BATU PECAH
SEMEN + ABU KERAK BOILER CANGKANG KELAPA
SAWIT
Variasi camp.0 - 20
PASIR AIR
PENCAMPURAN PENGADUKAN
PENCETAKAN
PENGERINGAN 24 jam
PERENDAMAN 27 HARI
HASIL LAPORAN PENELITIAN
ANALISIS DATA PENGERINGAN
24 JAM
PENGUJIAN BETON
PENGERINGAN 28 HARI
PENGUJIAN BETON
PERENDAMAN 24 JAM
3.3. Pengujian Sampel
Pengujian yang dilakukan meliputi sifat mekanis dan sifat fisis dari beton.
3.3.1 Sifat Mekanik 3.3.1.1 Pengujian Tekanan Compresive Test
Universitas Sumatera Utara
Kekuatan tekanan beton pada dasarnya adalah sebuah fungsi dari volume porirongga dari beton itu sendiri. Pengujian tekanan beton dilakukan pada saat beton
berumur 28 hari, dimana pada saat umur 27 hari benda uji dikeluarkan dari bak perendaman dan pada hari ke 28 benda uji dikeringkan dengan udara bebas. Pengujian
tekanan dilakukan dengan menggunakan alat Universal Testing Machine hingga
didapatkan beban maksimumnya.
Tekanan beton dapat diperoleh dengan rumus, sebagai berikut :
A P
f
c
= 3.1
dengan:
c
f = Tekanan
2
cm kgf
P = Beban maksimum kg
A = Luas bidang permukaan
2
cm
3.3.2 Sifat Fisis
3.3.2.1 Pengujian Penyerapan Air Water Absorption
Pengujian ini, dimaksudkan untuk mengetahui banyaknya air yang diserap oleh beton direndam pada periode tertentu. Dalam pengujian ini beton yang sudah
mengalami aging selama 28 hari ditimbang dengan maksud mendapatkan massa kering dari beton m
k
setelah itu beton direndam selama 24 jam untuk memperoleh massa basah beton m
b
, namun dalam hal ini beton dilap terlebih dahulu agar basah daripada beton tidak berlebihan
Besarnya penyerapan air dapat diperoleh dengan rumus, sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Penyerapan Air = 100
× −
k k
b
m m
m 3.2
dengan: m
b
gram = Massa basah dari benda uji
m
k
gram = Massa kering dari benda uji
3.3.2.2 Pengujian Porositas
Pengujian porositas dilakukan pada benda uji yang sama terhadap pengujian penyerapan air water absorption jadi pengujian ini dilakukan guna memperoleh
massa basah m
b
setelah beton direndam dan diperoleh massa kering m
k
100 1
× ×
−
air b
k b
V m
m ρ
sebelum dilakukan perendaman.
Porositas dari benda uji dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Porositas = 3.3
dengan: m
b
gram = Massa basah benda uji
m
k
gram = Massa kering benda uji
V
b
3
cm = Volume benda uji
air
ρ = Massa jenis air
3
cm gr
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pengujian Tekanan Compresive Test
Pengujian besarnya tekanan dilakukan dengan menggunakan alat Universal Testing Machine. Tekanan depat diperoleh dengan menggunakan rumus:
Tekanan beton dapat diperoleh sesuai dengan persamaan 3.1 sebagai berikut: A
P f
c
= dengan :
c
f = Tekanan
2
cm kgf
P = Beban maksimum kg
A = Luas bidang permukaan
2
cm
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Data Hasil Pengujian Tekanan Beton Compresive Test
Persentase Abu Kerak
Boiler Cangkang Kelapa Sawit
Beban Tekan
P kgf
Luas A
2
cm
Tekanan
c
f
2
cm kgf
Tekanan
c
f
MPa
Tekanan Rata-rata
c
f
MPa
normal 4900
4700 5100
44,16 44,16
44,16 1109,6
1064,3 1154,9
11,09 10,64
11,55 11,09
5 5300
4900 5100
44,16 44,16
44,16 1200,2
1109.6 1155
12 11,09
