Pengaruh Motivasi Dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Sepeda Motor Honda Tipe Sport Di PT. Daya Anugrah Mandiri Bandung
(2)
Terima Kasih Kepada Yang Terhormat
Dosen Penguji
Raeny Dwisanty , SE., M.Si
Isniar Budiarti, SE., M.Si
Pembimbing
(3)
Pengaruh Motivasi dan Sikap Konsumen
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen
pada Sepeda Motor Honda Tipe Sport
di PT Daya Anugerah Mandiri Bandung
(4)
Seiring dengan
perkembangan jaman,
teknologi, dan
perubahan gaya hidup
manusia modern, maka
jenis dan tingkat
kebutuhan dan keinginan
konsumen turut
berkembang secara
dinamis dari waktu ke
waktu.
Perusahaan
Sepeda
Motor
Dealer Resmi Honda
di kota Bandung
PT Daya Anugerah
Mandiri Bandung
Kotler (2002:154) Faktor psikologis yang terdiri dari
motivasi, persepsi, pembelajaran serta keyakinan dan sikap
mempengaruhi seseorang didalam melakukan keputusan
pembelian suatu barang atau jasa.
(5)
Berdasarkan latar belakang diatas
penulis ingin melihat mana yang lebih
dominan yang mempengaruhi keputusan
Pembelian Konsumen pada Honda Tipe
sport di PT Daya Anugerah Mandiri
Bandung maka penulis tertarik untuk
mengambil judul
“PENGARUH
MOTIVASI
DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP
KEPUTUSAN
PEMBELIAN
KONSUMEN
PADA HONDA TIPE SPORT DI PT DAYA
ANUGERAH MANDIRI BANDUNG .
”
Menurut (Setiadi, 2003:14), Keputusan
pembelian dapat ditingkatkan jika kita
memperhatikan
beberapa
faktor,
antara lain faktor psikis yang
merupakan faktor pendorong yang
berasal dari dalam diri konsumen yaitu
motivasi,
persepsi,
pengetahuan,
keyakinan dan sikap. Dan menurut
(Dewi Urip Wahyuni, 2008:30) bahwa
produk
yang
ditawarkan
oleh
perusahaan dapat menjadi salah satu
pembentukan motivasi konsumen,
persepsi kualitas dan sikap konsumen
dalam
melakukan
pengambilan
(6)
1.
Bagaimana motivasi konsumen pada produk Honda tipe
sport di PT Daya Anugerah Mandiri Bandung.
2.
Bagaimana sikap konsumen pada produk Honda tipe sport di
PT Daya Anugerah Mandiri Bandung.
3.
Bagaimana keputusan pembelian konsumen pada produk
Honda tipe sport di PT Daya Anugerah Mandiri Bandung.
4.
Seberapa besar pengaruh motivasi dan sikap konsumen
terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk
Honda tipe sport di PT Daya Anugerah Mandiri Bandung
baik itu secara simultan maupun secara parsial.
(7)
Motivasi adalah suatu keadaan dalam pribadi yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan
keiinginan
tertentu guna
mencapai tujuan (Handoko, 2001:225).
Sikap adalah pernyataan-pernyataan atau penilaian evaluatif
berkaitan dengan objek, orang atau suatu peristiwa (Robbins,
2006:169).
Keputusan pembelian konsumen adalah pemilihan satu tindakan dari
dua atau lebih pilihan alternatif (Fandy Tjiptono, 2008:19).
(8)
Pengaruh Motivasi dengan
Keputusan
Pembelian
Konsumen
Amirullah (2002:36) menjelaskan bahwa kekuatan
individu terdiri dari pengalaman belajar dan memori
(learning and memory), kepribadian dan konsep diri
(personality
and
self
concept),
motivasi
dan
keterlibatan (motivation and involvement), sikap
(attitude), dan gaya hidup (life style) adalah kekuatan
yang melekat pada konsumen yang mempengaruhi
keputusan membeli.
Pengaruh Sikap Konsumen
dengan
Keputusan
Pembelian Konsumen
Menurut Kotler, Amstrong (2003:200) unsur yang
terdapat
pada
pribadi
konsumen
memberi
rangsangan
untuk
melakukan
keputusan
pembelian, unsur yang dimaksud adalah dorongan,
persepsi dan sikap terhadap kebutuhan yang harus
dipenuhi.
(9)
Motivasi
Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan Rasa aman
Kebutuhan Sosial
Kebutuhan Harga Diri
Kebutuhan Aktualisasi Diri
Sikap
Komponen kognitif
Komponen efektif
Komponen konatif
Keputusan Pembelian
Pengenalan masalah
Pencarian informasi
Evaluasi alternatif
Keputusan pembelian
Perilaku setelah pembelian
KERANGKA PEMIKIRAN
(10)
Hipotesis Utama:
Terdapat pengaruh motivasi dan sikap konsumen
terhadap
keputusan pembelian konsumen pada sepeda motor Honda tipe
sport di PT Daya Anugerah Mandiri.
Sub Hipotesis :
Terdapat pengaruh motivasi terhadap keputusan pembelian
konsumen pada sepeda motor Honda tipe sport di PT Daya
Anugerah Mandiri.
Terdapat pengaruh sikap konsumen
terhadap keputusan
pembelian konsumen pada sepeda motor Honda tipe sport di PT
Daya Anugerah Mandiri.
(11)
Metode Penelitian
Obyek Penelitian
Pengaruh Motivasi dan Sikap Konsumen
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen
Unit Penelitian
PT Daya Anugerah Mandiri
Sumber Data
Data Primer dan Sekunder
Teknik Penentuan Data
Populasi
Sampel
Populasinya adalah seluruh konsumen honda
tipe sport di PT Daya Anugerah Mandiri,
periode
2007-2010 sejumlah 73 konsumen.
Dan sampel dalam penelitian sebanyak
65responden.
Teknik Pengumpulan Data
Observasi, wawancara, kuesioner, dan
dokumentasi
Uji Validitas
Uji Reliabilitas
Rancangan Analisis
Deskriptif /kualitatif
Verifikatif/kuantitatif
MSI (data ordinal dirubah menjadi interval)
,
analisis korelasi , analisis regresi berganda, dan
analisis determinasi.
(12)
Uji Validitas
Variabel
No Item
Koefisien Validitas
Titik Kritis
Kesimpulan
Motivasi
1
0,679
0,300
Valid
2
0,727
0,300
Valid
3
0,718
0,300
Valid
4
0,787
0,300
Valid
5
0,513
0,300
Valid
6
0,672
0,300
Valid
7
0,581
0,300
Valid
(13)
Variabel
No Item
Koefisien Validitas
Titik Kritis
Kesimpulan
Sikap
1
0,784
0,300
Valid
2
0,656
0,300
Valid
3
0,811
0,300
Valid
4
0,873
0,300
Valid
5
0,785
0,300
Valid
(14)
Variabel
No Item
Koefisien Validitas
Titik Kritis
Kesimpulan
Keputusan
Pembelian
1
0,789
0,300
Valid
2
0,764
0,300
Valid
3
0,704
0,300
Valid
4
0,705
0,300
Valid
5
0,768
0,300
Valid
6
0,682
0,300
Valid
(15)
Uji Reliabilitas
Variabel
Koefisien
Reliabilitas
Titik Kritis
Kesimpulan
Motivasi
0,922
0,700
Reliabel
Sikap
0,867
0,700
Reliabel
(16)
Hasil Penelitian
Analisis Deskriptif
Motivasi
(X1)
58,5%
Cukup
tinggi/sedang
Sikap
(X2)
65,5%
Cukup baik
Keputusan
Pembelian
(Y)
53,8%,
cukup
(17)
Analisis Verifikatif
Regresi Linier Berganda
Y= a + b
1X
1+
b
2X
2Y= 3,355 + 0,276 X
1+ 0,617 X
2Nilai a b
1dan b
2dalam persamaan di atas dapat di interpretasikan sebagai berikut:
a = 3,355 artinya :
jika motivasi (X
1) dan sikap konsumen (X
2) bernilai 0 satuan maka
keputusan pembelian (Y) akan bernilai 3,355 satuan.
b
1= 0,276 artinya : jika motivasi (X
1) meningkat sebesar satu satuan sikap konsumen (X
2)
konstan maka keputusan pembelian (Y) akan meningkat sebesar 0,276
satuan.
b
2= 0,671artinya : jika sikap konsumen (X
2) meningkat sebesar satu satuan sementara
motivasi (X
1) konstan maka keputusan pembelian (Y) akan meningkat
0,671 satuan.
(18)
Analisis
Korelasi
Analisis korelasi parsial Antara
Motivasi Konsumen (X
1) dengan
Keputusan Pembelian Konsumen (Y)
0,597
Analisis korelasi parsial Antara Sikap
Konsumen (X
2) Dengan Keputusan
Pembelian (Y)
0,699
Analisis Korelasi Simultan Antara
Motivasi (X
1) Dan Sikap Konsumen
(19)
Analisis Koefisien Determinasi
Simultan
Diperoleh informasi bahwa nilai koefisien determinasi atau
R-Square
adalah sebesar 0,547 atau 54,7%. Hal ini menunjukan
bahwa motivasi (X
1
) dan sikap konsumen (X
2
) berpengaruh
terhadap keputusan pembelian konsumen (Y) sebesar 54,7%,
sedangkan sisanya sebesar 100%-54,7%= 45,3%.
