Kependudukan GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Tabel 9 Luas kecamatan, jumlah penduduk dan kepadatan penduduk di Kabupaten Lima Puluh Kota No Kec Luas Luas Jml Kepadatan Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Laki-laki Perempuan Ha Km² Jiwa Jiwakm Jiwakm Jiwakm 1 Payakumbuh 5 883 59 29 161 496 14 387 14 774 2 Akabiluru 11 081 111 25 061 226 12 353 12 708 3 Luak 10 847 108 23 472 216 11 484 11 988 4 Lareh S Halaban 12 058 121 32 014 266 15 676 16 338 5 Situjuah L Nagari 7 363 74 19 037 259 9 214 9 823 6 Harau 27 445 274 40 810 149 20 250 20 560 7 Guguak 12 911 129 32 849 254 15 705 17 144 8 Mungka 11 355 114 22 553 199 11 028 11 525 9 Suliki 13 782 138 13 865 101 6 743 7 122 10 Bk. Barisan 14 742 147 21 471 146 10 471 11 000 11 Gn. Omeh 27 648 276 12 348 45 6 059 6 289 12 Kapur IX 50 307 503 25 592 51 13 131 12 461 13 Pangkalan Kt Baru 68 690 687 26 924 39 13 675 13 249 Jumlah 274 112 2 741 325 157 119 160 176 164 981 Sumber : Bappeda dan BPS Kabupaten Lima Puluh Kota 2004 Untuk melihat jumlah angkatan kerja dan perbandingannya dengan bukan angkatan kerja di Kabupaten Lima Puluh Kota terdapat pada Tabel 9. Tabel 10 Jumlah penduduk berusia 15 tahun ke atas menurut jenis kegiatan dan jenis kelamin. No Jenis Kegiatan Laki-laki Jiwa Perempuan Jiwa Jumlah Jiwa 1 Angkatan Kerja 92 036 43 725 135 761 a. Bekerja 79 635 39 857 119 492 b. Mencari Pekerjaan 12 401 3 868 16 269 2 Bukan Angkatan Kerja 7 581 65 853 73 434 a. Sekolah 7 350 7 003 14 353 b. Lainnya 231 58 850 59 081 Jumlah 1 dan 2 99 617 109 578 209 195 Sumber : Bappeda dan BPS Kabupaten Lima Puluh Kota 2004 Persentase angkatan kerja terhadap jumlah penduduk dan tingkat partisipasi angkatan kerja yang dihitung berdasarkan data di atas dan ditunjukkan oleh diagram seperti terdapat pada Gambar 8. Dari diagram terlihat bahwa angkatan kerja dan partisipasi angkatan kerja lebih didominasi oleh penduduk laki-laki karena penduduk perempuan lebih banyak tergolong bukan angkatan kerja. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 P e rs en ta se A n g kata n Ke rj a Tk . Pa rt is ip a s i An g k a ta n P e rsen ta se Laki-laki Perempuan Sumber : Bappeda dan BPS Kabupaten Lima Puluh Kota 2004 Gambar 8 Diagram persentase angkatan kerja terhadap jumlah penduduk dan tingkat partisipasi angkatan kerja Kabupaten Lima Puluh Kota. Penduduk Kabupaten Lima Puluh Kota yang bekerja pada sektor pertanian menempati jumlah tertinggi, yaitu 63 154 jiwa atau 19.42 dari total jumlah penduduk. Hal ini seperti terlihat pada Gambar 9. 0.12 1.44 0.00 5.05 0.00 3.80 0.49 19.42 6.43 Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri Listrik, gas dan air Bangunan Perdagangan Transportasi Keuangan Jasa-jasa Sumber : Bappeda dan BPS Kabupaten Lima Puluh Kota 2004 Gambar 9 Diagram persentase penduduk menurut jenis pekerjaan di Kabupaten Lima Puluh Kota.

