4.1. Pertumbuhan Tinggi Rasamala A. excelsa Noronhae
Tabel 3 Rekapitulasi hasil uji lanjut Duncan pengaruh pemotongan akar dan perlakuan pemupukan dengan berbagai taraf terhadap parameter
pertumbuhan tinggi rasamala
Taraf perlakuan Rata-rata pertumbuhan
tinggi cm
Persentase pertumbuhan tinggi dibanding masing-
masing kontrol Kontrol ANTR1
18,40
b
AYTR1 13,17
b
-28,42 AYTR2
14,33
b
-22,22 AYTB1
16,00
b
-13,03 AYTB2
26,33
a
43,10 ANTR2
25,40
a
38,04 ANTB1
16,53
bc
-10,16 ANTB2
15,00
bc
-18,48
Keterangan : huruf sama di belakang angka menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda nyata pada selang kepercayaan 95
TB2 : Teraremed 1000 g + Terabuster 1000 cc TB1 : Teraremed 1000 g + Terabuster 500 cc AY : pemotongan akar dengan teknik LRM
TR1 : Tanpa Teraremed AN : tanpa pemotongan akar dengan teknik LRM TR2 : Teraremed 1000 g
Pada Tabel 3 terlihat bahwa pengaruh pemotongan akar dengan pemberian Terabuster 1000 cc dan Teraremed 1000 g AYTB2 berbeda nyata dengan
kontrol terhadap parameter tinggi tanaman dengan peningkatan terhadap kontrol sebesar 43,10. Hal yang sama ditujukan oleh pengaruh tanpa pemotongan akar
dengan pemberian Teraremed 1000 g ANTR2 berbeda nyata dengan kontrol terhadap parameter tinggi tanaman dengan peningkatan terhadap kontrol sebesar
38,04 . Perlakuan lainnya tidak berbeda nyata.
Gambar 1 Rata-rata pertumbuhan tinggi rasamala A. excelsa Noronhae per- pelakuan.
Pada Gambar 1 dapat terlihat bahwa pertumbuhan tinggi terbaik dicapai pada perlakuan AYTB2 dengan persentase pertumbuhan tinggi terhadap kontrol
sebesar 43,10 dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 26,33 cm. Hal ini kemungkinan disebabkan karena luka atau penghilangan ujung
akar pada pemotongan akar leteral akan menggiatkan pembentukan akar lateral baru, sehingga dengan dilakukannya teknik Lateral Root Manipulation LRM ini
diharapkan akan tumbuh akar-akar lateral baru yang dapat menyerap unsur hara dan air yang terkandung didalam pupuk polimer Terabuster dan Teraremed
kompos aktif secara baik. Teraremed kompos aktif dengan bahan dasar kotoran sapi dan arang
sekam merupakan sumber karbon organik dan unsur-unsur hara makro lainnya. Peranan bahan organik dalam pertumbuhan tanaman dapat secara langsung, atau
sebagian besar mempengaruhi tanaman melalui perubahan sifat dan ciri tanah. Sedangkan pupuk polimer Terabuster memiliki kemampuan larut sangat
tinggi dan sempurna sehingga mudah diserap oleh tanaman, bentuk chelated yang stabil menyediakan unsur hara dalam bentuk yang langsung dapat diserap
tanaman sehingga pertumbuhan tanaman menjadi optimal, merangsang pertumbuhan, meningkatkan produksi tanaman dan meningkatkan kemampuan
fotosintesa tanaman serta meningkatkan daya tahan tanaman terhadap stress cekaman lingkungan dan penyakit Hariangbanga, 2009.
Dimana menurut Karyudi, Siagian, dan Sunarwidi 1986 dalam Kartika 1997 akar lateral adalah bagian organ yang penting peranannya bagi
pertumbuhan tanaman karena pada bagian ini terdapat bulu-bulu akar yang berfungsi untuk menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah. Apabila akar
lateral berkembang dengan baik maka penyerapan unsur hara dan air akan baik pula sehingga kebutuhan tanaman akan terpenuhi.
Perlakuan ANTR2 pun memberikan pertumbuhan tinggi yang cukup baik dengan persentase pertumbuhan tinggi terhadap kontrol sebesar
38,04
dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 25,4 cm lihat Gambar 1.
Hal ini diduga disebabkan oleh akar yang memang sudah ada pada tanaman rasamala itu sendiri, dimana akar tersebut dengan tanpa pemotongan akar
pun masih mempunyai kemampuan yang baik dalam menyerap hara yang yang terkandung di dalam Teraremed kompos aktif 1000g.
