Pelaksanaan Pengamatan Langkah-langkah penelitian tindakan kelas

Kegiatan awal: a. Guru masuk kelas dan meminta ketua kelas untuk memimpin doa b. Guru mengondisikan keadaan kelas sebelum memulai pembelajaran c. Guru menyampaikan apersepsi d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran e. Siswa mengerjakan pre test. Kegiatan Inti a. Guru menempelkan media pembelajaran, siswa mengamati gambar. b. Siswa diberikan pertanyaan mengenai gambar yang ditempelkan. c. Siswa dibagi dalam kelompok sesuai dengan kemampuan belajar siswa. d. Guru memberikan LKK kepada siswa. e. Siswa dibimbing untuk menemukan konsep materi melalui LKK yang diberikan. f. Guru membimbing diskusi kelompok siswa agar berjalan lancar dan terjadi interaksi antar siswa. g. Siswa mempresentasikan hasil diskusi dengan panduan guru. h. Guru menyempurnakan jawaban siswa. Kegiatan akhir: a. Siswa mengerjakan soal evaluasi untuk mendapatkan nilai hasil belajar. b. Siswa bersama guru melakukan refleksi membuat penegasan atau kesimpulan mengenai pembahasan. c. Guru menyampaikan pesan penguatan kepada siswa. d. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa.

3. Pengamatan

Selama proses siklus II yang dilakukan pada pembelajaran IPS menggunakan model cooperative learning tipe team assisted individualization berlangsung, teman sejawat mengamati kinerja guru, motivasi belajar siswa, sikap siswa, dan keterampilan siswa.

4. Refleksi

Peneliti bersama teman sejawat menganalisis hasil pengamatan kinerja guru, motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa serta membandingkan dengan hasil pengamatan pada siklus I dalam bentuk persentase. Apakah motivasi dan hasil belajar siswa meningkat. Analisis hasil belajar siswa dilakukan dengan menentukan rata-rata nilai kelas.

G. Indikator Keberhasilan Tindakan

Pembelajaran IPS dengan menggunakan model cooperative learning tipe team assisted individualization dikatakan berhasil apabila: a. Nilai rata-rata motivasi belajar siswa meningkat setiap siklusnya, dan pada akhir penelitian persentase motivasi belajar siswa yang mencapai kategori ≥ ”baik” minimal 75 dari jumlah seluruh siswa. b. Nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat setiap siklusnya, dan pada akhir penelitian sekurang-kurangnya 75 dari jumlah seluruh siswa mencapai KKM. Hal ini sejalan dengan pendapat Mulyasa 2013: 131 yang menyatakan bahwa suatu pembelajaran dikatakan berhasil apabila sekurang-kurangnya 75 dari seluruh siswa mencapai KKM. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dalam penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan melalui penerapan model cooperative learning tipe team assisted individualization pada pembelajaran IPS kelas VB SD Negeri 04 Metro Barat dapat disimpulkan bahwa: 1. Penerapan model cooperative learning tipe team assisted individualization dengan langkah-langkah: 1 melaksanakan pre-test, 2 penjelasan materi guru, 3 pembagian kelompok, 4 pemberian LKK, 5 diskusi kelompok 6 bimbingan kelompok, 7 presentasi kelompok, 8 penyempurnaan jawaban, dan 9 mengerjakan post-test dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Terbukti dari hasil penelitian yang telah dilakukan, motivasi belajar pada siklus I mendapat kategori “baik” dengan nilai 67 meningkat 3 pada siklus II menjadi 70 dengan kategori “baik”. Persentase ketuntasan pada siklus I mencapai 77 de ngan kategori “baik” meningkat 5 pada siklus II menjadi 82 dengan kateg ori “sangat baik”. 2. Penerapan model cooperative learning tipe team assisted individualization pada pembelajaran IPS kelas VB SD Negeri 04 Metro Barat dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Terbukti dari hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata hasil belajar siswa meningkat. Nilai rata-rata hasil belajar

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE SCRAMBLE DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IVB SD NEGERI 8 METRO BARAT TP. 2012/2013

0 7 62

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) MELALUI MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPS KELAS IVA SD NEGERI 4 METRO UTARA

0 3 84

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 05 METRO BARAT

0 15 65

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIR CHECK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 5 METRO SELATAN

0 9 68

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE LISTENING TEAM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 3 METRO BARAT TP 2015/ 2016

0 7 81

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVB SD NEGERI 3 METRO PUSAT

0 5 79

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENIGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 METRO SELATAN

0 4 72

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V DI SD NEGERI JURUGENTONG, BANGUNTAPAN, BANTUL.

0 0 210