23
5. Mempelajari Quality Control dari bahan baku, proses produksi hingga
hasil akhir pada proses pembuatan teh hijau.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teh Camellia sinensis
Tanaman teh awalnya berasal dari daerah pegunungan Himalaya di daerah – daerah yang letaknya pada potongan garis lintang Utara 30
o
dan bujur 100
o
, yang merupakan perbatasan antara Negara - Negara India, Tibet, Tiongkok dan Burma. Sutejo, 1977.
Di Indonesia dikenal dua macam teh, yaitu varietas assamica dan varietas sinensis. Daunnya tunggal, lebar, berbentuk jorong dengan bagian tepi
bergerigi. Pada varietas assamica daunnya agak besar dengan ujung yang runcing, sedang varietas sinensis daunnya lebih kecil dan ujungnya agak
tumpul. Bunganya keluar dari ketiak daun berwarna putih dan harum baunya. Buahnya adalah buah kotak, yang bila telah masak dan kering akan pecah
sehingga bijinya jatuh ke tanah Setiaji Sastrapradja dkk, 1980. Tanaman teh berbentuk pohon, tingginya bisa mencapai belasan
meter. Namun, tanaman teh di perkebunan selalu dipangkas untuk memudahkan pemetikan, sehingga tingginya 90-120 cm. Akar teh berupa akar
tunggang dan mempunyai banyak akar cabang. Apabila akar tunggangnya putus, akar-akar cabang akan menggantikan fungsinya dengan arah
tumbuh yang semula melintang horizontal menjadi ke bawah vertikal. Akar bisa tumbuh besar dan cukup dalam. Tanaman teh mengalami
pertumbuhan tunas yang silih berganti. Tunas tumbuh pada ketiak dan bekas ketiak daun. Tunas yang tumbuh kemudian diikuti dengan pembentukan daun.
Tunas baru pada teh memiliki daun kuncup yang menutupi titik tumbuh Nazaruddin dan Paimin, 1993.
24
Tanaman teh dapat tumbuh di daerah tropis dan subtropis dengan curah hujan tidak kurang dari 1500 mm. Tanaman teh memerlukan
kelembapan tinggi dengan temperatur udara 13
o
C – 29,5
o
C. Sehingga tanaman ini tumbuh baik di dataran tinggi dan pegunungan yang berhawa
sejuk Anonim
a
, 2003. Menurut Nazaruddin dan Paiman 1993, silsilah kekerabatan dalam
dunia tumbuh – tumbuhan, tanaman teh termasuk ke dalam : Kingdom
: Plantae Divisio
: Spermatophyta Sub divisio : Angisopermae
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Guttiferales
Famili : Theaceae
Genus : Camellia
Spesies : Camellia sinensis
Jenis teh berdasarkan botaninya dibedakan atas jenis teh Sinensis Chinensis atau Bohea dan jenis assamica. Antara jenis Sinensis
dan Assamica terdapat pula jenis Cabodiensis atau teh Kamboja. Sebenarnya teh kamboja adalah jenis hibrida dari kedua jenis sebelumnya
Nazaruddin dan Paiman, 1993. Teh, kopi dan coklat kakao adalah minuman yang biasa kita
konsumsi dan sifatnya adalah minuman penyegar atau merangsang metabolisme tubuh. Dalam minuman tersebut mengandung zat alkaloid tannin
pada teh, kafein pada kopi dan teh, teobromin pada coklat kakao. Zat – zat tersebut mampu merangsang kerja jantung sehingga metabolisme tubuh
meningkat dalam kata lain kondisi tubuh menjadi lebih bugar atau segar Siswoputranto, 1993.
B. Proses Pengolahan Teh Hijau