TINJAUAN PUSTAKA, menjelaskan teori-teori yang terkait OBJEK PENELITIAN , menjelaskan penjelasan umum ANALISA VISUAL DAN HUMOR PADA IKLAN TELEVISI KARTU AS TELKOMSEL VERSI “AKU GAK PUNYA SIMPULAN , Iklan kartu as versi “aku gak punya pulsa”

6 • Dapat mengetahui bagaimana visualisasi pada iklan kartu as versi “aku gak punya pulsa”. • Dapat mengetahui bagaimana relasi tanda antara ikon, indeks dan simbol pada iklan kartu as versi “aku gak punya pulsa”. • Dapat menambah pengetahuan tentang objek yang diteliti. b. Manfaat bagi khalayak umum • Sebagai bahan referensi dan informasi bagi khalayak umum maupun bagi peneliti lainnya untuk meneliti.

I.8 Sistematika Penelitian

Dalam penulisan makalah ini, dan penyajian hasil dari penelitian disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN , menjelaskan latar belakang masalah tentang perkembangan iklan dan juga fungsinya yang mampu berperan penting bagi produsen maupun konsumen. Dengan banyaknya iklan maka diperlukan USP Unit Selling Point yaitu dengan pendekatan emosional melalui pendekatan humor yang dapat menarik perhatian. Dari latar belakang tersebut maka masalah dapat diidentifikasikan, dirumuskan, dibataskan dengan menggunakan metode penelititan deskriptif kualitatif dengan teori semiotika Charles Sanders Peirce, dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana visualisasi dan tanda pada iklan kartu as versi “aku gak punya pulsa” dan agar mendapatkan manfaat dari penelitian tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, menjelaskan teori-teori yang terkait

dengan objek kajian yang diperoleh dari buku, jurnal dan sebagainya. Objek tersebut yaitu diantaranya teori semiotika, iklan, pendekatan iklan dengan humor, media periklanan dan iklan televisi. 7

BAB III OBJEK PENELITIAN , menjelaskan penjelasan umum

mengenai objek kajian yaitu telkomsel, Sule dan juga iklan kartu as telkomsel versi “aku gak punya pulsa”. Seperti profil, sejarah dan juga data-data yang terkait pada perusahaan Telkomsel kartu As. Menjelaskan profil dan latar belakang Sule sebagai seorang komedian yang sedang laris di pasaran dan tabel scene-scene iklan kartu as versi “aku gak punya pulsa”.

BAB IV ANALISA VISUAL DAN HUMOR PADA IKLAN TELEVISI KARTU AS TELKOMSEL VERSI “AKU GAK PUNYA

PULSA” Berisi pembahasan permasalahan dari objek penelitian yaitu pada iklan kartu as versi “aku gak punya pulsa”. Dengan menggunakan landasan teori yang ada pada Bab II berdasarkan penelitian deskriptif kualitatif dengan teori semiotika Charles Sanders Peirce sebagai pembedah untuk mengetahui tanda iklan.

BAB V SIMPULAN , Iklan kartu as versi “aku gak punya pulsa”

