Anak panah digunakan untuk menghubungkan state symbol, merepresentasikan sebuah transisi di antara states. Sebuah transisi
adalah hubungan yang mereprersentasikan pergerakan sebuah objek dari satu state ke state lainnya. Beberapa transisi akan memiliki suatu
‘guard condition’. Suatu ‘guard condition’ adalah sebuah ekspresi Boolean
yang termasuk
nilai-nilai attribute,
yang mana
memperbolehkan suatu transisi hanya jika kondisinya benar. Setiap anak panah dilabelkan dengan nama eventyang sesuai dan dengan
bebrapa parameter atau kondisi yang mungkin berlaku Dennis, dkk:2010;526.
5. Diagram Komunikasi Communication Diagram
Diagram sebagai pengganti diagram kolabrasi UML yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima
serta mengirim pesan.
6. Diagram Status Statechart Diagram
Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status state, transisi, kejadian serta aktifitas.
7. Diagram Komponen Component Diagram
Diagram komponen
memperlihatkan organisasi
serta kebergantungan sistem pada komponen-komponen yang telah ada
sebelumnya.
8. Diagram Deployment
Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan. Diagram deployment berhubungan erat dengan diagram komponen
dimana diagram ini memuat satu atau lebih komponen-komponen. Diagram ini berguna saat aplikasi yang dikembangkan, dijalankan
pada banyak mesin.
9. Diagram Paket Package Diagram
Diagram ini memerlihatkan kumpulan kelas-kelas yang merupakan bagian dari diagram komponen.
2.9.3 Keunggulan UML
Adi Nugroho 2005 menemukakan bahwa secara umum UML diterapkan dalam pengembangan sistemperangkat lunak berorientasi
objek sebab metodologi UML ini umumnya memiliki keunggulan- keunggulan sebagai berikut :
a. Uniformity, dengan metodologi UML, para pengembang cukup
menggunakan 1 metodologi dari tahap analisis hingga perancangan. Hal ini tidak bisa dilakukan dalam metodologi pengembangan
terstruktur. Dengan perkembangan masa kinikearah aplikasi GUI Graphical User Interface, UML juga memungkinkan kita
merancang komponen antarmuka pengguna User Interface secara intergrasi bersama dengan perancangan perangkat lunak sekaligus
dengan perancangan basisdata.
b. Understandability. Dengan metodologi ini kode yang dihasilkan
dapat diorganisasi kedalam kelas-kelas yang berhubungan dengan masalah sesungguhnya sehingga lebih mudah dipahami siapapun
juga.
c. Stability. Kode program yang dihasilkan relatif stabil sepanjang
waktu sebab sangat mendekati permasalahan sesungguhnya di lapangan.
d. Reusability. Dengan metodolgi berorientasi objek, dimungkinkan
pengguna ulang kode, sehingga oada gilirannya akan sangat
mempercepat waktu pengembangan perangkat lunak. 2.10
JQuery
JQuery merupakan suatu framework library
Javascript yang
menekankan bagaimana interaksi antara Javascript dan HTML. JQuery pertama kali dirilis pada tahun 2006 oleh John Resig. Pada perkembangannya JQuery tidak
sekedar sebagai framework Javascript, namun memiliki kehandalan dan kelebihan yang cukup banyak. Hal tersebut menyebabkan banyak developer web
menggunakannya. JQuery memiliki slogan “Write less, do more” yang kurang lebih maksudnya adalah kesederhanaan dalam penulisan code, tapi dengan hasil
yang lebih banyak. JQuery merupakan library open source dengan lisensi GNU General
Public License dan MIT License. Dari sisi ukurannya, framework JQuery sungguh
ramping, hanya sekitar 20 KB dan hanya terdiri dari satu file. Namun demikian, bagi yang menginginkan fungsi lebih, JQuery memungkinkan penambahan
fungsionalitas dalam bentuk plugin. Saat ini tersedia ribuan plugin yang dapat diperoleh secara gratis di internet.
2.10.1 Fungsi JQuery
1. Mengakses bagian halaman tertentu dengan mudah. Tanpa adanya library Javascript khusus, untuk mengakses suatu
bagian tertentu dari halaman, harus mengikuti aturan Document Object
Model DOM dan pengaksesan harus secara spesifik
menyesuaikan dengan struktur HTML. Dengan kata lain,
pengaksesan bagian tertentu dari halaman sangat tergantung pada struktur dari HTML. JQuery menawarkan cara yang mudah bahkan
sangat mudah dalam mengakses bagian tertentu dari halaman. Pengaksesan juga tidak terlalu bergantung pada struktur HTML.
