observasi  bentuk  karakter  kerjasama  siswa  dalam  pembelajaran  SBK  yang terdiri dari menghargai hasil karya orang lain, menampilkan hasil karya sesuai
giliran,  berbagi  tugas  sesuai  tanggung  jawab,  berpartisipasi  menyelesaikan tugas bersama-sama, berupaya mencapai keberhasilan bersama, dan berupaya
menghindari  konflik  disajikan  dalam  bentuk  tabel  dan  deskripsi.  Sedangkan hasil angket bentuk karakter kerjasama siswa disajikan dalam bentuk diagram
batang dan deskripsi. Adapula  catatan  lapangan  yang  mencatat  hal-hal  penting  dan  unik  saat
proses  pembelajaran  SBK  berlangsung  yang  tidak  tercatat  dalam  instumen penelitian  yang  disajikan  dalam  bentuk  deskripsi.  Serta  wawancara  guru  dan
kepala  sekolah  mengenai  pelaksanaan  pembelajaran  SBK  dan  karakter kerjasama siswa yang disajikan dalam bentuk deskripsi berupa uraian kata.
3 Verifikasi atau penarikan kesimpulan
Langkah  terakhir  dalam  analisis  data  kualitatif  adalah  verifikasi  atau penarikan  kesimpulan.  Kesimpulan  awal  yang  dikemukakan  masih  bersifat
sementara  dan  akan  berubah  bila  tidak  ditemukan  bukti-bukti  kuat  yang mendukung  tahap  pengumpulan  data  berikutnya.  Kesimpulan  dapat  berupa
deskripsi  atau  gambaran  suatu  objek  yang  sebelumnya  masih  belum  jelas, setelah  diteliti  menjadi  jelas.  Melalui  penelitian  ini,  diperoleh  kesimpulan
bahwa pembelajaran SBK dapat membentuk karakter kerjasama siswa.
3.8.3 Analisis setelah di lapangan
Analisis setelah di lapangan dilakukan setelah peneliti selesai mendapatkan data selama di  lapangan. Data  yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan
analisis deskriptif yaitu dengan menentukan kriteria sangat baik, baik, cukup, dan kurang dari masing-masing indikator Arikunto, 2010 : 282.
1. Pengolahan data skor
Dalam  mengolah  data  skor  dapat  dilakukan  dengan  langkah  sebagai berikut Poerwanti, dkk., 2008:6.9-6.10.
a Menentukan skor terendah
b Menentukan skor tertinggi
c Mencari median
d Mencari rentang nilai  menjadi  4 kategori  yaitu sangat  baik,  baik,  cukup,
dan kurang. Data skor dapat dihitung dengan cara sebagai berikut.
Keterangan: R   = skor terendah
T   = skor tertinggi n   = banyak skor
Q1  = kuartil pertama Q2  = kuartil kedua atau median
Q3  = kuartil ketiga Q1 = kuartil pertama
Letak Q1 = ¼ n+2 untuk data genap atau Q1 = ¼ n+1 untuk data ganjil. Q2 = kuartil kedua atau median
Letak Q2 = 24 n+1 untuk data genap maupun data ganjil. n = T
– R + 1
Q3 = kuartil ketiga Letak Q3 = ¼ 3n+2 untuk data genap atau Q3 = ¼ 3n+1 untuk data ganjil.
Sudjana, 2005:81 Berdasarkan  perhitungan  dengan  rumus  di  atas,  maka  diperoleh  kriteria
ketuntasan data kualitatif sebagai berikut. Tabel 3.2
Kriteria ketuntasan data kualitatif Arikunto, 2007: 270-272 Kriteria Ketuntasan
Kategori Q3 ≤ skor ≤ T
Sangat Baik Q2 ≤ skor  Q3
Baik Q1 ≤ skor  Q2
Cukup R ≤ skor  Q1
Kurang
Dalam  penelitian  ini,  peneliti  menentukan  kriteria  penilaian  yang digunakan  untuk  menentukan  klasifikasi  atau  kategori  nilai  terkait  pelaksanaan
pembelajaran  SBK  dan  bentuk  karakter  kerjasama  siswa  di  SDN  Tambakaji  05, sebagai berikut.