merupakan iklan dengan pendekatan emosional melalui pendekatan humor didalamnya dan juga merupakan iklan yang menggabungkan suatu cerita drama yang dikemas dengan unsur komedi humor dramedi. 8 BAB II KAJIAN SEMIOTIKA DAN IKLAN TELEVISI II.1 Pengertian Semiotika Semiotik berasal dari kata Yunani semeion yang berarti “tanda”. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai sesuatu yang atas dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya, dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain Eco, 1979, h.16, dalam Sobur, 2002, h.95. Sedangkan semiotik menurut Preminger 2001, h.89, dalam Sobur, 2002, h.96 dikatakan “Semiotik adalah ilmu tentang tanda-tanda.ilmu ini menganggap bahwa fenomena sosialmasyarakat dan kebudayaan itu merupakan tanda-tanda. Semiotik itu mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti”. Dengan menggunakan teori semiotika dalam membedah iklan, unsur iklan yang tidak terlihat dengan jelas dapat diteliti dan dibedah dari masing-masing unsur yang berbeda seperti warna, visual, ataupun tanda-tanda lainnya. Dengan semiotika, gerakan tangan atau matapun bisa mempunyai suatu arti dan makna yang tidak terlihat secara langsung tadinya. II.1.1 Jenis-jenis Semiotika Kajian semiotika sampai sekarang telah membedakan dua jenis semiotika, Eco, 1979, Hoed, 2001. h.140, dalam Sobur, 2006, h.15 : 1. Semiotika komunikasi Semiotika komunikasi menekankan pada teori tentang produksi tanda yang salah satu diantara nya mengasumsikan adanya enam faktor dalam komunikasi yaitu pengirim, penerima kode sistem tanda, pesan, saluran komunikasi, dan acuan hal yang dibicarakan, Jakobson, 1963, dalam Hoed 2001, h.140, dalam Sobur, 2006, h.15. 9 2. Semiotika signifikasi Semiotika signifikasi menekankan pada teori tanda dan pemahamannya dalam suatu konteks tertentu. Pada jenis yang kedua ini tidak dipersoalkan adanya tujuan berkomunikasi sebaliknya yang di utamakan adalah segi pemahaman suatu tanda sehingga proses kognisinya pada penerima tanda lebih di perhatikan daripada proses komunikasinya. Dari kedua semiotika yang ada, yaitu semiotika komunikasi ataupun signifikasi, dalam penelitian ini lebih merujuk pada kajian semiotika komunikasi Charles Sanders Peirce, karena dapat membantu pemahaman mengenai makna pesan yang terkandung dalam iklan kartu as versi “aku gak punya pulsa” yang dapat dikaji dengan penggunaan tanda seperti ikon, indeks, dan simbol. II.1.2 Teori Semiotika Charles Sanders Peirce Peirce Berger, 2000, h.14, dalam Sobur, 2006, h.34-35 menandaskan bahwa tanda-tanda berkaitan dengan objek-objek yang menyerupainya, keberadaannya memiliki hubungan sebab akibat dengan tanda-tanda atau karena ikatan konvensional dengan tanda-tanda tersebut. Ia menggunakan istilah ikon untuk kesamaannya, indeks untuk hubungan sebab akibat, dan simbol untuk asosiasi konvensional. Tabel II.1 Teikotomi IkonIndeksSimbol Peirce Tanda Ikon Indeks Simbol Ditandai dengan: Persamaan kesamaan Hubungan sebab-akibat Konvensi Contoh: Gambar-gambar, patung-patung, tokoh besar, foto reagan Asapapi, gejalapenyakit, bercak merahcampak Kata-kata, isyarat Proses Dapat dilihat Dapat diperkirakan Harus dipelajari Sumber: Arthur Asa Berger, 2000b. Tanda-tanda dalam Kebudayaan Kontemporer. Yogyakarta: PT Tiara Wacana, hlm.15 dalam Sobur 2006, h.34-35 10 Menurut Peirce, sebuah analisis tentang esensi tanda mengarah pada pembuktian bahwa setiap tanda ditentukan oleh objeknya: 1. Dengan mengikuti sifat objeknya, ketika menyebut tanda sebuah ikon. 2. Menjadi kenyataan dan keberadaannya berkaitan dengan objek individual, ketika menyebut tanda sebuah indeks. 3. Kurang lebih, perkiraan yang pasti bahwa hal itu diintrepretasikan sebagai objek denotatif sebagai akibat dari suatu kebiasaan ketika menyebut tanda sebuah simbol. Peirce Pateda, 2001, h.44, dalam Sobur, 2006, h.41 mengadakan klasifikasi tanda-tanda yang dikaitkan dengan ground sesuatu yang digunakan agar tanda bisa berfungsi diklasifikasikan menjadi: 1. Qualisign Qualisign adalah kualitas yang ada pada tanda, misalnya kata-kata kasar, keras, lemah, lembut, merdu. 2. Sinsign Sinsign adalah eksistensi aktual benda atau peristiwa yang ada pada tanda, misalnya kata kabur atau keruh yang ada pada urutan kata air sungai keruh yang menandakan bahwa ada hujan di hulu sungai. 3. Legisign Legisign adalah norma yang dikandung oleh tanda, misalnya rambu- rambu lalu lintas yang menandakan hal-hal yang boleh atau tidak boleh dilakukan manusia. 11 Berdasarkan objeknya, Peirce membagi tanda atas: 1. Ikon Ikon adalah tanda yang hubungan antara penanda dan petandanya bersifat bersamaan bentuk alamiah. Atau dengan kata lain, ikon adalah hubungan antara tanda dan objek atau acuan yang bersifat kemiripan, misalnya, potret dan peta. 2. Indeks Indeks adalah tanda yang menunjukan adanya hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat, atau tanda yang langsung mengacu pada kenyataan. Contoh yang paling jelas ialah asap sebagai tanda adanya api. 3. Simbol Simbol adalah tanda yang menunjukan hubungan alamiah antara penanda dengan petandanya, hubungan diantaranya bersifat arbiter, hubungan berdasarkan konvensi perjanjian masyarakat. Dengan melihat bagaimana fungsi semiotika dari Charles Sanders Peirce diatas yaitu teori tanda yang lebih mengartikan makna yang terkandung pada sifat objeknya yang dapat dilihat dari elemen-elemen tanda berupa ikon, indeks dan simbol, maka iklan kartu as versi “aku gak punya pulsa” dapat dibedah secara detail dan maknanyapun akan terlihat baik dari pesan ataupun visualisasinya. Dan membantu untuk melihat relasi tanda antara iklan itu sendiri dengan humor yang terdapat pada iklan itu sendiri. II.1.3 Semiotika dalam Iklan Dalam menganalisa iklan, hal-hal berikut perlu dipertimbangkan, Berger, 2000, h.199, dalam Sobur, 2006, h.117: 1. Penanda dan petanda 2. Gambar, indeks, dan simbol 12 3. Fenomena sosiologi: demografi orang di dalam iklan dan orang- orang yang menjadi sasaran iklan, rekfleksikan kelas-kelas sosial ekonomi, gaya hidup, dan sebagainya. 4. Sifat daya tarik yang dibuat untuk menjual produk, melalui naskah dan orang-orang yang dilibatkan di dalam iklan. 5. Desain dari iklan, termasuk tipe perwajahan yang digunakan, warna, dan unsur estetik yang lain. 6. Publikasi yang ditemukan dalam iklan, dan khayalan yang diharapkan oleh publikasi tersebut. Dari uraian tentang semiotika pada iklan dapat dilihat bahwa dalam meneliti iklan televisi, tidak hanya bicara tentang visual dari iklan itu saja tetapi juga bicara tentang warna, perpindahan kamera, alur cerita, mimik wajah dan sebagainya. Dengan semiotika, makna dan pesan yang ingin disampaikan oleh suatu iklan akan terlihat. II.2 Iklan Advertisment Iklan merupakan suatu media promosi dan komunikasi yang setiap harinya bermunculan, baik itu di televisi, radio, majalah, spanduk, billboard dan sebagainya. Suatu iklan berisi tentang suatu pesan dan promosi produk yang diiklankan, tentu saja pesan yang disampaikan harus tersampaikan secara tepat kepada konsumen, agar produk yang diiklankan dapat disukai dan terjual. Karena pada dasarnya iklan bersifat persuasive membujuk kepada konsumen agar konsumen yang melihat iklan tersebut dapat mengambil suatu tindakan berupa pembelian produk. Persuasi adalah kegiatan psikologis dalam usaha mempengaruhi sikap, sifat, pendapat, dan perilaku seseorang atau banyak orang Suhandang, 2010, h.108. Pengertian periklanan menurut Kustadi Suhandang 2005, h.13 “periklanan advertising adalah suatu proses komunikasi massa yang melibatkan 13 sponsor tertentu pemasang iklan pengiklan, yang membayar jasa sebuah media massa atas penyiaran iklannya, misalnya melalui program televisi”. Iklan menurut Alo Liliweri, M.S. 2011, h.495 “Iklan adalah aktivitas untuk memberitahu atau memperkenalkan produk barang atau jasa kepada sejumlah orang yang mempunyai perhatian terhadap produk barang atau jasa ini”. Sedangkan periklanan menurut Frank Jefkins 1997, h.5 “periklanan merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada calon pembeli yang paling potesial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya.” Menurut Frank Jefkins 1997, h.39 dalam bukunya “Periklanan” secara garis besar iklan dapat digolongkan menjadi tujuh kategori pokok, yaitu sebagai berikut: 1. Iklan Konsumen Consumer Advertising Iklan konsumen mencakup tentang beberapa macam barang yang dikonsumsi atau digunakan oleh para masyarakat seperti:  Barang Konsumen seperti bahan makanan, shampoo, sabun dan sebagainya.  