2. Mengubah tampilan bagian halaman tertentu. CSS Cascading Style Sheet menawarkan metode yang cukup
handal dalam mengatur dan mempercantik halaman web. Namun terkadang CSS punya kelemahan yang cukup mengganggu, yaitu
beberapa perintah CSS tidak didukung oleh semua browser. Cukup merepotkan jika kita harus mendesign halaman web dengan beberapa
CSS sekaligus. Sekali lagi JQuery menawarkan solusi untuk
mengatasi hal tersebut. Dengan JQuery, “kesenjangan” yang terjadi
antara browser dalam urusan CSS akan tertutup dengan baik.
3. Mengubah isi dari halaman. Jaman dulu baca:sebelum JQuery lahir cukup sulit jika kita akan
mengubah sebagian isi dari halaman. Mengubah disini dapat berarti mengganti teks, menambahkan teks atau gambar, mengurutkan suatu
daftar list, menghapus baris tabel dan sebagainya. Dengan JQuery, hal tersebut dapat dilakukan dengan hanya beberapa baris perintah.
4. Merespond interaksi user dalam halaman. Website
yang baik tidak cukup digambarkan dengan user-interface dan tampilan yang memukau. Namun lebih dari itu, bagaimana
pengunjung dapat berinteraksi dengan website dan dapat mengatur tampilannya sendiri. Interaktivitas sangat bergantung bagaimana
pemrograman yang dipakai dalam menangani event-handling. Javascript
sendiri memiliki beberapa event-handling seperti onclick untuk menangani event saat terjadi click. Namun demikian, event
handling pada Javascript terbatas pada object-object tertentu, dan jenisnya pun terbatas. JQuery melengkapi semuanya dengan tambahan
penanganan event-handling yang semakin mudah. 5. Menambahkan animasi ke halaman.
Animasi seringkali disertakan dalam suatu halaman web untuk menambah kecantikannya. Saat ini animasi masih cukup digemari
oleh para peselancar situs. Animasi dapat dibuat dalam berbagai gaya, ada yang menggunakan Flash, gambar bergerak GIF, video, dan
sebagainya. Masing-masing tentu memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing. JQuery sendiri menawarkan konsep animasi walaupun masih sederhana yang cukup apik namun ramah
bandwidth alias ringan. Salah satu animasi yang bisa dibuat dengan JQuery adalah fading jika terdapat suatu bagian dari halaman
ditambahkan atau dihilangkan. 6. Mengambil informasi dari server tanpa me-refresh seluruh halaman.
Mengambil informasi dari server tanpa refresh halaman merupakan salah satu konsep dasar dari yang namanya AJAX Asynchronous
Javascript and XML. Pada penerapannya, cukup ribet jika harus membangun website dengan konsep AJAX, saat ini banyak library
khusus yang berusaha mempermudahnya. JQuery merupakan salah satunya.
7. Menyederhanakan penulisan Javascript biasa. Semboyan JQuery adalah “Write less, do more” atau dengan kata
lain kesederhanaan dalam penulisan code, tetapi menghasilnya tampilan yang lebih. Sebenarnya inilah yang menjadi daya tarik
tersendiri buat para pengembang web untuk menggunakan JQuery.
2.11 Literatur Sejenis
Dalam melakukan penulisan aplikasi pajak penghasilan berbasis Web penulis telah mengkaji penulisan sejenis yang disusun oleh Syaiful Amarullah
Isnaini NIM : 105091002890 Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2010 dengan judul “Aplikasi
Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan SSP Multi Function Berbasis Web Studi Kasus: CV. Buana Mitra Consulting”. Tujuan penulisannya adalah
merancang suatu aplikasi perhitungan pajak dan mengimplementasikannya yang berbasis web dan menghasilkan output berupa pdf sehingga perhitungan pajak ini
diharapkan dapat membantu CV. Buana Mitra Consulting dalam memberikan fasilitas perhitungan pajak kepada para kliennya.
