2.3 Proses Polimerisasi Akrilik
Resin akrilik berpolimerisasi melalui reaksi polimerisasi tambahan. Pada reaksi ini, tidak terjadi perubahan komposisi tetapi menghasilkan molekul raksasa
dalam ukuran yang hampir tidak terbatas. Proses polimerisasi jenis ini terdiri dari 4 tahap seperti yang dapat dilihat pada gambar 3 yaitu
2,5,6,9,10
: a Aktivasi Induksi : Untuk memulai proses polimerisasi tambahan,
haruslah terdapat radikal bebas. Radikal bebas dapat dihasilkan dengan mengaktifkan molekul monomer dengan sinar UV, sinar biasa, panas, atau
pengalihan energi dan komposisi lain yang bertindak sebagai radikal bebas. b Inisiasi Penyebaran : Reaksi rantai harus berlanjut dengan terbentuknya
panas, sampai semua monomer telah diubah menjadi polimer. Meskipun demikian, reaksi polimerisasi tidak pernah sempurna.
c Propagasi Pengalihan rantai : Reaksi rantai dapat diakhiri dengan baik dengan cara penggabungan langsung atau pertukaran atom hidrogen dari satu
rantai yang tumbuh ke rantai yang lain. d Terminasi Pengakhiran : Keadaan aktif diubah dari satu radikal aktif
menjadi suatu molekul tidak aktif, dan tercipta molekul baru untuk pertumbuhan selanjutnya.
Masa yang diperlukan untuk campuran resin akrilik mencapai konsistensi dough-like dinamakan dough forming time.Spesifikasi American Dental Association
No.12 menyatakan bahwa konsistensi ini harus dicapai kurang dari 40 menit setelah pengadukan. Dalam penggunaan klinik, biasanya hanya mengambil masa kurang dari
Universitas Sumatera Utara
10 menit. Minimum masa yang diambil untuk resin akrilik self cure berpolimerisasi
adalah 30 menit.
5
Gambar 3 : Reaksi polimerisasi resin akrilik. From: Powers JM, Wataha JC. Dental Materials Properties and Manipulation. 9
th
Ed. Missouri : Mosby Elsevier 2008 : 291
Universitas Sumatera Utara
Terdapat beberapa sifat fisik polimer yang dapat dipengaruhi oleh perubahan dalam temperatur dan lingkungan serta komposisi, struktur, dan berat molekul suatu
polimer
5
: 1. Makin tinggi temperatur, polimer makin lunak dan lemah
2. Makin tinggi berat molekul, makin tinggi sifat fisikomekanik suatu polimer Self cure resin akrilik diaktivasi oleh bahan kimia penurun reducing agent
yang disebut initiator yang ditambahkan pada cairan monomer. Bahan kimia ini yang selalu digunakan adalah tertiary aromatic anime.
5
Reducing agent ini bereaksi dengan benzoyl peroxide pada suhu kamar untuk menghasilkan radikal bebas
peroksida, yang akan menginisiasi proses polimerisasi monomer
5
. Cara inisiasi radikal bebas untuk ketiga – tiga jenis resin akrilik ditunjukkan oleh gambar 4.
Gambar 4 : Cara inisiasi radikal bebas untuk induksi polimerisasi resin akrilik. From: Powers JM, Wataha JC. Dental Materials Properties and
Manipulation. 9
th
Ed. Missouri : Mosby Elsevier 2008 : 292
Universitas Sumatera Utara
Perbedaan paling jelas antara self cure dan heat cure akrilik adalah pada proses aktivasi induksi polimerisasi. Heat cure diaktivasi oleh panas, sedangkan
self cure diaktivasi oleh bahan kimia
5
.
2.4 Kekuatan Transversal