Pendahuluan Pengertian factoring BAB III hukum tentang anjak piutang (factoring

Nandia Primasari 14.C1.0011 Hukum pembiayaan BAB III hukum tentang anjak piutang factoring

A. Pendahuluan

Bisnis factoring termasuk jenis bisnis canggih berisiko cukup tinggi, sebab bisnis factoring hampir-hampir tidak tersedia jaminan sama sekali. Bisnis factoring merupakan short term financing, maka relative lebih mudah berantisipasi mengenai prospek kleinnya. Namun demikian, bahkan begitu rancunya perpesi masyarakat,mengidentikan perusahan factoring disebut sebagao debt collector atau dijuluki dengan si “tukang pukul”. Singkatnya tidak semua pengalihan piutang menjamin piutang lalu disebut factoring.

B. Pengertian factoring

Bahasa Indonesia mengistilahkan factoring sebagai “anjak piutang” menurut Keppres no 61 tahun 1988 tentang lembaga pembiayaan, factoring merupakan usaha pembiayaan dalam bentuk pembelian dan pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek dari suatu perusahaan yang terbit dari suatu transaksi perdagangan dalam dan luar negeri. Pasal 6 huruf I atas undang-undang perbankan undang-undang no 7 tahun 1992 yang telah diubah undang-undang no 10 tahun 1998 juga memberikan penjelasan mengenai arti dari factoring yang intinya bahwa kegiatan pengurusan piutang jangka pendek yang dilakukan dengan cara pengambilalihan piutang. Pada dasarnya para pihak yang terlibat dalam kegiatan factoring adalah : 1. Pihak perusahan factor, merupakan pihak yang memberikan jasa bertindak sebagai pihak pembeli piutang. Jika kegiatan factoring internasional maka terdapat dua perusahan factor yaitu pihak perusahan factor domestic dan pihak perusahaan luar negeri. 2. Pihak klien, merupakan pihak yang mempunyai piutang atau tagihan yang dijual ke pada pihak perusahaan factor. 3. Pihak customer yakni pihak debitur yang berhutang kepada pihak klien yang selanjutnya akan membayar hutangnya kepada pihak perusahan factor. Peraturan menteri keuangan RI no 48PMK.0122006 tentang perusahaan pembiayaan menentukan kegiatan factoring adalah bentuk pembiayaan piutang jangka pendek suatu perusahaan berikut pengurusan atas piutang tersebut. Sehingga dalam artian kredit ini bukanlah semata-mata kredit bank akan tetapi hanyalah kredit dalam artian piutang dagang jangka pendek yang belum dilunasi oleh debitur. Dalam perumusan yang lain,factoring diartikan sebagai suatu alat yang keperluan-keperluan finansial short term dapat dipenuhi memalui penjualan – penjualan current assets in casu receivable. Dimaksud sebagai currwnt assets adalah semua asset yang berharga bagi perusahaan dan mempunyai nilai nyata tangible assets kecuali fixed assets, merupakan uang tunai ,tanggungan-tanggungan, barang-barang dan bahan-bahan baku. Sementara istilah “factoring”dimaksudkan sebagai suatu bentuk “jual beli piutang”

C. Sejarah dan perkembangan factoring