partikel dan jenis pemrosesannya. Shigeyama dkk menunjukkan bahwa memproses DFDBA dapat menghilangkan kemampuan induksi sampingannya. Karena DFDBA
merupakan bahan osteokonduktif yang baik, EMD diperlukan untuk terjadinya aktivitas biologis untuk regenerasi.
24
3.3 Xenograf
Cangkok tulang xenogenik terdiri dari jaringan tulang yang diambil dari satu spesies dan dipindahkan ke daerah resipien dari spesies lain. Bahan cangkok tulang
ini dapat diambil dari tulang mamalia atau cangkang kerang. Xenograf hanya bersifat osteokonduksi. Xenograf populer digunakan pada tahun 1950-an dan 1960-an. Akibat
tingginya potensi antigen, tipe dari cangkok tulang ini tidak lagi digunakan secara luas kecuali pada pada perawatan periodontal tertentu.
2,20
3.4 Aloplastik
Aloplastik merupakan bahan cangkok sintetis yang diproses untuk digunakan secara klinis dalam regenerasi tulang. Ada tiga tipe bahan aloplastik yang digunakan
saat ini yaitu hidroksiapatit, keramik dan polimer.
2,13
Hidroksiapatit terbagi atas 2 jenis berdasarkan kemampuannya untuk diserap. Poreus hidroksiapatit dapat meningkatkan pertumbuhan jaringan fibrovaskular yang
akan menstabilkan bahan cangkok. Salah satu penggunaan hidroksiapatit adalah kecenderungan terjadinya migrasi granular dan resorpsi yang tidak sempurna.
2
Trikalsium fosfat TCP, bioglass dan kalsium sulfat juga digunakan sebagai bahan pengganti tulang buatan. Secara klinis salah satu kerugian TCP adalah tingkat
Universitas Sumatera Utara
bioresorpsi yang tidak dapat diprediksi. Degradasinya tidak selalu bersamaan dengan deposisi tulang.
2
Gambar 13: Hidroksiapatit http:www.azom.comwork9cPuwdH57dKUsDnpa EfVfilesimage 003.jpg20 Agustus 2010
Bioactive glass memliki kemampuan untuk berikatan dengan tulang secara kimia. Bioactive glass bersifat osteoinduksi. Bioactive glass untuk replikasi akar telah
diperkenalkan untuk memperbaiki bentuk linggir alveolar yang mengalami resorpsi.
2
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 TEKNIK PERAWATAN
Dalam mempersiapkan rencana perawatan untuk melakukan augmentasi, harus dilakukan pemeriksaan praoperasi sedemikian rupa sehingga dapat memberikan
gambaran yang jelas tentang apa yang harus dilakukan. Untuk menentukan apakah seorang pasien memerlukan tindakan bedah, terutama sekali harus dipertimbangkan
motivasi penderita. Kemudian dilakukan pemeriksaan umum, klinis dan radiologis serta perencanaan biaya selama perawatan berjalan. Hubungan yang baik harus
tercipta antara pasien dan ahli bedah, hal ini sangat dibutuhkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat merugikan masing-masing pihak.
25
4.1 Pemeriksaan Praoperasi
Pemeriksaan praoperasi yang dilakukan antara lain pemeriksaan umum meliputi riwayat penyakit, pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan psikologis
serta pemeriksaan klinis.
4.1.1 Pemeriksaan Umum
Pemeriksaan umum pada pasien sangat penting karena dapat menentukan rencana perawatan yang akan dilakukan. Pemeriksaan umum pasien meliputi :
25
1. Riwayat penyakit Riwayat penyakit pasien perlu dipertimbangkan oleh tim bedah untuk
menghindari terjadinya komplikasi pada penggunaan anastesi dan tindakan bedah itu sendiri. Resiko yang akan timbul oleh karena dua hal tersebut perlu didiskusikan
Universitas Sumatera Utara