11,55 11.55
10 5900
6200 6300
44,16 44,16
44,16 1336
1403,9 1426,6
13,36 14,04
14,13 13,89
15 5100
5400 5500
44,16 44,16
44,16 1154,9
1222,8 1245,5
11,55 12,13
12,46 12,05
20 4400
4200 4500
44,16 44,16
44,16 996,38
951,08
1019
9,96 9,51
10,19 9,89
Universitas Sumatera Utara
4.1.2 Pengujian Penyerapan Air Water Absorption
Pengujian penyerapan air water absorption dilakukan pada saat beton berumur 28 hari. Penyerapan air dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan
3.2 sebagai berikut : Penyerapan Air =
100 ×
−
k k
b
m m
m
dengan: m
b
gram = Massa basah dari benda uji
m
k
gram = Massa kering dari benda uji
4.1.3 Pengujian Porositas
Pengujian porositas dilakukan pada saat beto berumur 28 hari. Porositas beton dapat diperole dengan menggunakan persamaan 3.3 sebagai berikut:
Porositas = 100
1 ×
× −
air b
k b
V m
m ρ
dengan: m
b
gram = Massa basah benda uji
m
k
gram = Massa kering benda uji
V
b
3
cm = Volume benda uji
air
ρ = Massa jenis air
3
cm gr
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Data Hasil Pengujian Penyerapan Air Water Absorption dan Porositas
Persentase Abu Kerak
Boiler Cangkang
Kelapa Sawit
Massa Kering
k
m gr
Mass a
Basa h
b
m gr
Penyerapan Air
Rata-rata Penyerapan
Air
Porositas Rata-rata
Porositas
normal 2324,5
2310 2325,5
2420,5 2416
2423 4,13
4,59 4,19
4,3 9,6
10,6 9,75
9,98
5 2315
2326 2319,5
2405 2422,5
2416 3,89
4,15 4,16
4,07 9
9,65 9,65
9,43
10 2317,5
2316 2317
2412,5 2405
2415 4,09
3,84 4,14
4,02 9,5
8,9 9,8
9,4
15 2312,4
2316 2313
2402,5 2403
2405 3,89
3,76 3,98
3,87 9
8,7 9,2
8,97
20 2318
2319
2315
2404 2403.5
2405 3,71
3,64 3,88
3,74 8,6
8,45 9
8,68
Universitas Sumatera Utara
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengujian Tekanan Beton Compresive Test
Pengujian Tekanan beton dilakukan setelah beton berumur 28 hari sejak pengecoran. Data hasil pengujian, diperoleh tekanan rata-rata beton normal adalah
11,09 Mpa, beton dengan campuran abu kerak boiler cangkang kelapa sawit 5 sebesar 11,55 Mpa, beton dengan campuran abu kerak boiler cangkang kelap sawit
10 sebesar 13,89 MPa, beton dengan campuaran abu kerak boiler 15 sebesar 12,05 MPa, dan beton dengan campuran abu kerak boiler cangkang kelapa sawit 20
sebasar 9,89 Mpa. Maka dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
Gambar 4.1 Grafik Tekanan Beton Mpa Terhadap Persentase Campuran Abu Kerak
Boiler Cangkang Kelapa Sawit
9.89 12.05
13.89 11.55
11.09
2 4
6 8
10 12
14 16
5 10
15 20
Persentase Campuran Abu Kerak Boiler Cangkang Kelapa Sawit
T er
ka n
an B
et o
n M
p a
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa dari hasil pengujian campuran abu kerak boiler cangkang kelapa sawit sebesar 5, 10, dan15 menunjukan kekuatan
beton yang lebih baik dibandingkan beton normal dengan persentase kenaikan kekuatan beton berturut-turut adalah 4,2 , 25,4 , dan 8,7 jadi dapat diperoleh
kekuatan beton terbesar diperoleh pada beton dengan campuran abu kerak boiler cangkang kelapa sawit 15 sedangkan pada beton dengan campuran abu kerak boiler
cangkang kelapa sawit mengalami penurunan sebesar 10,8 , hal ini dikarenakan abu
Universitas Sumatera Utara