Semikonduktor Cadmium Sulfide CdS

3 netral. Karena atom pengotor menerima elektron, maka atom pengotor ini disebut atom aseptor. 4 Penambahan atom aseptor ini akan menimbulkan tambahan tingkat energi sedikit di atas pita valensi. Peningkatan energi pada semikonduktor tipe-p dapat dilihat pada Gambar 2.5 b. 3 Semikonduktor tipe-n dapat diperoleh dengan cara yang sama seperti semikonduktor tipe-p, dengan menambahkan atom pengotor pentavalen golongan VA, seperti arsenik, fosfor, atau antimon pada silikon murni. Atom pentavalen yang menempati posisi atom silikon dalam kristal, lima elektron valensi dari atom pengotor akan membentuk empat ikatan kovalen lengkap dan tersisa satu elektron yang tidak berpasangan. Sisa elektron ini akan menjadi elektron bebas dan menjadi pembawa muatan dalam proses hantaran listirk. Struktur semikonduktor tipe-n dapat dilihat pada Gambar 6 a. 2 Gambar 5 a Struktur kristal silikon dengan sebuah atom pengotor valensi tiga menggantikan posisi salah satu atom silikon, b struktur pita energi semikonduktor tipe-p Gambar 6 a Struktur kristal silikon dengan sebuah atom pengotor valensi lima menggantikan posisi salah satu atom silikon, b struktur pita energi semikonduktor tipe-n 5 Material dari proses pengotoran ini disebut semikonduktor tipe-n karena menghasilkan pembawa muatan negatif. Karena atom pengotor memberikan elektron, maka atom pengotor ini disebut atom donor. 4 Penambahan atom donor ini akan menambah satu tingkat energi baru di bawah pita konduksi. 3 Penambahan energi pada semikonduktor tipe-n dapat dilihat pada Gambar 6 b.

2.2 Semikonduktor Cadmium Sulfide CdS

Cadmium sulfide CdS merupakan bahan semikonduktor dalam kelompok senyawa golongan II-VI dengan struktur kristal Zinc Blende dan Wurtzite sebagiamana bahan semikonduktor dari senyawa-senyawa yang lain. Senyawa II-VI yakni CdS memiliki sifat optik dan listrik yang cocok untuk fotodetektor, disamping untuk piranti-piranti optoelektronik lainnya. Cadmium sulfide CdS miliki koefisien absorbansi yang tinggi sehingga sebagian besar cahaya dapat diabsorbansi pada CdS dalam bentuk lapisan tipis sehingga sangat efektif untuk dijadikan field effect transistor FET. Cadmium sulfide memiliki lebar celah pita bandgap dalam kisaran 2.3-2.5 eV serta memiliki jenis celah pita semikonduktor direct bandgap dengan n= ½ untuk yang indirect,n=2. Cadmium sulfide juga memiliki fotokonduktansi yang tinggi sehingga sangat cocok untuk piranti fotodetektor. 6-8 Ada beberapa teknik pendeposisian yang digunakan untuk menumbuhkan lapisan CdS sehingga sifat optik, listrik dan strukturnya sesuai dengan yang diinginkan. Diantaranya menggunakan pendeposisian secara kimia, physical vapour deposition, spray pyrolysis 8 , electro deposition, chemical bath deposition 10-14 , teknik brush plating 15 , hidrotermal 16 dan lain-lain. Dari semua teknik di atas, chemical bath deposition CBD merupakan teknik yang biasanya digunakan untuk menumbuhkan lapisan tipis CdS. Teknik CBD memiliki banyak keuntungan seperti sederhana, tidak membutuhkan peralatan yang canggih, bahan yang terbuang sedikit, merupakan cara yang ekonomis teknik pendeposisian pada area yang luas untuk semikonduktor golongan II –VI seperti CdS, dan tidak menghasilkan gas yang beracun . 13 Metode CBD merupakan proses yang lambat, sehingga orientasi kristalnya dapat diatur dengan peningkatan struktur bulirnya. Lapisan CdS yang ditumbuhkan dengan metode CBD 4 memiliki stoikiometri yang tinggi dan resistansi gelap yang tinggi. Teknik deposisi yang digunakan untuk menumbuhkan CdS telah banyak dilakukan dengan metode yang beragam. Penggunaan setiap metode ini akan mempengaruhi sifat optik, listrik dan struktur CdS yang dihasilkan. Menurut beberapa literatur, struktur lapisan tipis CdS yang dibuat dengan menggunakan metode CBD dapat bermacam- macam tergantung pada kondisi deposisi. Strukturnya dapat berbentuk kubik, hexagonal atau campuran kedua fasa tersebut. 17-18 Banyak juga peneliti mencatat bahwa terjadi pengotoran oleh oksigen dan nitrogen pada lapisan tipis CdS jika menggunakan metode penumbuhan dengan CBD. Selain itu, penggunaan complexing agent juga dapat mempengaruhi sifat fisis CdS. Penambahan complexing agent ammonium dapat memperbesar jumlah Cadmium Sulfida yang terbentuk dibanding molekul pengotor lainnya. 18

2.3 Transistor