Masa Prasejarah BAGIAN YANG HILANG DALAM SEJARAH KEHIDUP

penindihan kebudayaan dan juga pengaruh lingkungan serta para pendatang merupakan bagian yang harus kita pahami dengan sangat teliti. Terlebih dahulu kita akan menguraikan perjalana sejarah manusia di Pulau Nias. Dalam pembabakan waktu yang akan digunakan sama seperti yang biasanya digunakan di Indonesia pada umumnya. Sementara data sejarah yang akan menjadi data utama adalah tinggalan budaya dan cerita rakyat yang telah berkembang di Masyarakat Nias atau Foklore. Namun dalam pembabakan masa akan didasarkan pada pembabakan masa yang pernah di lakukan di Nias dimana beberapa fase masa sejarah tidak pernah terjadi di Nias.

1. Masa Prasejarah

Masa prasejarah merupakan masa paling panjang dan paling awal dalam sejarah kehidupan manusia di dunia. Pada masa ini semua peradaban manusia dimulai. Namun juga banyak misteri yang masih belum terungkap atau berhasil diinterpretasikan oleh para ahli terutama para ahli arkeologi. Dalam pembabakan waktu prasejarah di Indonesia berdasarkan teknologi terbagi atas tiga masa yaitu masa Paleolitik, Mesolitik dan Neolitik Megalitik. Sedangkan berdasarakan sistem percaharian atau cara hidup juga terbagi tiga masa yaitu: masa berburu dan meramu, masa pertanian dan beternak dan masa perundagian. Ciri utama masa prasejarah adalah penggunaan alat yang berasal dari batu. Tinggalan manusia yang masih sederhana dan masih ada ketergantungan manusia dengan alam. Dalam kata lain lingkungan tempat tinggal ikut menentukan seperti apa kebudayaan manusia. Ciri lain pada masa ini adalah penggunaan gua sebagai tempat hunian atau tempat penguburan manusia prasejarah. Ciri berikput tentu didasarkan pada data arkeologi yang sejauh ini ditemukan. Tidak beda halnya juga dengan masa prasejarah yang pernah berlangsung di Nias. Beberapa situs prasejarah yang ditemukan di Nias mewakili masing­masing masa prasejarah seperti yang kita sebutkan diatas. Berikut pembabakan masa prasejarah di Nias berdasarkan tinggalan budayanya: a. Masa Paleolitik Situs paleolitik di Nias sejauh ini yang ditemukan adalah situs sungai Muzoi. Dari beberapa hasil temuan yang didaptkan pada situs tersebut menunjukkan bahwa situs itu pernah dihuni manusia sekitar 12.000 tahun yang lalu dan merupakan bukti kebudayaan tertua di Nias sejauh ini. Dari tinggalan artefaknya memiliki kesamaan dengan artefak prasejarah yang ditemukan di pulau sumatera. Dimana alat batu yang ditemukan disebut bergaya hoabinh dimana gaya pengerjaan alat batu yang serupa juga ditemukan di Pulau Sumatera. Beberapa alat serpih juga ditemukan namun tidak adanya kerangkan manusia sebagai bukti paling meyakinkan bahwa pulau tersebut pernah dihuni oleh manusia dan tentu saja tidak dapat mengetahui jenis ras manusia yang menghuninya. Namun jika melihat dari tinggalan yang ada di situs tersebut dapat kita sebut bahwa ras manusia pertama yang menghuni pulau Nias adalah Mongoloid. Ras ini bermigrasi ke pulau Nias sekitar masa Glasial­interglasial dari pulau sumatera dan membawa kebudayaan Hoabinh. Kehidupan manusia pada masa itu juga masih digolongkan sederhana dimana terlihat dari alat batu yang digunakan. Akhir dari fase masa ini tidak dapat ditentukan. Karena hingga ini tidak ada bukti penggalian yang menunjukka bahwa masa paleolitik di Nias berakhir pada masa tertentu. Sementara itu situs palelolitik yang ada di Nias hanya ditemukan disatu tempat saja. Selain data yang masih sangat sedikit juga sedikitnya penelitian tentang situs tersebut. b. Masa Mesolitik Masa Mesolitik merupakan masa selanjutnya setelah masa paleolitik. Beberapa ahli