Metode GI Group Investigation

dapat bekerja sama dengan siswa lain dalam kelompoknya untuk memahami konsep yang sedang dipelajari. Saat ini, para peneliti di seluruh dunia sedang mempelajari aplikasi praktis dari prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif, dan banyak metode pembelajaran kooperatif sudah ditemukan. Slavin, 2008 : 9. Antara lain Student Teams Achevement Divisions STAD, Teams Games Tournaments TGT, Jigsaw II, Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC, Teams Assisted Individualization TAI Slavin, 2008: 11, Group Investigation GI ,Co-op Co-op. Slavin, 2008 : 25.

5. Metode GI Group Investigation

Yang paling terkenal di antara tokoh-tokoh termuka dari orientasi pendidikan ini adalah John Dewey. Pandangan Dewey terhadap kooperasi di dalam kelas sebagai bahan prasyarat untuk bisa menghadapi berbagai masalah kehidupan yang kompleks dalam masyarakat demokrasi. Kelas adalah sebuah tempat kreaktifitas kooperatif dimana guru dan murid membangun proses pembelajaran yang didasarkan pada perencanaan mutual dari berbagai pengalaman, kapasitas dan kebutuhan mereka masing-masing. Pihak yang belajar adalah partisipan aktif dalam segala aspek kehidupan sekolah, membuat keputusan yang menentukan tujuan terhadap apa yang mereka kerjakan. Kelompok dijadikan sebagai sarana sosial dalam proses ini. Rencana kelompok adalah satu metode untuk mendorong keterlibatan maksimal para siswa. Seperti yang terkesan dari namanya, Group investigation sesuai untuk proyek- proyek studi yang terintegrasi yang berhubungan dengan hal-hal semacam penguasaan, analisis dan mensintesiskan informasi sehubungan dengan upaya menyelesaikan masalah yang bersifat multi-aspek. Tugas akademik haruslah menyediakan kesempatan bagi anggota kelompok untuk memberikan berbagai macam kontribusi, dan tidak boleh dirancang hanya sekedar untuk bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang bersifat faktual siapa, apa, kapan dan sebagainya Slavin, 2008: 214-215. Dalam metode ini ada tiga konsep utama, yaitu : a. Penelitian inquiry, yaitu proses dimana para siswa dirangsang dengan menghadapkan mereka pada suatu masalah, dalam proses ini para siswa merasa dirinya perlu memberikan reaksi terhadap masalah yang dianggap perlu untuk diselesaikan. Masalah ini dapat dari siswa sendiri atau dari guru. b. Pengetahuan, yaitu pengalaman yang tidak dibawa sejak lahir tetapi diperoleh siswa melalui pengalaman baik secara langsung maupun tidak langsung. c. Dinamika kelompok, menunjukkan suasana yang menggambarkan sekelompok individu yang saling berinteraksi mengenai sesuatu yang sengaja dilihat atau dikaji bersama dengan berbagai ide dan pendapat serta saling tukar menukar pengalaman dan saling berargumentasi. Dalam Group investigation, para murid bekerja melalui enam tahap, yaitu: Tahap 1 : Mengidentifikasikan topik dan mengatur ke dalam kelompok-kelompok penelitian Tahap ini secara khusus ditujukan untuk masalah pengaturan. Guru mempresentasikan serangkaian permasalahan atau isu dan para siswa mengidentifikasikan dan memilih berbagai macam subtopik untuk dipelajari, berdasarkan pada ketertarikan dan latar belakang mereka. Tahap ini dimulai dengan perencanaan kooperatif yang melibatkan seluruh kelas. Tahap 2 : Merencanakan investigasi di dalam kelompok Setelah mengikuti kelompok-kelompok penelitian mereka masing-masing, para siswa mengalihkan perhatian mereka kepada subtopik yang mereka pilih. Pada tahap ini anggota kelompok menentukan aspek subtopik yang masing-masing satu demi satu atau berpasangan akan mereka investigasi. Sebagai akibatnya, tiap kelompok harus memformulasikan sebuah masalah yang dapat diteliti, memutuskan