kedatangan arus kebudayaan baru dari luar menuju pulau Nias. Maka hal ini akan terus berangsung terjadi bersama dengan perjalanan waktu dan
perbahan kebutuhan manusia didalamnya.
Seperti penjelasan yang panjang diatas kita tentu sudah mengetahi bagaiman perjalanan kebudayaan Nias dari masa kehidupan manusia pertama
di Nias hingga pada masa kini. banyak faktor yang menjadi penyebab
perubahan bentuk dan makna kebudayaan dan tradisi masyarakat Nias dari masa lampau hingga saat ini. Akan tetapi, kita belum menjawab pertanyaan
yang menjadi rumusan masalah yang akan kita bahas dalam tulisan kali ini. Dimana yang menjadi penegasan dalam rumusan masalah topik ini adalah
pada bagaian manakah yang hilang dalam perjalanan sejarah kebudayaan Nias dan mengapa hal itu perlu dilakukan. Untuk menjawab pertanyaa itu
maka kita akan menguraikan satu persatu beberapa topik pembahasan yang akan menyinggung tentang hal tersebut diatas.
a. Migrasi
Kita tentu tahu bahwa manusia pertama yang tinggal di Nias tentu saja bukanlah manusia pertama yang ada di Bumi. Secara ilmu pengetahuan dapat
kita katakana bahwa manusia pertama yang tinggal di Nias merupakan
migrasi dari satu tempat yang berada di luar Nias menuju ke Nias. Dari mana mereka berasal tidak dapat dijawab dengan pasti namun sudah dijelaskan
diatas bahwa jenis kebudayaan yang mereka bawa dapat menunjukkan bahwa mereka bermigrasi dari Pulau Sumatera yang didasarkan pada tinggalan alat
batunya. Kemudian pada masa selanjutnya menurut Ketut, 2010 bahwa terjadi
migrasi kedua kepulau Nias yang membawa kebudayaan Neolitik dan Megalitik di Nias. Merekalah yang seterusnya disebut sebagai leluhur pertama di Nias.
Namun bagiaman dengan manusia yang hidup pada masa Pelolitik dan Mesolitik. Apakah mereka punah? Atau mereka terkalahkan dan menjadi
bagian dari migrasi kedua yang datang ke Nias? Dan bagaimana hubungan
kedua kebudayaan tersebut tidakkah ada yang saling bertentangan atau dapat saling menerima?
Pertanyaan diataslah yang masing belum terjawabkan secara Ilmu pengetahuan hingga saat ini. Karena selain situs Gua Togi Ndrawa dan Togi
Mbogi tidak ditemukan lagi situs mesolitik yang lebih muda. Selain itu juga tidak didapati bahwa terjadi hubungan kebudayaan antara keduanya dan
berada pada satu tempat yang sama. Karena secara geografis leta situs megalitik Boronadu dengan kedua gua situs mesolitik di Nias sangatlah jauh.
Selanjutanya kapan kebudayaan megalitik atau migrasi kedua masuk ke NIas itu masih jadi tekateki. Beberapa ahli arkeologi yang membahas tentang
Austronesia dan kebudayaanya menyebt bahwa kebudayaan Astronesia masuk ke Indonesia sekitar 12.000 tahun yang lalu akan tetapi tradisi megalitik yang
tertua di Indonesia baru ditemukan sekitar 4.000 tahun yang lalu dimana jarak waktu yang cukup jauh antara kedua kebudayaan tersebut. Sementara
dalam kasuu tinggalan megalitik di Nias kita ketahui bahwa kebudayaan tersebut berkembang bersama dengan kebudayaa Neolitik juga. Namun
apakah Nias memiliki masa neolitik tersendiri juga sampai saat ini masih belum ditemukan.
Dengan asumsi diatas dapat kita percayaai bahwa ada fase yang belum ditemukan hingga saat ini antara masa Megalitik di Situs Boronadu dengan
masa Mesolitik di Situs Gua Togi Ndrawa. Kurun waktu yang cukup panjang yang membentang dan tidak teridentifikasi dengan jelas hingga saat ini. Hal
ini sangat diperlukan karena dengan demikian kita dapat mengetahui berapa kali kah migrasi manusia terjadi di Nias pada masa prasejarah. Untuk mencari
tahu dengan jelas tentang siapakah sebenarnya nenek moyang orang Nias pada masa kini. apakah mereka yang hidup sejak masa Paleolitik atau mereka
yang kemudian disebut sebagai migrasi manusia yang kedua.
b. Kehidupan Manusia Pada Masa Hia