupakan suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya estimasi nilai ekonomi sejumlah besar komoditi yang tidak diperjualbelikan di pasar, termasuk nilai ekonomi dari barang lingkungan Hanley and Spash, 1993. Asumsi dasar CVM adalah individu benar-benar memahami pilihan masing-masing dan mengenal kondisi lingkungan yang dinilai. Selain itu, apa yang akan dikatakan individu adalah apa yang sungguh-sungguh akan dilakukan jika pasar untuk barang lingkungan tersebut benar-benar ada. Tujuan CVM adalah mengetahui keinginan seseorang untuk membayar WTP, misalnya terhadap perbaikan kualitas lingkungan air, udara, dan sebagainya atau keinginan seseorang untuk menerima kerusakan lingkungan. CVM digunakan untuk pendekatan secara langsung yang pada dasarnya menanyakan kepada masyarakat berapa besarnya maksimum kesediaan membayar WTP manfaat tambahan yang diperoleh dari penggunaan dan atau berapa besarnya kesediaan untuk menerima 17 WTA kompensasi dari penurunan kualitas barang lingkungan. Pada penelitian ini , sudut pandang pendekatan yang akan digunakan adalah WTP Kurnia, 2010.

2.10 Penelitian Terdahulu yang Relevan