18
LAMPIRAN Tabel 1
Hasil uji Multikolinieritas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant
X1 .985
1.015 X2
.985 1.015
a. Dependent Variable: ROA b. X1 : Biaya Operasional Pendapatan Operasional BOPO
c.
X2 : Loan To Deposit Ratio LDR
Tabel 2 Nilai Durbin-Watson Untuk Uji Autokorelasi
Model Durbin-Watson 1
1.571
Tabel 3 Koefisien Regresi BOPO dan LDR
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant -.048
.089 -.546
.588 X1
-.335 .054
-.646 -6.199
.000 X2
.046 .022
.216 2.072
.044
a. Dependent Variable: ROA b. X1 : Biaya Operasional Pendapatan Operasional BOPO
c. X2 : Loan To Deposit Ratio LDR
Tabel 4 Korelasi antara BOPO, LDR dan ROA
Correlations
Y X1
X2 Pearson Correlation Y
1.000 .672
.294 X1
-.672 -1.000
-.121 X2
.294 .121
1.000
a. Dependent Variable: ROA b. X1 : Biaya Operasional Pendapatan Operasional BOPO
c. X2 : Loan To Deposit Ratio LDR
19
Tabel 5 Koefisien Determinasi BOPO dan LDR terhadap ROA
Model Standardized
Coefficients Correlations
Beta Zero-order
Partial Part
1 Constant
X1 -.646
-.672 -.671
-.641 X2
.216 .294
.289 .214
a. Dependent Variable: ROA b. X1 : Biaya Operasional Pendapatan Operasional BOPO
c. X2 : Loan To Deposit Ratio LDR
Tabel 6 Hasil Uji-t Variabel BOPO terhadap ROA
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant -.048
.089 -.546
.588 X1
.335 .054
.646 -6.199
.000 X2
.046 .022
.216 2.072
.044
a. Dependent Variable: ROA b. X1 : Biaya Operasional Pendapatan Operasional BOPO
c. X2 : Loan To Deposit Ratio LDR
Gambar 1 Grafik Normalitas
20
Gambar 2 Uji Heteroskedastisitas
Gambar 3 Grafik Penolakan dan Penerimaan H0 Pada Uji t BOPO Terhadap ROA
Gambar 4 Grafik Penolakan dan Penerimaan H0 Pada Uji t LDR terhadap ROA
21
Gambar 5 Perkembangan Biaya Operasional Pendapatan Operasional BOPO
Gambar 6 Perkembangan Loan To Deposit Ratio LDR
Gambar 7 Perkembangan Return On Assets ROA
9
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Bank
2.1.1.1. Pengertian Bank
Pengertian Ismail 2010:13 Bank merupakan lembaga perantara keuangan bagi masyarakat dengan cara menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan
dana, kemudian menyalurkannya kepada masyarakat yang membutuhkan dana.. Pengertian bank menurut Malayu Hasibuan 2011:02 adalah
“Bank merupakan lembaga keuangan yang dalam operasinya pengumpul dana dan
penyalur Kredit”.
Kemudian dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 07 Tahun 1992 tentang perbankan yang telah diubah menjadi Undang-Undang Nomor 10
Tahun 1998 adalah : “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit danatau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak” Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bank merupakan suatu
lembaga keuangan yang memiliki fungsi untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kembali kepada masyarakat yang membutuhkan dana dalam bentuk kredit serta
menyediakan jasa-jasa lainnya untuk meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. 2.1.1.2. Jenis Bank
Menurut Ismail 2010:13 jenis-jenis bank dapat dibagi menjadi 5 jenis, Antara lain :
1. Jenis Bank Ditinjau Dari Segi Fungsinya 2. Jenis bank ditinjau dari segi kepemilikannya
3. Jenis bank ditinjau dari segi statusnya 4. Jenis bank ditinjau dari segi cara penentuan harga
5. Jenis bank ditinjau dari segi tingkatannya kantor
Jenis-jenis bank yang diungkapkan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Jenis Bank Ditinjau Dari Segi Fungsinya
Bank ditinjau dengan fungsinya dibedakan sebagai berikut : a. Bank Sentral
Bank sentral merupakan bank yang berfungsi sebagai pengatur bank-bank yang ada dalam suatu negara. Bank sentral hanya ada satu di setiap negara
dan mempunyai kantor di setiap provinsi. b. Bank Umum
Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional danatau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
c. Bank Perkreditan Rakyat Bank Perkreditan Rakyat BPR adalah bank yang tidak memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran, yang dalam pelaksanaan kegiatan usahanya dapat secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah.
2. Jenis bank ditinjau dari segi kepemilikannya Jenis bank ini ditinjau dari siapa yang memiliki bank tersebut yang tercantum
di akta pendiriannya. a. Bank Milik Pemerintah
Bank milik pemerintah atau yang lebih dikenal dengan bank pemerintah merupakan bank yang kepemilikannya berada di bawah pemerintah. Bank
milik pemerintah dibagi menjadi dua, yaitu : Bank Pemerintah Pusat
Bank Pemerintah Daerah b. Bank Milik Swasta Nasional
Bank Swasta Nasional merupakan bank yang didirikan oleh swasta baik individu maupun lembaga, sehingga keuntungannya akan dinikmati oleh
pihak swasta. c. Bank Milik Koperasi
Bank Koperasi merupakan bank yang didirikan oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi dan seluruh modalnya menjadi milik koperasi.
d. Bank Milik Asing Bank Asing merupakan bank yang didirikan oleh pemerintah asing
maupun oleh swasta asing. Bank asing yang ada di Indonesia merupakan
cabang atau perwakilan dari bank asing yang berkantor pusat di negaranya masing-masing.
e. Bank Campuran Bank campuran merupakan bank sahamnya dimiliki oleh swasta asing dan
nasional. 3. Jenis bank ditinjau dari segi statusnya
a. Bank Devisa Bank Devisa merupakan bank yang dapat melakukan aktivitas transaksi ke
luar negeri danatau transaksi yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan.
b. Bank Non Devisa Bank Non Devisa merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk
melaksanakan kegiatan seperti halnya bank devisa. Sehingga transaksi yang dilakukannya masih terbatas pada transaksi dalam negeri danatau
mata uang rupiah saja. 4. Jenis bank ditinjau dari segi cara penentuan harga
a. Bank Konvensional Bank konvensional merupakan bank dalam penentuan harga menggunakan
bunga sebagai balas jasa. Balas jasa yang diterima oleh bank atas penyaluran dana kepada masyarakat maupun yang dibayar oleh bank
kepada masyarakat atas penghimpunan dana.