8
2. BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pajak
2.1.1 Pengertian Pajak
Pajak adalah iuran wajib yang dipungut oleh pemerintah dari masyarakat wajib pajak untuk menutupi pengeluaran rutin negara dan
biaya pembangunan tanpa balas jasa yang dapat ditunjuk secara langsung. Waluyo, 2008:26.
Pengertian pajak menurut beberapa ahli : 1. Prof Dr Adriani
Pajak adalah iuran kepada negara yang dapat dipaksakan, yang terutang oleh wajib pajak membayarnya menurut peraturan dengan
tidak mendapat imbalan kembali yang di tunjuk secara langsung.
2. Prof. DR. Rachmat Sumitro, SH Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara peralihan kekayaan dari
kas negara ke sektor pemerintah berdasarkan undang-undang dapat dipaksakan dengan tiada mendapat jasa timbal tegen prestasi yang
langsung dapat ditunjukan dan digunakan untuk membiayai pengeluaran umum.
Lima unsur pokok dalam definisi pajak : 1. Iuran pungutan
2. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang 3. Pajak dapat dipaksakan
4. Tidak menerima kontraprestasi 5. Untuk membiayai pengeluaran umum pemerintah
Pada dasarnya setiap definisi pajak yang dikemukakan para ahli memuat unsur-unsur diatas. Adanya kelima unsur tersebut menjadikan
pajak mempunyai kekuatan hukum yang kuat sehingga apabila masyarakat wajib pajak tidak melakukan kewajiban pembayaran pajak sesuai dengan
UU perpajakan, maka wajib pajak tersebut dapat dikenakan sanksi administrasi maupun pidana.
2.1.2 Fungsi Pajak
Fungsi pajak ada dua yaitu : 1. Fungsi Budgeter Penerimaan merupakan fungsi pajak sebagai sumber
dana pemerintah untuk biaya-biaya pengeluarannya. 2. Fungsi Regulerent Mengatur adalah fungsi pajak sebagai alat untuk
mengatur kebijakan pemerintah dibidang sosial ekonomi Waluyo, 2008:30.
2.1.3 Sistem Pemungutan Pajak
a. Official Assessment System Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada
pemerintah untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib
pajak. Dalam official assessment system wajib pajak bersifat pasif dan utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus
pemotong pajak b. Self Assessment System
Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan besarnya pajak yang terutang. Dalam Self
Assessment System wajib pajak bersifat aktif, mulai dari menghitung,
menyetor, dan melaporkan sendiri pajak yang terutang sedangkan fiskus tidak ikut campur, hanya mengawasi.
c. With Holding System Sistem pemungutan pajak yang member wewenang kepada pihak
ketiga bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang bersangkutan untuk menentukan besarnya pajak yang terhutang oleh wajib pajak.
2.2 Undang-Undang Pajak Penghasilan No.36 Tahun 2008