Prosedur Penelitian Bahan Penelitian :

7. Prosedur Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Dibuat master plat dari besi dengan panjang 65mm, lebar 10mm dan tinggi 3mm mengikut American Dental Association spesifikasi No 12 untuk pengujian resin akrilik basis denture. 14 Gambar 5 : Master plat yang dibuat dari aluminium 2. Sampel yang dibuat terdiri dari 2 kelompok, yaitu kelompok sampel resin akrilik self cure yang tidak direndam didalam air selama polimerisasi Kelompok A dan sampel resin akrilik self cure yang direndam didalam air selama proses polimerisasi Kelompok B. 3. Cara kerja pembuatan sampel Kelompok A a. Kuvet diisi dengan gips lalu diletakkan master plat dari besi dan dibiarkan sampai dingin. b. Setelah gips dingin, master plat dikeluarkan dari kuvet dan didapatkan mold. Universitas Sumatera Utara Gambar 6 : Mold yang sudah tersedia c. Mold diolesi dengan vaselin sebagai separating medium. d. Monomer dan polimer resin akrilik diaduk didalam pot porcelain Gambar 7 : Pengadukan monomer dan polimer resin akrilik didalam pot percelain e. Resin akrilik diisi didalam mold Universitas Sumatera Utara Gambar 8 : Kuvet yang telah diisi dengan resin akrilik f. Kuvet ditutup rapat dan ditekan dengan clamps selama 10 minit. Gambar 9 : Kuvet diberi tekanan dengan clamps Universitas Sumatera Utara g. Setelah 10 menit, kuvet antagonis dibuka dan resin akrilik dibiarkan berpolimerisasi diudara selama 30 menit. 5 h. Setelah itu, sampel dikeluarkan dari mold lalu diukur kekuatan transversalnya. 4. Cara kerja untuk pembuatan Kelompok B adalah sama dengan Kelompok A tapi bedanya adalah setelah kuvet antagonis dibuka, resin akrilik direndam didalam air selama 30 menit lalu dikeluarkan dari air dan dilakukan pengukuran kekuatan transversalnya. 5. Pengukuran kekuatan transversal dilakukan dengan menggunakan alat Torsee’s Electronic System Universal Testing Machine 2tf ‘Senstar’, SC-2- DE, Tokyo-Japan dengan kelajuan tekan 110 mm per detik. Jarak antara kedua penyangga adalah 50 mm. Setiap batang uji diberi nomor dan dibuat garis tengah. Batang uji ditempatkan pada alat sehingga alat menekan batang uji tepat pada garis tengah hingga fraktur.Gambar 10 Universitas Sumatera Utara Gambar 10 : Torsee’s Electronic System Universal Testing Machine Universitas Sumatera Utara Kekuatan transversal ditentukan melalui formula 13 : S = 3Wl 2bd 2 Keterangan : W = fracture load l = jarak antara 2 penyokong b = lebar sampel d = ketebalan sampel Nilai yang diperoleh dalam kgmm 2 ditukarkan ke megapascals MPa melalui perkalian dengan 9.8 13 .

8. Analisa data