Transistor Field Effect Transistor FET Berbasis

4 memiliki stoikiometri yang tinggi dan resistansi gelap yang tinggi. Teknik deposisi yang digunakan untuk menumbuhkan CdS telah banyak dilakukan dengan metode yang beragam. Penggunaan setiap metode ini akan mempengaruhi sifat optik, listrik dan struktur CdS yang dihasilkan. Menurut beberapa literatur, struktur lapisan tipis CdS yang dibuat dengan menggunakan metode CBD dapat bermacam- macam tergantung pada kondisi deposisi. Strukturnya dapat berbentuk kubik, hexagonal atau campuran kedua fasa tersebut. 17-18 Banyak juga peneliti mencatat bahwa terjadi pengotoran oleh oksigen dan nitrogen pada lapisan tipis CdS jika menggunakan metode penumbuhan dengan CBD. Selain itu, penggunaan complexing agent juga dapat mempengaruhi sifat fisis CdS. Penambahan complexing agent ammonium dapat memperbesar jumlah Cadmium Sulfida yang terbentuk dibanding molekul pengotor lainnya. 18

2.3 Transistor

Pada tahun 1951, William Schockley menemukan transistor sambungan pertama, komponen semikonduktor yang dapat menguatkan sinyal elektronik seperti sinyal radio dan televisi. Kumpulan transistor telah banyak menghasilkan rangkaian semikonduktor lain termasuk rangkaian terpadu IC, suatu komponen kecil yang mengandung ribuan transistor miniatur. 19 Pada keadaan normal, arus yang dialirkan melalui kolektor dan emitor disekat oleh basis sehingga arus tidak bisa mengalir. Untuk membuka katup basis, maka harus memberikan arus pada basis. Semakin besar arus yang diberikan maka katup basis terbuka semakin lebar dan arus yang mengalir dari kolektor menuju emitor semakin besar. Ada dua jenis transistor yaitu transistor sambungan bipolar bipolar junction transistor, BJT dan transistor efek medan field effect transistor, FET, yang karakteristik kerja dan konsrtuksinya berbeda. 20 Transistor efek medan FET adalah piranti terkendali tegangan, yang berarti karakteristik output dikendalikan oleh tegangan masukan. Pada dasarnya terdapat dua jenis transistor efek medan yaitu transistor efek medan tipe-hubungan JFET dan transistor efek medan tipe MOS MOSFET. Field effect transistor FET merupakan salah satu bentuk dari MOSFET. Konfigurasi FET biasanya dibuat dengan menggunakan teknik deposisi lapisan tipis seperti evaporation, sputtering, chemical vapor deposition, dan spin-coating. FET terdiri dari tiga terminal dengana pengisian konduksi antara dua terminal, sumber dan drain, dikendalikan oleh modulasi potensial listrik dari terminal ketiga yaitu gate. 21

2.4 Field Effect Transistor FET Berbasis

CdS Dalam beberapa dekade terakhir ini, bahan semikonduktor cadmium sulfide CdS telah banyak menyita perhatian para peneliti karena sifatnya yang menarik untuk dikembangkan pada aplikasi teknologi tinggi. Salah satu aplikasi yang penting pada bahan CdS yaitu menjadi bahan aktif pada field effect transistor FET. CdS berbasis FET telah banyak dipelajari untuk aplikasi dalam perangkat fotodetektor, biosensor dan flat panel display. Dalam pembuatan FET kualitas tiap lapisan sangat peting untuk menunjukkan kerja dari FET. FET memiliki 3 lapisan yaitu lapisan substrat, lapisan insulator dan lapisan aktif CdS. Lapisan subtrat menjadi kontak gate yang berfungsi sebagai pengatur arus source-drain. Kontak gate diberi tegangan V gs menimbulkan peningkatan arus source-drain secara eksponensial, dengan daerah linier mendefinisikan nilai tegangan ambang. Lapisan insulator berfungsi untuk mereduksi arus source-drain. Sedangkan lapisan CdS berfungsi sebagai bahan aktif yang sensitif terhadap cahaya tampak. Prinsip kerja FET yaitu dengan mengontrol distribusi pembawa elektron dalam semikonduktor dengan mempergunakan medan listrik-dalam. Jika bahan aktif yang digunakan tipe-n, dengan demikian memberikan tegangan positif pada gerbang gate akan menghasilkan akumulasi muatan negatif pada lapisan aktif disekitar permukaan dielektrik. Ketika muatan pembawa sudah cukup terakumulasi konduktivitas daerah akumulasi muatan meningkat secara signifikan. 22 Gambar 7 Struktur piranti FET 5

BAB III METODE PENELITIAN