III.C. Responden Penelitian III.C.1. Karakteristik Responden
Pemilihan responden penelitian didasarkan ciri-ciri tertentu. Dalam penelitian ini akan diambil 4 responden. Adapun ciri-ciri responden tersebut
adalah: a.
Remaja akhir Yaitu remaja yang berada pada usia 16-18 tahun.
b. Orangtuanya bercerai minimal 2 tahun
Menurut Chase-Lansdale, dkk dalam Berk, 2000 anak yang orangtuanya bercerai dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap
perceraian tersebut setelah 2 dua tahun perceraian terjadi. Pada beberapa anak yang orangtuanya bercerai akan mengalami kepedihan
emosi, ketakutan dan kesepian selama 2 – 5 tahun, bahkan ada yang lebih dari 5 tahun Charlish, 2005.
III. C.2. Jumlah Responden
Menurut Patton dalam Poerwandari, 2001, desain kualitatif memiliki sifat yang luwes, oleh sebab itu tidak ada aturan yang pasti dalam jumlah sampel
yang harus diambil untuk penelitian kualitatif. Jumlah sampel sangat tergantung pada apa yang dianggap bermanfaat dan dapat dilakukan dengan waktu dan
sumber daya yang tersedia.
Universitas Sumatera Utara
Jumlah responden dalam penelitian ini adalah dua orang remaja laki-laki yang akan diwawancarai yaitu remaja yang orangtuanya telah bercerai minimal 2
tahun. Alasan utama pengambilan jumlah sampel tersebut adalah adanya keterbatasan dari peneliti sendiri baik itu waktu, biaya maupun kemampuan
peneliti.
III.C.3. Prosedur Pengambilan Responden
Prosedur pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah berdasarkan konstruk operasional theory-basedoperational construct sampling. Sampel
dipilih dengan kriteria tertentu yaitu berdasarkan teori memaafkan pada remaja yang orangtuanya bercerai. Hal ini dilakukan agar sampel benar-benar bersifat
representatif, yang berarti dapat mewakili fenomena yang dipelajari.
III.D. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Binjai yaitu di rumah remaja yang orangtuanya bercerai. Pengambilan daerah penelitian tersebut adalah dengan alasan kemudahan
untuk mendapatkan sampel penelitian, karena rumah peneliti berada di daerah tersebut. Lokasi penelitian dapat berubah sewaktu-waktu dan disesuaikan dengan
keinginan responden penelitian agar responden penelitian merasa nyaman.
Universitas Sumatera Utara
III.E. Alat Bantu Pengumpulan Data
Pencatatan data selama penelitian penting sekali karena data dasar yang akan dianalisa berdasarkan atas ”kutipan” hasil wawancara dan observasi. Oleh
karena itu, pencatatan data harus dilakukan dengan cara yang sebaik dan setepat mungkin. Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif sangatlah penting dan
cukup rumit, untuk itu diperlukan suatu instrumen atau alat penelitian agar dapat membantu peneliti dalam pengumpulan data Moleong, 2005 Alat bantu yang
digunakan dalam penelitian ini adalah : 1.
Alat perekam tape recorder Alat perekam digunakan untuk memudahkan peneliti untuk mengulang
kembali hasil wawancara yang telah dilakukan. Dengan adanya hasil rekaman wawancara tersebut akan memudahkan peneliti apabila ada
kemungkinan data yang kurang jelas sehingga peneliti dapat bertanya kembali kepada responden. Penggunaan alat perekam ini dilakukan setelah
memperoleh persetujuan dari responden. Selain itu penggunaan alat perekam memungkinkan peneliti untuk lebih berkonsentrasi pada apa yang
akan dikatakan oleh subjek, alat perekam dapat merekam nuansa suara dan bunyi aspek-aspek wawancara sseperti tertawa, desahan, sarkasme secara
tajam Padget, 1998. 2.
Pedoman wawancara Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan peneliti mengenai
aspek-aspek yang harus dibahas, sekaligus menjadi daftar pengecek checklist apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau
Universitas Sumatera Utara
dinyatakan Poerwandari, 2001. Pedoman wawancara bertujuan agar wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian dan
juga sebagai alat bantu untuk mengkategorisasikan jawaban sehingga memudahkan pada tahap analisa data nantinya. Pedoman wawancara
terdiri dari faktor-faktor yang mempengaruhi pemaafan dan langkah- langkah dalam pemaafan pada remaja yang orangtuanya bercerai,
sehingga akan dapat dilihat bagaimana dinamika pemaafannya. 3.
Lembar observasi Lembar observasi dan catatan responden digunakan untuk mempermudah
proses observasi yang dilakukan. Lembar observasi ini digunakan untuk mencatat tampilan fisik responden penelitian, suasana lingkungan, sikap
dan reaksi responden, serta hal-hal menarik dan unik lainnya yang muncul selama wawancara.
