Latar Belakang Analisa Pengaruh Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS), Akseptor Dan Pendapatan Per Kapita Terhadap Tingkat Kelahiran Di Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Masalah kependudukan merupakan masalah penting yang perlu mendapat perhatian dan pembahasan serius dari pemerintah dan ahli kependudukan di Indonesia. Dalam perencanaan pembangunan, data kependudukan memegang peranan penting. Semakin lengkap dan akurat data kependudukan yang tersedia maka semakin mudah dan tepat rencana pembangunan itu dibuat. Sebagai contoh, dalam perencanaan pendidikan, diperlukan data mengenai jumlah penduduk dalam usia sekolah, dan para pekerja dalam bidang kesehatan memerlukan informasi tentang tinggi-rendahnya angka kelahiran dan kematian. Salah satu yang mempengaruhi jumlah penduduk adalah kelahiran fertilitas. Istilah fertilitas adalah sama dengan kelahiran hidup live birth, yaitu terlepasnya bayi dari rahim sorang perempuan dengan ada tanda-tanda kehidupan; misalnya bernafas, jantung berdenyut, berteriak, dan sebagainya. Untuk mengurangi laju pertumbuhan penduduk harus dilakukan penurunan fertilitas. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan penduduk yang merupakan tujuan penting yang ingin dicapai oleh setiap negara. Untuk mencapai tujuan tersebut pemerintah harus membuat kebijakan- kebijakan penting dan berusaha memenuhi sarana dan fasilitas yang menunjang kesejahteraan penduduk. Universitas Sumatera Utara Kebijakan-kebijakan atau usaha yang dilakukan oleh pemerintah harus diikuti dengan peran serta masyarakat untuk mendukung tujuan tersebut. Sehingga pengetahuan tentang kependudukan sangat penting diketahui oleh masyarakat luas untuk merangsang timbulnya tingkah laku yang bertanggung jawab terhadap masalah kepundudukan. Sehingga masalah-masalah yang ada bisa diatasi dan memungkinkan dapat dicegahnya setiap timbulnya masalah baru. Dengan adanya kesadaran masyarakat dan perhatian untuk ikut serta dalam mewujudkan kesejahteraan penduduk maka pemerintah dan masyarakat secara bersama-sama berusaha menanggulangi masalah pertumbuhan penduduk misalnya dengan melaksanakan program Keluarga Berencana KB. Sedangkan Tingkat Fertilitas Total TFR didefenisikan sebagai jumlah kelahiran hidup laki-laki dan perempuan dari setiap penduduk perempuan yang hidup hingga akhir masa reproduksinya. Banyak fakrtor yang mempengaruhi tingkat kelahiran, diantaranya adalah pasangan usia subur, akseptor dan pendapatan per kapita penduduk. Pasangan Usia Subur PUS adalah pasangan suami isteri yang isterinya berusia 15-49 tahun. Di usia ini perempuan berpotensi untuk bereproduksi. Selain itu jumlah akseptor juga mempengaruhi tingkat kelahiran. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, akseptor adalah orang yang menerima serta mengikuti pelaksanaan program keluarga berencana. Sedangkan pendapatan perkapita merupakan pendapatan yang diterima oleh masing-masing perkepala penduduk. Pendapatan perkapita tersebut dihasilkan dengan membagi pendapatan regionalproduk regional neto dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Universitas Sumatera Utara Oleh karena itu penulis mencoba untuk mengetahui pengaruh jumlah pasangan usia subur, akseptor dan pendapatan perkapita terhadap tingkat kelahiran di Sumatera Utara, untuk mengetahui apakah ketiga faktor tersebut mempengaruhi tingkat kelahiran dan seberapa besar faktor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat kelahiran di Sumatera Utara.

1.2. Identifikasi Masalah