merusak sel-sel dalam tubuh, biasanya biokeramik digunakan untuk pengganti
tulang, dan sebagai bahan penambal gigi. Menurut sifatnya biokeramik terbagi
menjadi tiga, yang diperlihatkan pada Tabel 1.
Tabel 1 Klasifikasi Biokeramik Reaksi sel
– implant
Akibat Contoh
Bioinert Sel membetuk kapsul
serabut yang tidak menempel pada disekitar
implant Alumina Al
2
O
3
, Zirconia ZrO
2
dan karbon
Bioaktif Sel membentuk ikatan
antar muka dengan implant
Hidroksiapatit, bio-glass, A-W glass Bioresorable
Sel mengganti implant -tricalsium fosfat, hidroksi apatit karbonat,
kalsium karbonat
2.2
Hidroksiapatit
Hidroksiapatit HAp yaitu senyawa mineral apatit yang mempunyai struktur
heksagonal. HAp merupakan fase kristal dari senyawa kalsium fosfat yang paling stabil.
Rumus kimia HAp adalah Ca
10
PO
4 6
OH
2
mempunyai parameter kisi: a=9,433Å, c=6,875Å, dan perbandingan CaP=1,67.
Kelebihan hidroksiapatit adalah berpori, bioaktif, tidak korosi, dan tahan aus.
Unit sel terdiri dari dua subsel prisma
segitiga rombik. Terdapat dua kaca horizontal yaitu, Z = ¼ dan Z = ¾ dan
sebagai tambahan terdapat bidang tengah inversi, tepatnya di setiap tengah muka
vertikal dari setiap sub sel. Atom C ditunjukkan oleh lingkaran berwarna hijau,
atom O ditunjukkan oleh lingkaran berwarna biru dan atom P ditunjukkan oleh lingkaran
berwarna merah.
Gambar 1 Struktur hidroksiapatit. Unit
sel memiliki dua atom Ca yaitu, 1.
Ca
1
: memiliki tiga pusat, puncak dan dasar dihitung sebagai ½ Ca
1
. Masing- masing subsel memiliki dua atom Ca dari
Ca
1
. 2.
Ca
2
: memiliki enam atom Ca
2
, total atom Ca dalam setiap unit sel adalah sepuluh
terdiri dari 4 Ca1 dan 6 atom Ca 2. Atom-atom Ca
2
membentuk dua segitiga normal hingga sumbu C dan berotasi
sebesar 60
0[6]
.
2.3 Cangkang Kerang Ranga
Kerang merupakan nama sekumpulan moluska
dwicangkerang dari
family cardiidae
yang merupakan salah satu komoditi perikanan yang telah lama
dibudidayakan sebagai salah satu usaha sampingan masyarakat pesisir. Teknik
budidayanya mudah dikerjakan, tidak memerlukan modal besar, dan dapat dipanen
setelah berumur 6 –7 bulan. Hasil panen
kerang per hektar per tahun dapat mencapai 200
–300 ton kerang utuh atau sekitar 60 – 100 ton daging kerang
[8]
. Ada dua jenis kerang yang sangat dikenal yaitu kerang
dagu dan kerang bulu. Perbedaan nyata dari kedua jenis ini pada lapisan cangkangnya.
Pada jenis kerang buluh lapisan terluar cangkangnya masih terdapat rambut, bentuk
kulitnya licin, sedangkan pada kerang dagu cangkangnya berjalur-jalur.