4.3. Iklim

Berdasarkan data iklim yang diperoleh dari Atlas Sumberdaya Iklim Pertanian Indonesia yang dibuat oleh kerja sama Departemen Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat serta Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi 2003, Kabupaten Lima Puluh Kota mempunyai pola iklim IIIC dan IVC, curah hujan 2 000-4 000 mmtahun dan tipe iklim basah sebagaimana terdapat pada Tabel 11. Temperatur rata-rata berkisar antara 14ºC -24 ºC, dengan kelembaban antara 68- 75. Tabel 11 Wilayahpola curah hujan Kabupaten Lima Puluh Kota dengan tipe iklimnya berdasarkan bulan basah dan bulan kering Curah Hujan Tahunan mm Pola Tipe Iklim CH ≤ 100 mmbln CH 100-150 mmbln CH 150-200 mmbln CH 200 mmbln 2000-3000 III C Basah ≤ 4 ≤ 4 ≤ 5 6 - 8 3000-4000 IV C Basah ≤ 3 ≤ 4 ≤ 4 7 - 9 Sumber : Data Balitklimat 2003.

4.4. Geologi, Fisiografi dan Keadaan Tanah

Keadaan geologi tanah-tanah yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota berdasarkan umurnya formasi batuan dapat digolongkan dalam Pretersier, Tersier dan Kuarter, yang terdiri dari batuan endapan permukaan, batuan sedimen, batuan metamorfik, volkanik dan intrusi. Dari segi fisiografinya, tanah di Kabupaten Lima Puluh Kota tergolong grup Aluvial, Volkan, Karst, Perbukitan, Pegunungan dan Plato. Grup Aluvial terbentuk dari bahan alluvial-koluvial, endapan sungai kasar dan halus. Beberapa jenis tanah utama antara lain adalah Tropaquepts baru berkembang, Dystropepts bertekstur halus, berpenampang dangkal sampai dalam dan Eutropepts telah berkembang, berdrainase baik, penampang dalam. Grup volkan menyebar dari dataran rendah sampai dataran tinggi, terbentuk dari aktifitas vulkan dan terdiri dari kerucut volkan, aliran lava, dataran volkan dan plato. Bahan pembentuk utamanya berupa tuf masam, tuf intermedier dan lava intermedier. Oleh sebab itu, pH tanah di Kabupaten Lima Puluh Kota pada umumnya bersifat masam. Jenis tanah yang umumnya dijumpai pada grup ini adalah Dystrandepts, Hydrandepts, Tropaquepts dan Dystropepts. Tanah ini umumnya sudah berkembang, berpenampang dalam dengan drainase baik. Tropaquepts di jalur sungailembah berdrainase agak terhambat dan terhambat. Grup Karst termasuk daerah tinggi, didominasi oleh batu kapur keras dan secara umum keadaan reliefnya tidak teratur, dengan bahan penutupnya adalah tuf masam. Jenis tanah utamanya adalah Eutropepts dan Dystropepts, yang merupakan tanah yang sudah berkembang, berpenampang dalam, tekstur halus sampai agak halus, kandungan bahan organik rendah sampai sedang, drainase baik sampai agak cepat, kesuburan tanah rendah sampai sedang. Faktor penghambat utama dari daerah ini adalah lereng curam, erosi dan batuan di permukaan. Grup lain dari tanah-tanah yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota adalah grup perbukitan Hilly terdiri dari bukit-bukit kecil dan besar masing-masing dengan perbedaan ketinggian 10-50 atau 50-300 meter, serta tersusun oleh batuan sedimen dan batuan volkanik yang telah mengalami pelipatan kuat dan erosi, sehingga bentuk kerucut volkan aslinya tidak tampak jelas. Ketinggian tempatnya berkisar antara 1–500 meter di atas permukaan laut. Grup pegunungan Mountain dan plato merupakan bagian dari kawasan Bukit Barisan yang perbedaan ketinggian antar puncaknya lebih dari 300 meter.

4.6. Keragaan Peternakan Sapi Potong

Pada subsektor peternakan, usaha peternakan yang paling menonjol di Kabupaten Lima Puluh Kota adalah ternak besar sapi dan kerbau dan ternak unggas ayam burasras petelur dan itik. Pada saat ini sentra peternakan besar dikembangkan di wilayah bagian selatan yaitu di Kecamatan Luak, Lareh Sago Halaban dan Kecamatan Harau, sementara sentra ternak unggas dikembangkan dan banyak terdapat di wilayah utara yaitu Kecamatan Gunuang Omeh, Suliki, Guguak, Mungka dan Payakumbuh. Khusus untuk peternakan sapi selalu mengalami peningkatan populasi dari tahun ke tahun, dengan laju pertumbuhan 3.69, seperti terlihat pada Tabel 12.