Pengklasifikasian Peribahasa 1. Klasifikasi Peribahasa Jepang

sindiran, kebenaran dalam kehidupan manusia dan lain sebagainya” • Akiyama Ken dalam Dharmayanti 1999:9 mengatakan bahwa : “ Kotowaza wa oshie ya imashime nado imi o motta mijikai bun “ “ Peribahasa adalah kalimat pendek yang mengandung arti nasehat, peringatan dan lain sebagainya” • Sedangkan Shooichiro dalam Dharmayanti 1999:10 mengatakan bahwa : “ Kotowaza wa seikatsu suru no ni sankoo ni naru mijikai kotoba” “ Peribahasa adalah kalimat pendek yang berguna dalam kehidupan” 2.2. Pengklasifikasian Peribahasa 2.2.1. Klasifikasi Peribahasa Jepang Morikuni Honami menjelaskan bahwa peribahasa Jepang digolongkan berdasarkan Naiyou isi, yaitu : a. Jinsei no oshie ya shinri o arawashita Menunjukkan kebenaran dan ajaran kehidupan manusia Contoh : - Jinji o tsukushite tenmei o matsu “Yarudake yattara ato wa kami sama ni makasenasai to iu koto” Universitas Sumatera Utara Kalau sudah melakukan sesuatu serahkanlah hasilnya kepada Tuhan - Tabi wa michizure yo wa nasake “Se no naka o ikite iku ni wa, tagaini omoiyari no kokoro o motsu koto ga taisetsu da to iu koto” Bagi orang yang hidup di dunia ini mempunyai perasaan simpati antara satu dengan yang lain adalah hal yang sangat penting b. Seikatsu no cishiki ya chie o tataite wataru Menunjukkan pemikiran dan pengetahuan tentang kehidupan Contoh : - Ishi hashi o tataite wataru “Hijouni youjinbukai to iu koto” Sangat hati-hati - Gei wa mi o tasukeru “ Narai oboeta gei ga, seikatsu ni yakudatta to iu koto” Keahlian yang tanpa sengaja teringat karena seringnya latihan, sangat berguna dalam kehidupan c. Hito o hihan shitari hinikuttari shita mono Isinya menyindir atau mengkritik orang Universitas Sumatera Utara Contoh : - Udo no taiboku “Karada bakari ookikute, yaku ni tatanai koto” Badannya saja yang besar tapi tidak ada gunanya - Namakemono no sekku hataraki “Fudan, namakete iru hito wa, hoka no hito ga yasunde iru toki, hataranakereba naranaku naru mono de aru” Biasanya orang yang malas harus bekerja pada saat orang lain libur d. Monogoto no yoosu o omoshiroku tatoeta mono Perumpamaan atau kiasan yang menarik tentang keadaan suatu hal Contoh : - Donguri no sei kurabe “Dore mo onaji youni heibon de, tokubetsu ni nukideta mono ga naku, amari kawaranai to iu tatoe” Perumpamaan yang menyatakan bahwa yang manapun sama saja, tidak ada bedanya, tidak ada yang istimewa - Hana yori dango “Utsukushii mono o me de tanoshimu yori jissai ni mini naru mono no Universitas Sumatera Utara houga ii to iu koto” Rasanya lebih baik makan buah yang sudah matang daripada menikmati pemandangan indah Sedangkan Hirayama Teruo menjelaskan bahwa peribahasa Jepang digolongkan berdasarkan Bunkei bentuk kalimat dan Hyougen cara pengungkapan, yaitu : • Berdasarkan Bunkei bentuk kalimat : a. nani wa dou no jojutsu keishiki o toru mono Mengambil bentuk deskripsi ‘ nani wa doo’ Contoh : - Kaeru no ko wa kaeru “ Heibonna hito no ko wa, yahari heibon da to iu tatoe” Anak orang biasa biasanya disebut juga sebagai orang biasa - Oya ni niku ko wa oniko “ Ko wa kanarazu oya ni niru mono de, moshi nitenakereba ningen no ko dewanaku, oni no ko da to iu koto “ Seorang anak pasti mirip orangtuanya sehingga bila ada anak yang tidak mirip, dia disebut anak setan Universitas Sumatera Utara b. nani seyo no meirei keishiki o toru mono Mengambil bentuk perintah ‘nani seyo’ Contoh : - Zen wa isoge “ Yoi koto ga ki ga kawattari jama ga haittarishinai uchi ni hayaku shita houga yoi koto” Hal yang baik akan lebih baik bila segera dilakukan, selama tidak mengganggu atau membuatnya jadi berubah pikiran - Nana tabi sagashite