Perawatan Medis WHO Global Programme on AIDS dalam Menangani HIVAIDS di

dalam berhubungan adalah salah satu upaya WHO dalam melakukan pencegahan, WHO menganjurkan kepada siapa saja yang beresiko terkena HIVAIDS dalam berhubungan sebaiknya menggunakan kondom, agar penularan HIVAIDS melalui hubungan seksual dapat dicegah sedini mungkin. Dari Pencegahan yang dilakukan oleh program Informasi publik dan pendidikan pada tahun 2001-2006 didapatkan bahwa Sebesar 65,8 persen wanita dan 79,4 persen pria usia 15-24 tahun telah mendengar tentang HIV dan AIDS Penyuluhan. Pada wanita usia subur usia 15-49 tahun, sebagian besar 62,4 persen telah mendengar HIV dan AIDS penyuluhan, tetapi hanya 20,7 persen di antaranya yang mengetahui bahwa menggunakan kondom setiap berhubungan seksual dapat mencegah penularan HIV. http:www.who.or.idepidemic update2006

4.1.2 Perawatan Medis

Program perawatan medis merupakan program yang bertujuan untuk memberikan perawatan secara intensif kepada penderita HIV, baik yang diduga maupun yang telah mengidap HIVAIDS secara positif. Meluasnya HIVAIDS tidak hanya berpengaruh terhadap bidang kesehatan, tetapi juga mempengaruhi sosio ekonomi. Perawatan terhadap penderita HIVAIDS membutuhkan perhatian dan perawatan khusus. Hal ini akan meningkatkan kebutuhan terhadap pelayanan kesehatan maupun sistem kesehatan publik, terutama dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat miskin. Fasilitas medis dan pengembangan infrastruktur pelayanan kesehatan yang mendukung sangat menunjang upaya pengobatan HIVAIDS. Infeksi HIVAIDS merupakan suatu penyakit dengan perjalanan yang panjang. Sistem imunitas menurun secara progresif sehingga muncul infeksi- infeksi oportunistik yang dapat muncul secara bersamaan pula dan berakhir pada kematian. Sementara itu hingga saat ini belum ditemukan obat maupun vaksin yang efektif. Sehingga pengobatan HIVAIDS dapat dibagi dalam tiga kelompok, dengan tujuan sebagai berikut : 1. Pengobatan Suportif Yaitu pengobatan untuk meningkatkan keadaan umum penderita. Pengobatan ini terdiri dari pemberian gizi yang baik, obat simtomatik, vitamin, dan dukungan psikososial agar penderita dapat melakukan aktivitas seperti semula atau seoptimal mungkin. 2. Pengobatan Infeksi Oportunistik Yaitu pengobatan yang ditujukan untuk infeksi oportunistik dan dilakukan secara empiris. 3. Pengobatan Antiretroviral ARV Saat ini telah ditemukan beberapa obat antiretoviral ARV yang dapat menghambat perkembanganbiakan HIV. ARV bekerja langsung menghambat enzim protease. Pengobatan ARV terbukti bermanfaat memperbaiki kualitas hidup, menjadikan infeksi oportunistik menjadi lebih jarang ditemukan dan lebih mudah diatasi sehingga menekan morbiditas dan mortalitas dini, tetapi ARV belum dapat menyembuhkan atau membunuh virus HIV. Kendala dalam pemberian ARV antara lain kesukaran ODHA untuk minum obat secara teratur, adanya efek samping obat, harga yang relatif mahal dan timbulnya resistensi HIV terhadap obat ARV. Perawatan dan Pengobatan sangat dibutuhkan bagi orang yang sudah terjangkit virus HIVAIDS, Obat ARV ini akan didapatkan tentunya setelah berkonsultasi dengan dokter, jika pasien positif terinfeksi HIVAIDS maka dokter akan menganjurkan untuk Perawatan medis yang intensif bagi ODHA. Obat ARV ini tidak dijual disembarang tempat artinya tidak mudah ditemukan jika tidak memakai anjuran dari dokter ahli. Oleh karena itu, adanya program perawatan medis agar ODHA mendapatkan akses yang mudah dalam hal perawatan dan pengobatan. Hasil dari Global Programme on AIDS 2001-2006 melalui perawatan, pengobatan dan dukungan, yaitu : 1. Indonesia merupakan negara dengan tingkat pendapatan menengah yang berhasil meningkatkan pemberian terapi antiretroviral Antiretroviral treatmentART bagi pengidap HIVAIDS. Sebanyak 5,941 52,4 ODHA telah mendapatkan pengobatan ARV dari 13.424 jumlah ODHA sampai tahun 2006. 2. Ditunjuknya 153 RS Rujukan ODHA sampai tahun 2006 dan telah merangkul 11339 ODHA untuk mendapatkan pelayanan Perawatan, Dukungan,dan Pengobatan sampai tahun2006 3. Dari 50,3 IDU yang terjangkit HIVAIDS sampai tahun 2006 Ada 20 IDU yang telah terjangkau oleh perawatan dan pengobatan . http:www.who.or.idepidemicupdate2006

4.1.3 Hak Asasi Manusia dan Dukungan