bagaimana melaksanakannya dan menentukan sumber-sumber mana yang akan dibutuhkan untuk melakukan investigasi tersebut. Tahap 3 : Melaksanakan investigasi Selama tahap ini para siswa, satu demi satu atau secara berpasangan, mengumpulkan, menganalisis dan mengevaluasi informasi, membuat kesimpulan-kesimpulan dan mengaplikasikan pengetahuan baru yang menjadi bagian mereka untuk menciptakan sebuah resolusi atas masalah yang diteliti kelompok. Tiap siswa menginvestigasi aspek proyek kelompok yang paling menarik minat mereka, dan dalam melakukannya memberi kontribusi satu bagian yang diperlukan untuk menciptakan sebuah “keseluruhan” kelompok. Tahap 4 : Menyiapkan laporan akhir Tahap ini merupakan transisi dari tahap pengumpulan data dan klarifikasi ke tahap dimana kelompok-kelompok yang ada melaporkan hasil investigasi mereka kepada seluruh kelas. Ini terutama merupakan sebuah tahap pengaturan, tetapi seperti pada tahap 1 juga memerlukan semacam kegiatan-kegiatan intelektual yang mengabstraksikan gagasan utama dari proyek kelompok, mengintegrasikan semua bagiannya menjadi satu keseluruhan, dan merencanakan sebuah presentasi yang bersifat instruktif sekaligus menarik. Tahap 5 : Mempresentasikan laporan akhir Sekarang masing-masing kelompok mempersiapkan diri untuk mempresentasikan laporan akhir mereka kepada kelas. Pada tahap ini, mereka berkumpul kembali dan kembali kepada posisi kelas sebagai satu keseluruhan. Tahap 6 : Evaluasi pencapaian Dalam Group investigation para guru harus mengevaluasi pemikiran paling tinggi siswa mengenai subjek yang dipelajari, bagaimana mereka menginvestigasi aspek-aspek tertentu dari subjek, bagaimana mereka mengaplikasikan pengetahuan mereka terhadap solusi dari masalah- masalah baru, bagaimana mereka menggunakan kesimpulan dari apa yang mereka pelajari dalam mendiskusikan pertanyaan yang membutuhkan analisis dan penilaian, dan bagaimana mereka sampai pada kesimpulan dari serangkaian data. Evaluasi semacam ini paling baik dilakukan melalui sebuah pandangan kumulatif dan hasil kerja individual selama seluruh proyek investigasi.

6. Metode TAI Teams Assisted Individualization

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN INTERAKTIF SETTING KOOPERATIF DAN METODE CERAMAH PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN GARIS SINGGUNG

4 15 75

EKSPERIMENTASI PENGAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE MENGAJAR KOOPERATIF TIPE TAI TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA PEUBAH

0 3 66

STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DAN MODEL LT

0 4 73

STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE Teams Assisted Individualization (TAI) DAN Numbered Head Together(NHT)YANG DIMODIFIKASI DENGAN METODE DISCOVERY TERHADAP PRESTASI BELAJAR POKOK BAHASAN

0 4 86

Studi komparasi penggunaan metode stad dilengkapi modul dengan lks terhadap prestasi belajar siswa sub pokok bahasan konsep mol semester i sma Negeri 1 Manyaran tahun ajaran 2008 2009

0 5 87

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN NHT YANG DILENGKAPI MEDIA WORKSHEET TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM.

0 4 25

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DAN NHT YANG DILENGKAPI MEDIA WORKSHEET TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 4 19

PENGARUH METODE MENGAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA.

0 3 20

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TGT DAN STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HUKUM DASAR KIMIA.

0 0 7

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DILENGKAPI LEMBAR KERJA SISWA (LKS) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA

0 0 9