HIVAIDS di Indonesia WHO Global Programme on AIDS Terhadap HIVAIDS

- Program Kesehatan dan Lingkungan 1 - Program Kesehatan dan Lingkungan 2 - Program Kesehatan dan Lingkungan 3 - Program Pengamanan Makanan - Program Kewaspadaan dan Penanggulangan Keadaan Darurat v Teknologi Kesehatan dan Informasi, yang bertujuan : - Memperbaharui Kebijakan Obat-obatan Nasional dan Mendukung Pelaksanaannya - Memperkuat Kapasitas Nasioal untuk Menganalisa Implikasi dari Perjanjian Dagang Internasional. http:www.who.or.id diakses pada tanggal 11Desember 2008

3.4 HIVAIDS di Indonesia

Kasus HIVAIDS pertama kali ditemukan di Indonesia pada Seorang wisatawan asal Belanda yang meninggal di RS Sanglah, Bali pada tahun 1987. Kematian pria berusia 44 tahun itu diakui Depkes disebabkan oleh AIDS. Indonesia masuk dalam daftar WHO sebagai negara ke-13 di Asia yang melaporkan kasus AIDS. Hingga akhir tahun 1987, enam orang didiagnosis HIV- positif di Indonesia, dua di antaranya terkena AIDS. Kasus HIVAIDS yang terjadi di Indonesia semakin lama semakin meningkat pesat, sampai tahun 2006 kasus HIVAIDS ada 13424 yaitu 8194 kasus AIDS dan 5230 kasus HIV. sehingga hal ini sangat meresahkan masyarakat Indonesia. Melihat fenomena tersebut, WHO bekerjasama dengan pemerintah Indonesia untuk menangani penyakit tersebut, karena usaha pencegahan akan semakin efektif bila pemerintah Indonesia ikut terlibat dalam pencegahan dan pengawasan terhadap penyebaran HIVAIDS ini. Ditambah dengan kerjasama organisasi internasional non-pemerintah, AIDS service Organization dan juga para korban yang telah terinfeksi virus HIV akan merupakan hal yang sangat esensial.

3.5 WHO Global Programme on AIDS Terhadap HIVAIDS

WHO Global Programme on AIDS mengembangkan Strategi AIDS Sedunia, yang disetujui oleh World Health Assembly WHA pada Mei 1987. Strategi tersebut menetapkan tujuan dan asas untuk tindakan lokal, nasional dan internasional untuk mencegah dan menanggulangi HIVAIDS, termasuk kebutuhan agar setiap negara mempunyai prasarana sosial yang mendukung dan tidak bersifat diskriminatif. WHO Global Programme on AIDS masuk di Indonesia pada tahun 1988. http:spiritia.or.idartbacaart.php?artno=1031 diakses tanggal 27 Oktober 2008 WHO Global Programme on AIDS memberikan dukungan teknis untuk negara-negara anggota WHO untuk membantu mereka meningkatkan layanan perawatan, pengobatan, dan pencegahan HIV, serta mempertahankan dan meningkatkan akses untuk obat-obatan dan diagnosa. Ini adalah untuk memastikan yang komprehensif dan berkelanjutan respon terhadap HIV. WHO Global Programme on AIDS bekerjasama dengan staf Badan PBB lain seperti UNAIDS, Departemen Kesehatan, lembaga pengembangan, organisasi non-pemerintahLSM, penyedia layanan kesehatan, lembaga perawatan kesehatan, orang yang hidup dengan HIV, dan mitra lainnya. Tujuannya adalah untuk memperkuat semua aspek dari sektor kesehatan dalam rangka untuk memberikan layanan HIV yang sangat dibutuhkan. WHO bekerja dengan 6 kantor regional dan 191 negara, WHO memberikan dukungan teknis dan berkembang berdasarkan bukti-norma dan standar yang akan membantu mentransformasi tujuan akses universal menjadi kenyataan. WHO Global Programme on AIDS berfokus pada lima arah strategi, yaitu: • Memungkinkan masyarakat untuk mengetahui status HIV mereka. • Memaksimalkan kontribusi sektor kesehatan untuk pencegahan HIV. • Mempercepat pengobatan dan perawatan HIV. • Memperluas dan memperkuat sistem kesehatan. • Investasi strategis dalam informasi yang lebih baik untuk menginformasikan HIV. WHO Global Programme on AIDS ini mempromosikan pendekatan kesehatan masyarakat untuk pencegahan HIV, pengobatan, perawatan, dan dukungan. Ini berarti bekerja dengan negara-negara untuk mengembangkan dan melaksanakan panduan sederhana, untuk layanan desentralisasi, dan untuk memberikan tugas khusus pada orang-orang kesehatan. http:who20tentang20aids.htm, diakses 23 Oktober 2008 Program ini difokuskan untuk mengkoordinasi usaha-usaha internasional untuk memerangi epidemi dan bekerjasama dengan negara-negara dalam menciptakan dan menginterprestasikan program kontrol nasional, yang ditekankan pada pendidikan dan informasi untuk mencegah meluasnya virus HIVAIDS. Program-program tersebut terdiri dari : • Informasi publik dan pendidikan • Perawatan medis • Hak asasi manusia dan dukungan • Penelitian dan evaluasi 1993: 90.

3.6 Kerjasama WHO dengan Organisasi Non-Pemerintah