Dari hasil pola difraksi sinar –X didapat
bahwa cangkang kerang pada suhu di bawah 500
C tersusun atas kalsium karbonat CaCO
3
pada fase aragonite dengan
struktur kristal orthorombik. Sedang pada suhu di atas 500
C berubah menjadi fase kalsit dengan struktur kristal hexagonal
[9]
. Selain kalsium terdapat pula mineral-mineral
lain pada cangkang kerang. Pada penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh
Syahrul Humaidi dan Syahril Efendi, mineral tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Komposisi Kimia Serbuk Cangkang
Kerang Buluh No
Komponen Kadar
berat 1
CaO 66,70
2 SiO
2
7,88 3
Fe
2
O
3
0,03 4
MgO 22,28
5 Al
2
O
3
1,25
2.4 Atomic Absorption
Spectrophotometer AAS
Atomic absorption spectrophotometer AAS adalah suatu alat yang digunakan
pada metode analisis untuk penentuan unsur- unsur logam dalam suatu bahan. Kandungan
logam yang dapat ditentukan misalnya, Ca, Na, K, dan Mg. Metode analisis berdasarkan
pada penyerapan absorbsi radiasi oleh atom bebas.
Metode AAS berprinsip pada absorbsi cahaya oleh atom. Atom-atom menyerap
cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat unsurnya.
Metode serapan atom tidak bergantung pada suhu. Setiap alat AAS terdiri atas tiga
komponen yaitu unit teratomisasi, sumber radiasi, sistem pengukur fotometrik. AAS
dalam pengukuran tidak selalu memerlukan pemisahan unsur yang ditentukan karena
kemungkinan penentuan satu unsur dengan kehadiran unsur lain dapat dilakukan,
asalkan katoda berongga yang diperlukan tersedia. AAS dapat digunakan untuk
mengukur logam sebanyak 61 logam.
Informasi yang diperoleh dari hasil karakteristik dengan menggunakan AAS
yaitu nilai absorbansi yang sudang dibandingkan dengan standar absorbansinya,
sehingga konsentrasi
sampel dapat
ditentukan dari hasil perbandingan dengan konsentrasi contoh, sehingga ahirnya kadar
air unsur-unsur yang dianalisis dapat dicari
[12]
. 2.5
X-Ray Diffractometer XRD
X-ray diffractometer XRD Instrumen
yang dirancang untuk aplikasi pengukuran perubahan fase, mengetahui struktur kristal
dan derajat kristanilitas. Gambar 5 menunjukkan komponen-komponen yang
terdapat pada XRD. Analisis XRD menggunakan perangkat difraktometer yang
terdiri atas X-ray tube, collimating slits, sample holder
dan detektor. X-ray tube berada dalam kondisi vakum yang berperan
untuk menghasilkan sinar-X. Sinar-X yang telah melewati collimating slits akan
mengarah ke sampel yang diletakkan di dalam sample holder. Ketika sampel atau
detektor diputar, maka intensitas dari sinar- X pantul direkam. Jika geometri dari
peristiwa sinar-X tersebut memenuhi persamaan Bragg, maka akan terjadi
interferensi konstruktif dan akan terbentuk suatu puncak
[10]
. Detektor akan merekam dan memproses
hasil difraksi dan mengubahnya menjadi pola difraksi yang kemudian dikeluarkan
pada layar komputer. Metoda XRD berdasarkan sifat difraksi sinar-X yakni
hamburan cahaya pada
panjang gelombang λ saat melewati kisi kristal pada sudut datang
θ dan jarak antara bidang kristal sebesar d. Gambar 3.
Untuk menghasilkan sinar-X, maka perlu mempercepat
elektron-elektron dalam
tabung sinar-X dalam medan potensial listrik sehingga menumbuk target Cr, Fe, Co, Cu,
Mo dan W, d-spacing dari pengamatan difraksi
puncak dihitung
dengan
menggunakan hukum Bragg. Sinar-X dapat didifraksikan oleh kristal sehingga proses
penentuan struktur kristal dapat dilakukan. Syarat terjadinya difraksi harus memenuhi
hukum Bragg, yang diperlihatkan pada Gambar 3 dan dengan persamaan 1:
n λ = 2d sinθ …………………………..1
Gambar 2 Perangkat difraktometer
[11]
.
Gambar 3 Pola difraksi hukum Bragg.
2.6 Spektrofotometer Fourier Transform InfraRed FTIR