Karakter  adalah  kumpulan  tata  nilai  yang  menuju  pada  suatu  sistem,  yang melandasi  pemikiran,  sikap,  dan  perilaku  yang  ditampilkan.  Karakter  sama
dengan kepribadian Sjarkawi dalam Koesoema, 2015: 80. Kepribadian dianggap sebagai  ciri  atau  karakteristik  atau  gaya  atau  sifat  khas  dari  diri  seseorang  yang
bersumber  dari  bentukan-bentukan  yang  diterima  dari  lingkungan.  Karakter  erat kaitannya  dengan  kepribadian  seseorang,  dimana  seseorang  bisa  disebut
berkarakter  apabila  tingkah  lakunya  sesuai  dengan  kaidah  moral  Jihad,  dkk.,
2010: 39.
Pendidikan  karakter  merupakan  sebuah  proses  transformasi  nilai-nilai kehidupan  untuk  dikembangkan  dalam  kepribadian  seseorang,  sehingga  menjadi
satu  dalam  perilaku  kehidupan  orang  itu  Gaffar  dalam  Kesuma,  dkk.,  2012:  5. Pendidikan  karakter  adalah  pendidikan  yang  menanamkan  dan  mengembangkan
karakter-karakter  luhur  kepada  anak  didik,  sehingga  mereka  dapat  menerapkan
dan memprakktikanya dalam kehidupan sehari-hari Wibowo, 2012: 36.
Pendidikan  karakter  merupakan  pendidikan  budi  pekerti  plus,  yang melibatkan  aspek  pengetahuan,  perasaan,  dan  tindakan  Suyanto,  2010:  37.
Dengan demikian, pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai- nilai  karakter  pada  siswa  yang  mengandung  komponen  pengetahuan,  kesadaran,
serta  tindakan  untuk  melaksanakan  nilai-nilai  baik  terhadap  diri  sendiri  maupun
lingkungannya. Tujuan pendidikan karakter adalah sebagai berikut.
a. Mengembangkan  potensi  kalbunuraniafektif  peserta  didik  sebagai  manusia
dan warga negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.
b. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan
dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius. c.
Menanamkan  jiwa  kepemimpinan  dan  tanggung  jawab  peserta  didik  sebagai generasi penerus bangsa.
d. Mengembangkan  kemampuan  peserta  didik  untuk  menjadi  manusia  yang
mandiri, kreatif, dan berwawasan kebangsaan. e.
Mengembangkan  lingkungan  kehidupan  sekolah  sebagai  lingkungan  yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan
yang tinggi dan penuh kekuatan Kemendiknas dalam Fitri, 2012: 24. Tujuan pendidikan karakter di sekolah adalah sebagai berikut.
a. Menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap penting
dan perlu agar siswa memiliki kepribadian. b.
Mengoreksi  perilaku  siswa  yang  tidak  sesuai  dengan  nilai-nilai  yang dikembangkan sekolah.
c. Membangun  koneksi  yang  harmoni  dengan  keluarga  dan  masyarakat  dalam
memerankan  tanggung  jawab  pendidikan  karakter  secara  bersama  Kesuma, dkk., 2013: 9.
Berdasarkan  penjelasan  di  atas,  tujuan  pendidikan  karakter  adalah mengkoreksi,  menanamkan,  dan  mengembangkan  nilai-nilai  positif  pada  siswa,
sehingga menjadi pribadi yang unggul dan bermartabat. Strategi  pembelajaran  pendidikan  karakter  dapat  dilihat  dalam  5  bentuk
integrasi,  yaitu:  1  integrasi  ke  dalam  mata  pelajaran;  2  integrasi  melalui pembelajaran  tematik;  3  integrasi  melalui  penciptaan  suasana  berkarakter  dan
pembiasaan;  4  integrasi  melalui  kegiatan  ekstrakurikuler;  5  integrasi  antara program pendidikan sekolah, keluarga, dan masyarakat Fitri, 2012: 46.
Pendidikan karakter yang diintegrasikan dalam pembelajaran yang dipelajari siswa di sekolah dapat memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa karena
mereka memahami, menginternalisasi, dan mengaktualisasikannya melalui proses pembelajaran  Suyanto,  2010:  64.  Pendidikan  karakter  dalam  kegiatan  belajar
mengajar  di  kelas  dilaksanakan  dengan  menggunakan  pendekatan  terintegrasi dalam semua mata pelajaran Jihad, dkk., 2010: 79.
Berdasarkan pernyataan di atas, salah satu strategi implementasi pendidikan karakter adalah melalui integrasi dalam mata pelajaran. Pendidikan karakter dapat
dikolaborasikan  dalam  pembelajaran  di  sekolah  untuk  membentuk  sifat-sifat positif siswa.
Setiap  karakter  positif  sesungguhnya  akan  merujuk  pada  sifat-sifat  Allah Agustian  dalam  Kesuma,  2012:  13.  Dari  sekian  banyak  karakter  yang  bisa
diteladani,  terdapat  7  karakter  dasar,  yaitu:  1  jujur;  2  tanggung  jawab;  3 disiplin; 4 visioner; 5 adil; 6 peduli; dan 7 kerjasama. Rumusan nilai-nilai
tersebut merupakan hasil refleksi terhadap perjalanan bangsa Indonesia dari waktu ke waktu.
Indonesia  Heritage  Foundation  dalam  Wibowo,  2010:  36  merumuskan  9 karakter,  yaitu:  1  cinta  kepada  Allah  dan  semesta  beserta  isinya;  2  tanggung
jawab,  disiplin,  dan  mandiri;  3  jujur;  4  hormat  dan  santun;  5  kasih  sayang, peduli,  dan  kerjasama;  6  percaya  diri,  kreatif,  kerja  keras,  dan  pantang
menyerah; 7 keadilan dan kepemimpinan; 8 baik dan rendah hati; 9 toleransi.
Nilai  karakter  yang  relevan  untuk  diterapkan  di  SD  sesuai  dengan karakteristik siswa terdiri dari 18 nilai. Salah satunya adalah nilai kerjasama yang
memuat 2 indikator yaitu menggabungkan tenaga pribadi dengan orang lain untuk bekerja  demi  mencapai  suatu  tujuan  dan  membagi  pekerjaan  dengan  orang  lain
untuk  suatu tujuan Fitri,  2012:107. Berdasarkan nilai-nilai  yang terdapat dalam pendidikan karakter, kerjasama menjadi salah satu nilai yang harus dikembangkan
pada siswa SD.
2.1.4 Karakter Kerjasama dalam Kegiatan Pembelajaran