Bentuk-bentuk Komunikasi Tekstual pada Tunarugu

26 Sekolah luar biasa sebagian besar berbentuk terpadu yaitu dari jenjang dan satuan pendidikan mulai dari tingkat taman kanak-kanak luar biasa, sekolah dasar luar biasa, sekolah menengah pertaman luar biasa, dan sekolah menengah umum luar biasa berada dan dikelola oleh pihak yang sama dengan dilengkapi oleh fasilitas penunjang artinya dengan terpadunya tiap jenjang dan satuan pendidikan maka para siswa tidak akan terputus dalam hal pendidikannya sesudah selesai melalui satu jenjang pendidikan. Siswa yang telah selesai atau melalui sekolah dasar luar biasa misalnya tidak perlu repot untuk mendaftar ke sekolah sekolah lain, malainkan langsung terdaftar pada sekolah menengah pertama luar biasa yang terpadu dengan sekolah dasar luar biasa tersebut. Tujuan Pendidikan Luar Biasa dalam Sekolah Luar Biasa SLB yaitu membantu peserta didik yang menyandang kelainan fisik atau mental agar mampu mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagai pribadi, maupun sebagai anggota masyarakat dalam hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan dalam dunia kerja atau dapat mengikuti pendidikan lanjutan. 2.8.2 Klasifikasi Sekolah Luar Biasa SLB Dalam penyelengaran pendidikan luar biasa yang dikutip oleh sebuah situs internet, Direktorat Pembinaan Pendidikan Luar Biasa mengklasifikasikan pendidikan ke dalam lima bidang, yaitu : a. SLBA, untuk para tunanetra buta b. SLBB, untuk para tunarungu – wicara tuli-bisu c. SLBC, untuk para tunagrahita cacat mental 27 d. SLBD, untuk para tunadaksa cacat tubuh e. SLBE, untuk para tunalaras kenakalan anak-anak. Berdasakan klasifikasi tersebut, penanganan terhadap anak – anak yang memiliki keterbatasan fisik tersebut mampu ditangani dengan penanganan yang lebih spesifik dan professional. 2.8.3 Proses Pembelajaran Tunarungu Pembelajaran ini berasal dari kata belajar, Belajar adalah suatu kegiatan yang melibatkan individu secara keseluruhan, baik fisik maupun psikis, untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan belajar secara umum ialah untuk mencapai perubahan dalam tingkah laku orang yang belajar. Perubahan yang dimaksud tentu yang bersifat positif yang membantu proses perkembangan. Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik. Berkaitan dengan hal tersebut, seorang guru dituntut mampu mengorganisasikan lingkungan, siswa dan faktor lainnya agar terjadi proses belajar. Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi yang berlangsung pada dunia pendidikan. Proses pembelajaran yang terjadi pada SLB berbeda dengan proses pembelajaran pada sekolah lainnya karena siswa SLB memiliki keterbartasan dalam berkomunikasi. Oleh karena itu diperlukan metode atau cara yang dapat digunakan guru komunikator untuk menyampaikan materi pelajaran pesan kepada siswa SLB komunikan.

Dokumen yang terkait

Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Antara Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri 29 Medan)

0 38 109

MODEL KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA GURU DENGAN SISWA MULTIPLE DISABILITIES VISUAL IMPAIRMENT (Studi pada Guru dan Siswa di Sekolah Luar Biasa Mata Hati Banyuwangi)

2 15 38

PERSEPSI SISWA DAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR DI BATANGHARI LAMPUNG TIMUR

2 22 66

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI ANTARA KEPALA SEKOLAH DAN GURU TERHADAP KINERJA GURU (Studi Pada Guru SMK Negeri 2 Bandar Lampung)

1 29 89

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI ANTARA KEPALA SEKOLAH DAN GURU TERHADAP KINERJA GURU (Studi Pada Guru SMK Negeri 2 Bandar Lampung)

1 30 89

PENGARUH PENGGUNAAN SISTEM ISYARAT BAHASA INDONESIA (SIBI) TERHADAP PEMAHAMAN INFORMASI SISWA PENYANDANG TUNARUNGU DI SLB-PKK PROVINSI LAMPUNG (Studi Pada Siswa SMPLB dan SMALB Penyandang Tunarungu di SLB PKK Provinsi Lampung)

5 19 101

PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMUNIKASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMUNIKASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU PADA SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU KABUPATEN KLATEN TAHUN 2008

0 0 15

PENGARUH KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA GURU DAN KARYAWAN Pengaruh Komunikasi Kepemimpinan Terhadap Kinerja Guru Dan Karyawan (Studi Kuantitatif pada Pengaruh Komunikasi Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru&Karyawan SLTP-SLTA Bina

0 1 14

Pengaruh supervisi kepala sekolah dan kompensasi terhadap kinerja guru : studi kasus guru-guru di sekolah milik Yayasan Xaverius khususnya di Kota Metro, Lampung.

0 2 153

KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL GURU PADA SISWA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN INKLUSI STUDI KASUS KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL GURU PADA SISWA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DAL.

0 1 2