mengatakan bahwa masa ini merpakan masa transisi antara Pelolitik dan neolitik. Namun sebuah ciri khas tersendiri dan juga teknologi terbaru dalam sejarah manusia mulai berkembang pada masa ini. Pada masa Mesolitik manusia sudah mengenal alat serpih yang biasanya berbentuk mata panah. Selain itu juga situs­situs mesolitik biasanya banyak ditemukan di gua­gua. Hal tersebut dikarenakan kehidupan manusia pada masa ini sudah tinggal di Gua walau hanya sekedar semi permanen atau nomaden. Situs mesolitik di Nias benar ditemukan di Gua yaitu situs Gua Togi Ndrawa dan Togi Mbogi. Pada kedua gua ini merupakan situs hunian pada masa mesolitik dimana ditemukan alat serpih dan juga alat batu mesolitik dimana pengerjaan pada alat batunya terlihat lebih kompleks. Selin itu juga ditemukan sisa makanan manusia berupa kerang. Dari penggalian yang telah di lakukan Balar Medan di situs ini menunjukkan dimasing­masing stratigrafi didominasi oleh satu jenis kerang. Dari data yang ada diatas bahwa manusia pada masa itu sudah mengonsumsi jenis makanan yang dari air. Akan tetapi terutama pada kerang bahwa jenis kerang yang dikonsumsi disesuaikan dengan musim kerang yang berlangsung. Beberapa tulang hewan juga ditemukan sebagai sisa dari konsumsi manusia. Namun sejauh ini tidak ditemukannya alat tulang yang juga menjadi ciri alat yang ada pada masa tersebut. c. Masa NeolitikMegalitik Ciri utama kehidupan manusia pada masa ini adalah mengenal pertanian dan beternak. Sedangkan ciri alat yang biasanya ditemukan pada situs Neolitik biasanya sudah mengalami pengerjaan yang paling baik. Dimana sudah dilakuka pengasahan pada beberapa alat batu pada masa ini terutama pada alat serpih. Juga ditemukan beberapa tinggalan berupa manik­manik dari batu dan juga gerabah. Alat yang digunakan manusia pada masa ini semakin komplek dan jumlahnya semakin banyak. Selain alat batu yang menjadi ciri masa ini namun juga tempat tinggal yang menjadi perhatian dalam menganalisa kehidupan pada masa neolitik. Selain itu juga dibeberapa dimana pada masa ini juga kebudayaan megalitik mulai dikenal manusia. Dimana seperti yang diketahui pada umumnya bahwa megalitik adalah tradisi manusia mendirikan monument dari batu yang besar untuk tujuan penyembahan. Untuk diketahui lebih lanjut bahwa pada perkembangannya masa kini makna Megalitik semakin luas yakni tidak hanya berkaitan dengan monument dari batu dan kepercayaan saja. Melaikan lebih pada proses dalam melakukan ritual dan seluruh tinggalan atau artefak yang menjadi bagian dalam ritual kepercayaan suatu kelompok masyarkat. Maka dalam pemaknaan Megalitik yang akan kita gunakan adalah makna yang sudah ada sekarang ini. Pada masa Neolitik di Nias berlangsung bersamaan dengan kebudayaan Megalitik disana. Bahkan sangat sulit untuk menemukan sebuah situs neolitik yang tidak ada hubungannya dengan tradisi megalik di Pulau Nias. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa masa Neolitik dan kebudayaan Megaliti datang bersamaan dan berkembang secara serentak dalam kurun waktu yang sama di Nias. Tinggalan megalitik di Nias tersebar hampir diseluruh wilayah pulau ini. Tradisi yang menjadi pertanda kehidupan masa Neolitik di Nias juga berbarengan dengan pola penghunian berupa tinggalan arsitektural dan juga sistem sosial dan kepercayaan masyarakat Nias. Tradisi megalitik dan masa Neolitik di Nias akan kita bahas lebih lanjut dalam paragraph berikutnya. Dikarenakan masa ini menjadi masa tersendiri dalam perkembangan kebudayaan Nias dan juga pada masa inilah banyak bagian sejarah kebudayaan manusia di Nias tertinggal atau belum ditemukan.

2. Masa Klasik