Validitas Instrumen Penelitian Prosedur Penelitian

➥➦ = 100 2. Pengolahan data kuesioner Angket Analisis data kuesioner dilakukan dengan cara berikut: a. Memberikan skor untuk setiap nomor dengan kriteria skor 1 untuk jawaban “ya” dan skor 0 untuk jawaban “tidak”. b. Menjumlahkan skor yang diperoleh dari jawaban seluruh siswa pada setiap pertanyaan. c. Menentukan persentase jawaban dari skor yang didapat pada setiap pertanyaan dengan menggunakan persamaan menurut Sudjana 2002 = 100 Keterangan: X in = Persentase jawaban angket-i ∑ S = Jumlah siswa yang menjawab ya S maks = Jumlah total siswa d. Menafsirkan persentase angket secara keseluruhan dengan menggunakan taf- siran Koentjaraningrat 1990 seperti pada Tabel 6. Tabel 7. Hubungan antara presentase dengan tafsiran Presentase Tafsiran Tidak ada 1-25 Sebagian kecil 26-49 Hampir separuhnya 50 Separuhnya 51-75 Sebagian besar 76-99 Hampir seluruhnya 100 Seluruhnya

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada penelitian analisis keteram- pilan berpikir lancar menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi larutan elektrolit nonelektrolit dapat disimpulkan bahwa: Keterampilan berpikir lancar siswa, pada : 1 Kelompok tinggi terdapat 57,14 siswa berkriteria sangat baik, 28,57 siswa berkriteria baik, dan 14,29 siswa berkriteria cukup; 2 Kelompok sedang terdapat 17,65 siswa berkriteria sangat baik, 70,59 siswa berkriteria baik dan 11,76 siswa lainnya berkriteria cukup; 3 Kelompok rendah terdapat 14,29 siswa berkriteria sangat baik, 28,57 siswa berkriteria baik, dan 57,14 siswa lainnya berkriteria cukup.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disarankan bahwa: 1. Bagi calon peneliti lain yang tertarik melakukan penelitian yang sejenis agar melakukan pengelompokkan siswa berdasarkan beberapa hasil test, serta peneliti harus melakukan uji reliabilitas dan uji validitas terhadap soal posttest yang akan diberikan pada siswa. 2. Calon peneliti yang tertarik untuk melakukan penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing, diharapakan agar memberikan penjelasan singkat mengenai tahapan-tahapan model pembelajaran sebelum pembelajaran dimulai agar siswa-siswa yang diberikan pengajaran tidak merasa bingung terhadap alur pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Andalan, M. 2013. Efektivitas Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Materi Koloid dalam Meningkatkan Keterampilan Berpikir Lancar. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung Arends, R. I. 2008. Learning to teach. Mc Graw-Hill book Company. Singapore Arifin, M. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI. Bandung Baharuddin dan Wahyuni E.N. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Ar-Ruzz Media. Jogjakarta. Creswell.J.W. 1997. Research Design Qualitative, Quantitative, And Mixed Methods Approaches Second Edition. Sage Publications. New Delhi Dahar, R. W. 1996. Teori-Teori Belajar. Erlangga. Jakarta Evans, J.R. 1991. Berpikir Kreatif, dalam Pengambilan Keputusan dan Manajemen. Bumi Aksara. Jakarta Fadiawati, N. 2011. Perkembangan Konsepsi Pembelajaran tentang Struktur Atom dari SMA hingga Perguruan Tinggi. Disertasi. SPs-UPI Bandung. Bandung. Husamah dan Yanur,S. 2013. Desain Pembelajaran Berbasis Kompetensi Panduan Merancang Pembelajaran untuk Mendukung Implementasi Kurikulum 2013. Prestasi Pustakaraya. Jakarta. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi IV. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Killen, R. 2009. Effective Teaching Strategies. Social science press. Australia Koentjaraningrat. 1990. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Gramedia. Jakarta Marlinda, M. 2012. Efektivitas Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dalam Meningkatkan Keterampilan Menyebutkan Contoh dan Mengidentifikasi Kesimpulan Pada Materi Laju Reaksi. Skripsi. Tidak diterbitkan.