Barang tahan lama, seperti bangunan tempat tinggal, mobil, perhiasan dan sebagainya.  Jasa Konsumen, seperti pelayanan untuk keamanan dan kesejahteraan seperti bank, asuransi, investasi dan sebagainya. 2. Iklan Antar Bisnis Business to Business Advertising Kegunaan iklan antar bisnis adalah mempromosikan barang- barang dan jasa non-konsumen, artinya baik pemasang maupun sasaran iklan sama-sama perusahaan. Produk yang diiklankan adalah barang antara yang harus diolah atau menjadi unsur-unsur produksi. Termasuk disini adalah pengiklanan bahan-bahan mentah, komponen, suku cadang dan aksesoris, fasilitas pabrik dan mesin serta jasa-jasa seperti asuransi, pasokan alat tulis kantor dan lain-lain. 14 3. Iklan Perdagangan Trade Advertising Kegunaan iklan perdagangan adalah memberikan informasi kepada para pedaganang atau saudagar tentang barang-barang yang tersedia untuk dijual kembali, apakah dengan mengigatkan mereka pada merek-merek yang terkenal, memperkenalkan barang-barang baru atau tak jarang mengumumkan hal-hal khusus untuk membantu para pengecer menjajakan barang-barang tersebut, misalkan potongan harga baru, rencana-rencana kampanye iklan konsumen atau promosi penjualan. 4. Iklan Eceran Retail Advertising Kegunaan iklan eceran adalah sebagai berikut:  Mempopulerkan perusahaan, memikat para konsumen dengan janji-janji tertentu dan berkenaan dengan toko atau para pengecer.  Menjual barang-barang yang eksklusif bagi toko tertentu.  Untuk menjual stok toko. 5. Iklan Bersama Cooperative Advertising Sebuah dukungan iklan yang diberikan oleh pihak perusahaan atau pebrik kepada para pengecer produk-produknya juga lazim disebut dengan istilah “kerja sama iklan secara vertical”. Kerja sama iklan merupakan sisi penting dari iklan eceran dan bentuknya sendiri macam- macam, mislanya pemakaian logo, pembiyaan bersama, pemasokan art work, semua biaya ditanggung pemasok dari daftar distribusi. 6. Iklan Keuangan Financial Advertising Tujuan iklan keuangan biasanya adalah untuk menghimpun dana pinjaman atau menawarkan modal, baik dalam bentuk asuransi, penjualan saham, surat obligasi, surat hutang atau dana pensiun. Namun bisa juga iklan tersebut hanya berupa penggumuman atau laporan keuangan dari suatu perusahaan kepada publik yang salah satunya, tentu saja untuk menunjukkan betapa solidnya keuangan yang bersangkutan. 15 7. Iklan Rekruitment Recruitment Advertising Iklan jenis ini bertujuan merekrut pegawai seperti anggota polisi, perusahaan swasta dan lain-lain. Dan bentuknya antara lain iklan kolom yang menjanjikan kerahasiaan pelamar atau iklan selebaran biasa. II.2.1 Iklan sebagai Media Komunikasi dan Informasi Iklan selain media promosi juga merupakan media komunikasi dan informasi, karena iklan berisikan tentang informasi suatu produk yang diiklankan yang kemudian dikomunikasikan secara menarik dan persuasi guna mendapatkan perhatian dari konsumen terhadap produk yang diiklankan. Komunikasi periklanan adalah penyampaian pesan penawaran mengenai suatu produk, jasa atau ide kepada khayalak konsumen melalui media massa dan media lainnya yang dibayar untuk mempengaruhi khayalak sehingga menggunakan produk, jasa atau ide yang ditawarkan. Proses komunikasi periklanan adalah urut-urutan peristiwa yang terjadi dalam komunikasi periklanan. Menurut Liliweri 2011, h.551-553 dalam proses komunikasi tersebut terdapat unsur-unsur komunikasi sebagai berikut: Tabel II.2 Tabel unsur-unsur komunikasi Sumber : Liliweri, Alo 2011, h.551 16 1. Source Produk Sumber komunikasi adalah produsen yang menjadi pemilik produkjasaide yang akan ditawarkan. Produsen bermaksud supaya produkjasaide digunakan oleh konsumen. Produkjasaide merupakan sesuatu yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan dan memuaskan konsumen. a Produk adalah barang yang bernilai ekonomis yang diperlukan oleh konsumen.  Produk tahan lama : yang tidak habis dipakai misalnya perabotan, mobil, elektronik, dan sebagainya.  Produk tidak tahan lama :habis dipakai misalnya, sabun, makanan, minuman, dan sebagainya.  Produk berwujud tangible : adalah produk yang ada bentuk fisiknya. b Jasa adalah layanan yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Misalnya jasa angkutan transportasi, jasa pendidikan, jasa perbankan, dan sebagainya. Jasa sering disebut sebagai produk tidak berwujud intangible. c Ide adalah hasil pemikiran yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen. 2. Message Iklan Iklan adalah pesan-pesan penawaran yang dibuat untuk membantu menjual produkjasaide yang dimaksud. Proses perumusan pesan yang dapat membantu penjualan meliputi isi, struktur dan format yang paling baik untuk kondisi produk jasaide yang ditawarkan. 17 3. Channel Saluran a Media adalah alat perantara yang digunakan dalam menyalurkan pesan penawaran kepada konsumen. Misalnya surat kabar, majalah, radio, televisi, internet, billboard, bioskop, VCDDVD, mobile, dan sebagainya. b Disini terjadi proses pemilihan media yang paling kuat pengaruhnya untuk membantu menyalurkan pesan-pesan iklan. 4. Receiver Audiens a Audiens orang yang menjadi sasaran penyampaian iklan. b Komunikasi dalam komunikasi periklanan sering disebut khayalak konsumen atau calon konsumen yang menjadi pengguna produkjasaide yang ditawarkan. c Komunikasi menerima iklan dan mengolahnya sehingga menghasilkan efek. 5. Effect Efek Efek adalah tujuan yang diharapkan oleh komunikasi periklanan dapat berupa: a Kognitif: Pengetahuan terhadap produk b Afektif: Menyukai c Konatif: Tindakan pembelian. Adapun tahap untuk mencapai efek pembelian menurut Liliweri 2011, h552-553 ada tiga yaitu: 1. Exposure Proses pertama yang dialami konsumen yaitu diterpa terdedah atau tersentuh oleh pesan iklan. 18 2. Processing Iklan yang disampai kepada konsumen akan diolah atau diproses dalam memori konsumen. Konsumen coba memahami isi iklan dan membandingkan dengan nilai-nilai yang ada dalam memori. 3. Communication effect Informasi yang diolah dalam memori mengakibatkan terjadinya pengaruh dalam diri konsumen berupa: a. Kesadaran terhadap produk b. Pengetahuan terhadap produk c. Menyukai produk d. Mengutamakan merek e. Yakin akan produk 4. Target audience action Konsumen membeli produk yang ditawarkan. Strategi pemasaran banyak berkaitan dengan komunikasi. Periklanan merupakan salah satu bentuk khusus komunikasi untuk memenuhi fungsi pemasaran. Untuk menjalankan fungsi pemasaran tersebut maka yang harus dilakukan harus lebih dari sekedar memberikan informasi kepada khalayak. Periklanan harus mampu untuk mempengaruhi konsumen untuk memilih dan mengambil keputusan untuk membeli. Dengan adanya komunikasi yang baik maka sebuah iklan dapat mengirimkan pesan dan informasi yang tepat kepada konsumen. Pada dasarnya periklanan hanya berperan untuk memberitahu para pembeli, yaitu menjelaskan tentang produk dan cara-cara penjualannya. Dalam hal ini, sebuah informasi jelas penting adanya, sebab memberitahu orang bukan manipulasi. Namun apabila produsen iklan memberitahu para konsumen secara berlebihan, maka dapat dianggap telah melakukan manipulasi, atau paling tidak mempengaruhi, membujuk atau meyakinkan mereka untuk berbuat sesuatu. Padahal, apabila dipahami dari arti informasi, akan memperoleh gambaran tentang peran sebuah informasi. 19 Meskipun periklanan memiliki banyak pengertian tetapi periklanan lebih banyak digunakan dalam sistem informasi massa di kalangan masyarakat untuk tujuan ekonomi. Baik perorangan atau kelompok, masyrakat ingin menggunakan sistem informasi massa di dalam masyarakat agar bisa memberikan atau memperoleh informasi dan akhirnya membeli atau menjual berbagai macam barang atau jasa. II.2.2 Daya Tarik Pesan Periklanan Suatu iklan tentunya memiliki konsep yang berbeda-beda, yang mencerminkan dan mewakili produk itu sendiri. Produsen iklan tentunya mempunyai strategi khusus untuk dapat menciptakan suatu iklan yang menarik dan bisa menarik perhatian konsumen. Salah satu strategi untuk menarik perhatian dari konsumen yaitu dengan adanya beberapa pendekatan periklanan yang dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan produk dan juga mengikuti selera pasar. Daya tarik iklan dapat dibagi menjadi dua kategori Lee Johnson, 2007, h.179 dalam Pratami 2012, h.14-15 yaitu :  Daya tarik informasionalrasional penjualan agresif. Daya tarik ini menekankan kepada ciri-ciri, manfaat, atau alasan menggunakan produk tertentu.  