Parsial
Dapat diketahui bahwa variabel bebas yang paling
berpengaruh terhadap variabel terikat adalah variabel sikap
konsumen (X
2
) sebesar 37,2% dan diikuti oleh variabel
motivasi sebesar 17,5%. Maka total pengaruh secara
simultan/keseluruhan sebesar 54,7% dan sisanya sebesar
45,3%
(20)
Pengujian Hipotesis
Simultan (Uji F)
Nilai F hitung (37,390) > F tabel (3,145), sehingga H
0ditolak dan H
1diterima, artinya terdapat pengaruh
simultan yang signifikan dari motivasi (X
1) dan sikap
konsumen (X
2) terhadap keputusan pembelian (Y)
Parsial (Uji t)
(X1)
Diketahui bahwa t hitung untuk X
1
sebesar 2,811 lebih
besar dari nilai t tabel (1,999), maka Ho ditolak artinya
motivasi konsumen (X
1) secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian (Y)
(X2)
Diketahui bahwa t hitung untuk X
2sebesar 5,103 lebih besar dari
nilai t tabel (1,999), maka Ho ditolak artinya sikap konsumen (X
2)
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan
(21)
Kesimpulan
Motivasi konsumen pada produk Honda tipe sport di PT Daya Anugrah Mandiri Bandung
tergolong cukup tinggi (58,5%).
Sikap konsumen pada produk Honda tipe sport di PT Daya Anugrah Mandiri Bandung
tergolong cukup baik (65,5%).
Keputusan pembelian konsumen pada produk Honda tipe sport di PT Daya Anugrah
Mandiri Bandung tergolong cukup tinggi (53,8%).
Secara simultan, motivasi (X
1) dan sikap (X
2) memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap keputusan pembelian (Y) produk Honda tipe sport di PT Daya Anugrah Mandiri
Bandung dengan total pengaruh sebesar 54,7%, sedangkan sisanya sebesar 45,3%
merupakan pengaruh variabel lain yang tidak diteliti.
Secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi konsumen (X
1) terhadap keputusan
pembelian (Y) produk Honda tipe sport di PT Daya Anugrah Mandiri Bandung, dengan pengaruh
sebesar 17,5%.
Secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara sikap konsumen (X
2) terhadap keputusan
pembelian (Y) produk Honda tipe sport di PT Daya Anugrah Mandiri Bandung, dengan pengaruh
sebesar 37,2%.
(22)
Saran
Perusahaan sebaiknya memperkenalkan produk dengan jelas dan ramah kepada
konsumen sehingga konsumen termotivasi untuk membeli produk yang
ditawarkan di PT Daya Anugrah Mandiri Bandung.
Untuk menawarkan produk sebaiknya perusahaan memperhatikan media yang
dipakai baik media cetak maupun media elektronik agar pesan produk dapat
tersampaikan dengan baik kepada konsumen. Sehingga konsumen akan sering
melihat dan mendengar produk Honda tipe sport dan membuat sikap
konsumen terhadap produk tersebut semakin baik.
Keputusan pembelian pada konsumen di PT Daya Anugrah Mandiri Bandung
sudah dinilai cukup baik, namun alangkah baiknya diperhatikan pada perilaku
konsumen yang sering membeli karena kesenangannya akan suatu produk
dengan inovasi baru yang ditawarkan dapat merangsang konsumen dalam
melakukan pembelian. Misalnya menambahkan pilihan warna dan desain yang
menarik pada produk Honda tipe sport.
(23)
(24)
Menurut data yang dikeluarkan Asosiasi Industri Sepeda Motor
Indonesia (AISI) mencatat penjualan lima besar motor tipe sport
pada periode 2006-2010 dengan tiga merek yaitu Yamaha, Honda,
dan Suzuki.
Hal ini menunjukan bahwa sepeda motor Honda tipe sport
di Indonesia memiliki pasar yang potensial, tetapi sangat
jauh berbeda kondisinya pada salah satu dealer resmi
Honda di kota Bandung.
HONDA
YAMAHA
SUZUKI
PENJUALAN
716.208
618.603
375.174
0
100
200
300
400
500
600
700
800
(25)
Jumlah Penjualan (Dalam Unit)
153
102 84 73 491
340 369
275 681 668
953
804
0 200 400 600 800 1000 1200
Sport Bebek Matic
Sport 153 102 84 73 % Pertumbuhan (33,3%) (17,6%) (13,1%) Bebek 491 340 369 275 % Pertumbuhan (30,7%) 8,5% (25,5%) Matic 681 668 953 804 % Pertumbuhan (1,9%) 48,6% (15,6%)
2007 2008 2009 2010
Berdasarkan hasil survey awal dari beberapa responden bahwa :
Pada umumnya mereka membeli sepeda motor tipe sport karena alasan
untuk bersosialisasi dengan orang lain, serta mampu meningkatkan status
sosial mereka. Ada juga yang mengatakan karena supaya bisa beraktualisasi diri.
Hal ini yang menjadi motivasi orang ingin membeli sepeda motor honda tipe
sport.
Mayoritas mereka percaya pada sepeda motor honda namun untuk sepeda
motor honda tipe sport mereka kurang suka. Hal ini menunjukan bahwa sikap
konsumen belum baik pada sepeda motor honda tipe sport di PT. Daya
(26)
Overasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala Motivasi
(Variabel X1)
“Motivasi suatu
kebutuhan yang secara cukup dirangsang untuk
membuat seseorang
mencari kepuasan atas kebutuhannya”.
Maslow dalam Kotler dan
Amstrong
(2001:212)
Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan dasar
Kebutuhan sehari-hari
Tingkat Kebutuhan
dasar
Tingkat Kebutuhan
sehari-hari
ORDINAL
Kebutuhan Rasa aman
Keamanan
Kenyamanan
Tingkat keamanan
Tingkat Kenyamanan
Kebutuhan sosial
Status sosial Tingkat status sosial
Kebutuhan harga diri
Kebanggaan Tingkat kebanggaan
Kebutuhan Aktualisasi Diri
(27)
Sikap
(Variabel X2)
“
Pernyataan-pernyataan
atau
penilaian
evaluatif
berkaitan
dengan
objek,
orang
atau
suatu
peristiwa”
Robbins (2006:169)
Kepercayaan dan
pengetahuan terhadap merek
Atribut sesuai dengan
desain masa kini
Citra merek
Tingkat kesesuaian
Tingkat citra merek
ORDINAL
Evaluasi merek
Kesukaan
Kesenangan
Tingkat kesukaan
Tingkat kesenangan
Niatan untuk membeli
Niatan Tingkat niatan
Pengambilan Keputusan
(Variabel Y)
“
Keputusan
pembelian konsumen
yaitu
Keputusan
pembelian konsumen
akhir perorangan dan
rumah tangga yang
membeli barang dan
jasa untuk konsumsi
pribadi
”
Kotler (2009:184)
Pengenalan masalah
Kebutuhan alat
tranportasi
Tingkat kebutuhan alat
tranportasi
ORDINAL
Pencarian informasi
Pencarian informasi Tingkat pencarian
informasi
Evaluasi alternatif
Pilihan Tingkat pilihan
Keputusan pembelian
Keyakinan Tingkat keyakinan
Perilaku setelah pembelian
Merasa puas
Merekomendasikan
Tingkat Merasa puas
Tingkat
(28)
(29)
PENGARUH MOTIVASI DAN SIKAP KONSUMEN
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN
PADA SEPEDA MOTOR HONDA TIPE SPORT
DI
PT DAYA ANUGRAH MANDIRI
BANDUNG
The Influence Of Motivation And Consumer Attitudes
To
Consumer Purchasing Decisions On Motorcycle Honda Type Sport
In
PT Daya Anugrah Mandiri
Bandung
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen Oleh :
SUPRATMAN 21207064
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(30)
(31)
iv
ABSTRAK
PENGARUH MOTIVASI DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN
PADA SEPEDA MOTOR HONDA TIPE SPORT DI PT DAYA ANUGRAH MANDIRI BANDUNG
Oleh : Supratman
Penelitian ini dilakukan pada konsumen pengguna sepeda motor Honda tipe sport di PT. Daya Anugrah Mandiri Bandung. Fenomena yang terjadi adalah semakin berkembangnya usaha sepeda motor, banyak strategi yang dilakukan untuk menarik konsumen melakukan pembelian, seperti memperthatikan perilaku konsumen yang setiap saat akan berubah-ubah, motivasi dalam diri akan mempengaruhi seseorang dalam melakukan pembelian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi konsumen dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian pada konsumen PT. Daya Anugrah Mandiri Bandung.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Unit analisis dalam penelitian ini adalah konsumen yang melakukan pembelian di PT. Daya Anugrah Mandiri Bandung yang berjumlah 73 dengan sampel sebanyak 65 responden. Pengujian statistik yang digunakan adalah perhitungan korelasi pearson, analisis regresi, korelasi, koefisien determinasi, uji hipotesis, dan
juga menggunakan bantuan program aplikasi SPSS 17.0 for windows.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa tingkat tanggapan responden tentang motivasi konsumen sudah dinilai cukup baik, tanggapan responden tentang sikap konsumen sudah cukup baik dan tanggapan responden tentang keputusan pembelian sudah dinilai cukup baik. Sedangkan secara simultan terdapat pengaruh signifikan antara motivasi konsumen dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian dengan besar pengaruh sebesar 54,7% dan sisanya sebesar 45,3% merupakan variabel lain yang tidak diteliti. Secara parsial motivasi konsumen terhadap keputusan pembelian memberikan pengaruh secara signifikan dengan pengaruh sebesar 17,5% dan variabel sikap konsumen yang paling memberikan pengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian dengan pengaruh sebesar 37,2%.
