19
III. KERANGKA PEMIKIRAN
Air merupakan unsur utama bagi makhluk hidup. Seluruh makhluk hidup membutuhkan air agar dapat bertahan hidup. Air berfungsi sangat penting
dikehidupan ekonomi modern saat ini untuk budidaya pertanian, industri pembangkit listrik dan transportasi. Air juga dapat diklasifikasikan menjadi
sumberdaya yang diperbarukan maupun tidak diperbarukan, tergantung pada sumber dan pemanfaatannya. Sumberdaya air tidak hanya dimanfaatkan secara
konsumtif saja, namun dapat dimanfaatkan secara non-konsumtif yaitu memanfaatkan air hanya sebagai media, salah satu contohnya adalah
memanfaatkan air sebagai pembangkit listrik tenaga air. Pemanfaatan air juga harus dilakukan dengan pengelolaan lingkungan yang seimbang agar tidak terjadi
kekeringan, pendangkalan sungai dan lain sebagainya. Pengelolaan lingkungan dapat dilakukan dengan cara adopsi pohon di kawasan hulu sungai, pengelolaan
lahan agar tidak terjadi erosi yang mengakibatkan endapan dan pendangkalan pada aliran sungai, memberikan penyuluhan kepada masyarakat yang berada di
sekitar daerah aliran sungai untuk tidak membuang sampah ke sungai dan membantu menjaga aliran sungai.
Pemanfaatan air sebagai media untuk pembangkit listrik pada saat ini sudah banyak dilakukan di Indonesia. Salah satu daerah yang melakukan
pemanfaatan air untuk pembangkit listrik adalah Desa Cipeuteuy, Kabupaten Sukabumi. Desa Cipeuteuy ini memanfaatkan air dari aliran sungai Taman
Nasional Gunung Halimun Salak untuk pembangkit tenaga listrik atau PLTMH Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro. Pembangunan PLTMH ini disebabkan
20
oleh karena tidak adanya jaringan listrik dari PLN ke daerah tersebut dikarenakan letaknya yang sulit dijangkau.
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro PLTMH biasa disebut dengan mikrohidro, PLTMH adalah suatu pembangkit listrik kecil yang menggunakan
tenaga air di bawah kapasitas 100 kW yang dapat berasal dari saluran irigasi, sungai atau air terjun alam dengan cara memanfaatkan tinggi terjun head dan
debit air. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro PLTMH Cisalimar di Desa Cipeuteuy sangat berpengaruh bagi perkembangan dan kemajuan desa ini.
Estimasi nilai yang bersedia dibayar oleh masyarakat Desa Cipeuteuy perlu dilakukan agar pengelolaan dan ketersediaan air Sungai Citamiang terjamin
keberlanjutannya. Pengoperasian PLTMH Cisalimar juga menuntut adanya suatu sistem kelembagaan tersendiri yang menjalankan fungsi-fungsi pengelolaan dan
perawatan. Lembaga tersebut akan menambah keberadaan lembaga yang sudah ada di desa dan secara tidak langsung dapat menjadi media pengembangan
kapasitas masyarakat dalam pengelolaan kelembagaan dan pelayanan publik. Berdasarkan penjelasan di atas, maka penelitian ini akan mengidentifikasi
sistem kelembagaan dari PLTMH Cisalamar, mengestimasi WTP masyarakat Desa Cipeuteuy untuk keberlanjutan PLTMH Cisalimar dan mengidentifikasi
kebijakan. Langkah pertama, mengidentifikasi sistem kelembagaan PLTMH Cisalimar. Adapun yang harus dilakukan dalam mengidentifikasi sistem
kelembagaan ini terdapat dalam tabel 1. Data ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari berbagai literatur dan instansi yang terkait. Selanjutnya, data ini
dianalisis dengan analisis deskriptif.
21
Tabel 1 Karakteristik Kondisi dan Hubungan dalam Kelompok-Kelompok Bagian
Hulu dan Hilir
Karakteristik Kondisi dan Hubungan dalam Kelompok-Kelompok Bagian Hulu dan Hilir
1. Karakteristik sumberdaya system
Ukuran kecil Batas-batas boundaries
Perbaikan sumberdaya untuk intervesi tertentu
2. Karakteritik kelompok
Ukuran kecil Pembagian norma-norma
Pengalaman organisasi Kepemimpinan yang tepat
Saling ketergantungan antara anggota kelompok Kepentingan yang sama
Kemiskinan rendah
3. Hubungan antara sumberdaya sistem dan kelompok
Perebutan lahan yang digunakan kelompok masyarakat dan sumberdaya Ketergantungan yang tinggi antara kelompok masyarakat dengan sistem
sumberdaya
4. Pengaturan kelembagaan
Aturan yang mudah dipahami Kemudahan dalam penegakan aturan
Sanksi
5. Lingkungan eksternal
Tidak adanya campur tangan pemerintah pusat Bantuan dari luar untuk konservasi
Sumber: munozwifa.uni-leipzig.de
Langkah kedua, mengestimasi nilai kebersediaan membayar masyarakat untuk pengelolaan dan keberlanjutan PLTMH Cisalimar. Data yang dibutuhkan
merupakan data primer yang diperoleh dari wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner kepada masyarakat Desa Cipeuteuy yang memanfaatkan
PLTMH Cisalimar. Hasil dari wawancara ini untuk mengestimasi nilai WTP yang dibayar masyarakat Desa Cipeuteuy terhadap PLTMH Cisalimar. Selanjutnya data
dianalisis dengan metode kuantitatif. Langkah terakhir, mengidentifikasi kebijakan untuk keberlanjutan PLTMH Cisalimar. Data yang diperlukan
22
merupakan data sekunder yang diperoleh dari berbagai literatur dan instansi yang terkait. Data ini selanjutnya dianalisis dengan analisis deskriptif.
Gambar 1 Diagram Alur Kerangka Pemikiran
Sumberdaya air
Pengelolaan hutan
Meminimalkan erosi
PLTMH Cisalimar berfungsi
Aliran Debit air sustainable
Distribusi manfaat pada
masyarakat Willingness To Pay
WTP Sistem
kelembagaan hilir
Sistem kelembagaan
hulu
Kebijakan pengelolaan dan
pemanfaatan yang berkelanjutan
23
IV. METODE PENELITIAN