Daya tarik emosional penjualan persuasif. Daya tarik ini meggunakan pesan emosional yang diharapkan dapat menyentuh hati dan menciptakan tanggapan berdasarkan perasaan dan sikap.daya tarik emosional terdiri dari daya tarik humor, daya tarik seks, dan daya tarik rasa takut.  Daya tarik kombinasi. Daya tarik ini menggabungkan daya tarik informasionalrasional dan daya tarik emosional. Menurut Suyanto dalam Haerudin 2010, h.19-21, daya tarik pesan diciptakan menggunakan selebritis, humor, rasa takut, kesalahan, positif rasional, emosi, komparatif, dan kombinasi: 20 1. Daya tarik selebritis Produk atau merek dapat menonjol dalam periklanan salah satunya karena selebritis bisa berupa bintang televisi, aktor, aktris, ilmuwan, dan sebagainya. Selebritis menjadi juru bicara produk bahkan menjadi ikon produk tersebut. 2. Daya tarik humor Pengiklan juga menggunakan humor untuk mencapai sasaran komunikasi yang bervariasi survei yang dilakukan oleh eksekutif periklanan menunjukan hal-hal sebagai berikut: a. Humor merupakan metode yang efektif untuk menarik perhatian terhadap iklan. b. Humor menyempurnakan kesukaan baik terhadap iklan maupun terhadap produk yang diiklankan. c. Humor tidak merugikan secara keseluruhan. d. Humor memberikan keunggulan terhadap non humor untuk meningkatkan persuasi. e. Sifat produk mempengaruhi kesesuaian penggunaan humor khususnya humor akan lebih berhasil digunakan mempertahankan produk daripada untuk memperkenalkan produk. 3. Daya tarik rasa takut Daya tarik rasa takut lebih efektif digunakan untuk memperbaiki motivasi. Fakta yang tidak menguntungkan pada konsumen yang hidup pada akhir abad dua puluh adalah dunia yang penuh kriminal dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan. Pengiklan memotivasi konsumen untuk mengolah informasi dan mengambil tindakan. Pengiklan menggunakan daya tarik rasa takut 21 dengan mengidentifikasi dua hal pertama, konsekuensi negatif jika tidak menggunakan produk. Kedua, konsekuensi negatif terhadap perilaku yang tidak aman misalnya minuman keras dan merokok. 4. Daya tarik kesalahan Seperti halnya rasa takut, kesalahan juga merupakan daya tarik negatif, orang merasa salah ketika melanggar peraturan, menyimpang dari nilai standar atau nilai kepercayaan dan tidak bertanggung jawab. Daya tarik kesalahan dapat berjalan baik karena memotivasi individu dewasa secara emosi mengambil alih tanggung jawab tindakan terdepan untuk mengurangi tingkat kesalahan dan berupaya membujuk calon konsumen dengan menerapkan perasaan bersalah yang dapet diganti dengan menggunakan produk yang diiklankan. 5. Daya tarik komparatif Dalam periklanan ada praktik komparatif langsung atau tidak langsung suatu produk dengan produk pesaing, yang mempromosikan bahwa produk tersebut superior di banding produk pesaing. Penelitian tahun 1970 mempelajari iklan dan hasilnya sebagai berikut: a Iklan komparatif lebih baik dalam meningkatkan kesadaran akan merek dibandingkan iklan non komparatif. b Iklan komparatif lebih baik dalam mempromosikan recall titik pesan. c Iklan komparatif secara umum lebih sesuai dengan sikap, terhadap merek yang diiklankan. d Iklan komparatif secara umum mendorong lebih kuat intensitas konsumen untuk membeli produk. 22 e Iklan komparatif mempercayai persepsi kurang dapat dipercaya dibandingkan iklan non komparatif. 6. Daya tarik positif rasional Daya tarik rasional berfokus pada praktek, fungsi, atau kebutuhan konsumen secara optimal terhadap suatu produk, yang memberikan tekanan pada manfaat atau alasan untuk mempunyai atau menggunakan suatu merek. Isi pesan menekankan fakta, belajar dan persuasi logis. Nada positif rasional cenderung informatif dan pengiklan menggunakan nada ini umumnya mencoba meyakinkan konsumen bahwa produk mempunyai manfaat khusus yang memuaskan konsumen. 7. Daya tarik emosional Daya tarik emosional berhubungan dengan kebutuhan psikologis konsumen untuk membeli suatu produk, karena emosional dan perasaan terhadap atribut dan pernak-pernik produk tersebut. Para pengiklan percaya bahwa daya tarik emosional lebih baik untuk menjual merek daripada daya tarik rasional. 8. Daya tarik kombinasi Daya tarik kombinasi adalah daya tarik perpaduan anatara daya tarik yang telah di bahas. II.2.3 Iklan dengan Pendekatan Humor Pendekatan humor dalam suatu iklan dapat mempengaruhi khalayak dari segi emosionalnya, karena humor itu sendiri bersifat menghibur sehingga khalayak yang melihat iklan humor secara tidak sadar telah dipengaruhi persuasi oleh pesan iklan tersebut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Humor adalah sesuatu yang lucu, keadaan yang menggelikan hati. Humor merupakan suatu karya yang lucu yang pada 23 umumnya bertujuan untuk menghibur, menimbulkan tawa, terutama di televisi, film dan lawakan. Humor dapat juga diartikan suatu kemampuan untuk menerima, menikmati dan menampilkan sesuatu yang lucu, ganjilaneh yang bersifat menghibur Darmansyah, 2010, h.66. Menurut Suyanto dalam Haerudin, 2010, h.19, daya tarik pesan dengan menggunakan humor berperan untuk: a. Humor merupakan metode yang efektif untuk menarik perhatian terhadap iklan. b. Humor menyempurnakan kesukaan baik terhadap iklan maupun terhadap produk yang diiklankan. c. Humor tidak merugikan secara keseluruhan. d.Humor memberikan keunggulan terhadap non humor untuk meningkatkan persuasi. e. Sifat produk mempengaruhi kesesuaian penggunaan humor khususnya humor akan lebih berhasil digunakan mempertahankan produk daripada untuk memperkenalkan produk. Beberapa studi dalam bidang iklan telah mencatat bahwa humor merupakan alat yang paling efektif untuk memperkuat kemampuan dalam mengingat kembali suatu pesan iklan Darmansyah, 2010. Suatu studi yang dilakukan oleh ASI Corporation menemukan bahwa pesan komersial yang bersifat humoris dapat mengingat kembali 17 persen lebih tinggi daripada rata-rata pesan komersial lainnya. Penyimpanan informasi dengan sentuhan humor merupakan upaya melibatkan emosi secara mendalam yang dapat mempengaruhi persuasi sesorang konsumen. Oleh karena itu, informasi yang masuk kedalam otak memori secara menyenangkan melalui sentuhan humor akan bertahan cukup lama dan tentu saja akan mudah untuk dipanggil kembali ketika diperlukan Darmansyah, 2010. 24 Macam-macam Humor yang diterapkan pada iklan yaitu: 1. Komedi Slapstics yaitu Sebuah komedi di mana humor berasal dari interaksi fisik, seringkali melibatkan kekerasan berlebihan tapi akhirnya tidak berbahaya diarahkan terhadap individu. Contoh komedi slapstics dapat dilihat pada iklan televisi produksi Arab Saudi yaitu iklan panda cheese, iklan berisi adegan lucu si panda yang seketika berubah menjadi kasar pada siapapun yang tidak memakan produk panda cheese. Gambar II.1 Iklan Panda Chesse Sumber : http:www.seriouseats.com201009video-never-say-no-to-panda-cheese- commercials.html 2. Komedi Parody yaitu Komedi yang memparodikan suatu artis, film, video klip dll dengan menirukannya dengan lucu. Contoh komedi parody dapat dilihat pada iklan televisi sandal new era style versi gangnam style, dalam iklan ini model memparodikan gaya Psy. Gambar II.2 Iklan New era versi gangnam style Sumber : http:www.youtube.comwatch?v=gkiBLQ0yg_M 25 3. Komedi Dramedy yaitu Komedi yang berisi drama di dalamnya. Contoh komedi dramedy dapat dilihat pada iklan televisi XL versi Mawar Marwan, karena iklan ini berisikan drama tentang hubungan Mawar dan Marwan. Gambar II.3 Iklan XL versi Mawar Marwan Sumber : http:destipurnamasari.multiply.comjournalitem223Iklan-XL-Sejuta-Mawar-untuk- Marwan-apaan II.2.4 Jenis Humor Jenis humor menurut Arwah Setiawan dalam Rachmanadji 2006, h.217 dapat dibedakan menjadi tiga kategori menurut “bentuk ekspresi” yaitu : 1. Humor Personal yaitu kecenderungan tertawa pada diri kita, misalnya bila kita melihat sebatang pohon yang bentuknya mirip orang sedang buang air besar. 