(32)
v
ABSTRACT
The Influence Of Motivation And Consumer Attitudes To Consumer Purchasing Decisions On Motorcycle Honda Type Sport In PT Daya Anugrah Mandiri
Bandung
By : Supratman
This research was conducted on the consumer user of motorcycles Honda-type sport in PT. Daya Anugrah Mandiri Bandung. Phenomenon that occurs is the growing efforts of motorcycles, many strategies that are guaranteed to attract consumers make purchases, such as consumer behaviour notice at any time to be fickle, motivation in yourself will affect a person in making a purchase. The purpose of this research is to know how big influence motivation and consumer attitudes consumers with the resolution of the purchase by consumers PT. Daya Anugrah Mandiri Bandung.
The methods used in this research is a qualitative method and quantitative. The unit of an analysis in research this is consumers who makes a purchase in PT. Daya Anugrah Mandiri Bandung, amounting to 73 with a sample size of 65 respondents. The test statistic used is the calculation of Pearson correlation, regression analysis, correlation, coefficient of determination, hypothesis testing, and also use the help of an application program SPSS 17.0 for windows.
Based on the results of research may be known that the level of responses of the respondents about motivation consumers already rated good enough, responses of the respondents about an attitude of consumers already good enough and the response of the respondents for decision purchase already rated good enough. while simultaneously there are the influence of significant between motivation consumers and attitudes of consumers on the decision of a purchase with large the influence of amounting to (54,7 %) and the rest amounting to (45,3%) is another variable that is not researched. In partial motivation of consumers on the decision of the purchase of to exert an influence significantly by the influence of a amounting to (17,5%) and variable an attitude of consumers who most to exert an influence significantly with the resolution of a purchase with the influence of amounting to (37,2%).
(33)
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penyusun panjatkan Kehadirat Allah Yang Maha
Kuasa yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya kepada kita semua,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Skripsi ini
dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh jenjang Strata 1 (S1)
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia
(UNIKOM) Bandung. Dengan judul “Pengaruh Motivasi dan Sikap Konsumen
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Sepeda Motor Honda Tipe Sport di PT Daya Anugrah Mandiri Bandung”.
Laporan Skripsi ini disusun dan diharapkan dapat dipahami oleh semua
pihak yang membacanya, namun penulis juga menyadari bahwa kemampuan serta
pengetahuan yang penulis miliki masih terbatas, apabila dalam Skripsi ini terdapat
kesalahan-kesalahan, penulis akan menerima masukan, saran serta kritik yang
bersifat membangun sehingga dapat bermanfaat dikemudian hari.
Penyelesaian skripsi ini, tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan
dorongan dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati, izinkan penulis
menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer
(34)
vii
2. Prof. Dr. Umi Narimawati, Dra.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia.
3. Linna Ismawati, SE., M.Si., selaku Ketua Program studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia, dan juga selaku Dosen
Wali Mn-2.
4. Dra. Rahma Wahdiniwaty, M.Si., selaku pembimbing yang telah berkenan
dan meluangkan waktunya memberikan bimbingan, membina,
mengarahkan dan memberikan petunjuk yang sangat berharga kepada
penulis.
5. Raeny Dwisanty, SE., M.Si, selaku penguji I yang telah memberikan
arahan dan saran kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
6. Isniar Budiarti, SE., M.Si, selaku penguji II yang telah memberikan arahan
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Seluruh Staff Dosen Pengajar UNIKOM yang telah membekali penulis
dengan pengetahuan serta ilmu yang sangat berharga.
8. Seluruh Staff Dosen Pengajar Program Studi Manajemen yang telah
memberikan ilmu dan motivasinya.
9. Ibu Diah Koesmawati selaku kepala cabang di PT Daya Anugerah Mandiri
Bandung yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
10.Bagi kedua orang tua yang telah memberikan dukungan serta do’anya yang tak pernah putus untuk penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
(35)
viii
Skripsi ini. Semoga Allah SWT menjanjikan surga kepadamu. Amien Ya
Robbal Alamin.
11.Untuk kakak-kakakku Chandra Revoli, Rahadiansyah, dan Sefti anggrani
serta saudara-saudaraku.
12.Teman-teman kelas Mn-2 angkatan 2007 dan teman-teman spesialisasi
jurusan pemasaran. Terima kasih atas pertemanan dan persahabatan yang
terjalin dengan baik selama ini.
13.Sahabat-sahabat kosan Salsabila yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu. Terima kasih untuk persahabatan dan dukungan yang telah
diberikan pada penulis.
14.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang secara
langsung maupun tidak langsung telah membantu dan mendukung penulis
dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis berharap bahwa dibalik kekurangan tersebut semoga ada manfaat
yang dapat diambil oleh penulis pribadi, maupun pihak lain.
Wassalamualaikum. wr.wb
Bandung, Februari 2012 Penulis
(36)
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN. ……....……....……....……....……....……....……... i SURAT PERNYATAAN... ……....……....……....……...……....……....……... ii
MOTTO…….……....……....……....……....……....……....……....……....……... iii
ABSTRAK….……....……....……....……....……....……...……....……....……... iv ABSTRACT.. ……....……....……....……....……....……....……....……....……... v KATA PENGANTAR……..……....……...……...……....……....……....……... vi DAFTAR ISI ……....……...……....……...……....……..……....……....……..... ix DAFTAR GAMBAR ……....……....……....……....……....……....……....……... xiii DAFTAR TABEL………....……....……...……....……....……....……....……... xiv DAFTAR LAMPIRAN…………....……....……....……....……....……....……... xvii BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian……...……....……....……....……... 1
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah…….……....……....……... 7
1.2.1 Identifikasi Masalah……...……....……....……...……... 7
1.2.2 Rumusan Masalah.. ……....……...……....……... 8
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian………....……....……....……... 8
1.3.1 Maksud Penelitian.. ……....……....……....……....……... 8
1.3.2 Tujuan Penelitian... ……....……....……....……....……... 8
1.4. Kegunaan Penelitian…...……....……....……....……....……... 9
1.4.1. Kegunaan Praktis.. ……....……....……....……....……... 9
1.4.2. Kegunaan Akademis…….……....……....……....……... 9
(37)
x
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1. Kajian Pustaka.... ……....……....……....……....……....……... 11
2.1.1Motivasi…...……....……....……....……....……....……... 12
2.1.1.1 Pengertian Motivasi……...……....……....……... 12
2.1.1.2 Teori Motivasi Konsumen. ……....……....……... 14
2.1.2 Sikap……...……....……....……....……....……....……... 16
2.1.2.1 Pengertian Sikap………....……....……....……... 16
2.1.2.2 Komponen Sikap....……....……....……....……... 17
2.1.2.3 Ciri - Ciri Sikap….……....……....……....……... 18
2.1.2.4 Fungsi Sikap……..……....……....……....……... 19
2.1.2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap. ……... 20
2.1.3 Keputusan Pembeliaan konsumen.. ……....……....……... 22
2.1.3.1 Pengertian Keputusan Pembeliaan ……....……... 22
2.1.3.2 Tipe Perilaku Pembelian Konsumen…….……... 22
2.1.3.3 Pihak – Pihak Yang Berperan Dalam
Proses Pengambilan Keputusan….……....……... 23
2.1.3.4 Proses Pengambilan Keputusan….……....……... 24
2.1.4 Keterkaitan Motivasi dan Sikap Konsumen
dengan Keputusan Pembelian Konsumen..……....……... 27
2.1.4.1 Keterkaitan Motivasi dengan Keputusan
Pembelian... ……....……....……....……....……... 27
2.1.4.2 Keterkaitan Sikap dengan Keputusan
Pembelian... ……....……....……....……....……... 28
2.1.4.3 Keterkaitan Motivasi dan Sikap Konsumen
tehadap Keputusan Pembelian…...……....……... 28
(38)
xi
2.2. Kerangka Pemikiran…………....……....……....……....……... 31
2.3. Hipotesis. ……....……....……....……....……....……....……... 35
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian.. ……....……....……....……....……....……... 37
3.2. Metode Penelitian……...……....……....……....……....……... 38
3.2.1 Desain Penelitian………....……....……....……....……... 39
3.2.2 Operasionalisasi Variabel... ……....……....……....……... 41
3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data……..……....……... 44
3.2.3.1 Sumber Data (Primer dan Sekunder)…….……... 44
3.2.3.2 Teknik Penentuan Data (Penentuan sampel
minimal)….……....……....……....……....……... 44
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data. ……....……....……....……... 46
3.2.4.1 Uji Validitas……...……....……....……....……... 47
3.2.4.2 Uji Reliabilitas…...……....……....……....……... 49
3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis…………... 54
3.2.5.1 Rancangan Analisis……...……....……....……... 54
3.2.5.2 Pengujian Hipotesis……...……....……....……... 60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan….……....……....……....……... 65
4.1.1 Sejarah Perusahaan ……....……....……....……...……... 65
4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan……....……....……... 67
4.1.3 Uraian Tugas (Job Description)……....……....……... 69
4.1.4 Aktivitas Perusahaan……..……....……....……....……... 72
4.2. Pembahasan Penelitian………....……....……....……....……... 73
(39)
xii
4.3. Analisis Deskriptif……..……....……....……....……....……... 77
4.3.1 Motivasi Konsumen Pengguna Sepeda Motor Honda
Tipe Sport di PT Daya Anugrah mandiri Bandung……... 77
4.3.2 Sikap Konsumen Pengguna Sepeda Motor Honda
Tipe Sportdi PT Daya Anugrah mandiri Bandung ……... 85
4.3.3 Keputusan Pembelian Konsumen pada Sepeda Motor
Honda Tipe Sport... ……....……....……....……....……... 90
4.4. Analisis Verifikatif……..……....……....……....……....……... 97
4.4.1 Pengaruh Motivasi dan Sikap Konsumen
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen……..……... 97
4.5. Pengujian Hipotesis……..……....……....……....……....……... 105
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan……..……....……....……....……....……....……... 112
5.2. Saran…………....……....……....……....……....……....……... 113
DAFTAR PUSTAKA……...……....……....……....……....……....……....……...115
(40)
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
Persaingan di dunia usaha saat ini sangatlah ketat, hal ini dapat dilihat
dengan banyaknya usaha-usaha baru yang bermunculan bergerak dalam bidang
yang sama. Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi, dan perubahan gaya
hidup manusia modern, maka jenis dan tingkat kebutuhan dan keinginan
konsumen turut berkembang secara dinamis dari waktu ke waktu. Hal tersebut
berdampak besar dalam dunia pemasaran, dimana para pemasar berusaha untuk
selalu dapat memenuhi apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Bahkan dalam tahapan yang lebih tinggi seorang pemasar dapat menciptakan
kebutuhan dan keinginan konsumen melalui inovasi.
