PengambilanPengumpulan Karang Hias Sumberdaya Karang Hias di Perairan Teluk Lampung 1. Distribusi dan Kelimpahan Karang Hias

Gambar 9. Rata-Rata Jumlah Kuota Setiap Jenis Selama 10 tahun 1999 - 2008 A : High price, B : Medium price, C : Low price - 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 8,000 9,000 10,000 11,000 Ju m lah Kolon i pieces A 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 11000 12000 13000 Ju m lah Kolon i pieces B 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 11000 12000 13000 14000 15000 16000 17000 Ju m lah Kolon i pieces C Berdasarkan Gambar 9 terlihat bahwa jenis-jenis yang dominan menyumbangkan adalah kelompok jenis dengan laju pertumbuhan yang lambat slow growing. Khusus untuk Catalaphyllia sp merupakan salah satu jenis yang sangat jarang ditemukan di alam baik berdasarkan hasil survei maupun berdasarkan data monitoring pengambilanpengumpulan. Beberapa jenis dengan kuota tangkap yang rendah yang jarang ditemukan di alam adalah Scolymia vitiensis dan Blastomussa merleti. Jenis-jenis yang juga ikut terancam adalah jenis yang medium dan low price, umumnya memiliki kuota tangkap yang kecil namun pemanfaatannya sebagian besar melewati pemesanan. Jenis-jenis tersebut bahkan sebagian besar memiliki laju pertumbuhan yang lambat slow growing.

4.4. Proyeksi Kecenderungan Tingkah Laku Populasi Karang Hias

Dugaan tingkah laku karang hias dilakukan pada jenis-jenis yang menjadi target perdagangan karang hias. Green Shirley 1999 telah mengelompokkan jenis-jenis tersebut berdasarkan minat pasar dengan indikator harga Tabel 4.7. Tujuan pendugaan tingkah laku populasi karang hias adalah dalam rangka mengelola populasi karang hias agar tetap memiliki kapasitas untuk melakukan replacement dan rejenistion, dengan cara mengatur besarnya pemanfaatan. Aspek- aspek terkait replacement dan rejenistion yang menjadi pertimbangan dalam pendugaan tingkah laku populasi adalah jumlah koloni karang hias pada masing- masing kelompok ukuran SC 1 , SC 2 , SC 3 SC 4 . Ada dua asumsi yang digunakan terkait hal tersebut yaitu : 1 Koloni karang ukuran ≤ 5 cm adalah juvenil yang merupakan hasil rekruitmen dari populasi karang, sehingga tidak untuk dimanfaatkan Chiappone dan Sullivan 1996, Edmunds 2000 2 Koloni dengan kelas ukuran Medium MSC 2 dan Large LSC 3 adalah koloni karang yang menyokong rekruitmen, sehingga dapat dimanfaatkan secara konservatif Chiappon dan Sullivan 1996, Edmunds 2000. Asumsi di atas mempengaruhi pola pemanfaatan karang hias, pengambilan SC 2 dan SC 3 dalam jumlah yang melebihi daya dukung capacity of replacement rejenistion maka akan menurunkan populasi SC 1 , SC 2 dan SC 3 dengan bertambahnya waktu.