2.12 Pengujian Black-box
Black-box adalah sebuah metode yang digunakan untuk menguji sebuah
software pada level interface. Metode ini menguji beberapa aspek mendasar dari
sebuah software dengan sedikit memperhatikan struktur logic dasar dari software tersebut Pressman, 2002:551 .
Metode pengujian
black-box disebut
juga pengujian
perilaku behavioraltesting, pengujian ini fokus kepada kebutuhan fungsional dari
software . Jadi, teknik pengujian black-box memungkinkan seseorang untuk
memperoleh kumpulan dari kondisi masukan yang benar-benar akan menguji semua kebutuhan fungsional dari sebuah program.
Pengujian blackbox berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut Pressman:2002;551 :
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang 2.
Kesalahan interface 3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
4. Kesalahan kinerja 5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi
54
3. BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Perusahaan
Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi
.
Perusahaan termasuk dalam pemberi kerja yang dapat melakukan pemotongan terhadap PPh 21 para karyawannya.
Organisasi Perusahaan
Organisasi Perusahaan adalah suatu proses dimana terdapat orang- orang yang saling berkomunikasi dan berinteraksi pada perusahaan
tersebut. Organisasi Perusahaan juga disebut suatu rangka dasar yang menjadi tempat orang-orang melangsungkan kegiatannya untuk menerima,
menyimpan, mengolah, menyajikan informasi, dan merawat aktiva yang mencakup susunan staf, alokasi tugas, dan tanggung jawab dalam
mengelola data, memasok informasi untuk pembuatan keputusan dan merawat aktiva.
Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi bisa didefinisikan merupakan salah satu mekanisme-mekanisme secara formal tentang pengolahan dari pengertian
organisasi itu sendiri. Struktur organisasi mencakup unsur-unsur seperti spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi
dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembuatan struktur organisasi :
1. Strategi organisasi pencapaian tujuan. 2. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan
membedakan bentuk struktur organisasi. 3. Kemampuan dan cara berpikir para anggota serta kebutuhan mereka
juga lingkungan sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur perusahaan.
4. Besarnya organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur organisasi.
Gambar 3.1Struktur Organisasi Perusahaan
Berikut ini adalah beberapa pembagian divisi yang ada di dalam perusahaan secara umum.
1. Divisi Produksi Tugas dan tanggung jawab dari divisi ini adalah untuk proses produksi
yang ada di dalam perusahaan. Tugas yang dijalankan adalah pengolahan barang yang ada sampai menghasilkan barang yang diproduksi didalam
perusahaan tersebut. 2. Divisi Keuangan
Divisi ini adalah untuk mengatur keuangan di dalam perusahaan. Divisi keuangan ini akan melihat bagaimana alur uang dari dan keluar dari
perusahaan. Tugas yang dijalankan termasuk membuat laporan keuangan, menghitung pajak perusahaan dan karyawan dan juga laporan rugi laba
untuk melihat bagaimana keberhasilan dari proses penjalanan tugas di dalam perusahaan.
3. Divisi Marketing Divisi marketing ini disebut juga sebagai divisi pemasaran, yaitu bertugas
untuk memasarkan atau mempromosikan produk yang telah diproduksi oleh perusahaan sampai ketangan konsumer. Jadi, kerja dari divisi ini
adalah untuk melihat respon pasar terhadap barang yang telah diproduksi. 4. Divisi Personalia
Memiliki tugas untuk menjaga sumber daya manusia yang ada di dalam perusahaan. Hal ini dijalankan dari awal proses perekrutan seorang
karyawan untuk perusahaan tersebut. Kemudia melakukan tindakan promosi terhadap karyawan, mutasi atau hal yang lainnya.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan skripsi ini, diperlukan data-data serta informasi yang relatif lengkap sebagai bahan yang dapat mendukung kebenaran materi
uraian dan pembahasan. Oleh karena itu, sebelum penyusunan skripsi ini dilakukan, maka dilakukan riset atau penelitian terlebih dahulu untuk
menjaring data serta informasi yang terkait. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam skripsi ini adalah
sebagai berikut:
3.2.1 Studi Pustaka
Pada tahapan pengumpulan data dengan cara studi pustaka, penulis mencari referensi-referensi yang relevan dengan objek yang akan diteliti.