Seiring dengan perkembangan jaman dan semakin meningkatnya
kebutuhan alat transpotasi membawa angin segar bagi perusahaan otomotif
terutama di bidang sepeda motor, yang mana sangat dibutuhkan oleh banyak
orang. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang otomotif hal ini merupakan suatu
peluang untuk menguasai pangsa pasar (Dewi Urip Wahyuni, 2008:30).
Sepeda motor saat ini diramaikan oleh berbagai jenis tipe seperti : bebek,
matic, serta sepeda motor dengan body besar (sport). Sepeda motor dengan jenis
tipe sport saat ini sedang digemari oleh sebagian masyarakat khususnya kalangan
anak muda yang cenderung senang dengan sepeda motor bergaya sporty karena
(41)
2
meningkatkan kepercayaan diri bagi penggunanya. Sepeda motor sport saat ini
diramaikan oleh tiga merek yaitu Yamaha, Honda, dan Suzuki. Menurut data yang
dikeluarkan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat penjualan
lima besar motor tipe sport pada periode 2006-2010 dengan tiga merek yaitu
Yamaha, Honda, dan Suzuki. Penjualan sepeda motor tipe sport Honda 716.208
unit, Yamaha 618.603 unit, dan Suzuki 357.174 unit (Edo Rusyanto, 2010:1).
Berdasarkan data penjualan lima besar motor tipe sport dengan tiga merek
tersebut, menunjukan bahwa penjualan sepeda motor tipe sport merek Honda
menduduki posisi pertama, pada posisi kedua Yamaha dan posisi ketiga ditempati
oleh Suzuki. Hal ini menunjukan bahwa sepeda motor Honda tipe sport di
Indonesia memiliki pasar yang potensial, tetapi sangat jauh berbeda kondisinya
pada salah satu dealer resmi Honda di kota Bandung.
Kota Bandung saat ini diramaikan oleh pengguna sepeda motor, tingginya
pertumbuhan pengguna sepeda motor di kota Bandung pada dasarnya diakibatkan
oleh tingginya minat masyarakat untuk memiliki sepeda motor. Naiknya harga
BBM yang mengakibatkan biaya perjalanan semakin mahal, serta ditambah lagi
dengan adanya kinerja pelayanan angkutan umum yang rendah sehingga
masyarakat mulai mencari alternatif solusi kendaraan baru, yang memililki
pelayanan lebih baik dan dengan harga yang sesuai dengan kemampuan ekonomi
mereka. Terpilihnya sepeda motor sebagai kendaraan alternatif dikarenakan
kendaraan ini memiliki keunggulan dalam hal biaya dan waktu perjalanan,
kenyamanan, serta mampu untuk menerobos kemacetan yang semakin sering
(42)
3
Saat ini sepeda motor sport digemari dikalangan masyarakat kota Bandung
khususnya kalangan anak muda yang cenderung senang dengan sepeda motor
bergaya sporty, karena selain bisa melewati kemacetan dengan mobilitas yang
tinggi juga mampu meningkatkan kepercayaan diri bagi penggunanya. Berbagai
merek sepeda motor tipe sport seperti : Yamaha, Honda, Suzuki dan lain-lain
berlomba-lomba untuk menarik perhatian konsumen.
Bandung salah satu kota dengan minat beli masyarakat cukup tinggi pada
sepeda motor merek Honda, dituntut memiliki strategi pemasaran yang handal
agar omzet dapat terus meningkat. Untuk meningkatkan omzet penjualan tersebut
Honda mendirikan dealer resmi, agar dapat memenuhi permintaan konsumen akan
produk Honda. Strategi mendirikan dealer tersebut diperluas dengan mendirikan
cabang-cabang dealer resmi Honda diberbagai kawasan kota Bandung.
PT Daya Anugrah Mandiri Bandung adalah salah satu dealer resmi Honda
di kota Bandung yang bertempat di Jl. Kiaracondong No. 315 Bandung. Berbagai
jenis dan tipe motor dijual di dealer ini, seperti tipe motor bebek, motor matic, dan
motor bergaya sporty. Berikut ini data penjualan sepeda motor di PT Daya
(43)
4
(Sumber : PT Daya Anugerah Mandiri)
Gambar 1.1
Grafik Penjualan Sepeda Motor Honda PT Daya Anugrah Mandiri (Dalam Unit)
Dari grafik 1.1 di atas dapat diketahui bahwa volume penjualan sepeda
motor Honda di PT Daya Anugrah Mandiri dari tahun 2007 sampai dengan 2010
untuk penjualan sepeda motor tipe sport cenderungan mengalami penurunan
sedangkan untuk tipe bebek dan matic mengalami naik-turun. Dapat diketahui
juga bahwa tingkat pertumbuhan sepeda motor Honda tipe sport cenderung
menurun tetapi tipe bebek dan matic mengalami naik-turun namun tingkat
pertumbuhan pada tahun 2009 ke 2010 semua tipe mengalami penurunan hanya
tipe sport penurunan pertumbuhannya paling kecil dibandingkan tipe bebek dan
matic. Hal ini menunjukan sebuah indikasi bahwa keputusan pembelian sepeda
motor Honda tipe sport di PT Daya Anugrah Mandiri menurun tetapi memiliki
pasar potensial untuk dapat ditingkatkan.
Jumlah Penjualan (Dalam Unit)
153 102 84 73 491 340 369 275 681 668 953 804 0 200 400 600 800 1000 1200 Sport Bebek Matic
Sport 153 102 84 73 % Pertumbuhan (33,3%) (17,6%) (13,1%) Bebek 491 340 369 275 % Pertumbuhan (30,7%) 8,5% (25,5%) Matic 681 668 953 804 % Pertumbuhan (1,9%) 48,6% (15,6%)
(44)
5
Seiring dengan perkembangan jaman dan semakin meningkatnya
kebutuhan alat transpotasi membawa angin segar bagi perusahaan otomotif
terutama di bidang sepeda motor, yang mana sangat dibutuhkan oleh banyak
orang. Bagi pengusaha atau produsen sepeda motor merek Honda harus selalu
memperthatikan perilaku konsumen yang setiap saat akan berubah-ubah, motivasi
dalam diri akan mempengaruhi seseorang (konsumen) dalam melakukan
pembelian (Dewi Urip Wahyuni, 2008:30-37). Handoko dalam penelitian Djoko
Dwi Kusumayanto dan Willy Dwi Wahyu S (2009:45) mengatakan bahwa
“motivasi adalah suatu keadaan dalam pribadi yang mendorong keinginan
individu untuk melakukan keinginan tertentu guna mencapai tujuan”.
Berdasarkan hasil survey awal dari beberapa responden bahwa pada
umumnya mereka membeli sepeda motor tipe sport karena alasan untuk
bersosialisasi dengan orang lain, serta mampu meningkatkan status sosial mereka.
Ada juga yang mengatakan karena supaya bisa beraktualisasi diri. Hal ini yang
menjadi motivasi orang ingin membeli sepeda motor Honda tipe sport. Dan
menurut (Dewi Urip Wahyuni, 2008:30) bahwa produk yang ditawarkan oleh
perusahaan dapat menjadi salah satu pembentukan motivasi konsumen, persepsi
kualitas dan sikap konsumen dalam melakukan pengambilan keputusan
pembelian.
Menurut Amirullah (2002:36) menjelaskan bahwa kekuatan individu
terdiri dari pengalaman belajar dan memori (learning and memory), kepribadian
(45)
6
(motivation and involvement), sikap (attitude), dan gaya hidup (life style) adalah
kekuatan yang melekat pada konsumen yang mempengaruhi keputusan membeli.
Saat ini orang cenderung menyukai sepeda motor tipe matic karena
menawarkan kemudahan dalam penggunaannya dibandingkan dengan sepeda
motor tipe sport yang harus mengoper gigi dan menggunakan kopling. Namun
sepeda motor tipe sport saat ini masih dijual walaupun trendnya mengalami
penurunan, hal ini mengakibatkan peneliti tertarik meneliti bagaimana sikap
konsumen pada sepeda motor tipe sport.
Sikap sebagai suatu evaluasi yang menyeluruh dan memungkinkan
seseorang untuk merespon dengan cara yang menguntungkan atau tidak terhadap
obyek yang dinilai (Dewi Urip Wahyuni, 2008:32). Robbins dalam penelitian
Dewi Urip Wahyuni (2008:32) mengatakan bahwa “sikap adalah pernyataan
-pernyataan atau penilaian evaluatif berkaitan dengan objek, orang atau suatu
peristiwa.