1 Pelaksanaan pembelajaran SBK
Untuk  menghitung  skor  hasil  observasi  terkait  pelaksanaan pembelajaran SBK menggunakan perhitungan sebagai berikut.
Skor maksimal  = 4 x 2 = 8 Skor minimal   = 0 x 2 = 0
Skor diurutkan dari terendah ke tertinggi 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8
n = T – R + 1
n = 8 – 0 + 1 = 9
Tabel 3.3 Kriteria ketuntasan data observasi pelaksanaan pembelajaran SBK
Kriteria Ketuntasan Kategori
6 ,5 ≤ skor ≤ 8
Sangat Baik 4
≤ skor  6,5 Baik
1 ,5 ≤ skor  4
Cukup 0 ≤ skor  1,5
Kurang 2
Karakter kerjasama siswa Untuk menghitung skor hasil observasi terkait karakter kerjasama siswa
menggunakan perhitungan sebagai berikut. Skor maksimal  = 4 x 2 x 3 = 24
Skor minimal   = 0 x 2 x 3 = 0 Skor diurutkan dari terendah ke tertinggi
0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24
n = T – R + 1
n = 24 – 0 + 1 = 25
Tabel 3.4 Kriteria ketuntasan data observasi karakter kerjasama siswa
Kriteria Ketuntasan Kategori
18 ,5 ≤ skor ≤ 24
Sangat Baik 12
≤ skor  18,5 Baik
5 ,5 ≤ skor  12
Cukup 0 ≤ skor  5,5
Kurang Selain  menggunakan  observasi  atau  pengamatan  untuk  mengukur
kerjasama  siswa  dalam  pembelajaran,  peneliti  juga  menggunakan  angket. Untuk menghitung  skor  hasil  angket tiap indikator  terkait karakter kerjasama
siswa dalam pembelajaran menggunakan perhitungan sebagai berikut.
Skor maksimal  = 4 x 4 = 16 Skor minimal   = 1 x 4  = 4
Skor diurutkan dari terendah ke tertinggi 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16
n = T – R + 1
n = 16
– 4 + 1 = 13
Selanjutnya,  skor  yang  telah  diperoleh  dikonsultasikan  dengan  tabel
kriteria berikut ini. Tabel 3.5
Kriteria ketuntasan data angket karakter kerjasama siswa tiap indikator Kriteria Ketuntasan
Kategori 13,5 ≤ skor ≤ 16
Sangat Baik 10 ≤ skor  13,5
Baik 6,5 ≤ skor  10
Cukup 4 ≤ skor  6,5
Kurang
Untuk menghitung skor  hasil angket seluruh indikator indikator terkait karakter  kerjasama  siswa  dalam  pembelajaran  menggunakan  perhitungan
sebagai berikut. Skor maksimal  = 4 x 4 x 6 = 96
Skor minimal   = 1 x 4 x 6 = 24 n = T
– R + 1 n = 96
– 24 + 1 = 73
Selanjutnya,  skor  yang  telah  diperoleh  dikonsultasikan  dengan  tabel kriteria berikut ini.
Tabel 3.6 Kriteria ketuntasan data angket karakter kerjasama siswa seluruh indikator
Kriteria Ketuntasan Kategori
78,5 ≤ skor ≤ 96 Sangat Baik
60 ≤ skor  78,5 Baik
41,5 ≤ skor  60 Cukup
24 ≤ skor  41,5 Kurang
2. Pengolahan persentase data skor akhir
Perhitungan persentase digunakan untuk mengetahui tingkat persentase skor  jawaban  dari  hasil  observasi  dan  angket  dari  masing-masing  informan,
yang dihitung dengan rumus berikut ini. P =
x 100 Keterangan:
P = persentase respon, skor S = jumlah respon pada tiap komponen indikator, jumlah skor yang didapat
N = jumlah informan total, jumlah skor maksimal
3.9 UJI KEABSAHAN DATA