Pencarian referensi dilakukan di perpustakaan, toko buku, maupun secara online
melalui internet. Setelah mendapatkan referensi-referensi yang relevan tersebut, penulis lalu mencari informasi-informasi yang
dibutuhkan dalam penelitian ini dari referensi-referensi tersebut. Informasi yang didapatkan digunakan dalam penyusunan landasan teori, metodologi
penelitian serta pengembangan aplikasinya secara langsung. Pustaka- pustaka yang dijadikan acuan dapat dilihat pada bagian Daftar Pustaka.
3.2.2 Studi Lapangan
3.2.2.1 Observasi
Demi menjaga keakuratan data-data yang penulis sajikan, penulis melakukan observasi secara online dengan mengunjungi
website pemerintah terkait seperti website Direktorat Jenderal Pajak
di www.pajak.go.id,
Kementerian Keuangan
di www.kemenkeu.go.id, Bank Indonesia di www.bi.go.id. Penulis
melihat data dan publikasi yang dikeluarkan secara berkala yang sesuai dengan judul skripsi yang penulis buat.
3.2.2.2 Kuisioner
Penyebaran kuisioner
dilakukan untuk
mengetahui permasalahan yang ada. Penyebaran kuisioner dilakukan dua kali.
Pertama penulis menyebarkan kuisioner untuk mengetahui masalah yang ada dan mengetahui aplikasi seperti apa yang pengguna
inginkan. Kedua, penulis menyebarkan kuisioner untuk melihat tanggapan pengguna terhadap aplikasi yang telah dibuat.
3.2.3 Studi Literatur Sejenis
Selain studi pustaka dan studi lapangan, penulis juga melakukan studi literatur sejenis. Penulis melakukan studi literatur sejenis dengan cara
mencari mengenai penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh penulis
lain, yang mana topiknya relevan dengan topik yang diteliti oleh penulis, kecocokan terhadap maksud dan tujuan dari skripsi penulis, serta
implementasi aplikasi dari skripsi penulis. Pencarian studi literatur sejenis dilakukan di perpustakaan
maupun online di internet. Penulis melakukan pencarian dengan kata kunci ataupun melalui tujuan dilakukannya penelitian oleh penulis lain.
Seperti yang sudah penulis sampaikan dalam Landasan Teori penulis mengambil literatur yang disusun oleh Syaiful Amarullah Isnaini NIM :
105091002890 Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2010 dengan judul “Aplikasi
Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan SSP Multi Function Berbasis Web Studi Kasus: CV. Buana Mitra Consulting”. Tujuan penulisannya
adalah merancang
suatu aplikasi
perhitungan pajak
dan mengimplementasikannya yang berbasis web dan menghasilkan output
berupa pdf sehingga perhitungan pajak ini diharapkan dapat membantu CV. Buana Mitra Consulting dalam memberikan fasilitas perhitungan
pajak kepada para kliennya menjadi lebih mudah. Adapun kelebihan dan kekurangan dari sistem yang dikembangkan
oleh Syaiful Amarullah Isnaini adalah
Table 3.1 Kelebihan dan Kekurangan dalam Literatur Sejenis
Kelebihan Kekurangan
1. Sistem yang
dikembangkan berbasis Web, sehingga mudah
untuk diakses.
2. Memiliki banyak fitur seperti SPT masa, Halaman Pegawai,
Halaman Pasal 17, Bukti Potong Tidak Final, Bukti Potong Final,
Halaman Admin, dan Halaman
Perubahan Pegawai Tetap.
1. Tidak menggunakan framework
dalam pemrograman. 2. Tidak terintegrasi dengan e-SPT
3. Menggunakan Login
untuk mengakses aplikasi, karena ruang
lingkupnya terbatas hanya untuk
klien C.V Buana
3.3 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan yang penulis gunakan adalah RAD atau Rapid Application Development
. Alasan penulis menggunakan metode RAD adalah karena aplikasi yang dikembangkan adalah aplikasi yang sederhana, tidak
membutuhkan analisis dan perancangan secara mendalam yang tidak membutuhkan waktu yang lama dalam pembuatannya. Sesuai dengan fase-fase
RAD yang sudah dijelaskan pada sub bab 2.8.2, fase pengembangan sistem yang penulis lakukan dibagi menjadi tiga.