Berdasarkan hasil survey awal dari beberapa responden mayoritas mereka
percaya pada sepeda motor Honda namun untuk sepeda motor Honda tipe sport
mereka kurang suka. Hal ini menunjukan bahwa sikap konsumen belum baik pada
sepeda motor Honda tipe sport di PT. Daya Anugrah Mandiri Bandung. Kotler
dalam penelitian Djoko Dwi Kusumayanto dan Willy Dwi Wahyu S
(2009:48-49) menyatakan bahwa “Faktor psikologis yang terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran serta keyakinan dan sikap mempengaruhi seseorang didalam
(46)
7
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian lebih lanjut yaitu tentang : “Pengaruh Motivasi dan Sikap Konsumen
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Sepeda Motor Honda Tipe Sport di PT Daya Anugrah Mandiri Bandung”.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan dengan uraian latar belakang diatas, bahwa semakin
berkembangnya usaha sepeda motor, banyak strategi yang dilakukan untuk
menarik konsumen melakukan pembelian, seperti di PT Daya Anugrah Mandiri
Bandung harus selalu memperthatikan perilaku konsumen yang setiap saat akan
berubah-ubah, motivasi dalam diri akan mempengaruhi seseorang (konsumen)
dalam melakukan pembelian.
Adanya produk-produk terbaru yang ditawarkan oleh perusahaan kepada
konsumen yang dapat berdampak pada pembentukan motivasi dan sikap
konsumen dalam melakukan keputusan pembelian konsumen. Masalah yang
menjadi dasar penelitian ini adalah adanya penurunan volume penjualan sepeda
motor Honda tipe sport yang terjadi dari tahun 2007 sampai dengan 2010.
Penurunan penjualan ini menunjukan adanya penurunan keputusan pembelian
pada sepeda motor Honda tipe sport.
Dan juga menganalisis motivasi dan sikap konsumen yang diduga
berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen menjadi sangat penting
(47)
8
1.2.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan uraian dalam latar belakang penelitian diatas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana motivasi konsumen pada produk Honda tipe sport diPT Daya
Anugrah Mandiri Bandung.
2. Bagaimana sikap konsumen pada produk Honda tipe sport di PT Daya
Anugrah Mandiri Bandung.
3. Bagaimana keputusan pembelian konsumen pada produk Honda tipe sport
diPT Daya Anugrah Mandiri Bandung.
4. Seberapa besar pengaruh motivasi dan sikap konsumen terhadap keputusan
pembelian konsumen pada produk Honda tipe sport diPT Daya Anugrah
Mandiri Bandung baik itu secara simultan maupun secara parsial.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan informasi dan data
yang akan digunakan untuk menganalisis pengaruh motivasi dan sikap konsumen
terhadap keputusan pembelian konsumen untuk membeli produk sepeda motor
Honda tipe sport di PT Daya Anugrah Mandiri Bandung.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis :
1. Untuk mengetahui motivasi konsumen pada produk Honda tipe sport di PT
Daya Anugrah Mandiri Bandung.
2. Untuk mengetahui sikap konsumen pada produk Honda tipe sport di PT
(48)
9
3. Untuk mengetahui keputusan pembelian konsumen pada produk Honda tipe
sport di PT Daya Anugrah Mandiri Bandung.
4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh motivasi dan sikap konsumen
terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk Honda tipe sport di
PT Daya Anugrah Mandiri Bandung secara simultan maupun parsial.
1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis
a. Bagi pihak perusahaan
Dari hasil penelitian ini perusahaan diharapkan dapat memanfaatkan sebagai
bahan informasi dalam meningkatkan penjualan pada Honda tipe sport di
PT Daya Anugrah Mandiri Bandung.
b. Peneliti Lain
Dari penelitian penulis berharap mendapatkan tambahan wawasan baru serta
memberikan masukan atau saran kepada perusahaan agar dapat
meningkatkan kinerja perusahaan lebih baik.
c. Bagi Konsumen
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang
pengaruh motivasi dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian
konsumen untuk membeli.
1.4.2 Kegunaan Akademis
a. Bagi Pengembangan Ilmu Manajemen
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi
(49)
10
diharapkan bisa dijadikan bahan perbandingan bagi peneliti lain yang
melakukan penelitian sejenis.
b. Bagi Penulis
Untuk mengetahui ilmu yang didapat dari hasil kuliah dengan kenyataan
yang terjadi pada praktek sebenarnya diperusahan. Juga diharapakan
menambah pengetahuan dan wawasan dalam pengambilan keputusan
untuk membeli suatu produk yang baik.
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penulis melakukan penelitian di PT Daya Anugrah Mandiri Bandung
yang berlokasi di JalanKiaracondong No. 315 Bandung, Jawa Barat.
Adapun jadwal yang diperlukan penulis dalam melakukan penelitian untuk
menyusun penelitian ini, yaitu pada bulan Oktober 2011 sampai dengan bulan
Februari 2012. Berikut tabel jadwal penelitiannya :
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian
Keterangan Oktober November Desember Januari Februari 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengambilan
data Analisis data
Penulisan laporan Penyusunan UP
Sidang UP Revisi UP Pengumpulan
Data Analisis Data
Penulisan Skripsi Sidang Skripsi
(50)
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1Kajian Pustaka
Dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya seseorang akan didasari
oleh skala prioritas dan kebutuhan tersebut berupa barang primer maupun barang
sekunder. Mengingat semakin tingginya mobilitas yang terjadi di pusat kota dan
mengakibatkan kemacetan maka dibutuhkan sarana transportasi pribadi yang
cukup efektif . saat ini kebutuhan transportasi pribadi jenis roda dua khususnya
sepeda motor sudah menjadi kebutuhan masyarakat umum. Kebutuhan
masyarakat tersebut ditangkap oleh pengusaha sebagai peluang untuk
mengembangkan kinerja bisnisnya dengan melakukan pengamatan kepada
perilaku konsumen. Kinerja bisnis akan tercapai dengan baik apabila unit
pemasaran bekerja dengan maksimal dalam usaha memperoleh konsumen yang
potensial.
Menurut Asosiasi Amerika yang dikutif Kotler & Keller (2009:45)
menyatakan bahwa “pemasaran adalah salah satu fungsi organisasi dan
menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan dengan cara
menguntungkan organisasi dan pemilik sahamnya”.
Peranan pemasaran saat ini tidak hanya menyampaikan produk hingga ke
tangan konsumen tetapi juga bagaimana produsen membangun strategi
berdasarkan kepada pemahaman yang lebih baik dari perilaku konsumen,
(51)
12
Menurut Solomon (2002, p. 5) “Konsumen adalah seseorang yang
mengidentifikasi kebutuhan atau keinginan, melakukan pembelian, dan mengatur
produk tersebut”.
Menurut Ujang Sumarwan (2011:5) mendefinisikan perilaku konsumen
adalah :
Semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal diatas atau kegiatan mengevaluasi.
2.1.1 Motivasi
2.1.1.1Pengertian Motivasi
Definisi menurut Schiffman dan kanuk yang dikutip Ujang Sumarwan
(2011:23) “Motivation can be described as driving force within individuals that impels them to action. This driving force is produced by state of tension, which
exis as the result of an unfulfilled need”. Artinya, motivasi dapat digambarkan sebagai kekuatan pendorong dalam individu yang mendorong mereka untuk bertindak. Pendorong tindakan ini dihasilkan oleh perintah dari kebutuhan, yang ada sebagai akibat dari kebutuhan yang tak terpenuhi.
Definisi menurut Solomon yang dikutip Ujang Sumarwan (2011:23)
Motivation refers to the processes that cause people to behave as they do. It occurs when a need is aroused that consumer wishes to satisfy. Once a need has been activated, a state of tension exists that drives the consumer to attempt to reduce or eliminate the need. Artinya, Motivasi mengacu pada proses yang menyebabkan orang untuk berperilaku seperti yang mereka lakukan. Hal ini terjadi ketika suatu kebutuhan merangsang konsumen ingin memuaskan kebutuhannya. Setelah kebutuhan telah terpenuhi keadaan yang mendorong konsumen untuk mencoba untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan kebutuhan.
(52)
13
Handoko dalam penelitian Djoko Dwi Kusumayanto dan Willy Dwi
Wahyu S (2009:45) mengatakan bahwa “motivasi adalah suatu keadaan dalam
pribadi yang mendorong keinginan individu untuk melakukan keiinginan tertentu
guna mencapai tujuan”.
Menurut Sigit dalam penelitian Dewi Urip Wahyuni (2008:31)
mengatakan bahwa dalam bidang pemasaran motivasi pembelian adalah
pertimbangan-pertimbangan dan pengaruh yang mendorong orang untuk
melakukan pembelian. Motivasi pembelian terbagi menjadi motivasi rasional dan
emosional. Motivasi rasional adalah pembelian yang didasarkan kepada
kenyataan-kenyataan yang ditunjukkan oleh produk kepada konsumen dan
merupakan atribut produk yang fungsional serta objektif keadaannya misalnya
kualitas produk, harga produk, ketersediaan barang, efisiensi kegunaan barang
tersebut dapat diterima. Sedangkan motivasi emosional dalam pembelian
berkaitan dengan perasaan, kesenangan yang dapat ditangkap oleh pancaindera
misalnya dengan memiliki suatu barang tertentu dapat meningkatkan status sosial,
peranan merek menjadikan pembeli menunjukkan status ekonominya dan pada
umumnya bersifat subyektif dan simbolik. Pada saat seseorang akan mengambil
keputusan untuk membeli suatu produk tentunya akan dipengaruhi oleh kedua
jenis motivasi tersebut yaitu motivasi rasional dan emosional.
