10. Aktivitas dan Apati. Lapisan dan kelompok mana dalam masyarakat yang berminat aktif terhadap politik?
11. Revolusi dan Stabilitas. Dalam kondisi apa kemungkinan suatu pemerintah dapat digulingkan?
12. Identitas dan Transformasi. Bagaimana individu, kelompok dan bangsa mempertahankan identitas mereka? Unsur-unsur apa yang membentuk
identitas itu? Mas’oed, 1990:29-32.
2.2 Paradigma Pluralis Pluralism
Paradigma bisa diartikan sebagai aliran pemikiran yang memiliki kesamaan asumsi dasar tentang suatu bidang studi, termasuk kesepakatan tentang
kerangka konseptual, petunjuk metodelogis dan teknik analisis. Paradigma berfungsi untuk menentukan masalah-masalah mana yang penting untuk diteliti,
menunjukkan cara bagaimana masalah itu harus di konseptualisasikan, metode apa yang cocok untuk penelitian dan bagaimana cara menginterpretasikan hasil
penelitian. Selain itu, paradigma juga berfungsi untuk menentukan batas-batas ruang lingkup suatu disiplin atau kegiatan keilmuan dan menetapkan ukuran untuk
menilai keberhasilan disiplin tersebut Mas’oed, 1990:8. Pluralis merupakan salah satu perspektif yang berkembang pesat. Kaum
pluralis memandang Hubungan Internasional tidak hanya terbatas pada hubungan antar negara saja, tetapi juga merupakan hubungan antar individu dan kelompok
kepentingan dimana negara tidak selalu sebagai aktor utama dan aktor tunggal.
Empat asumsi paradigma pluralis, yaitu: 1. Aktor-aktor non-negara adalah entitas penting dalam Hubungan
Internasional yang tidak dapat diabaikan, contohnya Organisasi Internasional baik yang pemerintahan maupun non-pemerintahan, aktor
transnasional, kelompok-kelompok bahkan individu. 2. Negara bukanlah aktor unitarian, melainkan ada aktor-aktor lainnya yaitu
individu-individu, kelompok kepentingan dan para birokrat. 3. Menentang asumsi realis yang menyatakan negara sebagai aktor rasional,
dimana pluralis menganggap pengambilan keputusan oleh suatu negara tidak selalu didasarkan pada pertimbangan yang rasional, akan tetapi demi
kepentingan-kepentingan tertentu. 4. Agenda dalam Politik Internasional adalah luas, pluralis menolak bahwa
ide Politik Internasional sering didominasi dengan masalah militer. Agenda Politik Luar Negeri saat ini sudah berkembang dan militer
bukanlah satu-satunya hal yang paling utama, tetapi ada hal-hal utama lain didalam Hubungan Internasional seperti ekonomi dan sosial Viotti dan
Kauppi, 1990:215. Kenyataan bahwa negara bukanlah satu-satunya aktor dalam Hubungan
Internasional akan menimbulkan adanya interaksi dan saling ketergantungan. Saling ketergantungan tersebut lambat laun akan melahirkan Kerjasama
Internasional yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan tertentu dengan memberikan keuntungan bagi semua pihak yang terlibat didalamnya.
2.3 Kerjasama Internasional