2. Humor dalam Pergaulan, misalnya senda gurau di antara teman, kelucuan yang diselipkan dalam pidato atau ceramah di muka umum. 3. Humor dalam Kesenian : a. Humor lakuan, misalnya : lawak, tari humor, pantonim lucu. 26 b. Humor grafis, misalnya : cerpen lucu, karikatur, foto jenaka, patung lucu. c. Humor literatur, misalnya : cerpen lucu, esai satiris, sajak jenaka dan semacamnya. Menurut Manser dalam Rachmanadji 2006 Jika yang digunakan dalam kriteria komunikasi, maka ada tiga jenis dalam komunikasi yaitu: a. Si penyampai memang bermaksud melucu, dan si penerima menerima sebagai lelucon. b. Si penyampai tidak bermaksud melucu, namun si penerima menganggap lucu. c. Si penyampai bermaksud melucu, namun si penerima tidak menganggap lucu. II.3 Media Periklanan Suatu iklan tentunya harus mempunyai suatu media pendukung untuk bisa mempromosikan produknya, dibawah ini terdapat beberapa media yang sangat digemari bagi para produsen iklan dalam mengenalkan produknya yaitu media pers, media radio dan media televisi : 1. Media Pers Media Pers adalah media yang paling unggul di Negara-negara industri yang maju. Pengiklan di pers mencapai jutaan dan jumlah publikasi atau terbitan pers di Inggris saja lebih dari 12.000 itu semua karena media pers adalah sarana yang paling murah dalam mempromosikan produknya Jefkins, 1997, h.87. 2. Media Radio Media radio adalah suatu media yang sudah menjadi sarana komunikasi dan periklanan yang mapan karena radio dianggap bisa menggantikan televisi dan juga pemasangan iklan di radio lebih murah dibandingkan televisi, selain itu juga konsumen dapat berimajinasi sendiri dengan hanya mendengarkannya Jefkins, 1997, h.99. 27 3. Media Televisi Media Televisi merupakan barang umum yang mudah dijumpai di mana saja. Karena itu, potensinya sebagai wahana iklan sangat besar, karena ia mampu menjangkau begitu banyak masyarakat atau calon kunsumen. Karena televisi merupakan sarana hiburan utama bagi keluarga, maka produk-produk yang diiklankan di televisi pun kebanyakan adalah barang- barang konsumen, baik yang dikonsumsi setiap hari maupun tahan lama durable goods seperti alat rumah tangga. Namun, dalam beberapa tahun terakhir ini, produk-produk barang dan jasa yang bernilai tinggi semakin sering diiklankan di televisi Jefkins, 1997, h.108. II.4 IklanTelevisi Televisi merupakan media promosi iklan lini atas above the line, karena bayarannya yang mahal dan pengiklan harus membayar penayangan iklan berdasarkan hitungan per detik. Tetapi meski memasang iklan di televisi relatif mahal, tetapi televisi merupakan media yang paling efektif bagi produsen untuk memperkenalkan produk yang akan diiklankan. Karena televisi adalah media yang paling diminati untuk dilihat dan merupakan barang yang umum dimiliki. Menurut Jefkins 1997, h.110-112 ada beberapa kelebihan iklan televisi yang berlaku secara umum yaitu: 1. Kesan Realistik. Karena sifatnya yang visual dan merupakan kombinasi warna-warna, suara dan gerakan, maka iklan-iklan televisi nampak begitu hidup dan nyata. 2. Masyarakat Lebih Tanggap. Karena iklan televisi disiarkan dirumah- rumah dalam suasana yang serba santai atau rekreatif, maka masyarakat lebih siap untuk memberikan perhatian dibandingkan dengan iklan poster yang dipasang di tengah jalan; masyarakat yang sibuk memikirkan sesuatu, menuju suatu tempat atau tengah bergegas ke kantor tentunya tidak akan sempat memperhatikannya. 28 3. RepetisiPenggulangan. Iklan Televisi bisa ditayangkan hingga beberapa kali dalam sehari sampai dipandang cukup bermanfaat yang memungkinkan sejumlah masyarakat untuk menyaksikannya, dan dalam frekuensi yang cukup sehingga pengaruh iklan itu bangkit. 4. Adanya pemilihan area siaran zoning dan jaringan kerja networking yang mengefektifkan penjangkauan masyarakat. Seorang pengiklan dapat mengguanakan satu atau kombinasi banyak stasiun televise sekaligus untuk memuat iklannya. 5. Ideal bagi para pedagang eceran. Iklan televisi dapat menjangkau kalangan pedagang eceran sebaik ia menjangkau konsumen. 6. Terkait erat dengan media lain. Tayangan iklan televisi mungkin saja terlupakan begitu cepat, tetapi kelemahan ini bisa diatasi dengan memadukannya pada wahana iklan lain. Selain memiliki kelebihan, Televisi juga memiliki beberapa kelemahan. Menurut Jefkins 1997, h.113-114 ada beberapa kelemahan iklan televisi yaitu diantaranya adalah: 1. Televisi cenderung menjangkau pemirsa secara massal, sehingga pemilahan untuk kepentingan pembidikan pangsa pasar tertentu sering sulit dilakukan. 2. Jika yang diperlukan calon pembeli adalah data-data yang lengkap mengenai suatu produk atau perusahaan pembuatnya, maka televise lagi- lagi tidak akan bisa menandingi media pers. 3. Hal-hal kecil lainnya bisa dan biasa dikerjakan banyak orang sambil nonton televisi, sama seperti ketika mereka mendengarkan siaran radio. Akibatnya, konsentrasi mereka akan terpecah. 4. Karena pemirsanya yang sulit dipilah—pilah itu, maka iklan televisi justru terbilang mahal. Apalagi terdapat ribuan pengiklan lainnya yang bersaing membujuk pasar sehingga pangsanya nampak lebih kecil. 5. Karena pembuatan iklan televisi butuh waktu yang cukup lama, maka ia tidak cocok untuk iklan-iklan khusus atau bahkan yang bersifat darurat yang harus sesegera mungkin disiarkan. 29 6. Di Negara-negara yang memiliki cukup banyak stasiun televisi, atau yang jumlah total pemirsanya relatif sedikit, biaya siaran mungkin cukup rendah sehingga memungkinkan ditayangkannya iklan yang panjang atau berulan- ulang. Iklan-iklan seperti ini justru mudah membosankan. Dari segi komunikasi, dalam arti pengaruhnya, televisi memiliki keuntungan atas pesannya yang bisa dilihat serta didengar dalam waktu bersamaan Suhandang, 2010, h.89. Selain dari itu televisi memiliki sifat-sifat : 1. Immediacy, di mana daya penyampiannya langsung tanpa mengenal batas jarak dan waktu. 2. Intimacy, di mana siaran-siarannya dapat diikuti dan dinikmati dalam lingkungan kekeluargaan di rumah-rumah sehingga menjadikan komunikasi berlangsung dalam suasana keakraban. 3. Pictorial, seperti halnya, televisi merupakan medium ynag menggunakan cara komunikasi dengan gambar-gambar bergerak disertai suara dan diproyeksikan pada layar kaca atau melakukan penerjemahan alam peikiran dan kata-kata ke dalam bahasa gambar sehingga memudahkan pemahaman orang-orang yang buta huruf. Karena sifat-sifat tersebut, maka televisi menimbulkan keuntungan bagi pemakainya. Karena televisi mampu menampilkan dua elemen yaitu elemen visual gambar dan juga audio suara sehingga komunikasi yang disampaikan akan lebih mudah dimengerti oleh konsumen. Selain itu televisi juga mempunyai unsur-unsur yang terdapat pada iklan televisi Rossiter Pecy dalam Limantaro, 2006, h.16 dalam Pratami, 2010, h.11 terdiri dari :  Unsur heard words, yaitu kata-kata yang terdengar dalam iklan yang ditayangkan di televisi yang dapat membuat pemirsa semakin mengerti akan maksud pesan iklan yang ditayangkan.  Unsur music, yatu musik yang terdapat dalam tayangan iklan, termasuk iringan lagu yang ditayangkan. 30  Unsur seen word, yaitu kata-kata yang terlihat pada tayangan iklan yang dapat mempengaruhi citra produk dalam benak pemirsa.  Unsur picture, yaitu gambar atau tayangan iklan yang meliputi obyek yang digunakan, model yang digunakan, dan adegan yang ditampilkan.  Unsur movement, yaitu gerakan yang ada atau terlihat pada tayangan iklan yang dapat mempengaruhi emosi sesorang untuk larut didalamnya. Unsur-unsur visual dalam televisi tersebut dapat ditemui dalam iklan televisi, unsur seen word, picture dan movement mewakili tampilan visual dalam iklan televisi, sedangkan unsur heard words dan music mewakili suara audio dalam iklan televisi. II.4.1 Pengambilan Gambar Kamera Iklan Televisi Dalam iklan televisi, sudut pengambilan gambar sangatlah berperan penting untuk keindahan gambar dan berpengaruh dalam hal mempengaruhi konsumen. Sudut pengambilan gambar dalam iklan juga penting untuk menggambarkan emosi ataupun memberi informasi yang menarik dengan menggunakan berbagai macam sudut pengambilan gambar. Berikut adalah beberapa sorotan kamera dasar, yaitu Lee Johnson, 2007, h.203 dalam Pratami 2010, h.11: a. Extreme close-up ECU. Kamera diletakkan sedekat mungkin untuk menunjukkan bagian-bagian wajah, tubuh, maupun rincian produk. ECU digunakan untuk memberikan efek dramatis, seruan persuasif atau untuk tujuan demonstrasi. b. Close-up CU. Wajah atau produk mendominasi layar. Sorot kamera CU biasanya digunakan utnuk menarik perhatian pemirsa kepada produk makanan. c. Medium shot MS. Kamera memperlihatkan setengah badan seseorang. Dalam dua sorot, dua orang yang muncul. MS seringkali digunakan untuk menampilkan para pembicara sehingga ekspresi wajah mereka terlihat namun konsumen tetap dapat memahami peran masing-masing berdasarkan pakaian mereka. 