Hubungan Sruktur aktiva dengan Ukuran perusahaan
                                                                                sering  dijadikan  jaminan  kredit  oleh  banyak  perusahaan.  Hal  ini  sesuai  dengan
teori  yang  dikemukakan  oleh  Eugene  F.  Brigham  dan  Joel  F.  Houston 2001:39
dalam Bhaduri  2002:34, yaitu:
“Perusahaan  yang  aktivanya  sesuai  untuk  dijadikan  jaminan  kredit cenderung lebih banyak menggunakan banyak utang
”
Sedangkan menurut Syamsudin 2001:9 menyatakan bahwa :
“Struktur  aktiva  adalah  penentuan  berapa  besar  alokasi  untuk  masing- masing komponen aktiva, baik  dalam aktiva lancar maupun dalam  aktiva
tetap”.
Struktur aktiva yang baik, akan menambah kepercayaan pihak luar dalam melakukan  pendanaan  terhadap  perusahaan.  Karena  struktur  aktiva  yang  sesuai
sering  dijadikan  jaminan  kredit  oleh  banyak  perusahaan.  Hal  ini  sesuai  dengan
teori  yang  dikemukakan  oleh  Agus  Sartono  2010:248,  yang  mengemukakan
bahwa: “Struktur  modal  dipengaruhi  oleh  faktor-faktor  penting  yaitu  tingkat
penjualan,  struktur  asset,  tingkat  pertumbuhan  perusahaan,  profitabilitas, variabel laba dan perlindungan pajak, skala perusahaan, dan kondisi intern
perusahaan dan ekonomi makro
”. Berdasarkan  teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa struktur aktiva
memiliki  keterkaitan  terhadap  struktur  modal.  Semakin  tinggi  struktur  aktiva, maka  semakin  tinggi  perusahaan  untuk  dapat  menjamin  utang  jangka  panjang
yang  dipinjamnya  dan  sebaliknya,  semakin  rendah  struktur  aktiva  suatu perusahaan,  maka  semakin  rendah  pula  kemampuan  perusahaan  dalam
pembayaran  kewajiban  utangnya.  Dengan  kata  lain,  terdapat  pengaruh  yang positif antara struktur aktiva dengan struktur modal.
                