Spektrofotomete r UV-VIS TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 3 Pola difraksi hukum Bragg.

2.6 Spektrofotometer Fourier Transform InfraRed FTIR

Fourier Transform InfraRed FTIR adalah alat yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis ikatan kimia dalam senyawa kalsium fosfat, tetapi tidak dapat digunakan untuk menentukan unsur-unsur penyusunnya. Spektroskopi infra merah ini di dalamnya terdapat radiasi infra merah yang akan dilewatkan oleh sampel. Beberapa radiasi infra merah diserap oleh sampel dan sebagian dilewatkan ditransmisikan oleh sampel. Absorbsi infra merah oleh suatu materi dapat terjadi jika ada kesesuaian antara frekuensi radiasi infra merah dengan frekuensi vibrasional molekul sampel dan perubahan momen dipol selama bervibrasi [13] . FTIR berguna untuk mengidentifikasi bahan kimia baik organik atau anorganik. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk menduga jumlah komponen dari suatu campuran yang tidak diketahui. Bahan yang dianalisis dapat berupa padatan, cairan, dan gas. Untuk mengidentifikasi bahan yang kurang umum, FTIR perlu dikombinasikan dengan resonansi magnet inti, spektroskopi massa, spektroskopi emisi, dikraksi sinar-X. Gambar 4 Skema FTIR. Setiap molekul memiliki energi tertentu dalam bervibrasi. Hal ini bergantung pada atom-atom dan kekuatan ikatan yang menghubungkannya. Pada senyawa kalisum fosfat, gugus fungsi yang dapat diamati yaitu gugus PO 4 , gugus CO 3 , dan gugus OH. Gugus PO 4 memiliki 4 mode vibrasi, yaitu:  Vibrasi stretching ν 1 , dengan bilangan gelombang sekitar 956 cm -1 . Pita absorpsi ν 1 ini dapat dilihat pada bilangan gelombang 960 cm -1  Vibrasi bending ν 2 , dengan bilangan gelombang sekitar 363 cm -1  Vibrasi asimetri stretching ν 3 , dengan bilangan gelombang sekitar 1040 sampai 1090 cm -1 . Pita absorpsi ν 3 ini mempunyai dua puncak maksimum, yaitu pada bilangan gelombang 1090 cm - 1 dan 1030 cm -1 .  Vibrasi antisimetri bending ν 4 , dengan bilangan gelombang sekitar 575 sampai 610 cm -1 Bentuk pita ν 3 dan ν 4 yang tidak simetri membuktikan bahwa senyawa kalsium fosfat tidak semuanya dalam bentuk amorf. Spektrum senyawa kalsium fosfat juga dapat diteliti pada pita ν 4 , yang terbelah dengan bilangan gelombang maksimum 562 cm -1 dan 602 cm -1 . Pita absorpsi OH - dapat juga dilihat pada spektrum kalsium fosfat, yaitu sekitar 3576 cm -1 dan 632 cm -1 sedangkan pita absorpsi CO 3 karbonat dilihat pada 1545, 1450, dan 890 cm -1[14] .karbonat ini juga berpengaruh dalam proses presipitasi dan kristalisasi pada senyawa kalsium fosfat [15] .

2.7 Spektrofotomete r UV-VIS

Spektroskopi adalah studi mengenai interaksi cahaya dengan atom dan molekul. Radiasi cahaya atau elektromagnet dapat dianggap menyerupai gelombang. Dasar spektroskopi UV-Vis adalah serapan cahaya. Bila cahaya jatuh pada senyawa, maka sebagian dari cahaya diserap oleh molekul- molekul sesuai dengan struktur molekul senyawa tersebut. Serapan cahaya oleh molekul dalam daerah spektrum UV-Vis tergantung pada struktur elektronik molekul. Spektra UV-Vis dari senyawa-senyawa organik berkaitan erat dengan transisi- transisi di antara tingkatan-tingkatan tenaga elektronik. Oleh sebab itu, serapan radiasi UV-Vis sering dikenal sebagai spektroskopi elektronik. Keuntungan dari serapan ultraviolet yaitu gugus-gugus karakteristik dapat dikenal dalam molekul-molekul yang sangat kompleks. X-ray 1 X-ray 2 Panjang gelombang cahaya UV-Vis jauh lebih pendek daripada panjang gelombang radiasi inframerah. Spektrum sinar tampak terentang dari sekitar 400 nm ungu sampai 750 nm merah, sedangkan spektrum ultraviolet terentang dari 100 nm sampai 400 nm. Kuantitas energi yang diserap oleh suatu senyawa berbanding terbalik dengan panjang gelombang radiasi : ∆E = h ν = hc λ .......................................2 Keterangan : ∆E = energi yang diabsorpsi, dalam erg h = tetapan Planck, 6.6 x 10 27 ergdet ν = frekuensi, dalam Hz C = kecepatan cahaya, 3 x 10 10 cmdet λ = panjang gelombang, dalam cm Spektrum ultraviolet mempunyai panjang gelombang yang pendek yaitu sebesar 200 – 380 nm. Spektroskopi UV-Vis digunakan untuk menentukan gugus kromofor yang terdapat dalam sampel. Istilah kromofor digunakan untuk menyatakan gugus tak jenuh kovalen yang dapat menyerap radiasi dalam daerah-daerah UV-Vis. Daerah UV yang paling banyak penggunaannya secara analitik mempunyai panjang. gelombang 200 - 380 nm, disebut sebagai UV pendek dekat. Sedangkan panjang gelombang daerah tampak visibel berkisar antara 380 - 780 nm [16] . Gambar 5 Skema UV-VIS.

BAB III METODE PENELITIAN