Perlakuan ANTB1, AYTB1, ANTB2, AYTR2, dan AYTR1 memberikan hasil pertumbuhan tinggi yang kurang baik terhadap kontrol dengan persentase
masing-masing sebesar -10,16, -13,03, -18,48, -22,22, dan -28,42 dengan rata-rata pertumbuhan masing-masing sebesar 16,53 cm, 16 cm, 15 cm,
14,33 cm dan 13,17cm Lihat Gambar 1 dan Tabel 3. Jika dilihat dari perlakuan-perlakuan ANTB1, AYTB1, ANTB2, AYTR2,
dan AYTR1 yang memberikan hasil pertumbuhan tinggi yang kurang baik terhadap kontrol, dapat dilihat bahwa perlakuan AYTR1 lah yang memberikan
hasil pertumbuhan tinggi terendah. Hal ini disebabkan karena tidak dilakukannya pemupukan, maka luka atau penghilangan ujung akar pada pemotongan akar
leteral tidak dapat menyerap unsur hara yang terkandung dalam Teraremed kompos aktif dan pupuk polimer Terabuster.
Gambar 2 Rata-rata pertumbuhan tinggi rasamala A. excelsa Noronhae per minggu.
Variabel tinggi merupakan parameter yang paling mudah diukur dan dapat dijadikan sebagai indikator terhadap pengaruh pemberian perlakuan maupun
pengaruhnya terhadap interaksi luar dari lingkungan. Hal ini terlihat pada Gambar 2, dimana pengamatan terhadap pertumbuhan tinggi rasamala selama 2 bulan
terjadi kecenderungan pertumbuhan yang meningkat sejak minggu awal hingga akhir pengamatan dan peningkatan tersebut bervariasi antara setiap perlakuan
yang diberikan.
Dari Gambar 2 di atas dapat dilihat bahwa pertumbuhan tinggi yang paling cepat sampai pada minggu ke-delapan ditunjukkan oleh perlakuan ANTR2 dan
AYTB2 yang masing-masing mencapai 25,4 cm dan 26,33 cm. Menurut Hariangbanga 2009 kompos aktif Teraremed dapat merangsang
pertumbuhan akar baru dan dapat menyuplai unsur hara. Walaupun perlakuan ANTR2 akarnya tidak dipotong, tetapi fungsi akar yang memang sudah ada pada
tanaman Rasamala itu sendiri mempunyai kemampuan yang baik dalam menyerap hara yang yang terkandung di dalam Teraremed kompos aktif 1000g.
Selain perakaran yang sehat, tanaman juga membutuhkan adanya sumber unsur hara untuk dapat bermetabolisme dan tumbuh dengan baik. Adanya
Teraremed pada perlakuan AYTB2 dapat merangsang akar baru, sehingga dapat tumbuh akar-akar baru yang dapat menyerap unsur hara dan air yang terkandung
didalam Terabuster secara baik. Dimana Terabuster tersebut memiliki kemampuan larut sangat tinggi sehingga mudah diserap oleh tanaman dan dalam bentuk yang
langsung dapat diserap tanaman serta dapat merangsang pertumbuhan dan peningkatan produksi tanaman serta meningkatkan kemampuan fotosintesa
tanaman Hariangbanga, 2009. Perlakuan AYTB2 pada minggu ke-7 terlihat lebih tinggi pertumbuhannya
karena akar baru sudah terbentuk jadi penyerapannya lebih baik dibandingkan yang tidak dipotong akarnya, dalam hal ini perlakuan ANTR2 lihat Gambar 2.
Sedangkan pertumbuhan tinggi yang cukup lambat sampai pada minggu ke- delapan ditunjukkan oleh perlakuan AYTR1 yang mencapai 13,7 cm, walaupun
pada minggu ke-3 dan minggu ke-5 mengalami kenaikkan tinggi yang cukup baik. Hal ini disebabkan karena tidak adanya Teraremed yang diberikan terhadap
perlakuan AYTR1 yang dapat merangsang akar, walaupun akarnya dipotong dalam 2 bulan terlihat lambat pertumbuhannya.
Gambar 3 Pertumbuhan tinggi pada perlakuan AYTB2 minggu ke-1 A dan minggu ke-8 B.
4.2. Pertambahan Jumlah Pucuk Rasamala A. excelsa Noronhae