31 d. Long shot LS. Sorot ini digunakan untuk mengenalkan tempat atau menunjukkan kerumunan orang. LS memiliki kesan jarak fisik atau emosi yang bersifat tidak pribadi. e. Pan. Kamera bergerak dari satu titik tetap untuk mengikuti objek bergerak. f. Zoom, Zoom-in, kamera difokuskan sehingga citra menjadi lebih besar dan tampak lebih dekat, sedangkan zoom-out memberikan efek sebaliknya.     32 BAB III KARTU AS TELKOMSEL DAN IKLAN KARTU AS VERSI “AKU GAK PUNYA PULSA” III.1 Telkomsel Telkomsel didirikan pada tahun 1995 sebagai wujud semangat inovasi untuk mengembangkan telekomunikasi Indonesia yang terdepan. Untuk mencapai visi tersebut, Telkomsel terus memacu pertumbuhan jaringan telekomunikasi di seluruh penjuru Indonesia secara pesat sekaligus memberdayakan masyarakat. Telkomsel menjadi pelopor untuk berbagai teknologi telekomunikasi selular di Indonesia, termasuk yang pertama meluncurkan layanan roaming internasional dan layanan 3G di Indonesia.Telkomsel merupakan operator yang pertama kali melakukan ujicoba teknologi jaringan pita lebar LTE. Di kawasan Asia, Telkomsel menjadi pelopor penggunaan energi terbarukan untuk menara-menara Base Transceiver Station BTS.Keunggulan produk dan layanannya menjadikan Telkomsel sebagai pilihan utama pelanggan di seluruh Indonesia. Telkomsel terus mengembangkan layanan telekomunikasi selular untuk mengukuhkan posisi sebagai penyedia layanan gaya hidup selular, a truly mobile lifestyle. Telkomsel memiliki komitmen untuk menghadirkan layanan mobile lifestyle unggulan sesuai dengan perkembangan jaman dan kebutuhan pelanggan.Telkomsel menghadirkan teknologi agar bangsa Indonesia dapat menikmati kehidupan yang lebih baik di masa mendatang dengan tetap mendukung pelestarian negeri. Telkomsel siap melakukan lompatan besar dalam evolusi telekomunikasi selular yang sejalan dengan perubahan gaya hidup. Jaringan Telkomsel menghadirkan dunia dengan konektivitas tanpa batas, ragam aplikasi untuk memfasilitasi gaya hidup modern serta rangkaian produk untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. 33 Untuk itulah, Telkomsel secara aktif mendorong pemanfaatan energi terbarukan sebagai sumber energi untuk menara BTS serta menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi remaja dan masyarakat yang kurang mampu. Melalui peningkatan kualitas masyarakat dan pelestarian lingkungan, Telkomsel berpartisipasi aktif untuk masa depan bangsa yang lebih baik. Telkomsel Paling Indonesia www.telkomsel.com . Berikut dibawah ini merupakan perkembangan Telkomsel dalam kurun waktu 1995-2011: Tabel III.1 Perkembangan Telkomsel Tahun Keterangan 1995 PT Telekomunikasi Selular Telkomsel didirikan yang ditandai dengan peluncuran kartuHALO pascabayar. 1996 Telkomsel menyatukan negeri dengan menghadirkan layanan telekomunikasi selular ke seluruh propinsi di Indonesia. 1997 Pertama di Asia yang memperkenalkan layanan prabayar, simPATI. 1998 Menjadi pemimpin industri selular di Indonesia. 2000 Pertama di Indonesia meluncurkan layanan Mobile Banking. 2001 Pertama di Indonesia mengoperasikan GSM dualband pada frekuensi 900 dan 1.800 MHz. 2002 Meluncurkan layanan WAP, web dan data mobile berbasis SMS, dilanjutkan dengan GPRS. 2003 Pertama di Indonesia memperkenalkan layanan roaming internasional prabayar. 2004 Meluncurkan Kartu As prabayar. Menerapkan teknologi EDGE, sebagai teknologi roadmap berikutnya setelah GPRS. Bergabung dengan Bridge Alliance, aliansi regional telekomunikasi selular, untuk memberi manfaat lebih bagi pelanggan. Meluncurkan layanan Nada Sambung Pribadi. 2005 Call Center meraih sertifikasi ISO 9001:2000. 34 2006 Pertama di Indonesia meluncurkan layanan 3G. 2007 Pertama di Indonesia meluncurkan layanan Telkomsel Flash HSDPA. Pertama di Indonesia meluncurkan Telkomsel cash layanan uang digital melalui telepon selular. 2008 Pertama di Asia menggunakan energi terbarukan untuk BTS. Pertama di dunia menyediakan layanan suara dan data mobile di atas kapal PELNI yang memungkinkan pelanggan dapat berkomunikasi di tengah laut. Meluncurkan program Telkomsel Merah Putih dalam rangka memberikan layanan telekomunikasi bagi pulau-pulau, desa-desa terpencil dan daerah perbatasan. 2009 Meningkatkan jaringan Telkomsel menjadi HSPA+, dengan kecepatan akses data mencapai 21 Mbps guna memberikan layanan mobile broadband yang lebih baik. 2010 Telkomsel menjadi satu-satunya operator selular yang menyediakan akses telekomunikasi di lebih dari 25.000 desa melalui Program Desa Berdering. Pertama di Indonesia meluncurkan Langit Musik layanan toko musik digital yang menyediakan fasilitas unduh lagu secara penuh. Pertama di Indonesia meluncurkan aplikasi Mobile Newspaper yang memungkinkan pelanggan membaca berita melalui telepon selular. Pertama di Indonesia memperkenalkan layanan iklan mobile, yang terarah sehingga memungkinkan pengiklan mencapai para pengguna Telkomsel. Pertama di Indonesia melakukan ujicoba teknologi jaringan pita lebar LTE. 2011 Pertama di Indonesia mencapai 100 juta pelanggan. Sumber : www.telkomsel.com 08-04-2013 35 III.2 Produk – Produk Telkomsel Seperti tagline dari Telkomsel yaitu “Telkomsel Paling Indonesia” , Telkomsel memberikan kenyamanan bagi pelanggan Telkomsel untuk memilih kartu provider sesuai dengan kebutuhan dari pelanggan setia Telkomsel. Karena Telkomsel memiliki produk-produk yang mampu memenuhi kebutuhan pelanggan. Berikut ini merupakan produk-produk dari Telkomsel www.telkomsel.com :  kartuHalo Nikmati nyamannya berkomunikasi dengan keluarga dan kerabat dengan layanan pasca-bayar post-paid kartuHalo dari Telkomsel. Dengan dukungan jaringan terluas dan kualitas terbaik, kartuHalo adalah pilihan yang tepat untuk seluruh solusi kebutuhan komunikasi mobile anda. Gambar III.1 KartuHalo Sumber : http:www.telkomsel.comproduct 09-04-2013  SimPATI simPATI adalah layanan pra bayar pre-paid dari Telkomsel untuk anda yang berjiwa modern dan dinamis. Nikmati mudahnya bicara, akses data, messaging, dan berbagai layanan terbaik lainnya hanya dari simPATI. Gambar III.2 simPATI Sumber : http:www.telkomsel.comproduct 09-04-2013 36  Kartu As Nikmati layanan pra bayar pre-paid kartu As dari Telkomsel. Dengan tarif yang kompetitif didukung oleh jaringan terluas, dapatkan berbagai kemudahan berkomunikasi dengan teman dan keluarga. Gambar III.3 Kartu As Sumber : http:www.telkomsel.comproduct 09-04-2013 Kartu As 30 Jam ‘Gratisnya Lebih Lama 30 Jam Berkali-Kali’ Promo terbaru dari Kartu As, pelanggan dapat menikmati bonus dalam bentuk bonus bicara hingga 30 jam dan bonus ribuan SMS.Promo Kartu AS Gratisnya Lebih Lama 30 Jam Berkali-kali hanya berlaku bagi pelanggan yang aktif mulai 14 Desember 2011 dan melakukan registrasi promo Gratisnya Lebih Lama 30 Jam Berkali-kali via direct UMB 100 lalu pilih menu “Gratis Nelpon 30jam” Selain itu pelanggan juga bisa melakukan registrasi melalui direct code 10030 , registrasi promo Gratis Nelpon 30 Jam GRATIS, dengan minimum pulsa tersedia sebelum registrasi Rp2,000 , cukup registrasi 1 kali saja maka promo akan berlaku selama periode promo, setelah sukses melakukan registrasi melalui 100 atau 10030 pelanggan akan mendapatkan notifikasi SMS.  Internet Telkomsel Flash Telkomsel flash adalah layanan internet tanpa kabel wireless yang disediakan oleh telkomsel untuk seluruh pelangganya kartuHALO, simPATI dan kartu As. 37  Smartphone Menikmati layanan produk dan fitur dari telkomsel pada smartphone yang anda miliki.  