Kelima jenis makanan cepat saji fast food tersebut kemudian dijadikan acuan untuk definisi perilaku konsumsi makanan cepat saji fast food.
Apabila terdapat salah satu atau lebih dari kelima makanan tersebut yang sering dikonsumsi oleh responden, maka perilaku konsumsi makanan cepat
saji responden termasuk dalam kategori sering, sedangkan responden yang tidak mengonsumsi salah satu dari kelima makanan tersebut termasuk dalam
kategori jarang.
3.10. Analisis Data
Data yang telah diperoleh dari proses pengumpulan data akan diolah menggunakan program analisis statistik, kemudian dianalisis sebagai
berikut:
1.
Analisis Univariat Analisa ini digunakan untuk mendeskripsikan variabel bebas dan terikat
yang bertujuan untuk melihat variasi masing-masing variabel tersebut. Keseluruhan data yang ada dalam kuesioner diolah dan disajikan dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi.
2.
Analisis bivariat Analisa ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel kategorik tidak berpasangan, sehingga
hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain dapat digunakan uji statistik chi-square. Syarat uji chi-square adalah tabel
2x2 dengan sel yang mempunyai nilai expected kurang dari 5, maksimal 20 dari jumlah sel. Jika syarat uji chi-square tidak terpenuhi maka
gunakan uji alternatifnya, yaitu uji fisher. Alternatif uji chi-square untuk tabel 2xK adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Untuk menguji
kemaknaan, digunakan batas kemaknaan sebesar 5 α = 0,05. Hasil uji dikatakan ada hubungan yang bermakna bila nilai ρ value ≤ α ρ
value ≤ 0,05. Hasil uji dikatakan tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik apabila nilai ρ value α ρ value 0,05 Dahlan, 2013.
3.11. Etika Penelitian
Penelitian ini telah mendapatkan surat keterangan lolos kaji etik dari Komisi Etik Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dengan nomor
2213UN268DT2014. Selain itu dalam pengambilan data penelitian, responden terlebih dahulu diberi informasi tentang kegiatan penelitian dan
kemudian diminta kesediaannya untuk menandatangani lembar persetujuan
menjadi responden dalam penelitian ini.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan pada 180
siswi SMAN 13 Bandar Lampung adalah sebagai berikut. 1.
Prevalensi kejadian dismenore primer pada siswi SMAN 13 Bandar Lampung adalah sebesar 90,6.
2. Siswi SMAN 13 Bandar Lampung sebagian besar memiliki status gizi
normal 83,9, diikuti dengan status gizi gemuk 11,7 dan status gizi kurus 4,4.
3. Siswi SMAN 13 Bandar Lampung yang mengalami menarche dini adalah
sebesar 1,1 4.
Sebagian besar siswi SMAN 13 Bandar Lampung sering mengonsumsi makanan cepat saji fast food, yaitu sebesar 83,3
5. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi dan kejadian
dismenore primer pada siswi SMAN 13 Bandar Lampung. 6.
Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara menarche dini dan kejadian dismenore primer pada siswi SMAN 13 Bandar Lampung.
7. Terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku mengonsumsi makanan
cepat saji fast food dan dismenore primer pada siswi SMAN 13 Bandar Lampung.
5.2 Saran
5.2.1 Untuk Masyarakat Umum
Disarankan kepada para remaja perempuan untuk mengurangi konsumsi makanan cepat saji fast food sehingga menurunkan risiko
terjadinya dismenore primer.
5.2.2 Untuk Peneliti Lain
Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dismenore primer, seperti genetik, aktivitas fisik,
stres, dan siklus menstruasi.