3.3.1 Requirement Planning
Pada fase requirement planning kerjasama antara penulis dan user sangat penting agar solusi dari permasalahan menjadi tepat guna, serta
tujuan dari pengembangan aplikasi dapat berjalan dengan baik. sehingga penulis mendapatkan gambaran kebutuhan yang harus tersedia pada
aplikasi. Penulis juga melakukan analisis kebutuhan dengan melakukan perbandingan terhadap beberapa aplikasi akademik yang sudah ada.
Selanjutnya penulis mencatat gambaran tersebut secara sederhana agar mudah dimengerti dan membuat aplikasi untuk memberikan kemudahan
kepada pengguna.
3.3.2 Workshop Design
Hasil analisis dari fase requirement planning syarat-syarat diatas dibuatlah rancangan proses-proses yang akan terjadi di dalam sistem.
a. Perancangan Proses Pada perancangan proses ini digunakanlah UML Unified Modelling
Language sebagai tools agar sistem yang dibuat dapat dimanfaatkan
secara optimal. UML memiliki beberapa jenis diagram, dalam perancangan ini penulis hanya menggunakan use case diagram,
sequence diagram, class diagram dan activity diagram..
b. Perancangan Database Pada perancangan database ini penulis menggunakan database
MySQL. c. Perancangan Antarmuka Pemakai User Interface
Perancangan User Interface memberikan fasilitas komunikasi antar pemakai dan sistem. Untuk perancangan user interface ini penulis
menggunakan Micosoft Office Visio 2007
d. Build system
Pada tahap build system penulis melakukan pengkodean berdasarkan dokumentasi yang dihasilkan dari tahap design system. Pengkodean
yang dilakukan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan framework
Codeigniter sebagai pengatur hubungan antara controller, model
dan view sebagai framework tampilan interface sistem.
3.3.3 Implementation
Pada fase implementation pengembang dan user melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dikembangkan menggunakan
black-box testing Black-box testing ini menguji apakah input dari
aplikasi sesuai dengan output. lebih lanjut. Fase implementation ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu sebagai berikut:
1. Spesifikasi hardware dan software yang digunakan 2. Pengujian sistem aplikasi
3. Tanggapan user
3.3.4 Fase RAD
Fase Requirement Planning
1. Analisis sistem yang Berjalan 2. Identifikasi masalah
3. Solusi permasalahan
Fase Workshop Design
1. Membuat use case diagram 2. Membuat use case scenario
3. Membuat Activity diagram 4. Membuat sequence diagram
5. Membuat database relasional 6. Merancang antarmuka interface
Fase Implementation
1. Spesifikasi hardware dan software 2. Pengujian aplikasi
3. Tanggapan user pada aplikasi
Gambar 3.2 Fase RAD
3.4 Kerangka Berfikir
Diagram pada gambar 3.3 menjelaskan kerangka berpikir peneliti dalam melakukan penelitian.
Gambar 3.3 Kerangka Berpikir
4. BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dengan judul penelitian “Pembuatan Aplikasi Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Orang Pribadi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2008”, penulis melakukan penelitian dengan metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem. Metode-metode tersebut akan dijelaskan pada
bab ini.
A. Metode Pengumpulan Data
Pada metode pengumpulan data ini penulis melakukan pengumpulan data dengan 4 cara yaitu observasi, studi pustaka, kuisioner, studi literatur sejenis.
1. Observasi
Demi menjaga keakuratan data-data yang penulis sajikan, penulis melakukan observasi secara online dengan mengunjungi website
pemerintah terkait seperti website Direktorat Jenderal Pajak di www.pajak.go.id, Kementerian Keuangan di www.kemenkeu.go.id, Bank
Indonesia di www.bi.go.id. Penulis melihat data dan publikasi yang dikeluarkan secara berkala yang sesuai dengan judul skripsi penulis.
.
2. Studi Pustaka
Pada tahapan pengumpulan data dengan cara studi pustaka, penulis mencari referensi-referensi yang relevan dengan objek yang akan diteliti.
Pencarian referensi dilakukan di perpustakaan, toko buku, maupun secara online
melalui internet. Setelah mendapatkan referensi-referensi yang relevan tersebut, penulis lalu mencari informasi-informasi yang
dibutuhkan dalam penelitian ini dari referensi-referensi tersebut. Informasi yang didapatkan digunakan dalam penyusunan landasan teori, metodologi
penelitian serta pengembangan aplikasinya secara langsung. Pustaka- pustaka yang dijadikan acuan dapat dilihat pada bagian Daftar Pustaka.
3. Kuisioner