dilakukan menggunakan distribusi F dengan membandingkan antara nilai F – kritis dengan nilai F-test yang terdapat pada Tabel Analisis of Variance
ANOVA dari hasil perhitungan dengan micro-soft. Jika nilai F
hitung
F
kritis
, maka H
yang menyatakan bahwa variasi perubahan nilai variabel bebas store atmosphere dan gaya hidup tidak dapat menjelaskan perubahan nilai
variabel terikat pembelian Impulsif ditolak dan sebaliknya. Menurut Sugiyono, 2009:183, menghitung keeratan hubungan atau
koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y yang dilakukan dengan cara menggunakan perhitungan analisis koefisien korelasi Product
Moment Method atau dikenal dengan rumus Pearson.
b. Hipotesis
H ;
ρ = 0, Tidak terdapat pengaruh
store atmosphere
dan gaya hidup terhadap Pembelian Impulsif di The Oasis Factory Outlet
Bandung.
H
1
; ρ ≠ 0, Terdapat pengaruh
store atmosphere
dan gaya hidup terhadap Pembelian Impulsif di The Oasis Factory Outlet Bandung.
c. Kriteria pengujian
H ditolak apabila F
hitung
dari F
tabel
α = 0,05 Menurut Guilford 1956:480, bahwa tafsiran koefisien korelasi variabel dalam
penelitian dapat dikategorikan sebagai berikut: Taksiran koefisien korelasi yang dikategorikan menurut metode Guilford
adalah sebagai berikut :
Tabel 3.12 Kategori Korelasi Metode Guilford
Besarnya Pengaruh Bentuk Hubungan
0,00 – 0,20 0,21 – 0,40
0,41 – 0,60 0,61 – 0,80
0,81 – 1,00 Sangat longgar, dapat diabaikan
Rendah Moderat Cukup
Erat Sangat erat
Apabila pada pengujian secara simultan H ditolak, artinya sekurang-
kurangnya ada sebuah ρyxi ≠ 0. Untuk mengetahui ρyxi yang tidak sama dengan
nol , maka dilakukan pengujian secara parsial.
2. Pengujian Secara Parsial
Melakukan uji-t, untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat hipotesis sebagai berikut :
a. Rumus uji t yang digunakan adalah :
�
�= ���1
� 1
−�
2
��….������ �−�−1
�=1,2,3….,5
Hasilnya dibandingkan dengan tabel t untuk derajat bebas n – k – 1 dengan taraf signifikansi 5.
b. Hipotesis
H
0.
ρ = 0, Tidak terdapat pengaruh store atmosphere terhadap
pembelian impulsif di The Oasis Factory Outlet Bandung.
H
11
. ρ ≠ 0, Terdapat pengaruh store atmosphere terhadap pembelian
impulsif di The Oasis Factory Outlet Bandung.
Ho. ρ = 0,
Tidak terdapat pengaruh gaya hidup terhadap pembelian impulsif di The Oasis Factory Outlet Bandung.
H
12
. ρ ≠ 0, Terdapat pengaruh gaya hidup terhadap pembelian impulsif
di The Oasis Factory Outlet Bandung.
c. Kriteria pengujian
H ditolak apabila t
hitung
dari t
tabel
α = 0,05 Kriteria Penarikan Pengujian:
Jika menggunakan tingkat kekeliruan α = 0,01 untuk diuji dua pihak, maka kriteria peneerimaan atau penolakan hipotesis yaitu sebagai berikut :
a. Jika t
hitung
≥ t
tabel
maka H ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima
artinya diantara variabel X dan variabel Y ada hubungannya. b. Jika t
hitung
≤ t
tabel
maka H ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak
artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada hubungannya. Dibawah ini adalah gambaran daerah penolakan H
dan daerah penerimaan H
1
:
Gambar 3.1 Daerah penerimaan dan penolakan Ho
Sumber: Sugiyono 2009:185 Daerah
peneriman H Daerah
penolakan H Daerah
penolakan H
t
tabel
-t
tabel
72
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan
The Oasis Factory Outlet merupakan perusahaan yang bergerak di bidang ritel yang berdiri pada bulan November 2002, dan berlokasi di Jalan Laksamana
Laut R.E Martadinata No 51. The Oasis Factory Outlet menyadiakan berbagai macam pakaian, diantaranya: Pakaian Wanita, Pakaian Pria, Pakaian Anak, dan
Accessoris. Tidak hanya pakaian yang dijual di The Oasis Factory Outlet berbagai macam merk tas juga dijual disini. Pemilik mendirikan factory outlet di Jalan
Laksaman Laut R.E Martadinata atau yang sering kita kenal dengan nama Jalan Riau, disebabkan karena jalan Jalan Riau ini jalan protokol di Bandung dan sangat
strategis karena berada di pusat kota. Ini terbukti dari banyaknya factory outlet- factory outlet yang berdiri di sepanjang Jalan Riau. Disamping itu, di lokasi ini
mempunyai keunggulan, yaitu karena letaknya yang strategis membuat factory outlet ini mudah dijangkau oleh semua target pasar.
The Oasis Factory Outlet ini mempunyai ciri khas tersendiri seperti produk-produk yang ditawarkan beraneka ragam dan jenisnya serta harganya yang
terjangkau sehingga dapat masuk ke segala segmen di kalangan konsumen. Meskipun The Oasis Factory Outlet merupakan perusahaan yang berdiri sendiri
atau bentuk peseorangan dan tidak memiliki cabang, serta promosi yang dilakukan hanya pada voucher, billboard dan surat kabar, namun pengunjung yang