A. 2. Komponen-komponen Pemaafan LANDASAN TEORI

bukannya dengan menolak diri kita sendiri sebagai pembenaran atas afeksi dan penilaian tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan berusaha keras untuk melihat orang yang telah berbuat salah pada kita dengan kebaikannya, perasaan sayang, dan bahkan dengan cinta, ketika kita mengakui bahwa orang tersebut sebenarnya memang bersalah. Studzinski dalam Wilson, 1994 mendefinisikan pemaafan sebagai suatu proses yang penuh kemauan dimana orang yang disakiti lebih memilih untuk merespon orang yang telah berbuat salah pada kita dengan cara yang lebih baik, bahkan dengan cara mencintainya, daripada memusuhinya. Dengan memaafkan kesalahan orang lain, maka ini adalah cara yang efektif untuk mengurangi perasaan marah, cemas dan takut Cerney, dkk dalam Konstam, 2001. Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pemaafan adalah menghilangkan perasaan dan penilaian negatif yang muncul karena ketidakadilan yang kita terima, terhadap orang lain yang telah menyakiti kita dengan cara-cara yang baik dan tidak menghukumnya.

II. A. 2. Komponen-komponen Pemaafan

Menurut Affinito 1999 ada lima komponen dalam pemaafan, yaitu: a. Memutuskan Memaafkan adalah masalah pilihan. Inidvidu akan diarahkan dengan pikirannya sendiri melalui proses ini, menggunakan kemampuan untuk berpikir dan menyelesaikan masalah sehingga dapat ditemukan solusi terbaik untuk mengurangi rasa sakit yang dialami. Individu membuat suatu keputusan Universitas Sumatera Utara dan kemudian bertindak. Tapi bila kemudian iniduvidu memutuskan untuk mengubah pikirannya, mungkin karena tindakan tersebut telah mengubah situasi, atau mungkin inidvidu telah belajar suatu hal baru tentang orang yang telah menyakitinya. Inidvidu juga mungkin menemukan sesuatu yang baru tentang moralitas dan keadilan yang ada dalam diri individu itu sendiri. b. Menghukum Individu akan dihadapkan pada pilihan akan menghukum atau tidak orang yang telah menyakiti kita. Hal ini akan lebih ditekankan pada bagaimana individu menghukum orang yang telah menyakitinya, bukan pada apakah orang yang telah menyakiti itu akan dihukum. Tugas inidvidu disini bukanlah memutuskan apa dan bagaimana orang yang telah menyakiti tersebut akan dihukum, melainkan individu harus memutuskan apa dan bagaimana individu secara personal akan menghukum. Individu harus menyelesaikan masalahnya. Individu juga perlu mempertimbangkan apa yang didapatkan dan apa yang akan hilang dengan menghukum orang yang telah menyakiti tersebut, dan bagaimana keputusan yang telah diambil akan berdampak pada masalah adil- tidak adil. Sekalipun individu memiliki kekuatan dan kekuasaan atas orang yang telah menyakiti itu, menghukum hanya bersifat sementara. c. Menerima Ketidakadilan Hal pertama yang harus dilakukan adalah apakah individu menyadari apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya. Kebanyakan orang ketika merasakan sakit atau melindungi dirinya dari pengalaman-pengalaman buruk yang dialaminya, individu sering menggunakan mekanisme pertahanan diri. Ketika merasa Universitas Sumatera Utara sedih, marah atau terluka, maka semacam ada sense yang memperingatkan diri bahwa ada yang salah, mungkin akan membutuhkan waktu untuk melihat ketidakadilan apa yang sebenarnya terjadi. d. Mengambil Tindakan Setelah keputusan diambil, maka individu perlu bertindak, untuk diri individu sendiri dan juga situasinya. Inidvidu akan diarahkan dampak-dampak apa saja yang mungkin terjadi dari tindakan yang diambil dan apa yang dapat membantu individu untuk melakukan tindakan-tindakan yang dirasa perlu untuk diambil. Semua itu dilakukan tentu saja dalam konteks moralitas individu sendiri. Satu hal yang mungkin individu ingin hindari adalah membiarkan dirinya dalam posisi harus memaafkan dirinya atas tindakan yang mungkin bertentangan dengan standar moral yang selama ini dianutnya. Individu harus yakin dengan keputusan yang telah diambil dan bertindaklah. e. Menurunkan Emosi ke Kondisi Awal Membuat keputusan untuk memaafkan atau tidak adalah seperti memilih untuk meminum obat sakit kepala untuk menghilangkan pusing. Sekali keputusan telah dibuat, inidvidu akan bertindak. Tentu saja dalam memaafkan juga diperlukan waktu. Pada beberapa orang proses ini bisa berlangsung cepat tapi ada juga yang membutuhkan waktu yang lama. Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa ada lima komponen dalam pemaafan yaitu; memutuskan, menerima ketidakadilan, mengambil tindakan dan menurunkan emosi ke kondisi awal. Universitas Sumatera Utara

II. A. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemaafan