2. Studi Pustaka
Pada tahapan pengumpulan data dengan cara studi pustaka, penulis mencari referensi-referensi yang relevan dengan objek yang akan diteliti.
Pencarian referensi dilakukan di perpustakaan, toko buku, maupun secara online
melalui internet. Setelah mendapatkan referensi-referensi yang relevan tersebut, penulis lalu mencari informasi-informasi yang
dibutuhkan dalam penelitian ini dari referensi-referensi tersebut. Informasi yang didapatkan digunakan dalam penyusunan landasan teori, metodologi
penelitian serta pengembangan aplikasinya secara langsung. Pustaka- pustaka yang dijadikan acuan dapat dilihat pada bagian Daftar Pustaka.
3. Kuisioner
Penyebaran kuisioner dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang ada. Penyebaran kuisioner dilakukan dua kali. Pertama penulis
menyebarkan kuisioner untuk mengetahui masalah yang ada dan mengetahui aplikasi seperti apa yang pengguna inginkan. Kedua, penulis
menyebarkan kuisioner untuk melihat tanggapan pengguna terhadap aplikasi yang telah dibuat.
4. Studi Literatur Sejenis
Penulis melakukan studi literatur terhadap penelitian sejenis. Kemudian penulis menarik kesimpulan dari kekurangan-kekurangan
penelitian tersebut dan dikembangkan pada aplikasi yang penulis buat.
B. Metode Pengembangan Sistem
Pada metode pengembangan sistem ini penulis menggunakan metode RAD yang terdiri dari 3 tahapan yaitu fase Requirement Planning, fase
Workshop Design, dan fase Implementation.
4.1 Fase Requirement Planning
4.1.1 Analisis Sistem berjalan
4.1.1.1 Perusahaan
Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi
.
Perusahaan termasuk dalam pemberi kerja yang dapat melakukan pemotongan terhadap PPh 21
para karyawanpegawai tetapnya. Yang dimaksud dengan pegawai tetap adalah
1. menerima penghasilan dalam jumlah tertentu secara teratur 2. bekerja terus menerus atau sesuai kontrak, ikut mengelola
kegiatan perusahaan. 3. Bekerja penuh full time.
Pemotongan PPh 21 dalam suatu perusahaan mencakup beberapa prosedur standar yang melibatkan bagian personalia,
bagian perpajakan, bagian keuangan, bank dan kantor pajak. Robbins, Stephen P., 1994: 22
4.1.1.2 Flowchart Business Process
Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah.
Untuk mengetahui letak dimana aplikasi dipergunakan perhatikan flowchart dibawah ini.
Gambar 4.1 Flowchart Prosedur Pembayaran dan Pelaporan PPh 21
Berikut adalah prosedur pembayaran dan pelaporan PPh 21 suatu perusahaan :
1. Dari bagian Payroll membuat data gaji karyawan dan memberikan data tersebut ke bagian Perpajakan.
2. Setelah menerima data gaji dari bagian Payrol maka bagian perpajakan membuat Kertas Kerja yang berisi perhitungan PPh 21
karyawan, lalu input ke dalam sistem e-SPT Pajak dan print-out SPT masa PPh 21.
3. Kemudian tanda tangan oleh pejabat yang berwenang dan beri stempel perusahaan.
4. Setelah SPT masa selesai buat Surat Setoran Pajak SSP lalu buat Bukti Kas Keluar sebagai dokumen permintaan kas ke bagian
Keuangan. 5. Setelah BKK diterima oleh bagian keuangan, maka terlebih dahulu di
cek kelengkapan BKK dan tandatangani oleh pejabat berwenang di bagian pengeluaran kas.
6. Setelah semua selesai, siapkan giro pembayaran untuk BKK tersebut dan bayarkan ke bank.
7. Siapkan giro pembayaran dan SSP, setor ke bank dan terima SSP yang sudah di validasi bank.
8. Setelah pajak disetor ke bank maka laporkan SPT masa disertai lembar ke 3 SSP yang sudah divalidasi ke KPP dan pastikan
menerima tanda terima dari KPP. 9. Jurnal Pengeluaran kas otomatis tercatat di sistem ketika ada
pembayaran.
4.1.1.3 Dokumen-dokumen yang terkait dalam prosedur :
1. Surat Pemberitahuan SPT adalah dokumen perpajakan yang berfungsi sebagai sarana untuk melaporkan pajak yang terutang
2. Data gaji karyawan adalah dokumen yang berisi tentang data karyawan dan juga gaji yang diterima selama 1 bulan.
3. Surat Setoran Pajak SSP adalah dokumen perpajakan yang berfungsi sebagai sarana untuk menyetorkan atau membayar pajak
yang terutang. 4. Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP adalah nomor yang diberikan
kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai identitas wajib pajak.
5. Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak NPPKP adalah Pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan
atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenakan pajak berdasarkan Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai
6. Bukti Tanda Terima adalah dokumen yang menyatakan bahwa dokumen perpajakan telah diterima oleh kantor pajak
. 4.1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil studi lapangan dan survey yang penulis lakukan terhadap calon user yang dilakukan secara online ditemukan bahwa
pemotong pajak di sebuah perusahaan mengalami kesulitan dalam menghitung pajak karyawannya dan kegiatan pemotongan tersebut juga
memakan banyak sekali waktu seiring dengan makin banyaknya karyawan
pada suatu perusahaan aplikasi penghitungan pajak yang ada juga memuat terlalu banyak form sehingga membingungkan user dan terbatas
hanya untuk segmen tertentu saja sehingga memerlukan login terlebih dahulu dan bahkan membayar lebih untuk menggunakan semua
fiturnya. Contoh aplikasi online yang beredar adalah Krishand PPh 21 dan JewelSoft PPh 21.