Berdasarkan dari beberapa definisi parah ahli diatas dapat disimpulkan
bahwa motivasi merupakan kondisi yang menggerakan konsumen agar mampu
mencapai tujuan motifnya. Motif merupakan suatu dorongan kebutuhan dalam diri
(53)
14
lingkunganya. Sehingga bilamana suatu kebutuhan tidak terpuaskan, maka timbul
dorongan dan aktivitas individu untuk merespon perangsang dalam tujuan yang
diinginkan.
2.1.1.2Teori Motivasi Konsumen
Maslow dalam Ujang Sumarwan (2011:26) mengemukakan lima
kebutuhan manusia berdasarkan tingkat kepentingannya mulai dari yang paling
rendah, yaitu kebutuhan biologis sampai paling tinggi, yaitu kebutuhan
psikogenik. Menurut teori Maslow, manusia berusaha memenuhi kebutuhan
tingkat rendahnya terlebih dahulu sebelum memenuhi kebutuhan yang lebih
tinggi. Konsumen yang telah bisa memenuhi kebutuhan dasarnya, maka
kebutuhan lainnya yang lebih tinggi biasanya muncul, dan begitulah seterusnya.
Dalam penelitian Djoko Dwi Kusumayanto dan Willy Dwi Wahyu S
(2009:46) pengukuran motivasi menggunakan hierarki kebutuhan maslow yaitu
kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan harga
diri, dan kebutuhan aktualisasi diri. Selain itu dalam penelitian Dewi Urip
Wahyuni (2008:31) pengukuran motivasi menggunakan hierarki kebutuhan
maslow yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial,
kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri.
Abraham Maslow berpendapat bahwa hierarki kebutuhan manusia diatur
dalam suatu hierarki, dari kebutuhan yang paling mendesak hingga yang paling
tidak mendesak. Dalam urutan kepentingan, terdapat kebutuhan fisiologis,
kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan, dan
(54)
15
Gambar 2.1
Hierarki Kebutuhan Maslow
1. Kebutuhan Fisiologis
Merupakan kebutuhan dasar manusia yang meliputi makanan, air, udara,
rumah, pakaian, dan seks. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang mendasar
atau primer bagi manusia yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum memenuhi
kebutuhan yang berada pada tingkat selanjutnya.
2. Kebutuhan Rasa aman
Merupakan kebutuhan perlindungan bagi fisik manusia. Manusia
membutuhkan perlindungan sehingga ia bisa hidup dengan aman dan tentram.
Keamanan secara fisik akan secara otomatis menimbulkan rasa aman secara psikis
bagi manusia, yaitu diperolehnya rasa tenang dan aman bagi jiwanya.
3. Kebutuhan Sosial
1. Kebutuhan Fisiologis
2. Kebutuhan Keamanan
3. Kebutuhan Sosial
4. Kebutuhan Harga diri
5. Kebutuhan Aktualisasi diri
(55)
16
Kebutuhan yang berdasarkan pada hubungan antar manusia satu sama lain.
Pernikahan dan keluarga adalah cermin kebutuhan sosial yang dipraktekkan
manusia. Selain itu cinta, persahabatan, perasaan memiliki dan diterima dalam
kelompok juga merupakan bentuk lain dari kebutuhan sosial.
4. Kebutuhan Harga Diri
Kebutuhan manusia untuk dihargai oleh lingkungannya. Status atau
kedudukan, kepercayaan diri, pengakuannya, reputasi dan prestasi, apresiasi serta
kehormatan diri merupakan cermin dari kebutuhan harga diri.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Merupakan keinginan dari seseorang individu untuk menjadikan dirinya
menjadi yang terbaik sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya.
Penggunaan potensi diri, pertumbuhan dan pengembangan diri merupakan bentuk
lain dari kebutuhan aktualisasi diri.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pengukuran motivasi
berdasarkan hierarki kebutuhan maslow yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan
rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri.
2.1.2 Sikap Konsumen 2.1.2.1Pengertian Sikap
Menurut Peter dan Olson yang dikutip Ujang Sumarwan (2011:166) “We
define attitude as a person’s overall evaluation of concept”. Artinya, kami mendefinisikan sikap sebagai evaluasi seseorang keseluruhan konsep.
Menurut Schiffman dan kanuk yang dikutip Ujang Sumarwan (2011:166)
(56)
17
favorably or unfavorably predisposed to some object (e.g., a brand, a service)”. Artinya, Sikap adalah sebuah ekspresi dari perasaan batin yang mencerminkan
apakah seseorang adalah baik positif atau tidak cenderung untuk beberapa objek.
Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard yang dikutip Ujang Sumarwan
(2011:166) “sikap menunjukan apa yang konsumen sukai dan yang tidak disukai”.
Sedangkan menurut Robbins dalam penelitian Dewi Urip Wahyuni
(2008:32) mengatakan bahwa “Sikap adalah pernyataan-pernyataan atau
penilaian evaluatif berkaitan dengan objek, orang atau suatu peristiwa”.
2.1.2.2Komponen Sikap
Menurut Tricomponent Attitude Model Schiffman dan Kanuk; Engel,
Blackwell, dan Miniard dalam Ujang Sumarwan (2011:174-175), sikap terdiri
dari tiga komponen: kognitif, afektif, dan konatif.
Dalam penelitian Djoko Dwi Kusumayanto dan Willy Dwi Wahyu S
(2009:47) menggunakan tiga komponen sikap yaitu Cognitive component,
Affective component, dan Behavioral component. Selain itu dalam penelitian Dewi
Urip Wahyuni (2008:32) menggunakan tiga komponen sikap yaitu komponen
kognitif (Kepecayaan terhadap merek), komponen afektif (Evaluasi merek), dan
komponen konatif (Niatan untuk membeli).
Menurut Simamora dalam penelitian Dewi Urip Wahyuni (2008:32)
mengatakan bahwa di dalam sikap terdapat tiga komponen yaitu:
a. Cognitive component: kepercayaan konsumen dan pengetahuan tentang
(57)
18
kepercayaan terhadap suatu merek suatu produk maka keseluruhan komponen
kognitif akan mendukung sikap secara keseluruhan.
b. Affective component: emosional yang merefleksikan perasaan seseorang
terhadap suatu objek, apakah objek tersebut diinginkan atau disukai.
c. Behavioral component: merefleksikan kecenderungan dan perilaku aktual
terhadap suatu objek, yang mana komponen ini menunjukkan kecenderungan
melakukan suatu tindakan.
Menurut Loudan dan Delabitta (2004:217) “komponen kognitif merupakan
kepercayaan terhadap merek, komponen afektif merupakan evaluasi merek dan
komponen kognatif menyangkut maksud atau niatan untuk membeli”.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga komponen sikap yaitu
komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif.
2.1.2.3Ciri – ciri Sikap
Ciri-ciri sikap adalah (Heri Purwanto, 1998:63):
1. Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang
perkembangan itu dalam hubungan dengan objeknya. Sifat ini
membedakannnya dengan sifat motif-motif biogenis seperti lapar, haus,
kebutuhan akan istirahat.
2. Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan sikap dapat
berubah pada orang-orang apabila terdapat keadaan-keadaan dan syarat-syarat
tertentu yang mempermudah sikap pada orang itu.
3. Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan tertentu
(58)
19
berubah senantiasa berkenaan dengan suatu objek tertentu yang dapat
dirumuskan dengan jelas.
4. Objek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga merupakan
kumpulan dari hal-hal tersebut.
5. Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan, sifat alamiah
yang membedakan sikap dan kecakapan-kecakapan atau
pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki orang.
2.1.2.4Fungsi Sikap
Salah satu metode untuk mengubah motivasi dikenal sebagai pendekatan
fungsional. Menurut pendekatan ini, schiffman & Kanuk (2007:235)
menggolongkan sikap menurut empat fungsi : fungsi manfaat, fungsi pembelaan
ego, fungsi pernyataan nilai, dan fungsi pengetahuan.
1. Fungsi Manfaat
Setiap sikap seseorang terhadap merek tertentu sebagian karena pengaruh
kegunaan merek tersebut. Jika produk tertentu berguna atau membantu di masa
lalu, sikap yang ditunjukan cenderung menyenangkan. Salah satu cara untuk
mengubah sikap terhadap produk tertentu adalah dengan menunjukan kepada
orang-orang bahwa produk ini dapat memenuhi tujuan manfaat yang mungkin
belum terpikir oleh konsumen.
2. Fungsi Pembelaan Ego
Kebanyakan orang ingin melindungi citra diri mereka dari perasaan
keraguan dalam diri, mereka ingin mengganti ketidakpastian mereka dengan rasa
(59)
20
berusaha meningkatkan keterkaitan mereka dengan konsumen dan kemungkinan
perubahan sikap yang menyenangkan dengan menawarakan jaminan pada konsep
diri konsumen.
3. Fungsi Pernyataan Nilai
Sikap merupakan pernyataan atau refleksi dari nilai-nilai, gaya hidup, dan
pandangan umum konsumen. Jika segmen konsumen tertentu biasanya
mempunyai sikap positif terhadap suatu produk tertentu maka sikap terhadap
produk tersebut merefleksikan orientasinya.
