Divisi Consumer Service yang diarahkan untuk peningkatan pertumbuhan bisnis dari pelanggan telepon kabel tidak bergerak dengan memanfaatkan peluang pertumbuhan pada
bisnis konvergensi broadband dan layanan baru lainnya berdasarkan akses high bandwidth. Perusahaan melakukan trasformasi bisnis dalam upaya peningkatan kualitas terhadap
produk dan layanan terhadap lingkungan eksternal dan internal perusahaan. Untuk mengetahui adanya pengaruh TQM terhadap kinerja manajer unit, maka penulis melakukan
penelitian yang dituangkan dalam judul “Pengaruh Penerapan Total Quality Management terhadap Kinerja Manajer Unit PT. TELKOM, Tbk. Wilayah Sumatra Barat”.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat diambil adalah sebagai berikut : 1.
Apakah dengan adanya penerapan Total Quality Manajemen TQM akan meningkatkan mutu perusahaan?
2. Bagaimana Langkah-langkah atau elemen pendukung penerapan Total Quality Manajemen
TQM dalam perusahaan ? 3.
Apa sajakah kendala yang dihadapi dalam menerapkan Total Quality Manajemen TQM terhadap perusahaan ?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah sebagai berikut : 1.
Untuk mengetahui penerapan Total Quality Manajemen TQM di PT. Telkom, Tbk Wilayah Sumatra Barat akan meningkatkan mutu perusahaan.
2. Untuk mengetahui Langkah-langkah atau elemen pendukung penerapan Total Quality
Manajemen TQM di PT. Telkom, Tbk Wilayah Sumatra Barat dalam perusahaan. 3.
Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam menerapkan Total Quality Manajemen TQM di PT. Telkom, Tbk Wilayah Sumatra Barat terhadap perusahaan.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Total Quality Management TQM
Total Quality Mangement TQM berasal dari dunia bisnis dan khususnya dalam dunia perusahaan. Total Quality Management TQM, adalah suatu konsep manajemen yang
telah dikembangkan sejak lima puluh tahun lalu yang diambil dari berbagai praktek manajemen, usaha peningkatan dan pengembangan produktivitas. Di masa lampau, literatur
manajemen berfokus pada fungsi-fungsi kontrol kelembagaan, termasuk perencanaan, pengorganisasian, perekrutan staf, pemberian arahan, penugasan, strukturisasi dan
penyusunan anggaran. Table satu berikut ini menunjukkan bahwa konsep manajemen ini membuka jalan menuju paradigma berpikir baru yang member penekanan pada kepuasan
pelanggan dan pelayanan yang bermutu. Faktor-faktor yang menyebabkan lahirnya perubahan paradigma adalah semakin meningkatnya persaingan, ketidakpuasan pelanggan
terhadap mutu pelayanan dan produk, pemotongan anggaran serta krisis ekonomi. Konsep TQM berasal dari model perusahaan dan industry, sama seperi konsep manajemen yang lahir
sebelumnya. TQM adalah faktor yang penting dalam suatu perusahaan dan juga dalam teknologi
informasi adapun konsep dasar dari total quality adalah: 1.
Tujuan : Perbaikan proses secara terus-menerus. Artinya kualitas selalu diperbaiki dan disesuaikan dengan perubahan yang menyangkut kebutuhan dan keinginan para pelanggan.
2. Prinsip : Difokuskan pada pelanggan, perbaikan proses dan keterlibatan total.
3. Elemen : Kepemimpinan, pendidikan dan pelatihan, struktur pendukung, Komunikasi,
ganjaran dan pengakuan serta pengukuran.
Tiga prinsip mutu yaitu :
1. Fokus pada pelanggan Mutu berdasarkan pada konsep bahwa setiap orang mempunyai pelanggan dan bahwa
kebutuhan dan harapan pelanggan harus dipenuhi setiap saat kalauorganisasiperusahaan secara keseluruhan bermaksud memenuhi kebutuhan pelanggan eksternal pembeli.
2. Perbaikan proses Konsep perbaikan terus menerus dibentuk berdasarkan pada premisi suatu seri
urutan langkah-langkah kegiatan yang berkaitan dengan menghasilkan output seperti produk berupa barang dan jasa. Perhatian secara terus menerus bagi setiap langkah dalam
proses kerja sangat penting untuk mengurangi keragaman dari output dan memperbaiki keandalan. Tujuan pertama perbaikan secara terus menerus ialah proses yang handal, dalam
arti bahwa dapat diproduksi yang diinginkan setiap saat tanpa variasi yang diminimumkan. Apabila keragaman telah dibuat minimum dan hasilnya belum dapat diterima maka tujuan
kedua dari perbaikan proses ialah merancang kembali proses tersebut untuk memproduksi output yang lebih dapat memenuhi kebutuhan pelanggan, agar pelanggan puas.
3. Keterlibatan total Pendekatan ini dimulai dengan kepemimpinan manajemen senior yang aktif dan
mencakup usaha yang memanfaatkan bakat semua karyawan dalam suatu organisasi untuk mencapai suatu keunggulan kompetitif competitive advantage di pasar yang dimasuki.
Karyawan pada semua tingkatan diberi wewenangkuasa untuk memperbaiki output melalui kerjasama dalam struktur kerja baru yang luwes fleksibel untuk memecahkan persoalan,
memperbaiki proses dan memuaskan pelanggan. Pemasok juga dilibatkan dan dari waktu ke waktu menjadi mitra melalui kerjasama dengan para karyawan yang telah diberi
wewenangkuasa yang dapat menguntungkan organisasiperusahaan. Pada waktu yang sama keterlibatan pimpinan bekerjasama dengan karyawan yang telah diberi kuasa tersebut.
B. Elemen pendukung TQM dalam perusahaan