Hal tersebut bertentangan dengan tujuan penelitian yang penulis lakukan, tentang aplikasi pajak yang dapat mempermudah proses hitung
dan mempersingkat waktu pemotong dalam menghitung PPh 21 karyawannya.
4.1.3 Solusi Permasalahan
4.1.3.1 Analisa Sistem yang diusulkan
Adapun sistem
aplikasi yang
diajukan penulis
menitikberatka pada kesederhanaan, kemudahan serta daya tarik dalam proses penghitungan pajak. User memasukan data gaji
karyawan yang diterima dari Payroll Department Departemen Penggajian secara manual meliputi NPWP, nama, pekerjaan, status
dan tanggungan. Penghasilan user yang meliputi gajipokok, tunjangan dan bonus lainnya. Dan yg terakhir pengeluaran user dari penghasilan
yang telah didapat seperti tunjangan hari tua, iuran pensiun, dan lain lain. Setelah itu user dapat langsung menghitung data tersebut yang
nantinya akan menghasilkan keluaran berupa penghasilan bruto,
penghasilan bersih, PTKP, dan PPh21 terhutang. Selanjutnya user dapat memilih untuk menghitung ulang dengan menekan tombol reset
atau mau menghitung jumlah total PPh 21 karyawan yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Hasil keluaran berupa SPT masa yang
setelah mendapatkan autentifikasi dari petinggi terkait dapat dijadikan SSP. Bukti kas keluar sebagai dokumen permintaan kas ke bagian
Keuangan. Dan SSP ini nantinya dapat dipergunakan oleh Finance Department
Departemen Keuangan untuk melakukan pembayaran pajak melalui KKP terkait.
Gambar 4.2 Analisa Sistem yang diusulkan
Sistem aplikasi ini dibangun selain untuk mempermudah para pemotong pajak di perusahaan untuk menghitung PPh 21 para
karyawannya, serta mengefisienkan waktu dalam proses tersebut.
Table 4.1 Strategi Penyelesaian
No Sasaran Perbaikan
Pola Solusi
1. Kemudahan dalam
mengakses aplikasi Membangun sistem berbasis Web
yang dapat diakses dari jaringan internet
dengan tanpa
menggunakan login
sebagai pembatasan hak akses user.
2. Penyederhanaan tampilan. Karena
aplikasinya sangat
spesifik maka tampilan yang ada sangat
ringkas dan
mudah dipahami user
3. Kemudahan proses hitung Langsung dapat menampilkan
hasil dari penghitungan 4. Adanya Output dari aplikasi
File output berupa pdf dan e-SPT 5. Mempercepat waktu hitung
Automatisasi penghitungan
dimana user
tidak perlu
menghitung secara manual
Gambar 4.3 Flowchart Final
4.2 Fase Workshop Design
4.2.1 Membuat Use Case Diagram
Use case diagram menjelaskan kegiatan-kegiatan yang dapat
dilakukan oleh sistem dan aktor-aktor yang terlibat didalamnya. Seperti yang dijelaskan pada tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1Aktor Sistem
No. Aktor
Deskripsi
1 Admin
Aktor yang mengelola dan mengontrol Website
Aplikasi 2
User Aktor yang melakukan perhitungandi
Website Aplikasi
Gambar 4.4 merupakan use case diagram yang menggambarkan kegiatan-kegiatan yang ada dalam sistem
Gambar 4.4 Use Case Diagram
4.2.2 Membuat Use Case Scenario
5. Use Case Scenario Hitung Pajak
Table 4.2 Use Case Scenario Hitung Pajak
Use Case Name
Hitung Pajak
Use Case ID
1
Actor
User
Description
Use case menggambarkan kegiatan pengguna
untuk mengakses sistem dan memasukan data karyawan
Precondition
User sistem membuka sistem dengan
menggunakan Web browser.
Typical Course of Events
Actor Action System Response
1. Input Nama,
NPWP, Pekerjaan,
No. telp, tahun pajak,
status kawin,
tanggungan, gaji pokok,
bonus, tunjangan, biaya
jabatan, THT,
potongan 2.
Menampilkan Data
yang di
Input
3.
Alternate Courses
Conclusion
Memasukan Data Karyawan
Post Condition
6. Use Case Scenario Reset
Table 4.3 Use Case Scenario Reset
Use Case Name
Reset
Use Case ID
2
Actor
User
Description Use case
menggambarkan kegiatan pengguna untuk menghapus semua input pada kolom
isian
Precondition
User mengisi kolom isian
Typical Course of Events
Actor Action System Response
1. Click tombol Reset
2. Melakukan proses Reset
3. Menampilkan kolom isian yang
kembali kosong
Alternate Courses Conclusion
User melakukan reset
Post Condition
7. Use Case Hitung
Table 4.4 Use Case Scenario Hitung
Use Case Name
Hitung
Use Case ID 3
Actor
User
Description
Use case menggambarkan kegiatan pengguna
untuk melakukan penghitungan data
Precondition
User memasukan input data karyawan pada
kolom yang tersedia
Typical Course of Events
Actor Action System Response
1. Click Hitung 2. Menampilkan
hasil penghitungan
3 4.
Alternate Courses Jika ada kolom yang kosong, maka sistem
akan memberikan peringatan
Conclusion
Use case menggambarkan User melakukan proses penghitungan
Post Condition
Terdapat hasil penghitungan
8. Use Case Scenario Proses e-SPT