III.F. Prosedur Penelitian III.F.1. Tahap Persiapan Penelitian
Pada tahap persiapan penelitian, peneliti melakukan sejumlah hal yang diperlukan untuk melakukan penelitian.
a. Mengumpulkan data yang berhubungan dengan pemaafan pada remaja yang orangtuanya bercerai
Peneliti mengumpulkan berbagai informasi dan teori-teori yang berhubungan dengan pemaafan, khususnya yang berkaitan dengan remaja yang orangtuanya
Universitas Sumatera Utara
bercerai. Selanjutnya peneliti menentukan karakteristik responden yang akan disertakan dalam penelitian ini.
b. Menyusun pedoman wawancara Agar wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian,
peneliti menyusun butir-butir pertanyaan berdasarkan kerangka teori yang ada untuk menjadi pedoman wawancara.
c. Persiapan untuk mengumpulkan data Mengumpulkan informasi tentang calon responden penelitian. Setelah
mendapatkannya, lalu peneliti menghubungi calon responden untuk menjelaskan tentang penelitian yang dilakukan dan menanyakan kesediaannya
untuk berpartisipasi dalam penelitian. d. Membangun rapport dan menentukan jadwal wawancara
Setelah memperoleh kesediaan dari responden penelitian, peneliti meminta responden untuk bertemu dan membangun rapport. Setelah itu, peneliti dan
responden penelitian mengatur dan menyepakati waktu untuk melakukan wawancara.
III.F.2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Setelah tahap persiapan penelitian dilakukan, maka peneliti memasuki tahap pelaksanaan penelitian.
a. Mengkonfirmasi ulang waktu dan tempat wawancara
Universitas Sumatera Utara
Sebelum wawancara dilakukan, peneliti mengkonfirmasi ulang waktu dan
tempat yang sebelumnya telah disepakati bersama dengan responden. Konfirmasi ulang ini dilakukan sehari sebelum wawancara dilakukan dengan
tujuan agar memastikan responden dalam keadaan sehat dan tidak berhalangan dalam melakukan wawancara.
b. Melakukan wawancara berdasarkan pedoman wawancara Sebelum melakukan wawancara, peneliti meminta responden untuk
menandatangani Lembar Persetujuan Wawancara yang menyatakan bahwa responden mengerti tujuan wawancara, bersedia menjawab pertanyaan yang
diajukan, mempunyai hak untuk mengundurkan diri dari penelitian sewaktu- waktu serta memahami bahwa hasil wawancara adalah rahasia dan hanya
digunakan untuk kepentingan penelitian. Dalam melakukan wawancara, peneliti sekaligus melakukan observasi terhadap responden.
c. Memindahkan rekaman hasil wawancara ke dalam bentuk transkrip verbatim Setelah hasil wawancara diperoleh, peneliti memindahkan hasil wawancara ke
dalam verbatim tertulis. Pada tahap ini, peneliti melakukan koding dengan membubuhkan kode-kode pada materi yang diperoleh. Koding dimaksudkan
untuk dapat mengorganisasi dan mensistematisasi data secara lengkap dan mendetail sehingga data dapat memunculkan gambaran tentang topik yang
dipelajari Poerwandari, 2001.
Universitas Sumatera Utara
d. Melakukan analisa data Bentuk transkrip verbatim yang telah selesai, kemudian dibuatkan salinannya
dan diserahkan kepada pembimbing. e. Menarik kesimpulan, membuat diskusi dan saran
Setelah analisa data selesai, peneliti menarik kesimpulan untuk menjawab permasalahan. Kemudian peneliti menuliskan diskusi terhadap kesimpulan dan
seluruh hasil penelitian. Dengan memperhatikan hasil penelitian, kesimpulan data dan diskusi yang telah dilakukan, peneliti mengajukan saran bagi
penelitian selanjutnya.
III.F.3. Tahap Pencatatan Data
Semua data yang diperoleh pada saat wawancara direkam dengan alat perekam dengan persetujuan subjek penelitian sebelumnya. Dari hasil rekaman ini
kemudian akan ditranskripsikan secara verbatim untuk dianalisa. Transkrip adalah salinan hasil wawancara dalam pita suara dipindahkan ke dalam bentuk ketikan di
atas kertas.
III.G. Teknik dan Prosedur Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari pendekatan kualitatif adalah berupa kata-kata. Untuk itu kita perlu melakukan analisis data. Analisis data adalah proses yang
merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan ide seperti
Universitas Sumatera Utara
yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan ide itu Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 2005. Untuk melakukan
analisis berdasarkan data tersebut dibutuhkan kehati-hatian agar tidak menyimpang dari tujuan data penelitian. Berdasarkan penjelasan Moleong 2005
proses analisis data adalah sebagai berikut:
1. Menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber.
2. Mengadakan reduksi data melalui abstraksi.
3. Menyusunnya kedalam satuan-satuan.
4. Kategorisasi satuan-satuan dengan memberikan koding.
5. Mengadakan pemeriksaan keabsahan data.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISA DATA DAN INTERPRETASI