Kartu Fac ebook Kartu Facebook dari Telkomsel adalah satu-satunya kartu prepaid GSM di Indonesia yang bekerja sama resmi dengan Facebook. Selain bisa Facebook-an gratis, Kartu Facebook bisa juga dipakai untuk telepon, sms dan internetan murah. Gambar III.4 Kartu Facebook Sumber : http:www.telkomsel.comproduct 09-04-2013  Bundling Merupakan strategi marketing yang melibatkan beberapa produk yang kemudian dijual menjadi satu paket. III.3Iklan kartu As versi “Aku gak punya pulsa” Iklan kartu As Telkomsel versi “Aku gak punya pulsa” merupakan iklan provider yang bertemakan iklan humor.Iklan berdurasi 31 detik ini disajikan dengan gaya humor yang berisi adegan drama antara si cewek dan si cowok yang terlibat konflik dan kemudian Sule muncul sebagai penyelamat hubangan mereka berdua dan berakhir dengan happy endingSlice of life. Dalam iklan ini terdapat tiga pemain utama yang lebih ditonjolkan dalam iklan yaitu sang pria, sang wanita dan tentunya Sule, juga beberapa pemain pendukung lainnya seperti seorang nenek dan juga para pengunjung café. Iklan ini mengambil set di jalanan depan café. Iklan diawali dengan drama yang disajikan antara pasangan kekasih yaitu sang wanitasang pria, seorang pria terlihat mengejar kekasihnya ditengah hujan yang bermaksud menahan kekasihnya untuk tidak pergi meninggalkanya, namun sang wanita merasa kecewa dengan apa yang dilakukan kekasihnya yang tidak pern ataupun telepon. Lalu sang pria menjelaskan emosi, bahwa dirinya tidak mempunyai pulsa untuk menghubungi sang wanita, mendegar penjelasan kekasihnya itu sang wanita terlihat dia pingsan. Sule, si nenek dan para pengunjung antara pasangan kekasih itupun dibuat harunya. Lalu Sule sebagai penyelamat datang mendekati sang pria dan memberi solusi untuk menggunakan kartu As. Berbagai bonus yang tersediapun tertera di papan disamping papan tersebut. Pemandangan berbedapun terlihat saat kedua pasangan tersebut yang terlihat berbaikan dan akrab dengan saling telepon melalui handphone mereka maasing lainnyapun terlihat merayakannya dengan berjoged bersama muncul yaitu kartu As Telkomsel. Berikut dibawah ini adalah tampilan audio dan visual per Audio Pria : please.. jangan tinggalin akulah… Keterangan : Diiringi alunan musik yang sendu dan juga suara gemercik hujan turun. Wanita : apa susahnya ngomong… Keterangan : Diiringi alunan musik yang sendu dan juga suara gemercik hujan turun. dilakukan kekasihnya yang tidak pernah memberinya kabar dengan sekedar sms Lalu sang pria menjelaskan kepada sang wanita bahwa dirinya tidak mempunyai pulsa untuk menghubungi sang wanita, mendegar penjelasan kekasihnya itu sang wanita terlihat kaget yang dia pingsan. Sule, si nenek dan para pengunjung café yang menyaksikan drama antara pasangan kekasih itupun dibuat harunya. Lalu Sule sebagai penyelamat datang mendekati sang pria dan memberi solusi untuk menggunakan kartu As. bonus yang tersediapun tertera di papan café dan Sule yang menari disamping papan tersebut. Pemandangan berbedapun terlihat saat kedua pasangan tersebut yang terlihat berbaikan dan akrab dengan saling telepon melalui handphone mereka maasing-masing, Sule, si nenek dan para pengunjung lainnyapun terlihat merayakannya dengan berjoged bersama-sama.Produk muncul yaitu kartu As Telkomsel. Berikut dibawah ini adalah tampilan audio dan visual per scene: Tabel 3.2 Scene Iklan Kartu as Visual .. jangan Diiringi alunan musik yang sendu dan juga suara gemercik hujan turun. Diawali dengan drama pengejaran sang pria yang sedang berusaha menahan sang wanita agar tidak meninggalkannya. apa susahnya Diiringi alunan musik yang sendu dan juga suara gemercik hujan turun. Terlihat sang wanita yang melepaskan genggaman tangan sang pria dari tubuhnya. 38 ah memberinya kabar dengan sekedar sms kepada sang wanita dengan penuh bahwa dirinya tidak mempunyai pulsa untuk menghubungi sang wanita, kaget yang menyebabkan yang menyaksikan drama antara pasangan kekasih itupun dibuat harunya. Lalu Sule sebagai penyelamat datang mendekati sang pria dan memberi solusi untuk menggunakan kartu As. dan Sule yang menari-nari disamping papan tersebut. Pemandangan berbedapun terlihat saat kedua pasangan tersebut yang terlihat berbaikan dan akrab dengan saling telepon melalui ule, si nenek dan para pengunjung café sama.Produk shotpun Scene 39 Wanita : sms gak pernah.. telfon gak pernah.. Keterangan : Diiringi alunan musik yang sendu dan juga suara gemercik hujan turun. Terlihat rasa kekecewaan sang wanita yang dengan sendu dan menangis ketika menjelaskan permasalahan mengapa ia kecewa. Pria: aku gak punya pulsaa… Keterangan : Diiringi alunan musik yang - sendu dan juga suara gemercik hujan turun. Dengan penuh emosi sang pria lalu memberi jawaban kepada sang wanita. Pria : saaaaaa… Keterangan : alunan music fade out dan juga suara gemercik hujan turun juga suara efek saat si cewek pingsan. Terlihat sang wanita yang pingsan karena syok mendengar jawaban dari si cowok. Dan sekilas terlihat sekumpulan orang yang menyaksikan pertengkaran sang wanitasang pria. Sule : urusan pulsa kok sampai lebat gini.. Keterangan : suara gemercik hujan turun juga suara isak tangis dari para penonton. Terlihat Sule dan juga beberapa penonton seperti seorang nenek dan wanita yang menangis tersedu- sedu. Sule : Aissss… Keterangan : Suara kicauan burung terdengar karena hujan mulai Sule yang kaget melihat tiba-tiba nenek yang berdiri disebelahnya menedahkan kepalanya dipundaknya karena 40 berhenti. saking harunya. Sule : Makanya… Keterangan : Suara kicauan burung terdengar karena hujan mulai berhenti. Hujanpun berhenti dan Sule lalu mendatangi sang pria. Sule : Pake kartu As Keterangan : Suara kicauan burung terdengar karena hujan mulai berhenti. Sule mengeluarkan kartu As dan memperlihatkan kartu As sebagai solusi kepada sang pria. Musik : fade in Keterangan : Musik berirama cepat sebagai pengiring Sule yang terlihat menari- nari disibelah papan yang didalamnya tertera bonus pada kartu As. Teks: gratisnya lebih lama 24 jam berkali-kali Keterangan : Musik berirama cepat sebagai pengiring Sule yang terlihat menari- nari disibelah papan yang didalamnya tertera bonus pada kartu As. Teks: gratisnya lebih lama 30 jam berkali-kali Keterangan : Musik berirama cepat sebagai pengiring Sule yang terlihat menari- nari disibelah papan yang didalamnya tertera bonus pada kartu As. 41 Teks: gratis nelpon, gratis ribuan sms Keterangan : Musik berirama cepat sebagai pengiring Sule yang terlihat menari- nari disibelah papan yang didalamnya tertera bonus pada kartu As. Teks: hubungi 100 Wanita : halooo.. Pria: haiii.. Keterangan : Musik berirama cepat sebagai pengiring Terlihat sang wanita dan sang pria yang baikan dan saling berkomunikasi menggunakan handphonenya. Keterangan : Musik berirama cepat sebagai pengiring Sule, nenek dan orang- orangpun ikut merayakannya dengan berjoged bersama-sama. Musik : fade out Di scene terakhir terlihat gambar produk yaitu kartu As Telkomsel. III.3.1 Strategi Komunikasi Iklan provider kartu as telkomsel versi “aku gak punya pulsa” merupakan iklan yang melakukan komunikasi iklan dengan menggunakan starategi komunikasi melalui pendekatan emosional yaitu humor untuk menarik perhatian khalayak dari sisi emosionalnya guna mempengaruhi konsumen.Iklan ini juga menampilkan suatu bagian drama dari kehidupan yang biasa dilihat dalam dunia nyata slice of life yaitu berupa drama kehidupan yang diawali dengan konflik diawal, pemecahan masalah dan 42 berakhir dengan bahagia. Iklan ini lebih menonjolkan kelbihan-kelebihan dari bonus-bonus produk kartu as telkomsel. a. What to say Iklan provider produk kartu as telkomsel versi “aku gak punya pulsa” ingin menyampaikan kepada konsumen bahwa kartu as merupakan produk kartu provider yang murah dengan berbagai macam bonus didalamnya, yang mampu menjadi solusi bagi pasangan muda yang ingin selalu berkomunikasi dengan biaya yang murah.Itu semua bisa terlihat dari tagline kartu as itu sendiri yaitu “kartu as paling murah”. b. How to say - Verbal Strategi komunikasi verbal iklan kartu as telkomsel versi “aku gak punya pulsa” yaitu dengan penggunaan kata-kata yang non formal dengan penyampaian yang hiperbola dan lucu. Karena target audience dari iklan ini adalah anak muda dan remaja yang biasa melakukan komunikasi dengan kata-kata yang sudah terkontaminasi dengan bahasa luar, seperti penggabungan bahasaIndonesia dengan bahasa inggris ataupun bahasa yang lebay berlebihan. - Visual Strategi komunikasi visual iklan kartu as telkomsel versi “aku gak punya pulsa” yaitu dengan menggunakan gaya visual iklan slice of life yaitu menggambarkan penggalan kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang dimulai dengan masalah, pemecahan masalah dan diakhiri dengan happy ending. Dengan cerita yang menggunakan pendekatan emosional yaitu humor dan pemilihan tempat yang mewakili anak muda yaitu café. 43 III.3.2 Positioning Kartu as telkomsel memposisikan produknya sebagai kartu provider yang paling murah seperti tagline dari kartu as itu sendiri yaitu “kartu as paling murah” dan juga cocok bagi anak muda, remaja dan yang berjiwa muda yang menyukai harga murah dan juga bonus-bonus dari produk kartu as telkomsel. 44