4. Fungsi Pengetahuan
Setiap individu biasanya mempunyai kebutuhan yang kuat untuk
mengetehui dan memahami orang-orang atau barang-barang yang berhubungan
dengan mereka. Kebutuhan untuk mengetahui konsumen yang merupakan
kebutuhan kognitif, penting bagi para pemasar yang peduli akan pengaturan posisi
produk. Kebanyakan pengaturan posisi produk dan merek merupakan usaha untuk
memuaskan kebutuhan untuk memperbaiki sikap konsumen terhadap merek
dengan menekan berbagai keunggulannya dibandingkan merek pesaing.
2.1.2.5Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap
Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap seseorang terhadap objek sikap
antara lain (Azwar, 2000:30):
1. Pengalaman Pribadi Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap,
pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu,
sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi
(60)
21
2. Pengaruh orang lain yang dianggap penting Pada umumnya, individu
cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau searah dengan sikap
orang yang dianggap penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh
keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan
orang yang dianggap penting tersebut.
3. Pengaruh Kebudayaan
Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengarah sikap kita
terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota
masyarakatnya, karena kebudayaanlah yang memberi corak pengalaman
individu-individu masyarakat asuhannya.
4. Media Massa
Dalam pemberitaan surat kabar maupun radio atau media komunikasi lainnya,
berita yang seharusnya faktual disampaikan secara objektif cenderung
dipengaruhi oleh sikap penulisnya, akibatnya berpengaruh terhadap sikap
konsumennya.
5. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama
Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga agama sangat
menentukan sistem kepercayaan tidaklah mengherankan jika kalau pada
gilirannya konsep tersebut mempengaruhi sikap.
6. Faktor Emosional
Kadang kala, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari emosi
yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk
(61)
22
2.1.3 Keputusan Pembelian Konsumen 2.1.3.1Pengertian Keputusan Pembelian
Menurut Kotler (2009:184) mendefinisikan keputusan pembelian konsumen
yaitu: “Keputusan pembelian konsumen akhir perorangan dan rumah tangga yang
membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi.”
Menurut Fandy Tjiptono (2008:19) mengemukakan bahwa “Keputusan
pembelian konsumen adalah pemilihan satu tindakan dari dua atau lebih pilihan
alternatif.”
Sedangkan keputusan pembelian menurut Schiffman dan Kanuk (2004:547)
adalah :
Pemilihan dari dua atau lebih alternatif tindakan yang ada, jadi keputusan hanya dapat dibuat jika ada beberapa alternatif yang dapat dipilih. Proses pengambilan keputusan membeli merupakan pemilihan dari dua atau lebih alternatif yang dapat dipilih dalam proses pembelian yang dilakukan oleh seorang konsumen.
2.1.3.2Tipe Perilaku Pembelian Konsumen
Setiap konsumen mungkin akan melakukan pengambilan keputusan yang
tidak sama tergantung pada jenis keputusan pembelian. Pembelian yang rumit dan
mahal memungkinkan melibatkan lebih banyak pertimbangan pembeli dan lebih
banyak peserta.
Assael membedakan empat Tipe perilaku pembelian konsumen
berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat defrensiasi merek ( Herry
Achmad Buchory dan Djaslim Saladin, 2010:62 ).
(62)
23
Konsumen mengakui keterikatan yang tinggi dalam proses pembeliannya,
harga produk tinggi dalam prosess pembeliannya, harga produk tinggi, jarang
dibeli, memiliki resiko yang tinggi.perilaku konsumen melalui proses tiga
langkah, yaitu pertama mengembangkan keyakinan tentang produk tersebut.
Kedua membengun sikap, dan ketiga melakukan pilihan ( dibeli/tidak )
adanya perubahan nyata.
b. Perilaku pembelian yang mengurangi ketidakefisienan
Konsumen mengalami keterlibatan tinggi akan tetapi melihat sedikit
perbedaan, diantara merek – merek. Disini konsumen mengunjungi beberapa
tempat ( toko ) untuk mencari yang lebih cocok.
c. Perilaku pembelian karena kebiasaan
Keterlibatan konsumen rendah sekali dalam proses pembelian karena tidak
ada perbedaan nyata diantara berbagai merek. Harga barang relatif rendah.
d. Perilaku pembelian yang mencari Keragaman
Keterlibatan konsumen rendah akan dihadapkan pemilihan merek.
2.1.3.3Pihak – Pihak Yang Berperan Dalam Proses Pengambilan Keputusan
Menurut Kotler ( 2003 : 244 ) ada lima peran yang berbeda yang mungkin
terjadi dalam suatu pembuatan keputusan, yaitu:
a. Intiator ( orang yang mengambil inisiatif )
Adalah orang yang pertama kali menyarankan atau memberi gagasan
menggunakan produk atau jasa tertentu.
(63)
24
Adalah orang yang pandangan atau nasehatnya memiliki pengaruh terhadap
keputusan akhir.
c. Decider ( orang yang mengambil keputusan )
Adalah orang yang memutuskan pada salah satu atau seluruh komponen
keputusan membeli ( apa, bagaimana cara, dan dimana memesannya )
d. Buyer ( orang yang membeli )
Adalah orang yang melakukan pembelian sesungguhnya
e. User ( orang yang memakai )
Adalah orang yang mengkonsumsi produk / jasa tersebut.
2.1.3.4Proses Pengambilan Keputusan
Lima tahap pada setiap pembelian, menurut Herry Achmad Buchory dan
Djaslim Saladin ( 2010:63-65) :
Gambar 2.2
Model Tahap Proses Pembelian
1. Pengenalan Kebutuhan masalah ( need recognition )
Pemasar meneliti secara seksama apa yang dibutuhkan atau masalah yang
timbul, apa yang menyebabkan semua itu muncul, dan mengapa sampai
seseorang itu membutuhkannya. Seseorang mungkin memiliki perubahan
Pengenalan kebutuhan
masalah
Pencarian informasi
Penilaian Alternatif
Perilaku setelah membeli Keputusan
(64)
25
hobi, dan untuk ini marketer harus dapat mengembangkan rangsangan
konsumen agar ia lebih tertarik.
2. Pencarian Informasi ( information search )
Konsumen dapat mencari informasi dari beberapa sumber , sumber ini
termasuk:
Sumber pribadi; keluarga, teman, tetangga, kenalan.
Sumber niaga; periklanan, petugas penjualan, penjual, kemasan dan
pemajangan .
Sumber umum; media massa, dan organisasi konsumen.
Sumber pengalaman; pernah menangani, menguji, dan mempergunakan
produk.
3. Penilaian alternatif ( evaluation of alternatives )
Terdapat lima konsep dasar bagi pemasar dalam penilaian alternatif
konsumen, yaitu:
a. Sifat – sifat produk, apa yang menjadi ciri – ciri khusus dan perhatian konsumen terhadap produk atau jasa tersebut.
b. Pemasar hendaklah lebih memperhatikan pentingnya ciri-ciri produk dari
pada penonjolan ciri –ciri produk.
c. Kepercayaan konsumen terhadap ciri merek yang menonjol
d. Fungsi kemanfaatan, yaitu bagaiman konsumen mengharapkan kepuasan
yang diperoleh dan produk dengan tingkat alternatif yang berbeda – beda
(65)
26
e. Bagaimana prosedur penilaian yang dilakukan konsumen dan sekian
banyak ciri barang.
4. Keputusan membeli ( purchase decision ).
Merupakan apa yang menyebabkan maksud untuk membeli tersebut. Ada
dua faktor penyebabnya yaitu:
a. Sikap orang lain : keputusan membeli itu banyak dipengaruhi oleh teman
– teman, tetangga, atau siapa saja yang ia percaya.
b. Faktor – faktor situasi yang tidak terduga: yaitu faktor harga, pendapatan
keluarga, dan keuntungan yang diharapkan dan produk tersebut . untuk
jelasnya keputusan membeli dapat digambarkan sebagai berikut
Gambar 2. 3 Keputusan Membeli
5. Perilaku Pasca Pembelian ( postpurchase behavior )
a. Kepuasan pasca pembelian : kepuasan pembelian setelah ia membeli
produk tersebut. Ada beberapa tingkat kepuasan, yaitu sangat puas, puas,
sedikit puas, kecewa, dan sangat kecewa.
Penilaian Terhadap Berbagai Alernatif
Maksud Untuk Membeli
Keputusan membeli Sikap Orang Lain
Faktor Situasional yang tidak terduga
(66)
27
b. Tindakan – tindakan pasca pembelian : bagaimana tindak lanjut yang
dilakukan konsumen atas tingkat kepuasan, kalau puas apakah ia selalu
mempergunakan atau membeli produk tersebut, kalau tidak puas apakah
akan meninggalkan.
c. Penggunaan dan pembuangan pasca pembelian : marketer selalu
memonitor bagaimana membeli mempergunakan dan memanfaatkan
produk. Jika konsumen mempertimbangkan penggunaan produk baru
suatu produk, maka marketer akan tinggi gunanya sebab penggunaan ini
dapat disebarluaskan.
2.1.4 Keterkaitan Motivasi dan Sikap Konsumen dengan Keputusan Pembelian Konsumen
2.1.4.1Keterkaitan Motivasi dengan Keputusan Pembelian Konsumen
Djoko Dwi Kusumayanto dan Willy Dwi Wahyu S dalam penelitiannya
(2009:52) menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan motivasi
terhadap keputusan konsumen membeli notebook Acer.
Dewi Urip Wahyuni dalam penelitiannya (2008:37) menyatakan bahwa
motivasi dalam diri seseorang akan mempengaruhi seseorang (konsumen) dalam
melakukan pembelian pada sepeda motor Merek HONDA di kawasan Surabaya Barat.