hito o utagae “ Mono ga miataranai toki wa tannin ni nusumareta node wa nai ka to utagau mae ni, jibun de nando demo nen o irete agasu koto, karugarushiku hito o utagatte wa ikenai to iu imi “. Pada saat kita kehilangan barang, sebelum kita mencurigai orang yang mengambilnya, kita harus mencarinya berulang-ulang dengan teliti, jangan mencurigai orang dengan sembarangan. c. nani sureba nani no jouken keishiki o toru mono Mengambil bentuk pengandaian bersyarat ‘nani sureba nani’ Contoh : Universitas Sumatera Utara - Uwasa o sureba kage ga sasu “ Kage de hito no uwasa o suru to,sono hito ga guuzen ni kuru to iu koto” Kalau menggosipkan orang secara diam-diam, maka orang yang digosipkan akan muncul secara tiba-tiba - Mateba kanro no hiyori “ Yukkuri akiramezuni matte ireba kanarazu chansu ga yatte kuru to iu koto” Bila menunggu tanpa rasa putus asa, kesempatan itu pasti akan datang d. nani to nani no heiretsu keishiki o toru mono Mengambil bentuk menderetkan ‘nani to nani’ Contoh : - Tsuki to suppon “ Futatsu no mono ga mitame wa nite iru ga, nakami wa kake hanarete ite, hidoku chigatte iru koto no tatoe”. Dua barang yang kelihatannya sama ternyata berbeda di dalamnya, suatu perbedaan yang sangat jauh Universitas Sumatera Utara e. nani yori nani no hikaku keishiki o toru mono Mengambil bentuk perbandingan ‘nani yori nani’ Contoh : - Kame no koo yori toshi no koo. “ Nechousha no nagai aida no keiken wa totemo tootoi mono da to iu koto” Pengalaman hidup orang yang usianya jauh lebih tua ternyata sangat berharga . - Iroke yori kuike. “ Sukina hito no koto o omou yori, sukina mono o houga saki da to iu koto” Lebih mengutamakan makan makanan yang disukai daripada melamunkan orang yang disukai • Berdasarkan Hyougen cara pengungkapan : a. Gaisu denaku, gutai tekina sushi o mochi iru Menggunakan kata bilangan konkrit, bukan hanya angka perkiraan Contoh : - Juu nin to iro Universitas Sumatera Utara “ Juu nin yoreba juu nin kao chigau youni, kangaetakata ya seishitsu ga chigau koto” Bila ada sepuluh orang yang berbeda bentuk mukanya, maka akan ada sepuluh cara pikir dan karakter yang berbeda pula - Momokuri san nen kaki hachi nen ” Nani goto no mono ni naru made ni wa, sorenari no jikan ga hitsuyou ti iu koto “ Sebelum segala sesuatunya menjadi terlambat, waktu yang masih ada itu merupakan sesuatu hal yang penting b. Kochouhou Cara menyatakan yang berlebihan Contoh : - Suzume hayaku made odori wasurenu “ Chiisai toki ni, mi ni tsuketa koto wa, toshi o totemo wasurenai mono da to iu koto “ Hal yang melekat di diri pada masa kecil, merupakan hal yang tidak dapat dilupakan meskipun sudah tua - Abata mo ekubo “ Ai no me ya hiiki me de mireba mini kui koto mo utsukushiku mieru” Universitas Sumatera Utara Bila mata yang berpihak pada cinta, maka hal yang jelekpun terlihat bagus c. Taihihou Perbandingan yang kontras Contoh : - Awasemono wa hanaremono “ Ningen no nikutai wa chisuikafuu ga gattai shite dekita mono de aru kara, mata moto no shiso ni kangen suru koto “ Karena jasmani manusia terbuat dari kombinasi tanah, air, api dan udara, maka tubuh dapat mereduksimemecahkan keempat bahan dasar tersebut - Rongo yomo no rongo shirazu “ Hon o yonde, bunshoo toshite wa wakatte ite mo jikko ga dekinai koto no tatoe “ Meskipun baca buku dan mengerti setiap kalimatnya, tetapi dalam pelaksanaannya tetap tidak bisa d. Shouryakuhou osoroshii mono wa Cara penyingkatan hal-hal yang mengerikan menakutkan Contoh : Universitas Sumatera Utara - Jishin, kaminari, kaji, oyaji “ Kowai mono no junjo o itta mono “ Adanya urutan tentang hal-hal yang mengerikan

2.2.2. Klasifikasi Peribahasa Indonesia