BAB IV ANALISA VISUAL DAN HUMOR PADA IKLAN TELEVISI KARTU AS

Dokumen yang terkait

Gambaran Persaingan Dalam Iklan Televisi Kartu Seluler XL Dan AS (Studi Analisis Semiotika tentang Persaingan dalam Iklan Televisi Kartu Seluler XL versi “Sule – Baim” dan AS versi “Sule – Cek 123”)

1 35 132

Pengaruh Iklan Televisi Molto Ultra Sekali Bilas Terhadap Keputusan Pembelian Pada Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi USU

3 45 92

Iklan Kartu Xl Dan Tindakan Membeli (Buying Actions) Pengguna Telepon Selular (Studi Kasus Tentang Pengaruh Iklan Televisi Kartu Xl Versi “Kawin Sama Monyet” Terhadap Tindakan Membeli Kartu Xl Oleh Siswa-Siswi Smu Negeri 10 Medan)

1 32 128

Kajian semiotika visual iklan televisi gulaku versi lemon

6 14 80

Kajian Visual Tayangan Iklan Televisi Kondom Fiesta Versi Siap Malam Mingguan

5 57 76

Analisis Efektivitas Iklan Televisi Kartu As Versi Sule (Kasus Pada Mahasiswa Program Strata-1 Institut Pertanian Bogor)

12 51 109

Efektivitas Iklan Televisi Kartu Seluler(Studi Efektivitas Iklan Televisi Kartu As Versi Ganteng Level10, AXIS Versi Tali Persahabatan, XL Versi Noah Band Dengan Menggunakan Metode EPIC Model di Kalangan Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Angkatan 201

0 2 14

EFEKTIVITAS IKLAN TELEVISI KARTU SELULER EFEKTIVITAS IKLAN TELEVISI KARTU SELULER (Studi Efektifitas Iklan Televisi Kartu As Versi Ganteng Level 10, AXIS Versi Tali Persahabatan, XL Versi Noah Band Menggunakan Metode EPIC Model Di Kalangan Mahasiswa Faku

0 2 13

ANALISIS SEMIOTIK IKLAN KORPORAT TELKOMSEL VERSI "PALING INDONESIA" DI TELEVISI.

1 1 15

REPRESENTASI PERSAINGAN DALAM IKLAN KARTU AS (Studi Semiotik Iklan Kartu As Versi “Sule” di Televisi).

1 3 89