Amirullah (2002:36) menjelaskan bahwa kekuatan individu terdiri dari
pengalaman belajar dan memori (learning and memory), kepribadian dan konsep
diri (personality and self concept), motivasi dan keterlibatan (motivation and
involvement), sikap (attitude), dan gaya hidup (life style) adalah kekuatan yang
(67)
28
2.1.4.2Keterkaitan Sikap Konsumen dengan Keputusan Pembelian Konsumen
Djoko Dwi Kusumayanto dan Willy Dwi Wahyu S dalam penelitiannya
(2009:55) menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan keyakinan dan
sikap terhadap keputusan konsumen membeli notebook Acer.
Dewi Urip Wahyuni dalam penelitiannya (2008:37) menyatakan bahwa
keyakinan dan sikap memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
pembelian pada sepeda motor Merek HONDA di kawasan Surabaya Barat.
Sedangkan Kotler (2002:154) menyatakan bahwa : “ Pengaruh-pengaruh
psikologis yang utama terhadap perilaku konsumen adalah persepsi, kemampuan
dan pengetahuan, sikap serta kepribadian. Motivasi adalah kekuatan energi
internal yang mengarahkan kegiatan seseorang kearah pemenuhan kebutuhan atau
pencapaian sasaran”. Faktor psikologis yang terdiri dari motivasi, persepsi,
pembelajaran serta keyakinan dan sikap mempengaruhi seseorang didalam
melakukan keputusan pembelian suatu barang atau jasa. Faktor inilah yang
mememberikan dorongan untuk melakukan keputusan pembelian meski terdapat
pertimbangan lain yang diperoleh dari lingkungan sekitar.
2.1.4.3Keterkaitan Motivasi dan Sikap konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen
Djoko Dwi Kusumayanto dan Willy Dwi Wahyu S dalam penelitiannya
(2009:55) menyatakan bahwa secara simultan atau bersama-sama terdapat
pengaruh yang signifikan motivasi, persepsi, pembelajaran serta keyakinan dan
(68)
29
Dewi Urip Wahyuni dalam penelitiannya (2008:36) menyatakan bahwa
dari analisis data ternyata secara bersama-sama variable motivasi, persepsi dan
sikap konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian
pada sepeda motor Merek HONDA di kawasan Surabaya Barat.
Menurut Kotler, Amstrong (2003:200) unsur yang terdapat pada pribadi
konsumen memberi rangsangan untuk melakukan keputusan pembelian, unsur
yang dimaksud adalah dorongan, persepsi dan sikap terhadap kebutuhan yang
harus dipenuhi.
2.1.5 Penelitian Terdahulu
Untuk mendukung penelitian ini, maka penulis akan paparkan hasil
penelitian terdahulu yang ada kaitanya dengan judul penelitian yang penulis
(1)
(2008:37) menyatakan bahwa keyakinan dan sikap memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian pada sepeda motor Merek HONDA di kawasan Surabaya Barat. Seperti yang dikemukakan Kotler (2002:154) menyatakan bahwa Faktor psikologis yang terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran serta keyakinan dan sikap mempengaruhi seseorang didalam melakukan keputusan pembelian suatu barang atau jasa. Faktor inilah yang mememberikan dorongan untuk melakukan keputusan pembelian meski terdapat pertimbangan lain yang diperoleh dari lingkungan sekitar. Jika digambarkan, nilai t hitung dan t tabel untuk pengujian parsial X2 tampak sebagai berikut:
Gambar 4.4
Kurva Uji Hipotesis Parsial X2 terhadap Y
Daerah Penerimaan H0
Daerah penolakan Ho
t tabel= -1,999 0 t tabel = 1,999
t hitung =5,103
Daerah penolakan Ho
(2)
112 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Motivasi konsumen pada produk Honda tipe sport di PT Daya Anugrah Mandiri Bandung tergolong cukup tinggi, hal ini ditunjukan dengan perolehan nilai persentase sebesar 58,5% yang berada pada rentang interval antara 52,01%-68%.
2. Sikap konsumen pada produk Honda tipe sport di PT Daya Anugrah Mandiri Bandung tergolong cukup baik, hal ini ditunjukan dengan perolehan nilai persentase sebesar 65,5% yang berada di antara rentang interval (52,01-68%). 3. Keputusan pembelian konsumen pada produk Honda tipe sport di PT Daya
Anugrah Mandiri Bandung tergolong cukup tinggi, hal ini ditunjukan dengan perolehan nilai persentase sebesar 53,8% yang berada di antara rentang interval (52,01-68%).
4. Secara simultan, motivasi (X1) dan sikap (X2) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) produk Honda tipe sport di PT Daya Anugrah Mandiri Bandung dengan total pengaruh sebesar 54,7%,
(3)
sedangkan sisanya sebesar 45,3% merupakan pengaruh variabel lain yang tidak diteliti.
5. Secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi konsumen (X1) terhadap keputusan pembelian (Y) produk Honda tipe sport di PT Daya Anugrah Mandiri Bandung, dengan pengaruh sebesar 17,5%.
6. Secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara sikap konsumen (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) produk Honda tipe sport di PT Daya Anugrah Mandiri Bandung, dengan pengaruh sebesar 37,2%.
5.2 Saran
Dari hasil penelitian dan pembahasan terhadap pokok permasalahan, penulis mengajukan beberapa saran kepada pihak PT Daya Anugrah Mandiri Bandung yang dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan . Adapun saran–saran penulis yang diajukan antara lain :
1. Perusahaan sebaiknya memperkenalkan produk dengan jelas dan ramah kepada konsumen sehingga konsumen termotivasi untuk membeli produk yang ditawarkan di PT Daya Anugrah Mandiri Bandung.
2. Untuk menawarkan produk sebaiknya perusahaan memperhatikan media yang dipakai baik media cetak maupun media elektronik agar pesan produk dapat tersampaikan dengan baik kepada konsumen. Sehingga konsumen akan sering melihat dan mendengar produk Honda tipe sport dan membuat sikap konsumen terhadap produk tersebut semakin baik.
(4)
114
3. Keputusan pembelian pada konsumen di PT Daya Anugrah Mandiri Bandung sudah dinilai cukup baik, namun alangkah baiknya diperhatikan pada perilaku konsumen yang sering membeli karena kesenangannya akan suatu produk dengan inovasi baru yang ditawarkan dapat merangsang konsumen dalam melakukan pembelian. Misalnya menambahkan pilihan warna dan desain yang menarik pada produk Honda tipe sport.
4. Bagi penelitian selanjutnya, peneliti mengharapkan meneliti tentang variabel bebas lain yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen seperti harga, kualitas produk, dan promosi.
(5)
115
Amirullah. (2002), Perilaku Konsumen. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Dewi Urip Wahyuni. (2008). Pengaruh Motivasi, Persepsi, dan Sikap Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda di Surabaya Barat. Diakses pada 17 Agustus, 2011 Melalui World Wide Web
https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:OPuDhuIeZZUJ:puslit2.p etra.ac.id/ejournal/index.php/man/article/viewFile/16790/16774+Pengaru h+Motivasi,+Persepsi,+dan+Sikap+Konsumen+terhadap+Keputusan+Pe mbelian+Sepeda+Motor+Merek+Honda+di+Surabaya+Barat&hl=id&gl= id&pid=bl&srcid=ADGEEShify-ACeHdhyRpEoL9sgu0rlR4Qa9LZhH9M4hSAO78a5A_1ZY6SKTm9Tr fp8Yt8XwanS8Beuh3BsPBh3-9OfRemktmdsGvKC3qqapIXqAFoCw7gOdrERAv_LwZ5abXQ4WmcV k4&sig=AHIEtbRqIpD2iVVjYe10_sz3W-oR2Hc-HA
Djoko Dwi Kusmayanto. (2009). pengaruh faktor psikologis terhadap keputusan dalam membeli notebook ACER (studi pada pengguna fasilitas hotspot kafe aquanos kota malang). Diakses pada 17 Agustus, 2011 Melalui
World Wide Web:
https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:AEGF6xyRZi0J:isjd.pdii.l ipi.go.id/admin/jurnal/61094457.pdf+pengaruh+faktor+psikologis+terha dap+keputusan+dalam+membeli+notebook+ACER+(studi+pada+penggu na+fasilitas+hotspot+kafe+aquanos+kota+malang).&hl=id&gl=id&pid= bl&srcid=ADGEESicPyqBlHNXEBzXS- kHSzydBJdklLyFWsNzJF4RKpP89OW5jlRngDHEcED_uFbEfke-gvOZLT9zFlS_qTW20sPt8MDb0wDB5_87hueH0c5DGWjoA71MckK VF2FE31ATS2yKwo7x&sig=AHIEtbS60pIuTMLv_bk-54HkSe7AglW2ww
Edo Rusyanto. (2010). Motor sport paling laris di Indonesia. Diakses Tanggal 28 Oktober 2011. Melalui World Wide Web:
http://edorusyanto.wordpress.com/2010/10/31/motor-sport-paling-laris-di-indonesia/
Herry Achmad Buchory & Djaslim Saladin.(2010).Manajemen Pemasaran:Edisi Pertama.Bandung:Linda Karya
Husein Umar. (2005). Metode Penelitian untuk skripsi dan tesis bisnis. Jakarta : PT. Gramedia Pusaka.
Kotler, Philip. & Keller, K.L. (2009). Manajemen Pemasaran: Edisi 13 jilid 1. Terjemahan oleh Bob Sabran. Jakarta:Erlangga
(6)
116
Nugroho J. Setiadi. (2003). Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk
Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Prenada Media.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Ujang Sumarwan. (2011). Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. Bogor : Ghalia Indonesia.
Umi Narimawati. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif : Teori