Semen Portland Portland Cement Kadar Semen dan Faktor Air Semen FAS

ANALISIS 1 SiO 2 89,9105 Termogavimetri 2 CaCO 3 2,4751 Titrimetri 3 MgCO 3 0,7301 Titrimetri 4 Fe 2 O 3 0,1958 Spektrofotometri 5 Al 2 O 3 0,0012 Gravimetri

2.4. Semen

Material semen adalah material yang memilik sifat adhesif adhesive dan kohesif cohesive yang memungkinkan untuk mengikat fragmen-fragmen mineralagregat-agregat menjadi suatu massa yang padat mempunyai kekuatan. Semen yang mengeras dengan adanya air yang dinamakan dengan semen hidraulis hidraulic cement. Semen jenis ini terdiri dari silikat dan lime yang terbuat dari batu kapur dan tanah liat yang digerinda, dicampur, dibakar dalam pembakaran kapur klin, kemudian dihancurkan menjadi tepung. Semen hidrolik biasa yang dipakai untuk beton dinamakan semen portland portland cement.

2.4.1 Semen Portland Portland Cement

Semen Portland adalah semen hidrolis yang dihasilkan dengan cara menggiling halus didalam klinker yang bersifat hidrolis dan gips sebagai bahan pembantu. Bahan mentah utama untuk membuat semen Portland adalah: - kapur CaO : dari batu kapur - silica SiO 2 : dari lempung - alumina Al 2 O 3 : dari lempung Semen portland biasa ini diidentifikasikan oleh ASTM American Society for Testing Materials C150 yang mana digunakan sesuai dengan tujuan pemakaiannya, semen portland dibagi menjadi beberapa jenis, sebagai berikut: Tabel 2.3 Jenis-jenis Semen Portland Universitas Sumatera Utara Jenis Penggunaan I Untuk konstruksi pada umumnya, dimana tidak diminta persyaratan khusus II Untuk konstruksi umumnya terutama sekali bila diisyaratkan agak tahan terhadap sulfat dan panas hidrasi yang sedang. III Untuk konstruksi-konstruksi yang menuntut persyaratan kekuatan awal yang tinggi. IV Untuk konstruksi-konstruksi yang menuntut persyaratan panas hidrasi yang rendah. V Untuk konstruksi-konstruksi yang menuntut persyaratan sangat tahan terhadap sulfat. Beton yang dibuat dari semen Portland biasanya memerlukan waktu sekitar 14 hari untuk mencapai kekuatan yang cukup pada saat cetakan – cetakan dari gelagar dan plat dapat dibuka dan dapat memikul beban yang sesuai struktur beton tersebut yang akan mencapai kekuatan rencana setelah 28 hari dan setelah massa tersebut kekuatannya akan terus bertambah sedikit demi sedikit. Kekuatan semen merupakan hasil dari proses hidrasi. Proses kimiawi ini berupa rekristalisasi dalam bentuk interlocking-crystals ikatan kristal sehingga membentuk gel semen yang akan mempunyai kekuatan tekan yang tinggi apabila mengeras. Jika semen portland dicampur dengan air, maka komponen kapur dilepaskan dari senyawa. Banyaknya kapur dilepaskan ini sekitar 20 dari berat semen.

2.4.2 Kadar Semen dan Faktor Air Semen FAS

Beton harus menggunakan cukup semen untuk mencapai kekuatan tekan yang disyaratkan, disamping harus cukup pula untuk mencegah tulangnya terhadap serangan karat. Hasilnya harus diperiksa dengan menggunakan daftar semen minimum yang telah ditentukan, bilamana hasilnya jauh dibawah suatu harga minimum yang terdapat dalam daftar tersebut, maka harga minimum itu yang harus diambil dan Universitas Sumatera Utara faktor air semen yang digunakan pada umumnya adalah 50 dari berat semen minimum dalam 1m 3 beton. Adapun pemakaian jumlah semen minimum dalam 1m 3 Deskripsi beton kg dan Faktor Air Semen FAS pada suatu lingkungan atau kondisi tertentu sebagai berikut : Tabel 2.4 Persyaratan Jumlah Semen Minimum dan Faktor Air Semen Maksimum Untuk Berbagai Macam Pembetonan dalam Lingkungan Khusus Jumlah Semen Minimum dalam 1m 3 FAS beton kg Beton didalam ruangan bangunan : a. Keadaan keliling non korosif b. Keadaan keliling korosif, disebabkan oleh kondensasi atau uap korosif 275 325 0,60 0,52 Beton diluar ruang bangunan a. Tidak terlindung dari hujan dan terik matahari langsung b. Terlindung dari hujan dan terik matahari langsung 325 275 0,60 0,60 Beton yang masuk kedalam tanah a. Mengalami keadaan basah dan kering berganti-ganti b. Mendapat pengaruh sulfat alkali dari tanah atau air tanah 325 375 0,55 0,52 Beton yang terus-menerus berhubungan dengan air a. Air laut b. Air laut 275 375 0,57 0,52 Sumber : Pedoman Praktek beton

2.4.3 Pozzolan